• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Pelaksanaan Penelitian

Sampel air kolam renang diambil pada 1 titik pengambilan karena pada dasarnya kualitas air kolam renang bersifat homogen pada setiap sudut kolam renang. pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan sampel yang sesuai dengan prosedur pengambilan sampel.

Sampel kemudian diperiksa di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit ( BTKLPP ).

3.6.1 Pemeriksaan Parameter Fisika Air Kolam Renang

1. Bau : Air kolam renang bebas dari yang mengganggu

2. Benda Terapung : Air kolam renang bebas dari benda terapung

3. Kejernihan : Penilaian terhadap kejernihan air kolam renang dilakukan dengan meletakkan piringan sechi pada dasar kolam yang terdalam, air dinilai jernih apabila piringan sechi dapat terlihat jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 m.

3.6.2 Pemeriksaan Parameter Kimiawi Air Kolam Renang

1. Aluminium

Analisa Al di lakukan dengan metode : Standard Method 19th ed. 1995 Bahan :

1. Larutan Standar Al 1000 mg/L 2. Air suling

3. Asam Nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring

5. Gas Argon Peralatan :

1. Inductively Couple Plasma ( ICP ) 2. Pemanas Listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel :

a. Pengujian Aluminium Terlarut

1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji

b. Pengujian Aluminium Total

1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml

2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan – lahan sampai sisa volumenya 15- 20 ml

3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi.

4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih/jernih

5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira – kira 10 menit 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer 7. Sampel siap untuk di uji.

Pembuatan Larutan Baku Alumunium

a. Pembuatan Larutan Baku Alumunium 5 mg/L

1. Pipet 5 ml larutan baku Al 1000mg/L ke dalam labu ukur 1000 ml 2. Tambahkan Air Suling sampai tepat tanda tera

b. Pembuatan Larutan Kerja Alumunium

1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Al 5 mg/L ke dalam labu ukur 1000 ml

2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Alumunium 0 ; 0.015 ; 0.025 ; 0.050 ; 0.075 ; 0.125 mg/L 3. Masukkan masing – masing larutan kerja tersebut ke dalam

Erlenmeyer 250 ml Prosedur Analisa

a. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Alumunium

b. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu per satu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat.

c. Catat konsentrasi masing – masing sampel yang terbaca di layar komputer. 2. Oksigen Terabsorbsi

Analisa Oksigen Terabsorbsi dilakukan dengan metode : SNI 06-6989.14-2004

Bahan :

1. Mangan Sulfat, MnSO4.4H2O ; MnSO4.2H2O atau MnSO4.H2O 2. Air suling

3. Natrium Hidroksida, NaOH atau Kalium Hidroksida, KOH 4. Natrium Iodida, NaI atau Kalium Iodida, KI

5. Amilum / Kanji 6. Natrium Azida, NaN3 7. Asam salisilat

8. Asam sulfat , H2SO4 pekat 9. Sodium thiosulfat, Na2S2O3.5H2O 10.Kalium dikromat, K2Cr2O7

Bahan :

1. Botol winkler 250 ml atau 300 ml 2. Buret 25 ml

3. Pipet volume 5 ml, 10 ml, dan 50 ml 4. Pipet ukur 5 ml

5. Erlenmeyer 125 ml 6. Gelas piala 400 ml 7. Labu ukur 1000 ml

Prosedur Analisa

2. Tambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml alkali iodida azida dengan ujung pipet tepat di atas permukaan larutan

3. Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna 4. Biarkan gumpalan mengendap 5 menit sampai dengan 10 menit

5. Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut sempurna

6. Pipet 50 ml, masukkan ke dalam Erlenmeyer 150 ml

7. Titrasi dengan Na2S2O3 dengan indikator amilum / kanji sampai warna biru tepat hilang

3. Derajat Keasaman ( pH )

Analisa derajat keasaman menggunakan metode : SNI 06-6989.11-2004 Bahan :

1. Larutan penyangga pH 4, 7, dan 10 2. Air suling Peralatan : 1. pH meter 2. Tisu 3. Gelas ukur Prosedur Analisa

1. pH meter dibilas dengan air suling 2. pH meter dibilas dengan sampel

3. Hidupkan pH meter, dan celupkan ke dalam gelas ukur yang telah berisi sampel. Pastikan bagian elektroda dari pH meter terendam sampel

5. Catat hasil pembacaan, matikan alat pH meter

6. Bilas pH meter dengan air suling dan keringkan dengan kertas tisu 4. Klor Bebas ( Cl2 )

Analisa klor bebas ( Cl2 ) menggunakan metode : Spektrofotometri Bahan :

1. Air Suling

2. DPD Free Chlorine Powder Pillow

Peralatan : Spektrofotometer UV- vis DR 4000 (HACH) Prosedur Analisa

1. Pilih program analisa untuk free chlorine atau dengan menekan angka 1470

2. Layar spektrofotometer akan menampilkan tulisan : HACH PROGRAM : 1470 Chlorine, DPD – HR

3. Isi kuvet dengan 10 ml sampel ( sebagai blanko )

4. Masukkan kuvet yang berisi blanko tersebut ke dalam spektrofotometer, tutup dan tekan tombol ZERO

5. Isi kuvet yang kedua dengan 10 ml sampel

6. Tambahkan 1 bungkus DPD Free Chlorine Powder Pillow, kocok selama 20 detik untuk pencampuran sempurna

7. Segera keluarkan kuvet yang berisi blanko tadi, dan ganti dengan kuvet yang berisi sampel. Tutup dan baca konsentrasi klor bebas yang terbaca di layar spektrofotometer.

Analisa Tembaga ( Cu ) menggunakan metode : Standard Method 19th ed. 1995

Bahan :

1. Larutan standar tembaga 1000mg/l 2. Air suling

3. Asam Nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring

5. Gas Argon Peralatan :

1. Inductively Couple Plasma ( ICP ) 2. Pemanas listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel

a. Pengujian Tembaga Terlarut

1. Saring sampel sebanyak 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrate hasil saringan siap untuk diuji

b. Pengujian Tembaga Total

1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml

2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan – lahan sampai sisa volumenya 15 – 20 ml

3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi

6. Kesadahan ( CaCO3 )

Analisa kesadahan menggunakan metode : SNI 06-6989.12-2004 Bahan :

1. Indikator Eriochrome Black T ( EBT ) 2. Larutan penyangga pH 10 ± 0.1

3. Larutan standar Kalsium Karbonat ( CaCO3 ) 0.01 M

4. Larutan baku Dinatrium Etilen Tetra Asetat Dihidrat 0.01 M Peralatan :

1. Buret 50 ml

2. Labu Erlenmeyer 250 dan 500 ml 3. Labu ukur 250 ml dan 1000 ml 4. Gelas ukur 100 ml

5. Pipet volume 10 dan 50 ml 6. Pipet ukur 10 ml 7. pH meter 8. Pemanas listrik 9. Neraca listrik 10.Neraca analitik 11.Gelas arloji 12.Mortir Prosedur Analisa

1. Ambil 25 ml sampel, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml, encerkan dengan air suling sampai volume 50 ml

2. Tambahkan 1 ml s/d 2 ml larutan penyangga pH 10 ± 0.1 3. Tambahkan seujung spatula 30mg s/d 50 mg indicator EBT

4. Lakukan titrasi dengan larutan baku Na2EDTA 0.01 M secara perlahan sampai terjadi perubahan warna merah keunguan menjadi biru

5. Catat volume larutan baku Na2EDTA yang digunakan

6. Apabila larutan Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi lebih dari 15 ml, encerkan sampel dengan airsuling dan ulangi langkah 1 s/d 5.

3.6.3 Pemeriksaan Parameter Mikrobiologi Air Kolam Renang

1. Koliform Total Bahan :

1. Lauryl Tryptose Broth ( LTB )

2. Brilliant Green Lactose Broth ( BGLB ) Peralatan : 1. Inkubator 2. Autoclave 3. Tabung Reaksi 4. Tabung Durham 5. Pipet 10 ml 6. Pipet 1 ml Cara Uji A. Test Perkiraan

1. Siapkan 5 tabung reaksi untuk setiap masing – masing volume sampel : 10 ; 1 ; 0,1 ml, dalam masing – masing tabung, masukkan tabung durham dengan posisi terbalik.

Dengan konsentrasi media LTB : 71,2 gr/L ~ 10 ml ( double strength ) Dengan konsentrasi media LTB : 35,6 gr/L ~ 1 ; 0,1 ml (single strength )

2. Masukkan sampel yang sudah di homogenkan secara aseptic ke dalam masing – masing media LTB

3. Pastikan sampel dengan media bercampur rata

4. Inkubasikan pada suhu 35oC ± 0,5 oC selama 2 x 24 jam, reaksi dinyatakan positif bila terbentuk asam/gas dalam tabung fermentasi (tabung durham)

5. Kemudian tabung – tabung yang positif dilanjutkan ke test penegasan. B. Test Penegasan

1. Setiap tabung yang positif pada test perkiraan di homogenkan, kemudian dipindahkan dengan OSE/LUP ke dalam media BGLB 2. Inkubasikan pada incubator dengan suhu 35oC ± 0,5 oC selama 2 x 24

jam ± 2 jam

3. Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk gas dalam tabung fermentasi 4. Hitung MPN Total Coliform dengan menggunakan tabel MPN dari

jumlah tabung dengan media BGLB yang positif. 2. Jumlah Kuman

Bahan : Media Nutrin Agar Peralatan :

1. Inkubator 2. Autoclave 3. Tabung Reaksi 4. Pipet 10 ml 5. Pipet 1 ml 6. Cawan Petridis Cara Kerja :

1. Pipet 1 ml sampel ke dalam cawan petridis

2. Tuangkan media nutrin agar sebanyak 15 ml kemudian tutup rapat lalu di aduk dengan menggerakkan cawan mengikuti gerakan angka delapan agar sampel dan media tercampur rata

3. Biarkan media nutrin agar membeku lalu inkubasikan dalam incubator dengan posisi terbalik pada suhu 35 oC ± 0,5 oC selama 2 x 24 jam ± 3 jam 4. Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada media nutrin agar dengan

menggunakan colonicounter.

Dokumen terkait