• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE

GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Fransisca Romana Andriyati

NIM : 091414068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE

GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Fransisca Romana Andriyati

NIM : 091414068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Meski jalan yang kita lalui sulit, itu bukanlah alasan

untuk menyerah. Kemudahan akan datang setelah kesulitan,

percayalah!

Karya ini aku persembahkan untuk : Karya ini aku persembahkan untuk :Karya ini aku persembahkan untuk : Karya ini aku persembahkan untuk :

-

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus Sang Juru

Sang Juru

Sang Juru

Sang Juru Selamatku

Selamatku

Selamatku

Selamatku

-

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

-

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

-

Kakak, adik, dan semua keluarga

Kakak, adik, dan semua keluargaku

Kakak, adik, dan semua keluarga

Kakak, adik, dan semua keluarga

ku

ku

ku

(6)
(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Fransisca Romana Andriyati

No. Mahasiswa : 091414068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X

SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Agustus 2013 Yang menyatakan,

(8)

vii

ABSTRAK

Fransisca Romana Andriyati. 2013. Pengaruh Penggunaan Program Cabri 3D Terhadap Pemahaman Siswa Dalam Menentukan Jarak Titik Ke Garis Pada Ruang Dimensi 3 Untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Jogonalan Klaten tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas XG.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif dan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung dikelas, tes kemampuan awal, tes hasil belajar, dan kuesioner. Peneliti memberikan tes kemampuan awal yang berfungsi untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa pada pokok bahasan jarak titik ke garis sehingga pada pertemuan berikutnya, peneliti dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan menggunakan Program Cabri 3D. Kemudian peneliti memberikan tes hasil belajar yang berfungsi untuk melihat seberapa jauh Program Cabri 3D mengatasi kesulitan belajar siswa dan seberapa jauh tingkat pemahaman siswa pada materi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah siswa belum dapat menentukan garis yang saling tegak lurus. Berdasarkan hasil tes dan hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa terbantu dengan adanya program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran ruang dimensi 3. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai dan kemampuan siswa dalam memahami materi jarak titik ke garis. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Cabri 3D berpengaruh terhadap pemahaman siswa tentang konsep jarak titik ke garis dalam ruang dimensi 3.

(9)

viii

ABSTRACT

Fransisca Romana Andriyati. 2013. The Impact of Using Cabri 3D Program Against Students’ Understanding in Determining The Distance Point to a Line on Dimension Space 3 for Student of Class X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aims to know the impact of using Cabri 3D against students’ understanding in determining the distance point to a line on dimension space 3. This research was conducted at SMA N 1 Jogonalan Klaten school year 2012/2013.

The research method is qualitative-descriptive and quantitative research. The data is submitted by direct observation in the class, pretesting, learning outcome test, and questionnaire. The researcher gives pretesting to know the kinds of difficulties faced by the students on the topic of distance point to a line so that on the next meeting, the researcher can help the students to solve the difficulties by using Cabri 3D Program. Next, the researcher gives learning outcome test to see how far Cabri 3D Program can overcome students’ problems in learning and how far students’ level of understanding on the.

The research result shows that students’ problem is that they have not determined yet the mutually perpendicular line. Based on the test result and questionnaire, the students are helped by Cabri 3D Program in overcoming students’ learning problems on dimension 3 space topic. It can be seen from the increased value and students’ ability to understand the material on distance point to a line. Based on the learning outcome, it can be concluded that a learning using Cabri 3D gives effect against the increase of students’ understanding on the concept of distance point to a line in dimension space 3.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Program Cabri 3D Terhadap Pemahaman Siswa Dalam Menentukan Jarak Titik Ke Garis pada Ruang Dimensi 3 untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten” dengan baik dan lancar. BimbinganNya yang begitu besar dapat penulis rasakan dalam setiap pengerjaan skripsi ini.

Banyak sekali bantuan, nasehat, dukungan, bimbingan, dan motivasi yang penulis dapatkan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

2. Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma

3. Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika sekaligus Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar, memberikan nasehat serta saran-saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

4. Drs. Yohanes Priyono, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Jogonalan Klaten yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

(11)

x

dan dalam memberikan saran-saran selama peneliti melakukan penelitian.

6. Siswa-siswi kelas XG SMA N 1 Jogonalan Klaten

7. Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Seluruh Keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bernardus Ady Nur Prasetyo yang dengan sabar selalu mendukung dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku : Arni, Putri, Monik, Angel, Yolan, Cepin, Ari, Ulin, Sangkin, Stepik, Yulius, Helen, Tyas, dan semua sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk memotivasi penulis dan membantu penulis baik dalam melakukan penelitian maupun memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman seangkatan 2009.

11.Semua pihak yang telah bersedia membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari masih ada kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 Agustus 2013

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Penjelasan Istilah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Kajian Teoritik ... 8

1. Belajar ... 8

2. Teori Belajar ... 9

3. Kesulitan Belajar Siswa ... 11

4. Pemahaman Siswa ... 15

5. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa ... 16

6. Media Pembelajaran ... 17

(13)

xii

8. Jarak Titik Ke Garis ... 24

9. Program Cabri 3D ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 38

C. Hipotesis ... 39

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Subyek Penelitian ... 41

C. Objek Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Bentuk Data ... 42

F. Metode Pengumpulan Data ... 42

G. Instrumen Pengumpulan Data ... 44

1. Instrumen Pembelajaran ... 44

2. Instrumen Penelitian ... 44

a. Observasi ... 44

b. Tes Tertulis ... 44

c. Kuesioner ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 46

1. Melakukan scoring ... 46

2. Validitas Butir Soal ... 47

3. Reliabilitas ... 48

4. Menentukan Kriteria Interval ... 49

5. Analisis Tes Kemampuan Awal ... 50

6. Mendiskripsikan Kesulitan Siswa ... 51

7. Analisis Tes Hasil Belajar ... 51

8. Membandingkan TKA dan THB ... 51

9. Analisis Kuesioner ... 51

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 52

1. Tahap Persiapan ... 52

2. Tahap Pelaksanaan ... 53

(14)

xiii

4. Tahap Penarikan Kesimpulan ... 54

BAB IV TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Tahapan Penelitian ... 55

1. Persiapan Penelitian ... 55

a. Observasi ... 55

b. Validitas Butir Soal ... 55

c. Reliabilitas ... 57

2. Pelaksanaan Penelitian ... 57

a. Tes Kemampuan Awal ... 58

b. Proses Pembelajaran ... 59

c. Tes Hasil Belajar ... 69

d. Kuesioner ... 70

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 70

1. Tes Kemampuan Awal ... 70

2. Tes Hasil Belajar ... 78

3. Perbandingan Nilai dan Pemahaman pada TKA dan THB .... 85

4. Hasil Kuesioner ... 93

C. Pembahasan ... 106

1. Kesulitan Belajar yang Dialami oleh Siswa dalam Memahami Materi Jarak Titik ke Garis dalam Bangun Ruang ... 106

2. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Program Cabri 3D ... 110

3. Manfaat Cabri 3D dalam Membantu Pemahaman Siswa ... 112

4. Kelemahan Penelitian ... 115

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gb 2.1 Kubus ... 20

Gb 2.2 Balok ... 20

Gb 2.3 Limas ... 20

Gb 2.4 Prisma ... 20

Gb 2.5 Jarak Titik A ke Titik B ... 21

Gb 2.6 Jarak Titik A ke Garis h ... 22

Gb 2.7 Jarak Titik A ke Bidang ... 24

Gb 2.8 Titik A dan B pada garis g ... 25

Gb 2.9 Titik A dan B di luar garis g ... 25

Gb 2.10 Segitiga siku-siku ... 28

Gb 2.11 Kubus Pada Contoh Soal ... 28

Gb 2.12 Jarak Titik C ke Garis FH ... 30

Gb 2.13 Jarak Titik P ke Garis BD ... 32

Gb 2.14 Tampilan Awal Cabri 3D ... 36

Gb 2.15 Toolbar dan Fungsinya pada Cabri 3D ... 36

Gb 4. 1 Jawaban TKA soal no.1 siswa 1 ... 58

Gb 4.2 Jawaban TKA soal no. 1 siswa 2 ... 59

Gb 4.3 Siswa Aktif dalam Pembelajaran ... 59

Gb 4.4 Diagonal AH ... 60

Gb 4.5 Diagonal DF ... 61

Gb 4.6 Jarak Titik A ke Garis DH ... 62

Gb 4.7 Jarak Titik G ke Garis AD ... 62

Gb 4.8 Jarak Titik H ke Garis AC ... 63

Gb 4.9 Jarak Titik Q ke Garis AB atau AG ... 64

Gb 4.10 Limas Segiempat ... 65

Gb 4.11 Siswa Aktif Berdiskusi ... 65

Gb 4.12 Peneliti Membimbing Siswa ... 66

Gb 4.13 Siswa Mempresentasikan Hasil Pekerjaan Kelompok ... 67

(16)

xv

Gb 4.15 Diagonal Sisi Balok ... 68

Gb 4.16 Diagonal Ruang Balok ... 68

Gb 4.17 Jawaban THB soal no.4 ... 69

Gb 4.18 Jawaban TKA analisis a ... 72

Gb 4.19 Jawaban TKA analisis b ... 72

Gb 4.20 Jawaban TKA analisis c ... 72

Gb 4.21 Jawaban TKA analisis d ... 73

Gb 4.22 Jawaban TKA analisis e ... 73

Gb 4.23 Jawaban TKA analisis f ... 74

Gb 4.24 Jawaban TKA analisis g ... 74

Gb 4.25 Jawaban TKA analisis h ... 74

Gb 4.26 Jawaban TKA analisis i ... 75

Gb 4.27 Jawaban TKA analisis j ... 75

Gb 4.28 Jawaban TKA analisis k ... 76

Gb 4.29 Jawaban TKA analisis l ... 76

Gb 4.30 Jawaban TKA analisis m ... 77

Gb 4.31 Jawaban THB siswa S30 ... 80

Gb 4.32 Jawaban THB siswa S34 ... 81

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator ... 24

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar ... 45

Tabel 3.2 Keterangan Penilaian ... 46

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 49

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal ... 56

Tabel 4.2 Pertanyaan Kuesioner ... 70

Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan Awal ... 71

Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar ... 78

Tabel 4.5 Perbandingan TKA dan THB ... 85

Tabel 4.6 Analisis Perbandingan Pemahaman Hasil Tes Kemampuan Awal dengan Tes Hasil Belajar ... 86

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner ... 93

Tabel 4.8 Kesimpulan Hasil Kuesioner ... 105

Tabel 4.9 Hasil TKA siswa S9 ... 110

Tabel 4.10 Hasil THB siswa S9 ... 110

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

1.1 Surat Ijin Penelitian Dari Kampus 1.2 Surat Ijin Penelitian Dari Bappeda 1.3 Surat Telah Melakukan Penelitian 1.4 Soal-Soal Pada Validitas Butir Soal 1.5 Jawaban Pada Validitas Butir Soal

1.6 Rpp

1.7 Materi Ajar

1.8 Lembar Kegiatan Siswa (Lks) 1.9 Soal Tes Kemampuan Awal

1.10 Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal 1.11 Soal Tes Hasil Belajar

1.12 Jawaban Tes Hasil Belajar 1.13 Lembar Kuesioner

LAMPIRAN 2

2.1 Perhitungan Validitas Butir Soal 2.2 Perhitungan Reliabilitas

2.3 Jawaban Siswa Pada Tes Kemampuan Awal 2.4 Jawaban Siswa Pada Tes Hasil Belajar 2.5 Jawaban Kuesioner Siswa

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Semua yang termuat dalam bab ini yang mendasari adanya penelitian. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

A. Latar Belakang Masalah

(20)

perlu menerapkan model-model pengajaran yang tepat guna membantu pemahaman dan penguasaan materi siswa. Mempelajari matematika sangat berguna khususnya untuk mengasah kemampuan berpikir dan bernalar siswa.

Mempelajari matematika tidak terlepas dari topik bangun ruang. Bangun ruang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari bahkan sangat sering dijumpai bentuk bangun ruang disekitar kita. Menurut pengalaman yang telah dialami peneliti pada saat duduk dibangku sekolah, peneliti masih kesulitan dalam memahami konsep bangun ruang terlebih pada saat membayangkan bentuk bangun ruang. Materi bangun ruang ini sudah dipelajari dari tingkat SD tetapi akan lebih didalami lagi di tingkat SMP dan SMA. Kebanyakan guru hanya menggunakan metode lama yaitu metode ceramah, yang aktif hanya guru saja sedangkan siswanya hanya duduk, diam, mendengarkan, dan mengerjakan perintah guru. Padahal materi bangun ruang merupakan materi yang cukup sulit dimengerti. Siswa masih sulit membayangkan bentuk bangun ruang terlebih apabila terdapat banyak titik, garis, dan bidang di dalam bangun ruang tersebut seperti yang akan dipelajari di jenjang SMA. Maka seharusnya guru mengajarkan secara lebih mendalam dan sebisa mungkin menggunakan alat peraga untuk memperjelas materi.

(21)
(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah penelitian ini tertuang dalam rumusan masalah berikut :

1. Bagaimana pemahaman siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan tentang konsep bangun ruang?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan program Cabri 3D dalam membantu memahami konsep bangun ruang siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya akan membahas pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan Klaten. Materi terbatas hanya pada menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang sisi datar.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana pemahaman siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan tentang konsep bangun ruang

(23)

E. Penjelasan Istilah

Berikut ini adalah istilah-istilah yang sering digunakan dalam penelitian ini : 1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 849).

2. Cabri 3D adalah perangkat lunak dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru untuk mengatasi beberapa kesulitan – kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga (geometri ruang) menjadi lebih mudah dan lebih menarik (Accascina dan Rogora, 2006)

3. Pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,

menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan

memperkirakan (Arikunto, 2009: 118).

4. Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh objek

5. Ruang dimensi tiga / Bangun ruang adalah bangun matematika yang memiliki isi atau volume. Bangun ruang dalam matematika dibagi menjadi beberapa bagian yakni sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, rusuk merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang sedangkan titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.

(24)

F. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pihak sekolah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran termasuk dalam meningkatkan kemampuan siswa dan prestasi belajar siswa. Serta dapat memberikan masukan dalam hal melengkapi sarana dan prasarana sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar.

2. Guru matematika

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat menambah variasi model pembelajaran matematika (misalnya dengan penggunaan alat peraga). Penelitian ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.

3. Siswa

(25)

4. Penulis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penulis sendiri dapat menambah wawasan dalam mencari dan menentukan metode pembelajaran yang tepat sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik.

5. Pembaca

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi bahan informasi bagi pembaca yang ingin meneliti lebih lanjut untuk dapat mengembangkan penelitiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi praktisi pendidikan guna mewujudkan pendidikan yang bermutu

G. Sistematika Penulisan

Ada 5 bab dalam sistematika penulisan, dan keterangannya sebagai berikut :

Bab I : Latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, mmmanfaat penelitian, dan tujuan penelitian.

Bab II : Landasan teori yang digunakan peneliti dalam penelitian

Bab III : Metode penelitian, jenis penelitian, subyek penelitian, dan mminstrumen penelitian yang digunakan

Bab IV : Pelaksanaan Penelitian, hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan data penelitian

(26)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat kajian teoritik, kerangka berpikir, dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap tentang keterangan setiap sub-bab.

A. Kajian Teoritik

1. Belajar

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H Burton (1984) mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah :

a. Bertambahnya jumlah pengetahuan

b. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi c. Ada penerapan pengetahuan

d. Menyimpulkan makna

(27)

fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Drs. Slameto (Djamarah, 2000:13) juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Teori Belajar

a. Teori Belajar Menurut J. Bruner

(28)

1) Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek.

2) Tahap Ikonik

Dalam tahap ini penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkain gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

3) Tahap Simbolik

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu.

b. Teori belajar menurut Piaget

Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut (Slameto, 2010:12) :

1) Anak memerlukan pelayanan sendiri dalam belajar, karena struktur mental anak berbeda dengan orang dewasa.

(29)

3) Tahap-tahap perkembangan mental anak melalui urutan-urutan tertentu, namun jangka waktu berlatih dari satu tahapan ke tahapan lain tidak selalu sama pada setiap anak.

4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor : kematangan, pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration (proses dari ketiga faktor sebelumnya secara bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental)

5) Ada 3 tahap perkembangan yaitu : berpikir secara intuitif (± 4 th), beroperasi secara konkret (±7 th), dan beroperasi secara formal (±11 th)

3. Kesulitan Belajar Siswa

Djamarah (2000:235) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar. Muhibbin Syah (Djamarah, 2000:235) meninjau kesulitan belajar siswa dari dua aspek yaitu dari faktor intern dan faktor ekstern. Dari faktor intern yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri, yang meliputi :

a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta) antara lain :

1) Rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi (IQ) anak didik 2) Bakat yang kurang atau tidak sesuai dengan bahan pelajaran

(30)

3) Aktivitas belajar yang kurang 4) Kebiasaan belajar yang kurang baik

5) Ketahanan belajar (lama belajar) tidak sesuai dengan tuntutan waktu belajarnya

6) Pengetahuan dan keterampilan dasar yang kurang memadai atas bahan yang dipelajari

7) Tidak ada motivasi dalam belajar

b. Yang bersifat afektif (ranah rasa) antara lain faktor emosional yang kurang stabil

c. Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) antara lain :

1) Keadaan fisik yang kurang menunjang, misalnya cacat tubuh 2) Kesehatan yang kurang baik, misalnya sakit kepala, sakit perut,

sakit gigi, dan lain-lain

Jika dilihat dari faktor ekstern yaitu faktor yang bersumber dari luar diri individu, maka penyebab kesulitan belajar siswa meliputi :

a. Lingkungan keluarga, antara lain :

1) Kurangnya kelengkapan alat-alat belajar bagi anak di rumah 2) Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau tinggi yang membuat

anak berlebih-lebihan

3) Kesehatan keluarga yang kurang, misalnya orang tua yang sakit-sakitan

(31)

b. Lingkungan masyarakat, antara lain :

1) Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat kabar, majalah, komik

2) Corak Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang suka berjudi, pencuri, peminum, dan sebagainya

c. Lingkungan sekolah, antara lain : 1) Pribadi guru yang kurang baik

2) Cara guru mengajar yang kurang baik

3) Metode pengajaran yang digunakan guru kurang bervariatif 4) Hubungan guru dengan anak didik kurang harmonis

5) Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang 6) Waktu sekolah dan disiplin yang kurang

(32)

untuk mengetahui apakah treatment yang diberikan berhasil atau tidak. Artinya, anak terbantu keluar dari kesulitan belajar atau tidak. Berhasil atau tidaknya treatment yang diberikan dapat diketahui sampai sejauh mana kebenaran jawaban anak terhadap soal-soal yang diberikan pada tes hasil belajar (Djamarah,2000:254).

(33)

4. Pemahaman Siswa

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Arikunto (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan,

membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas,

menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan

kembali, dan memperkirakan. Menurut Patria (2007:21) apa yang

dimaksud pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa

penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar

mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi

mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah

dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan

konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Menurut Nana Sudjana (1989:24) Pemahaman dapat dibedakan ke dalam

tiga kategori, yaitu :

a. Pemahaman terjemahan, yakni menerjemahkan dalam arti yang

sebenarnya dengan bahasa sendiri.

b. Pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian

terdahulu dengan yang diketahui berikutnya.

c. Pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang

mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang

(34)

dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Bukan saja berarti mengetahui

yang sifatnya mengingat saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali

ke dalam bentuk lainnya yang mudah dimengerti, memberi

interpretasi, serta mampu mengaplikasikannya.

Karakteristik soal-soal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya

mengungkapkan tema, topik, atau masalah yang sama dengan yang pernah

dipelajari atau diajarkan (soal berbeda tetapi tingkat kesukaran sama/se

tipe). Indikator pemahaman (Muhibbin Syah,1999:217) yaitu : 1) dapat

menyebutkan dan menunjukkan hal yang diketahui, 2) dapat

mendefinisikan sesuatu.

Menurut Purnomo (2012) Prestasi belajar dapat meningkat dengan

didukung pemahaman materi yang baik.

5. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa

(35)

hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah matematika. Kesalahan siswa terjadi karena adanya kesulitan belajar siswa.

6. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Sedangkan menurut Djamarah (1995 : 136), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran adalah :

a. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.

b. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual. c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi

(36)

d. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.

Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) media pembelajaran dapat digolongkan yaitu :

a. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, buletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.

b. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.

c. Rekaman bersuara, baik dalam kaset maupun piringan hitam. d. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.

e. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

Proses pembelajaran akan berhasil dan tepat sasaran serta tujuan jika diimbangi dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat. Pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

(37)

c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Fungsi Media Pembelajaran matematika adalah :

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.

b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret). c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan). d. Semua indera murid dapat diaktifkan.

e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar. f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis komputer.

7. Ruang dimensi tiga

a. Pengertian ruang dimensi tiga :

(38)

menjadi beberapa bagian yakni sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, Rusuk merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang sedangkan Titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih. (www.diwarta.com)

b. Macam-macam bentuk bangun ruang sisi datar :

Gb 2.1 Kubus Gb 2.2 Balok

Gb 2.3 Limas Gb. 2.4 Prisma c. Istilah-istilah yang digunakan dalam bangun ruang

1) Sisi, adalah bidang batas/bidang datar yang membatasi bangun ruang

(39)

3) Titik sudut, adalah perpotongan tiga rusuk atau perpotongan tiga bidang sisi datar

4) Diagonal sisi, adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap sisi

5) Diagonal ruang, adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dan tidak sebidang dalam bangun ruang tersebut

d. Menentukan jarak dalam ruang

Ada 3 konsep jarak yang perlu dipelajari, yaitu : 1) Jarak titik ke titik

Jarak titik A ke titik B dapat digambarkan dengan cara menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB. Jika d adalah jarak titik A ke titik B, maka d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan :

d = AB = ( − ) + ( − )

Gb 2.5 Jarak titik A ke titik B

(40)

2) Jarak titik ke garis a) Pengertian

Jarak titik ke garis adalah ruas garis yang ditarik dari titik itu (titik A) ke titik kaki (titik P) tegak lurus yang dibuat dari titik itu ke garis tersebut (garis h). Lihat gambar 2.9.

b) Langkah-langkah mengambar jarak titik A ke garis h (titik A berada di luar garis h) adalah sebagai berikut :

2.1Buatlah bidang

2.2Buatlah garis h dan titik A di luar garis h. Garis h dan titik A terletak pada bidang .

2.3Pada bidang tersebut buatlah garis yang melalui titik A dan memotong tegak lurus garis h, garis AP tegak lurus terhadap garis h

2.4Ruas garis AP merupakan jarak titik A ke garis h yang diminta

Gb 2.6 Jarak titik A ke garis h A

P h

(41)

c) Contoh menentukan jarak titik ke garis

Jarak titik A ke garis h dapat digambarkan dengan cara membuat garis dari titik A dan tegak lurus garis h. Maka jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan :

d =

Contoh : Tentukan jarak antara titik A(3,4) ke garis h ≡ + − 2 = 0

Penyelesaian : d =

d = ! √" #

d = ! !

d = 1

3) Jarak titik ke bidang a) Pengertian

Jarak titik A ke bidang adalah panjang ruas garis penghubung A dengan proyeksi titik A pada bidang , yaitu titik Q. Lihat gambar 2.10.

(42)

bidang ) dapat digambarkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

3.1Buatlah bidang

3.2Buatlah titik A di luar bidang

3.3Buatlah garis h yang melalui titik A dan menembus bidang

3.4Buatlah garis l dan m yang terletak pada bidang dan melalui titik tembus garis h dan bidang (titik Q)

3.5Ruas garis AQ merupakan jarak titik A ke bidang yang diminta

Gb 2.7 Jarak titik A ke bidang $

8. Jarak titik ke garis

Berikut ini adalah tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pokok bahasan menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang sisi datar menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta indikator yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.

A

% Q

&

(43)

Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Menentukan kedudukan,

jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan

bidang dalam ruang

dimensi tiga

Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga

• Mendefinisikan jarak

titik ke garis

• Cara menentukan

jarak titik ke garis

• Menghitung jarak

titik ke garis

Berikut ini adalah materi jarak titik ke garis dalam ruang : a. Kedudukan titik dan garis

1) Titik pada garis

Jika sebuah titik terletak pada suatu garis, maka dapat dikatakan garis tersebut melalui sebuah titik

Gb 2.8 Titik A dan B pada garis g 2) Titik di luar garis

Jika sebuah titik tidak terletak pada suatu garis, maka dapat dikatakan sebuah titik di luar sebuah garis.

Gb 2.9 Titik A dan B di luar garis g A

a

B g

a

g A

(44)

b. Pengertian Jarak Titik ke Garis

Jarak titik ke garis adalah ruas garis yang ditarik dari titik itu (titik A) ke titik kaki (titik P) tegak lurus yang dibuat dari titik itu ke garis tersebut (garis h)

c. Metode dalam Menentukan jarak titik ke garis 1) Analisis

Pada metode analisis, hal yang perlu diketahui adalah koordinat titik dan persamaan garisnya. Untuk menentukan jarak titik ke garis adalah dengan menggunakan rumus :

d =

2) Vektor

Dalam menentukan jarak titik ke garis, cara yang paling cepat adalah dengan menggunakan vektor seperti pada keterangan di bawah ini :

A

P h

(45)

Jika AP dan AB vektor-vektor tak nol dan sudut diantara vektor AB dan AP, maka perkalian skalar vektor AB dan AP didefinisikan oleh :

|()****| |(+****| = |()****| x |(+****|

3) Rumus Pythagoras

Rumus pythagoras ini sering digunakan dalam perhitungan yang berhubungan dengan ruang dimensi tiga / bangun ruang, khususnya untuk menentukan jarak titik ke garis maupun jarak titik ke bidang karena jarak titik ke garis dan ke bidang dapat ditentukan bila garis tersebut tegak lurus garis lain maupun bidang. Sehingga rumus yang biasa digunakan pada segitiga siku-siku ini sangat sering digunakan. Jarak titik B ke titik C dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara menghubungkan titik B dan titik C dengan ruas garis BC. Untuk mengukur jarak titik B dan titik C dilakukan dengan menarik garis lurus dari B menuju C. Panjang ruas garis BC merupakan jarak antara titk B ke titik C.

Keterangannya sebagai berikut : cos P

(46)

/ = √0 + 1 0 = √/ − 1 1 = √/ − 0

Gb 2.10 Segitiga siku-siku

d. Menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

Dari keterangan di atas telah dijelaskan tentang rumus yang digunakan untuk menentukan jarak titik ke garis dan bagaimana langkah-langkah menggambarnya.

Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh seperti di bawah ini : Contoh : Terdapat kubus ABCDEFGH seperti pada gambar.

Gb. 2.11 Kubus pada contoh soal Tentukan :

a) Jarak titik A ke garis BC b) Jarak titik A ke garis FG c) Jarak titik C ke garis FH

A C c

B a b

(47)

d) Jarak titik P ke garis CD e) Jarak titik P ke garis BF f) Jarak titik P ke garis BD

Penyelesaian :

a) Jarak titik A ke garis BC

Untuk menentukan jarak titik A ke garis BC maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis BC. Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis BC adalah garis AB. Maka jarak titik A ke garis BC adalah sepanjang garis AB yaitu 5 cm

b) Jarak titik A ke garis FG

Untuk menentukan jarak titik A ke garis FG maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis FG. Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis FG adalah diagonal sisi AF. Maka jarak titik A ke garis FG adalah sepanjang diagonal sisi AF.

Untuk menentukan panjang diagonal sisi AF harus menggunakan rumus pythagoras sebagai berikut :

(2 = ((+) + (+2) (2 = √5 + 5

(48)

(2 = √50 (2 = 5 √2

Sehingga jarak titik A ke garis FG adalah AF = 5 √2 cm

c) Jarak titik C ke garis FH

Untuk menentukan jarak titik C ke garis FH maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang melalui titik C dan tegak lurus garis FH. Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik C dan tegak lurus garis FH adalah garis OC, dengan titik O adalah titik tengah garis FH. Maka menentukan dahulu panjang OF.

Karena FH adalah diagonal sisi seperti yang telah ditentukan diatas, maka panjang FH adalah 5 √2 cm, dan OF adalah setengah dari panjang FH. Sehingga panjang OF adalah !√2 cm. Garis CF juga merupakan diagonal sisi dengan panjang 5 √2 cm.

Untuk menentukan panjang CO harus menggunakan rumus pythagoras sebagai berikut :

45 = (52) − (42)

45 = 675 √28 − 9!√2:

45 = 650 − 9 !:

45 = 6;!

(49)

Sehingga jarak titik C ke garis FH adalah OC = !√6 cm

Gb 2.12 Jarak titik C ke garis FH

d) Jarak titik P ke garis CD

Titik P merupakan titik tengah garis CG. Untuk menentukan jarak titik P ke garis CD maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis CD. Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis CD adalah garis PC. Maka jarak titik P ke garis CD adalah sepanjang garis PC yaitu 5:2 = 2,5 cm

e) Jarak titik P ke garis BF

(50)

garis PQ, sedangkan garis PQ sejajar garis BC yang panjangnya 5 cm. PQ = BC = 5 cm. Sehingga jarak titik P ke garis BF adalah PQ = 5 cm

f) Jarak titik P ke garis BD

Untuk menentukan jarak titik P ke garis BD maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis BD. Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis BD adalah garis PR, dengan R adalah titik tengah garis BD. Maka jarak titik P ke garis BD adalah sepanjang garis PR. Jadi, terlebih dahulu menentukan panjang RC. Dari gambar terlihat bahwa RC merupakan setengah dari panjang diagonal sisi AC, sehingga panjang RC adalah 5√2 : 2 = !√2

cm. Dan panjang PC adalah ! cm.

Untuk menentukan panjang PR adalah sebagai berikut : )= = (=5) + ()5)

)= = 69!√2 : + 9!:

)= = 6 !+ !

)= = 6;!

(51)

Sehingga jarak titik P ke garis BD adalah PR = !√3 cm

Gb 2.13 Jarak titik P ke garis BD

9. Program Cabri 3D a. Pengertian Cabri 3D

Menurut Accascina dan Rogora (2006), Cabri 3D adalah perangkat

lunak dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu siswa

dan guru untuk mengatasi beberapa kesulitan – kesulitan dan membuat

belajar geometri dimensi tiga (geometri ruang) menjadi lebih mudah

dan lebih menarik.

b. Sejarah Program Cabri 3D

(52)

eksplorasi dari sifat-sifat objek-objek matematika dan hubungan antara setiap sifat dan objek tersebut.

Versi pertama Cabri mendapat penghargaan Education Trophypada tahun 1988. Versi pertama ini dibuat dengan apple. Cabri mulai digunakan di bidang pendidikan pada tahun 1989 yaitu digunakan pada pendidikan di Perancis dan di negara lain. Selama tahun 90-an generasi pertaman Cabri ini telah dihasilkan dan merupakan generasi baru “Cabri 2” yang dikembangkan oleh Jean Marie Laborde, Franck Bellemain dan Sylvie Tessier. Pada tahun 2000 Jean Marie Laborde mendirikan the company cabrilog untuk mengembangkan software Cabri, dan pada tahun 2003 menghasilkan versi baru dari Cabri yaitu Cabri Geometri II Plus, diikuti software geometri baru : Cabri Junior untuk kalkulator T183 dan T184. Pada bulan september 2004, Jean Marie Laborde mengembangkan Geometri II Plus untuk MacOS X. Pada bulan september 2007 dikembangkan Cabri Geometri II Plus dilanjutkan dengan versi 1.4. Muncul pula versi terbaru dari Cabri yaitu Cabri 3D v2 yang lebih lengkap. Pada tahun 2007, Cabri 3D memenangkan BETT awards pada suatu perlombaan digital. (www.cabri.com)

c. Kegunaan Program Cabri 3D 1) Bagi siswa

(53)

a) Siswa dengan mudah dapat membuat bangun 2 dimensi atau 3 dimensi, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, dengan menggabungkan objek geometris dasar seperti titik, sudut, segmen, lingkaran, dan lain-lain.

b) Siswa dapat menghubungkan geometri dan aljabar dengan panjang pengukuran, sudut, luas dan volume dan kemudian melampirkan nilai-nilai numerik langsung ke gambar untuk menggunakannya dalam perhitungan atau aljabar.

c) Siswa dapat mengamati efek dari transformasi seperti pencerminan, perputaran, pergeseran, atau perbesaran.

2) Bagi guru

Kegunaan Program Cabri 3D bagi guru yaitu :

a) Guru dapat membuat kegiatan yang memfasilitasi pengenalan dan pemahaman konsep-konsep baru, memperlihatkan penemuan teorema atau rumus, membantu model situasi kehidupan nyata.

b) Guru dapat membangun motivasi belajar siswa dengan menyisipkan teks atau gambar, atau dengan memodifikasi grafis sehingga siswa tertarik untuk belajar

(54)

d. Tampilan Cabri 3D

G b

2 . 1 7

T a

Gb 2.14 Tampilan awal Cabri 3D

e. Toolbar pada Cabri 3D

Toolbar Kegunaan

Menggerakkan objek

Membuat titik baru dan menentukan titik potong

(55)

Toolbar Kegunaan

Membuat bidang, segiempat dan segitiga dengan menghubungkan setiap titik,

membuat tabung, kerucut, dan bola

Membuat objek yang saling tegak lurus dan sejajar, dan menentukan titik tengah

Digunakan pada transformasi seperti : pencerminan, perputaran, dan perbesaran

Membuat bangun datar seperti segitiga sama sisi, persegi, dan segibanyak

(56)

Toolbar Kegunaan

Membuat bangun ruang dan jaring-jaringnya

Membuat bangun ruang beraturan

Menentukan panjang objek, luas, volume, sudut, dan titik koordinat

Gb 2.15 Toolbar dan fungsinya pada Cabri 3D

B. Kerangka Berpikir

(57)

secara lebih jelas dan penggunaannya yang mudah. Selain itu, dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat membuat siswa menjadi aktif, aktif bertindak maupun aktif berpikir. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dirasa dapat menarik perhatian siswa.

C. Hipotesis

(58)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini memuat jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data dan metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan prosedur pelaksanaan penelitian. Berikut adalah keterangannya.

A. Jenis Penelitian

(59)

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan Klaten pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian sebanyak 35 siswa. SMAN 1 Jogonalan Klaten beralamat di jalan Klaten-Yogya Km. 7/23, Prawatan, Jogonalan, Klaten.

C. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini sendiri adalah pengaruh penggunaan program Cabri 3D dalam membantu siswa memahami materi jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari Tes Hasil Belajar siswa.

D. Variabel Penelitian

Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

(60)

2. Variabel terikat

Variabel terikat (Zainal Arifin,2011:188) adalah kondisi yang berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah pemahaman siswa.

E. Bentuk Data

Data dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil test siswa

2. Diskripsi proses belajar siswa yang meliputi keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dan tanggapan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung

3. Respon siswa yang dilihat dari hasil kuesioner

F. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan diteliti berupa hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar siswa, dan tanggapan siswa di kelas pada saat proses pembelajaran. Maka metode yang digunakan peneliti adalah :

1. Pemberian Tes Kemampuan Awal

(61)

dengan bantuan Cabri 3D. Tes ini berupa soal-soal uraian yang terdiri dari 6 soal.

2. Proses Pembelajaran di kelas

Pada proses pembelajaran ini, peneliti mulai memperkenalkan program Cabri 3D, dan peneliti mulai menjelaskan materi pembelajaran dengan bantuan program Cabri 3D. Peneliti mengamati respon dan aktifitas siswa di kelas selama peneliti menggunakan program Cabri 3D dalam proses pembelajaran.

3. Pemberian Tes Hasil Belajar

Pemberian Tes Hasil Belajar merupakan tahapan yang paling penting, karena dengan pemberian Tes Hasil Belajar, peneliti dapat melihat hasil akhir dari pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa. Tes ini berupa soal-soal uraian yang terdiri dari 6 soal. Tingkat kesulitan kedua tes sama. Hasil dari Tes Hasil Belajar ini akan dijadikan data penelitian dan akan dibandingkan dengan data Tes Kemampuan Awal

4. Pemberian Kuesioner

(62)

G. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Ada 2 macam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

1. Instrumen pembelajaran

Adanya proses pembelajaran di kelas, maka diperlukan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu, instrumen yang penting dan utama adalah Cabri 3D.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi

Menurut Kartono (1980: 142) Pengertian observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian berlangsung untuk mengetahui situasi awal lingkungan tersebut.

b. Tes Tertulis

(63)

Awal dan Tes Hasil Belajar. Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar bertujuan untuk membandingkan hasil prestasi belajar siswa.

Berikut ini adalah kisi-kisi Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar :

Tabel 3.1 Kisi-kisi tes kemampuan awal dan tes hasil belajar

Kompetensi

dasar Indikator Indikator soal

No

soal

Menentukan jarak dari titik ke garis

dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi

tiga

• Mendefinisi

kan jarak

titik ke garis

• Cara

menentukan jarak titik ke garis

• Menghitung

jarak titik ke garis

Mendefinisikan jarak

antara titik dan garis dalam bangun ruang atau

menyebutkan syarat

menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

1

Menentukan panjang

diagonal sisi atau ruang 2

Menentukan jarak antara

titik ke garis 3,4,5

Menentukan jarak titik ke

garis padamlimas/prisma

segitiga/segiempat

6

Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar, peneliti memberikan kuesioner yang akan diisi oleh siswa.

c. Kuesioner

Menurut Zainal Arifin (2011:228) Kuesioner adalah instrumen

(64)

menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara

bebas sesuai dengan pendapatnya. Daftar pertanyaan tersebut dibuat

cukup terperinci dan lengkap. Menurut Hasan (2002, 84-85), kuisioner

dibedakan atas 3 golongan antara lain : kuesioner terbuka, kuesioner

tertutup, dan kuesioner semi terbuka. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner semi terbuka yang jawabannya sudah

diberikan tetapi responden masih diberi kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya.

H. Teknik Analisis Data

Berikut ini adalah macam-macam teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian :

1. Melakukan scoring atau pemberian nilai pada tes soal uraian

Berikut ini adalah tabel penilaian tiap item soal uraian Tes Kemampuan

Awal dan Tes Hasil Belajar :

Tabel 3.2 Keterangan penilaian

Indikator soal No soal Item penilaian Skor

Mendefinisikan jarak

antara titik dan garis

dalam bangun ruang

serta menyebutkan

syarat menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

1

Siswa mampu

mendefinisikan jarak titik ke

garis

1-5 Siswa mampu menyebutkan

syarat menentukan jarak

titik ke garis

Menentukan panjang

diagonal sisi atau ruang 2

Siswa mampu merancang

(65)

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Menentukan jarak antara

titik ke garis 3,4,5

Siswa mampu merancang

pengerjaan awal 1

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Menentukan jarak titik ke garis pada limas/prisma segitiga/segiempat

6

Siswa mampu merancang

pengerjaan awal 1

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Total Skor 30

Nilai akhir :

2. Validitas Butir soal

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana Sudjana, 1989:12). Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (Suharsimi Arikunto, 2002:145). Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui validitas butir atau validitas item pada suatu tes :

= ∑ − ∑ ∑

(66)

Keterangan : rXY = indeks korelasi X = skor item soal Y = skor total

N = banyaknya responden

Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid (Putra Widoyoko, 2010:139)

3. Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Nana Sudjana, 1989:16). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dengan metode Internal Konsistensi yaitu dengan teknik koefisien alpha (Sumarna Surapranata, 2004:114), sebagai berikut :

= − 1 1 − "!

! =

∑ − ∑

Dengan :

= reliabilitas tes = jumlah soal

! = jumlah varian dari skor soal = jumlah varian dari skor total

(67)

Tabel 3.3 Kriteria reliabilitas

Besarnya nilai r Kriteria

0.800 – 1.00 Sangat tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup 0.200 – 0.399 Rendah < 0.200 Sangat rendah

4. Menentukan Kriteria Interval

Setelah mengetahui nilai setiap siswa, maka perlu disimpulkan dengan

menggunakan kriteria interval untuk mengetahui pemahaman siswa

tersebut. Untuk menetapkan interval seharusnya dimulai dari batas

kelulusan. Batas kelulusannya adalah 70.

Telah dijelaskan di atas, untuk mencari nilai akhir siswa dari tes

tersebut/menentukan ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus

berikut :

Nilai akhir : # $% &!'( () % + , +!,

Siswa dikatakan tuntas belajar bila memperoleh nilai ≥ 70 %.

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap nilai akhir untuk menentukan

tingkat daya serap/ pemahaman siswa dengan perhitungan persentase

sebagai berikut :

Persentase ketuntasan kelas : 12, ) +!+3 # $% ,($& ' $! ! 45 %12, ) +!+3 6100%

Untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa, maka akan

(68)

sangat kurang dengan menggunakan skala lima (dalam Suherman dan

Kusumah, 1990 : 272), yaitu sebagai berikut :

(A) 91 % − 100 % Sangat baik

(B) 76 % − 90 % Baik

(C) 56 % − 75 % Cukup

(D) 41 % − 55 % Kurang

(E) < 40 % Sangat kurang

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan melakukan

perhitungan sebagai berikut :

X = ∑ 8! 9

Keterangan:

X = mean atau rata-rata ∑ 6: = jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa

5. Analisis Tes Kemampuan Awal

(69)

6. Mendiskripsikan Kesulitan Siswa

Setelah menganalisis pekerjaan siswa dan mengelompokannya berdasarkan kesalahan yang dilakukan, peneliti menganalisis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dan menganalisis penyebab kesulitan-kesulitan siswa. 7. Analisis Tes Hasil Belajar

Sama seperti pada tes kemampuan awal, pada tes hasil belajar peneliti juga memeriksa pekerjaan siswa dan menganalisis kesalahan siswa. Kemudian peneliti memasukkan nilai tersebut ke dalam tabel dan mencari nilai rata-ratanya.

8. Membandingkan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar

Dari nilai-nilai pada tes kemampuan awal dan tes hasil belajar, peneliti mengamati dan membandingkan kedua hasil tersebut untuk menyimpulkan hasil penelitian. Selain itu peneliti juga membandingkan kesalahan-kesalahan dan pemahaman siswa pada kedua tes tersebut sehingga dapat terlihat bagaimana pemahaman siswa setelah peneliti memberikan materi dengan program Cabri 3D.

9. Analisis Kuesioner

(70)

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu

a) Pembuatan proposal

Isi dari proposal terdiri dari 3 bab yaitu pendahuluan, landasan teori,

dan metode penelitian.

b) Membuat surat ijin

Pertama membuat surat ijin dari kampus yang ditujukan kepada Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, kemudian dari dinas pendidikan

akan membuatkan surat ijin untuk ditujukan kepada kepala sekolah

tempat penelitian.

c) Meminta ijin dari sekolah

Untuk meminta ijin ke sekolah harus menyertakan proposal, surat ijin

dari Dinas Pendidikan (lampiran 1.2), serta surat ijin dari kampus

(lampiran 1.1).

d) Observasi

Observasi merupakan salah satu bagian dari penelitian, dan

dilaksanakan di kelas penelitian.

e) Uji validitas soal

Uji validitas soal dilakukan di kelas lain (bukan kelas penelitian)

f) Menyiapkan instrumen pengamatan

(71)

h) Menyiapkan Rencana Pembelajaran

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini diadakan di 1 kelas. Tes Kemampuan Awal dilaksanakan selama 1 jam pelajaran. Siswa mencoba mengerjakan soal-soal tersebut

secara individu dan buku bersifat tertutup.

Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal, pada pertemuan berikutnya peneliti melakukan pembelajaran dengan Program Cabri 3D. Peneliti

mencoba menjelaskan penggunaan dan manfaat Cabri 3D dalam

memahami materi dan konsep bangun ruang. Peneliti memberikan

soal-soal yang akan diselesaikan bersama di dalam kelas dengan menggunakan

program Cabri 3D. Peneliti membangun komunikasi yang aktif bersama

para siswa sehingga siswa dituntut aktif juga dalam pembelajaran,

menanggapi, bertanya dan mencoba program Cabri 3D. Peneliti membagi

siswa menjadi 6 kelompok untuk menyelesaikan soal-soal dan salah satu

kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

Pada tahap terakhir, peneliti memberikan Tes Hasil Belajar untuk

mengetahui pemahaman siswa setelah peneliti memberikan pembelajaran

dengan program Cabri 3D. Tes Hasil Belajar dilaksanakan selama 1 jam

pelajaran. Tahap terakhir adalah membagikan kuesioner untuk diisi oleh

(72)

3. Tahap analisis data

Seperti yang telah dijelaskan pada teknik analisis data, untuk membuat

kesimpulan dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan

seperti yang telah dijelaskan di atas.

4. Tahap penarikan kesimpulan

Membandingkan hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar siswa. Apabila pada hasil Tes Hasil Belajar, banyak siswa yang nilainya

meningkat/naik dan proses pengerjaan tiap soal benar berarti program

Cabri 3D benar-benar berpengaruh terhadap pemahaman siswa yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa. Ada hubungan yang

erat antara pemahaman siswa dan hasil belajar/prestasi belajar siswa.

Hasil belajar yang tinggi biasanya didukung oleh tingkat pemahaman

yang tinggi juga. Jadi, apabila dengan penggunaan program Cabri 3D

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka penggunaan program Cabri

(73)

55

BAB IV

TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. TAHAPAN PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan yaitu mengobservasi guru mengajar, membuat RPP, dan menyiapkan program Cabri 3D. Selain itu, peneliti juga melakukan uji validitas butir soal dan reliabilitas sebelum memberikan Tes Kemampuan Awal di kelas penelitian.

a. Observasi

Observasi dilaksanakan 2 kali, peneliti mengamati proses belajar mengajar yang berlangsung yang meliputi : mengamati sampai dimana materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, suasana kelas, dan karakteristik siswa. Pada saat melakukan observasi, guru menjelaskan tentang jarak titik ke garis pada kubus dan limas.

b. Validitas butir soal

(74)

Sehingga apabila ada soal yang tidak valid, akan dilakukan perbaikan. Soal yang baik adalah soal yang telah diujikan terlebih dahulu. Soal tes uji coba terdiri dari 12 soal uraian dengan alokasi waktu 90 menit (lampiran 1.4), dengan n = 36 dan taraf nyata = 5 %, diperoleh rtabel = 0,329. Soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Berikut ini adalah data

hasil uji coba validitas soal (lampiran 2.1):

Tabel 4.1 Hasil uji coba validitas butir soal

Butir soal rhitung rtabel Keterangan

1 0,19

0

,3

2

9

Tidak valid

2 0,213 Tidak valid

3 0,301 Tidak valid

4 0,324 Tidak valid

5 0,458 Valid

6 0,366 Valid

7 0,119 Tidak valid

8 0,441 Valid

9 0,292 Tidak valid

10 0,816 Valid

11 0,704 Valid

12 0,626 Valid

(75)

digunakan. Sehingga soal yang akan diujikan di kelas penelitian adalah soal nomor 1,4,5,6,8,10. Peneliti tidak hanya menggunakan soal-soal yang sudah valid saja, hal ini dikarenakan ada beberapa soal yang tidak valid merupakan soal-soal utama dan inti dari materi tersebut sehingga lebih baik diperbaiki dan dapat digunakan untuk menguji kemampuan awal di kelas penelitian. Untuk Tes Kemampuan Awal dan Tes Kemampuan Akhir dilaksanakan selama 1 jam pelajaran (45 menit)

c. Reliabilitas

Nana Sudjana (1989:12) mengatakan bahwa suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapannya atau keajegannya atau reliabilitasnya. Maka peneliti juga melakukan perhitungan reliabilitas yang bertujuan untuk melihat keajegan soal yang diberikan. Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 2.2) maka didapat nilai r adalah 0,647. Dilihat dari tabel kriteria reliabilitas, maka soal dikategorikan memiliki reliabilitas yang tinggi.

2. Pelaksanaan Penelitian

(76)

a. Tes Kemampuan Awal (TKA)

Tes Kemampuan Awal diikuti oleh 35 siswa. Terdapat 6 soal pada Tes Kemampuan Awal (lampiran 1.9) dengan skor maksimal 5 persoal sehingga skor maksimal untuk semua soal adalah 30, dan n = 35. Ketuntasan minimal (KKM) adalah 70. Sebagian besar siswa mengerjakan soal tersebut dengan tenang. Ada beberapa siswa yang mengerjakannya dengan serius, tetapi ada juga

Gambar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator
gambar terlihat bahwa RC merupakan setengah dari panjang
Tabel 3.2 Keterangan penilaian
Tabel 4.3 Hasil tes kemampuan awal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi yang

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis dengan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta kasih sayang-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Multiplier

Puji dan syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “ PEMANFAATAN ZEOLIT

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, perlindungan serta anugerah kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,perlindungansertaanugerahkasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

iii KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis