• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pendampingan PKSA yang Dilakukan Rumah Singgah Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Pelaksanaan Pendampingan PKSA yang Dilakukan Rumah Singgah Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan

mengapa memilih bank tersebut karena bank BPD mampu memberikan keringanan kepada anak jalanan yang belum memiliki KTP untuk dapat membuat rekening baru.

2. Pelaksanaan Pendampingan PKSA yang Dilakukan Rumah Singgah Ahmad Dahlan

Pendampingan merupakan suatu aktivitas yang bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan yang lebih berkonotasi pada menguasai, mengendalikan dan mengontrol (Maya Sofia Rokhmah, 2012 : 5). Rumah Singgah Ahmad Dahlan melakukan pendampingan kepada

77

anak-anak yang menerima bantuan PKSA dengan harapan bahwa PKSA untuk pemenuhan kebutuhan dasar anak dapat tercapai.

Dari hasil penelitian di Rumah Singgah Ahmad Dahlan alasan mengapa PKSA perlu diadakan pendampingan adalah untuk mengarahkan anak, mengontrol anak, serta mengajarkan kemandirian kepada anak sehingga tujuan dari PKSA dapat tercapai.

Dalam pelaksanaanya para pendamping mengontrol penggunaan bantuan PKSA dengan memberikannya 3x dalam setahun, mengarahkan mereka untuk kebutuhan dasar mereka. Kebutuhan dasar yang dimaksud menurut Kemensos yang termuat dalam buku panduan PKSA 2011 seperti kebutuhan fisik yaitu : makan, minum, sarana rumah , kebutuhan identitas yaitu pembuatan akte dan KTP, kebutuhan sosial yaitu : berteman, berelasi dengan orang lain yang ada dilingkungan serta berpartisipasi di masyarakat, dan kebutuhan emosional yaitu kasih sayang, peningkatan rasa percaya diri, kemampuan mengenali dan pemecahan masalah. Kemudian tahapan akhir dilakukan home visit untuk evaluasi apakah para penerima PKSA sudah menggunakanya sesuai dengan arahan para pendamping, ada perubahan atau tidak sebelum dan sesudah menerima bantuan PKSA dan sebagai bahan pertimbangan apakah masih layak untuk menerima bantuan PKSA. Abraham Maslow mengatakan pada dasarnya manusia itu memiliki 5 kebutuhan yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan. Diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta

78

dan dicintai, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Menurut hasil wawancara di Rumah Singgah bantuan PKSA digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak mulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan emosional, kebutuhan identitas dan kebutuhan sosial yang semuainya berkaitan dengan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Berikut diskripsi tentang pendampingann kebutuhan dasar anak serta home visit sebagai tahapan akhir pendampingan yang dilakukan para pendamping Rumah Singgah Ahmad Dahlan :

a. Pendampingan Pemenuhan Kebutuhan Identitas

Kebutuhan identitas yaitu kebutuhan untuk memenuhi identitas anak seperti akte kelahiran setiap anak jalanan. Karena dengan memiliki identitas mereka akan mendapatkan pengakuan dimasyarakat dan mendapatkan kehormatan di lingkungan mereka, Abraham Maslow dalam (hamzah, 2013:42).

Menurut hasil wawancara dengan pendamping Rumah Singgah Ahmad Dahlan kebutuhan identitas yang dimaksud meliputi akte kelahiran anak, kartu tanda penduduk (KTP) bila ada anak yang memenuhi persyaratan itu. Langkah awal yang dilakukan para pendamping mendata anak jalanan yan menerima dana PKSA dan belum memiliki akte kelahiran atau KTP kemudian mereka dikumpulkan di Rumah Singgah untuk mendapatkan arahan dari pendamping tentang bagaimana prosedur pembuatan akte serta KTP.

79

Semua itu dilakukan dengan harapan anak mampu mengetahui dan memahami prosedur langsung pembuatan akte serta KTP, pendamping hanya akan mengajarkan anak prosedurnya dan mereka yang akan melakukanya itu sendiri karena Rumah Siggah melalui para pendampingnya menekankan kemandirian pada anak dengan harapan membantu anak untuk melatih percaya diri mereka dan beljar berinteraksi dengan dunia luar.

Para pendamping tidak hanya berhenti disitu, mereka tetap memberikan pengawan kepada anak apabila didalam prosedurnya mereka mengalami kesulitan pendamping akan memberikan arahan kepada mereka bagaimana untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.

b. Pendampingan pemenuhan kebutuhan fisik

Kebutuhan fisik dalam teori kebutuhan hieraki sering disebut juga kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat bertahan hidup seperti kebutuhan akan papan, sandang dan pangan (hamzah, 2013:41).

Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para penerima dana PKSA(anak jalanan) serta para pengelola dan pendamping dana PKSA, salah satu pemanfaatan bantuan tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan fisik anak. Kebutuhan untuk mereka makan-makanan yang bergizi seperti beli susu, berobat ketika mereka sakit, dan menyediakan tempat tinggal untuk anak jalanan yang

80

tidak memiliki tempat tinggal yang layak di Rumah Singgah Ahmad Dahlan.

c. Pendampingan Pemenuhan Kebutuhan emosional

Richard C. Wolfsoon (2005: 9) menyebutkan ada beberapa kebutuhan dasar emosional anak seperti dicintai, dihargai, merasa aman, mendapat stabilitas, merasa kompeten dan mengoptimalkan kompetenya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Rumah Singgah Ahmad Dahlan untuk mewujudkan anak jalanan memperoleh kebutuhan emosional mereka para pendamping melakukan beberapa langkah untuk pendampinganya.

Pertama, untuk memperoleh rasa aman pendamping dan pengelola Rumah Singgah memberikan tempat singgah sementara untuk anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak sehingga mereka akan merasa nyaman dan aman dengan sarana tempat tinggal yang disediakan para pendamping dan pengelola Rumah Singgah Ahmad Dahlan.

Kedua, mengajarkan anak bahwa mereka harus memiliki sifat merasa kompeten (percaya diri) para pendamping selalu mengajarkan kemandirian kepada mereka mulai dari mengajarkan mereka untuk belajar mengambil uang bantuan mereka di Bank sendiri, membuat akte kelahiran, membuat ktp agar anak merasa mampu untuk melakukan dan menyelesaikan tantangan mereka sehari-hari karena itu akan

81

mempengaruhi kemajuan mereka dengan kata lain anak lebih diutamakan aktif untuk melakukanya sendiri dengan pengawasan para pendamping.

Ketiga, untuk meningkatkan kompetennya anak-anak penerima bantuan PKSA diberikan pelatihan agar menjadi bekal mereka di dunia luar seperti pelatihan tehknisi HP, belajar membaca dan menulis. Sehingga anak mampu mengembangkan potensi diri mereka dan menggunakanya untuk mencari penghidupan yang lebih layak sehingga mereka keluar dari dunia jalanan.

d. Pendampingan Pemenuhan Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial menurut Abraham Maslow (Veitha Rivai dan sagala, 2011: 840) dalam teorinya hieraki teori kebutuhan menyebutkan bahwa kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kehidupan sosial seperti kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, kebutuhan berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Kebutuhan sosial ini sangatlah penting untuk anak jalanan karena sampai sekarang masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata anak jalanan.

Berdasarkan hasil wawancara oleh peneliti di Rumah Singgah Ahmad Dahlan, untuk mewujudkan kebutuhan sosial anak khusunya anak jalanan yang menerima bantuan PKSA ada beberapa program yang dilakukan para pendamping untuk anak jalanan. Diantaranya :

82

1. Dalam sebulan sekali ikut melibatkan anak jalanan dalam program di masyarakat seperti siskamling, kerja bakti. Dengan harapan anak jalanan setelah mengikuti kegiatan itu mereka tidak akan canggung lagi untuk berinteraksi di masyarakat dan masyarakatpun memahami dan mampu menerima keberadaan mereka di lingkunganya tanpa memandang sebelah mata lagi. Serta pengakuan dari lingkungan akan memberikan percaya diri kepada anak jalanan untuk mereka melakukan aktifitas.

2. Mengajak anak untuk bertamasya seperti mengajak mereka kepantai, out bond. Pendamping melakukan itu setiap akhir periode bantuan PKSA denga harapan memberikan fasilitas kepada anak agar mampu berinteraksi dengan orang lebih banyak lagi .

Semua itu dilakukan dengan harapan mereka juga bisa berinteraksi dengan masyarakat sehingga anggapan bahwa anak jalanan masih menjadi oknum tindakan kriminal, mengotori kota dimasyarakat bisa sedikit-demi sedikit terhapuskan. sehingga anak jalanan bisa keluar dari dunia jalan dan bisa diterima dimasyarakat lagi tanpa mendiskriminasikan mereka.

e. Home visit

Home visit sebagai tahapan akhir didalam proses pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping PKSA untuk mengecek dan mengawasi apakah anak sudah tepat menggunakan dana bantuan PKSA itu sesuai dengan tujuanya. Pendamping akan meminta bukti

83

penggunaan dana bantuan PKSA tersebut entah dengan nota pembayaran mereka atau sekedar bukti mereka menggunakan dana tersebut untuk apa. Karena menurut hasil penelitian tidak sedikit orang tua anak yang salah menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan mereka bukan untuk keperluan si anak seperti membeli untuk kredit motor, bantuan justru untuk keperluan orang tua.

Home visit ini dilakukan para pendamping setiap satu bulan sekali dengan harapan mereka masih dalam pengawan para pendamping selama menerima dana bantuan PKSA. Karena kegiatan ini juga sebagai bahan evaluasi kedepanya oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan apakah anak sudah memanfaatkan dana ini dengan benar dan ada perkembangan setelah menerima dana bantuan PKSA ini mereka sudah tidak turun lagi dijalan. Kemudian Rumah Singgah Ahmad Dahlan akan menentukan apakah mereka layak untuk menerima dana ini lagi pada periode selanjutnya apakah digantikan oleh anak lain yang lebih berhak untuk menerimanya.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan