• Tidak ada hasil yang ditemukan

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari 4 pertemuan. Pertemuan pertama sampai keempat peneliti memberikan pembelajaran materi mengenal pecahan sederhana dan membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan pembelajaran kontekstual, dan pada pertemuan kelima peneliti akan memberikan tes akhir siklus I kepada siswa. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut.

a. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Pertemuan pertama (Senin, 1 September 2014)

Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa

terkait materi bilangan pecahan yang baru akan dipelajari di kelas III. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti lingkaran dan segi empat, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme.

Gambar 4.1

Aktivitas Belajar Saat Menunjukkan Bangun Datar Sederhana yang Akan Dipotong Menjadi Beberapa Bagian Sesuai Bilangan Pecahan

Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru menjelaskan makna pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh, serta mengenalkan istilah-istilah pecahan dalam bahasa Indonesia

dan bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep bilangan pecahan. Istilah bilangan pecahan dalam bahasa Inggris diantaranya fraction, numerator, denominator, one-third, of the whole, dan lainnya.

Pada kegiatan selanjutnya guru membagi siswa menjadi lima kelompok, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut dengan masyarakat belajar, kemudian memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada saat kegiatan berlangsung, guru memperhatikan dan membimbing jalannya diskusi kelompok. Setelah semua kelompok sudah menyelesaikan tugas diskusi mereka, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kepada teman-temannya di depan kelas secara bergantian.

Setelah selesai, pada tahapan penilaian atau authentic assessment

guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah dikerjakan dan proses pembelajaran yang telah berlangsung, serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan. Guru juga mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

2) Pertemuan kedua (Selasa, 2 September 2014)

Pertemuan ini dilakukan selama dua jam pelajaran, yakni dari pukul 08.25 sampai pukul 09.35. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap

menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi bilangan pecahan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan segi enam, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan kertas dengan bentuk yang guru minta, selanjutnya siswa diminta untuk memotong kertas tersebut sesuai dengan bilangan pecahan yang guru sebutkan. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan konstruktivisme

Gambar 4.2

Aktivitas Siswa Saat Menggunting Kertas Berbentuk Bangun Datar Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa diminta untuk mencatat hasilnya ke dalam buku tulisnya masing-masing. Kemudian guru

menjelaskan bagian-bagian dari segi empat, segi tiga, maupun segi enam yang telah digunting oleh siswa., serta mengenalkan istilah-istilah pecahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep bilangan pecahan. Istilah bilangan pecahan dalam bahasa Inggris diantaranya fraction, numerator, denominator, one-third, of the whole, dan lainnya.

Pada kegiatan selanjutnya guru membagi siswa menjadi lima kelompok, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut dengan masyarakat belajar, kemudian memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada saat pembagian kelompok diskusi guru sengaja membaginya agar siswa dapat lebih tenang dan tidak gaduh saat pembagian kelompok, dan siswa juga tidak ada yang memilih-milih teman dalam melakukan diskusi, Pada saat kegiatan berlangsung, guru memperhatikan dan membimbing jalannya diskusi kelompok. Setelah semua kelompok sudah menyelesaikan tugas diskusi mereka, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kepada teman-temannya di depan kelas secara bergantian.

Setelah selesai, pada tahapan penilaian atau authentic assessment

guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah dikerjakan dan proses pembelajaran yang telah berlangsung, serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan. Guru juga mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pecahan yang merupakan bagian dari sesuatu yang utuh.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

3) Pertemuan ketiga (Rabu tanggal 3 September 2014)

Pertemuan ini dilakukan selama dua jam pelajaran, yakni dari pukul 07.50 sampai pukul 09.00. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi bilangan pecahan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan dengan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan lingkaran, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya. Kemudian menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Kemudian guru mengajak siswa untuk membandingkan kertas yang telah dipotong antara bagian satu dan bagian lainnya serta meminta siswa untuk membandingkan kertas mana yang lebih besar atau lebih kecil. Guru mengajak siswa berilustrasi dengan potongan pizza yang bentuknya sama dengan lingkaran. Guru berkata “Coba kalian bayangkan apabila kalian

mendapat potongan pizza bagian dan adik kalian mendapat potongan

pizza bagian, maka bagian pizza siapakah yang lebih besar?”.

Kemudian siswa menjawab “Saya bu yang mendapat bagian lebih besar”.

Setelah guru selesai menerangkan kegiatan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.

Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut dengan masyarakat belajar. Saat berkumpul dengan kelompok masing-masing, siswa diminta untuk mempersiapkan kue yang telah dibawanya, guru meminta siswa untuk membawa kue pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta setiap kelompok bekerja sama untuk membagi kue tersebut menjadi beberapa bagian sama besar menggunakan pisau, selanjutnya membandingkan masing-masing bagian kue yang telah dipotong sesuai dengan instruksi bilangan pecahan yang guru sebutkan.

Kemudian siswa diminta untuk memotong kertas berbentuk bangun datar sederhana seperti segi empat, segi tiga, dan lingkaran, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi dua bagian, empat bagian, enam bagian, dan sebagainya, serta meminta siswa membandingkan kembali bagian-bagian kertas yang dipotong untuk menentukan mana yang lebih besar dan lebih kecil. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri dan

konstruktivisme.

Setelah siswa mencatat hasil kegiatan tersebut, kemudian guru menjelaskan bagian-bagian dari segi empat, segi tiga, maupun lingkaran yang telah digunting oleh siswa kemudian membandingkannya juga, dilanjutkan dengan menjelaskan istilah-istilah dalam pecahan dalam bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep, misalnya compare, arrange, bigger/greater, greatest, smaller, smallest, dan lainnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara individu. Setelah itu siswa diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan yang telah dikerjakan. Pada tahapan penilaian atau authentic assessment, guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil soal latihan yang telah dikerjakan serta meluruskan pemahaman siswa tentang pecahan.

Guru mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, serta membimbing siswa menyimpulkan materi pecahan dalam membandingkan dua buah pecahan yang mereka ketahui. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

4) Pertemuan keempat (Senin, 8 September 2014)

Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sebelum pembelajaran, guru mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab terkait materi bilangan pecahan yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya serta materi bilangan pecahan yang akan dipelajari pada pembelajaran hari ini. Kemudian guru pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tahapan pemodelan menunjukkan kertas berbentuk bangun datar sederhana, kemudian dilanjutkan dengan memotong kertas tersebut menjadi beberapa bagian yang sama. Selanjutnya menunjukkan bagian kertas yang telah dipotong sesuai dengan bentuk pecahan sederhana. Kemudian guru mengajak siswa untuk membandingkan kertas yang telah dipotong antara bagian satu dan bagian lainnya serta meminta siswa untuk membandingkan kertas mana yang lebih besar atau lebih kecil. Setelah siswa dapat membandingkan bagian-bagian kertas tersebut, guru mengajak

siswa untuk mengurutkan bagian kertas yang telah guru tentukan untuk diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya.

Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, dalam tahapan ini pada pembelajaran kontekstual disebut dengan masyarakat belajar. Saat berkumpul dengan kelompok masing-masing, siswa diminta untuk memotong kertas berbentuk bangun datar sederhana menjadi beberapa bagian, serta meminta siswa membandingkan kembali bagian-bagian kertas yang dipotong untuk menentukan mana yang lebih besar dan lebih kecil. Setelah itu siswa diminta untuk mengurutkan bagian-bagian pecahan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Pada pembelajaran kontekstual, kegiatan belajar siswa dengan menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya disebut dengan inkuiri

dan konstruktivisme. Selanjutnya siswa diminta untuk mencatat hasil kegiatannya dalam buku catatan sesuai dengan apa yang mereka temukan.

Gambar 4.3

Aktivitas Belajar Saat Siswa Sedang Berkelompok

Guru menjelaskan bagian-bagian dari kertas yang telah digunting siswa kemudian membandingkan dan mengurutkannya, serta menjelaskan istilah-istilah dalam pecahan dalam bahasa Inggris agar siswa lebih memahami konsep, misalnya compare, arrange, bigger/greater, greatest, smaller, smallest, dan lainnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara individu. Setelah itu siswa diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan yang telah dikerjakan. Guru mengevaluasi kegiatan diskusi siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan hasil soal latihan yang telah dikerjakan serta meluruskan

pemahaman siswa tentang pecahan. pada tahapan ini disebut dengan tahapan penilaian atau authentic assessment.

Guru mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, serta membimbing siswa menyimpulkan materi pecahan dalam membandingkan dua buah pecahan yang mereka ketahui. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengulas kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi pecahan. Pada tahapan refleksi ini, secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

5) Tes akhir siklus I (Selasa, 9 September 2014)

Pada pertemuan hari Selasa tanggal 9 September 2014 akan dilaksanakan tes akhir siklus I. Adapun materi yang diujikan dalam tes ini adalah mengenal pecahan sederhana dan membandingkan pecahan sederhana berupa soal berbentuk uraian berjumlah 6 butir soal. Pelaksanaan tes akhir siklus I ini berjalan cukup lancar, meskipun masih banyak siswa yang mencoba bertanya kepada teman dan sering bertanya kepada peneliti untuk memastikan jawaban mereka, tetapi peneliti mencoba untuk membimbing siswa untuk dapat mandiri dalam menemukan hasil jawaban yang benar.

Gambar 4.4

Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti juga melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mendiskusikan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh observer atau guru kelas yang berisi catatan selama proses pembelajaran.

b. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus I ini merupakan hasil awal dari penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengetahui dilanjutkan atau tidaknya penelitian ini berdasarkan hasil belajar siswa serta ketercapaian nilai KKM yang telah ditentukan. Nilai KKM untuk pelajaran matematika di sekolah ini yaitu 70 serta rata-rata skor hasil belajar matematika siswa dalam penerapan pembelajaran kontekstual lebih dari atau sama dengan 75 %.

Adapun hasil tes akhir siklus I pada penelitian ini yang berkaitan dengan bilangan pecahan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I

Hasil Tes Nilai

Jumlah Siswa 22

Jumlah Siswa yang Tuntas 12

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 87,5

Rata-rata Nilai Tes 69,83

Prosentase Ketuntasan Belajar 54,54%

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai rata-rata 69,83 dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 12 orang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

pada siklus I ini masih rendah dan belum mencapai indicator keberhasilan yang ditetapkan.

c. Hasil Lembar Observasi Siswa

Kegiatan observasi dilakukan pada saat melaksanakan tahap pelaksanaan tindakan kelas oleh observer dengan menggunakan lembar pengamatan tindakan siswa yang terdiri dari 5 aspek penilaian. Dalam hal ini yang berttindak sebagai observer adalah rekan sejawat selaku guru kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang. Pengamatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya, serta untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang akan dicapai. Adapun informasi yang diperoleh tentang kegiatan belajar siswa menggunakan model pembelajaran kontekstual berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui lembar observasi kegiatan sebagai berikut.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I

No. Aspek yang diukur Kelompok

1 2 3 4 5

1. Cara mengemukakan pendapat 7 6 5 6 6 2. Cara mengajukan pertanyaan 7 6 6 7 6 3. Cara menghargai pendapat orang

lain 8 7 7 6 7

4. Kualitas jawaban yang diberikan 11 10 10 8 11

5. Cara menarik kesimpulan 8 9 7 8 8

Total 41 38 35 35 38

1) Kelompok 1

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan kelompok 1 sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan kriteria baik, meskipun masih ada beberapa kegiatan pembelajaran yang masih belum efektif dilakukan. Pada pertemuan

pertama sampai dengan keempat, cara mengemukakan pendapat kelompok ini mengalami peningkatan yang cukup baik pada setiap pertemuannya karena sudah memenuhi indikator penilaian yang ditentukan. Sedangkan cara mengajukan pertanyaan yang dilakukan mengalami penurunan saat pertemuan kedua, tetapi dapat mengalami peningkatan lagi pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Hal ini disebabkan karena siswa yang bertanya pada setiap kelompok dilakukan secara bergantian dengan anggota kelompoknya, sehingga setiap anggota kelompok dapat ikut berpartisipasi apabila ada pertanyaan yang ingin disampaikan. Selain itu faktor rasa percaya diri setiap siswa yang berbeda dalam setiap kelompok.

Pada cara yang dinilai dalam menghargai pendapat orang lain dalam kelompok ini mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap pertemuannya dengan tidak menyela pendapat temannya dari kelompok lain yang sedang berbicara. Penulisan jawaban yang dilakukan pada kelompok ini juga sudah cukup baik sesuai dengan indikator penilaian yang diharapkan yaitu dengan menuliskan jawaban secara lengkap beserta gambar-gambar pecahan yang diperintahkan. Dalam penarikan kesimpulan untuk siswa di kelas bawah masih harus dibantu oleh guru mengingat materi bilangan pecahan ini merupakan materi baru dalam kelas tiga, namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini sudah cukup efektif sehingga anggota kelompok bersama-sama guru dapat menyimpulkan hasil pembelajaran hari itu. Pada kelompok ini indikator penilaian yang dihasilkan sudah cukup baik karena dalam praktiknya penilaian kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya.

2) Kelompok 2

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan kelompok 2 sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan kriteria baik, meskipun masih ada beberapa kegiatan pembelajaran yang masih belum efektif dilakukan. Pada pertemuan pertama sampai dengan keempat, cara mengemukakan pendapat kelompok ini mengalami peningkatan yang cukup baik pada setiap pertemuannya karena sudah memenuhi indikator penilaian yang ditentukan, meski pada pertemuan

terakhir mengalami penurunan kembali. Sedangkan cara mengajukan pertanyaan yang dilakukan mengalami peningkatan pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Pada cara yang dinilai dalam menghargai pendapat orang lain dalam kelompok ini mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap pertemuannya dengan tidak menyela pendapat temannya dari kelompok lain yang sedang berbicara. Penulisan jawaban yang dilakukan pada kelompok ini juga sudah cukup baik sesuai dengan indikator penilaian yang diharapkan yaitu dengan menuliskan jawaban secara lengkap beserta gambar-gambar pecahan yang diperintahkan, meski dalam praktiknya tidak sepenuhnya jawaban yang dituliskan sempurna sesuai jawaban yang guru harapkan. Namun untuk tahap awal pembelajaran, hasil jawaban siswa sudah dapat dikatakan baik.

Pada aspek penarikan kesimpulan untuk siswa di kelas bawah masih harus dibantu oleh guru mengingat materi bilangan pecahan ini merupakan materi baru dalam kelas tiga, namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini sudah cukup efektif sehingga anggota kelompok bersama-sama guru dapat menyimpulkan hasil pembelajaran hari itu. Pada kelompok ini indikator penilaian yang dihasilkan sudah cukup baik pada pertemuan berikutnya tetapi mengalami penurunan juga pada pertemuan keempat.

3) Kelompok 3

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan kelompok 3 sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan kriteria baik, meskipun masih ada beberapa kegiatan pembelajaran yang masih belum efektif dilakukan dibanding dengan kelompok lainnya. Cara mengemukakan pendapat pada kelompok ini terbilang cukup sehingga hasil penilaian pada setiap pertemuannya masih belum maksimal. Pada cara mengajukan pertanyaan sudah cukup baik dan mengalami peningkatan pada petemuan ketiga dan keempat. Sedangkan dalam menghargai pendapat temannya, kelompok ini juga sudah memperoleh nilai yang cukup baik dan dapat menerima serta memperhatikan jawaban temannya dengan seksama.

Sebaliknya pada aspek kualitas jawaban yang diberikan kelompok ini sudah memperoleh hasil yang cukup baik sesuai dengan indikator yang diharapkan meskipun jawaban yang dihasilkan belum sepenuhnya benar sesuai dengan harapan. Namun, pada penarikan kesimpulan siswa masih harus tetap dalam bimbingan guru agar kesimpulan yang didapat tidak jauh dari yang diharapkan dan sesuai dengan indikator keberhasilan belajar.

4) Kelompok 4

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan kelompok 4 sudah memenuhi indikator keberhasilan dengan kriteria baik dan juga sudah cukup efektif

Dokumen terkait