• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN,

A. Tahapan Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diadakan di SMA N 1 Jogonalan Klaten. Penelitian diadakan di kelas XG yang terdiri dari 35 siswa. Pelaksanaan Penelitian meliputi tes kemampuan awal, proses pembelajaran, tes hasil belajar, dan pemberian kuesioner. Berikut ini adalah diskripsinya :

a. Tes Kemampuan Awal (TKA)

Tes Kemampuan Awal diikuti oleh 35 siswa. Terdapat 6 soal pada Tes Kemampuan Awal (lampiran 1.9) dengan skor maksimal 5 persoal sehingga skor maksimal untuk semua soal adalah 30, dan n = 35. Ketuntasan minimal (KKM) adalah 70. Sebagian besar siswa mengerjakan soal tersebut dengan tenang. Ada beberapa siswa yang mengerjakannya dengan serius, tetapi ada juga siswa yang hanya membiarkan soalnya saja, bahkan ada beberapa siswa yang tidur dan tidak menyelesaikan soal. Setelah ditanya ke siswa tersebut, mereka membiarkan soal-soal tersebut dan tidak menyelesaikannya dengan alasan tidak dapat mengerjakannya sehingga mereka menyerah dan tidak sanggup menyelesaikannya lagi. Dari hasil Tes Kemampuan awal, banyak siswa yang tidak menjawab soal nomor 1 yaitu tentang pengertian jarak titik ke garis. Hal ini dikarenakan guru tidak membahas secara mendalam pengertian jarak titik ke garis. Padahal pengertian tersebut merupakan dasar dalam memahami materi jarak titik ke garis dalam bangun ruang. Berikut ini adalah beberapa jawaban siswa untuk soal nomor 1 :

Gb 4.2 Jawaban TKA soal no. 1 siswa 2

b. Proses Pembelajaran

a) Pertemuan pertama : Jumat, 10 Mei 2013 pukul 07.00-08.20 WIB Pada pertemuan pertama, peneliti memperkenalkan Program Cabri 3D mulai dari manfaatnya, toolbarnya, kegunaan tiap toolbarnya, dan cara menggunakannya. Peneliti juga membagikan LKS (lampiran 1.8) yang berisi penjelasan materi secara singkat dan soal-soal pada Tes Kemampuan Awal yang akan dibahas/dikerjakan bersama-sama di kelas. Tidak hanya itu saja, peneliti juga memberikan beberapa soal tambahan sebagai latihan. Pada saat membahas soal-soal pada TKA, siswa-siswa aktif menanggapi pertanyaan peneliti, bahkan mereka berebutan untuk menjawab pertanyaan peneliti.

Materi yang dibahas secara bersama-sama :

1. Menentukan panjang diagonal sisi AH

Gb 4.4 Diagonal AH

Peneliti menanyakan bagaimana menentukan panjang diagonal sisi AH.

Sebagian besar siswa mampu menjawab tetapi dengan menghafal rumusnya, panjang diagonal sisi yaitu a√2 tanpa mengetahui bagaimana cara mendapatkan rumusnya. Peneliti mulai menjelaskan bagaimana cara mendapatkan rumus tersebut yaitu menggunakan rumus pythagoras. Rumus pythagoras ini penting dipelajari karena sebagian besar materi jarak titik ke garis menggunakan rumus pythagoras. Peneliti membimbing siswa untuk menentukan panjang diagonal sisi AH. Sebagian besar siswa dapat mengikuti penjelasan dari peneliti. Apabila masih kurang paham, siswa juga bertanya pada temannya.

2. Menentukan panjang diagonal ruang DF

Gb 4.5 Diagonal DF

Beberapa siswa dapat menjawab berapa panjang diagonal ruang DF tetapi dengan menghafalkan rumusnya. Siswa mengetahui bahwa rumus panjang diagonal ruang adalah a√3 tetapi tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya.

Untuk menentukan panjang diagonal ruang juga menggunakan cara seperti di atas yaitu menggunakan rumus pythagoras. Apabila siswa dapat memahami cara pengerjaan soal sebelumnya yaitu menentukan diagonal sisi, maka siswa juga dapat menentukan panjang diagonal ruang. Siswa lebih lancar dan cepat menentukan panjang diagonal ruang tersebut karena siswa mulai dapat memahami konsep.

3. Menentukan jarak titik A ke garis DH

Gb 4.6 Jarak titik A ke garis DH

Seperti yang dijelaskan di atas, sebagian besar materi jarak titik ke garis menggunakan rumus pythagoras, tetapi tidak semua soal. Soal no.3 adalah contoh menentukan jarak titik ke garis tanpa menggunakan rumus pythagoras. Untuk menjawab soal no.3 harus memahami definisi jarak titik ke garis dan bagaimana cara menentukan jarak titik ke garis. Dari sini, siswa ditanamkan konsep jarak titik ke garis yaitu cara menentukan jarak titik ke garis adalah membuat garis yang melewati titik itu dan tegak lurus garis yang dimaksud.

4. Menentukan jarak titik G ke garis AD

Gb 4.7 Jarak titik G ke garis AD

Untuk menentukan jarak titik G ke garis AD, tidak perlu dihitung lagi karena yang diminta adalah panjang DG yang merupakan diagonal sisi kubus yang telah diketahui. Di sini, siswa dituntut untuk dapat memahami soal yang diberikan. Soal ini tergolong soal yang cukup mudah, tetapi perlu pemahaman materi yang baik untuk dapat mengerjakan soal tersebut.

5. Menentukan jarak titik H ke garis AC

Gb 4.8 Jarak titik H ke garis AC

Untuk menentukan jarak titik H ke garis AC, perlu dicari titik tengah garis AC dahulu kemudian titik tengah tersebut dihubungkan dengan titik H. Di sini peneliti memperlihatkan bahwa sudut HPC merupakan sudut siku-siku.

Selain itu, 1 jam pelajaran berikutnya digunakan untuk mengerjakan soal secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 anggota tiap kelompok. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauhmana pemahaman siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan program Cabri

3D. Dan siswa juga dituntut untuk mencoba mengerjakannya dalam kelompok, sehingga sesama siswa dapat saling berpendapat dan bertukar pikiran dalam mengerjakan soal tersebut.

Soal-soal pada tugas Kelompok

6. Menentukan jarak titik Q ke garis AB, dengan titik Q adalah titik tengah garis EH

7. Menentukan jarak titik Q ke garis AG, dengan titik Q adalah titik tengah garis EH

Berikut ini gambar yang diharapkan dari pekerjaan siswa :

Gb 4.9 Jarak titik Q ke garis AB atau AG

8. Diketahui Limas ABCDE, dengan E adalah titik puncak limas. Alas limas berbentuk persegi dengan luas 100 cm2, panjang rusuk tegaknya 15 cm. Gambarkan bangun yang diketahui dan tentukan jarak titik E ke garis BD !

Berikut ini gambar yang diharapkan dari pekerjaan siswa :

Gb 4.10 Limas segiempat

Gb 4.12 Peneliti membimbing siswa

b) Pertemuan Kedua : Senin, 13 Mei 2013 pukul 08.00-08.45 WIB

Pada pertemuan kedua, peneliti memberitahukan kelompok mana yang hasil pekerjaan kelompoknya benar semua. Dari 6 kelompok, hanya ada 1 kelompok yang hasil pekerjaannya benar semua dan ada 1 kelompok yang hasil pekerjaannya hampir benar semua. Peneliti meminta 1 kelompok yang hasil pekerjaan kelompoknya benar semua untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka. Dalam mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok, mereka dibagi menjadi 2 bagian. Bagian yang pertama mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok yang telah mereka tulis di kertas karton. Bagian yang kedua menjelaskan dengan menggunakan Cabri 3D dengan bimbingan peneliti mulai dari mengkontruksi bangun yang dimaksud, keterangan yang dimaksud serta bagian yang ditanyakan. Siswa dituntut untuk mau mencoba menggunakan program Cabri 3D. Pada pertemuan kedua, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran bahkan ada 2 siswa yang

mempresentasikan hasil jawaban kelompok sambil menunjuk bagian bangun yang dimaksud pada layar.

Gb 4.13 Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok

Gb 4.14 Siswa mencoba menggunakan program Cabri 3D

Setelah membahas hasil pekerjaan kelompok, peneliti menjelaskan kembali cara menentukan jarak titik ke garis untuk bangun ruang yang lain seperti balok dan prisma dengan menggunakan Cabri 3D.

Materi yang dibahas secara bersama-sama : 1. Menentukan panjang diagonal sisi pada Balok

Gb 4.15 Diagonal sisi balok

Untuk menentukan panjang diagonal sisi atau menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang balok caranya sama dengan menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang kubus.

2. Menentukan panjang diagonal ruang

Gb 4.16 Diagonal ruang balok

Untuk menentukan panjang diagonal ruang atau menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang balok caranya sama dengan menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang kubus.

c. Tes Hasil Belajar (THB)

Tes Hasil Belajar ini diikuti oleh 36 siswa, tetapi hanya 35 siswa saja yang nilainya digunakan dalam penelitian ini karena 35 siswa tersebut yang mengikuti kedua tes yang diberikan peneliti yaitu Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar. Ada 6 soal juga yang akan diberikan pada tes ini (lampiran 1.11), dan kisi-kisi setiap soal pada kedua tes sama dan tingkat kesukaran kedua tes juga sama. Skor maksimal tiap soal adalah 5, sehingga skor maksimal untuk semua soal adalah 30. Pada THB ini, siswa mengerjakannya dengan lebih tenang, walaupun masih ada siswa yang sibuk sendiri. Dibandingkan dengan TKA, pada THB siswa lebih aktif mengerjakan soal, sudah tidak ada lagi siswa yang tidur di kelas pada saat mengerjakan soal-soal pada THB.

Sebagian besar siswa mengerjakan semua soal yang diberikan, bahkan pada soal nomor 1 hampir semua siswa menjawab dengan benar, namun pada soal nomor 4 sebagian besar siswa menjawab dengan salah.

d. Kuesioner

Kuesioner diberikan pada pertemuan terakhir, bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai program Cabri 3D yang telah digunakan dalam pembelajaran tersebut (lampiran 1.13). Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Pertanyaan kuesioner

Pertanyaan Keterangan

Menurut anda, apakah materi ruang dimensi 3 merupakan materi yang sulit dipahami? Jika iya, bagian mana yang sulit dipahami?

Ingin mengetahui pendapat siswa tentang materi bangun ruang dan pemahaman awal siswa

Menurut anda, apakah program

Cabri 3D memiliki kegunaan dalam

menjelaskan materi ruang dimensi 3?

Kegunaan dalam menjelaskan materi ruang dimensi 3 maksudnya apakah

Cabri 3D berguna dalam melihat

berbagai bentuk bangun ruang secara nyata, tidak hanya pada materi jarak titik saja, tetapi materi yang lain misalnya sudut, volume, dan lain-lain

Apakah pembelajaran dengan

menggunakan program Cabri 3D dapat membantu anda memahami konsep ruang dimensi 3?

Hampir sama dengan pertanyaan kedua, membantu memahami konsep bangun ruang maksudnya membantu memahami konsep jarak titik ke garis.

Apakah anda lebih tertarik

mempelajari ruang dimensi 3

dengan menggunakan program

Cabri 3D?

Ingin mengetahui ketertarikan siswa

terhadap pembelajaran dengan

menggunakan program Cabri 3D

B. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Dokumen terkait