• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS HUKUM TERHADAP PERJANJIAN

C. Pelaksanaan perjanjian pemborongan membangun tanaman

Mandiri

215

Hasil Wawancara Tanggal 23 April 2016 dengan narasumber Tengku Syahmi Johan sebagai jabatan Direktur Produksi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

216

Hasil Wawancara Tanggal 23 April 2016 dengan narasumber Tengku Syahmi Johan sebagai jabatan Direktur Produksi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Pelaksanaan perjanjian adalah suatu realisasi atau pemenuhan hak dan kewajiban yang telah diperjanjikan oleh para pihak demi mencapai tujuannya. Tujuan dari perjanjian itu tidak akan terwujud apabila tidak ada pelaksanaan daripada perjanjian itu Agar suatu perjanjian itu dapat terwujud maka dibutuhkan adanya pelaksanaan dari para pihak mengenai apa yang telah disepakati bersama mengenai isi dalamperjanjian.

Pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dengan CV. Wira Andalan Mandiri dilaksanakan melalui pelelangan sederhana. Pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai pekerjaan telah menyelenggarakan pelelangan sederhana sesuai dengan berlaku di lingkungan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam surat keputuan direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Pihak CV. Wira Andalan Mandiri adalah salah satu peserta dan keluar sebagai pemenang dalam proses pelelangan sederhana yang diselenggarakan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa perusahaan.

Setelah lelang/ tender dilakukan, dan terpilih siapa yang menjadi pemenangnya, maka diterbitkan surat penunjukan penyedia jasa oleh pengguna jasa, kemudian dibuatlah kesepakatan antara kedua belah pihak dalam bentuk surat perjanjian pemborongan pekerjaan (kontrak konstruksi).217

217

Djumialdji I.Op. Cit. hal.21

Di dalam pembuatan maupun pelaksanaan surat perjanjian pemborongan/ kontrak tidak mungkin akan selamanya bisa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Terkadang perjanjian yang dibuat, bentuk dan isinya tak sesuai dengan

standar pembuatan kontrak, dan dalam pelaksanaannyapun tak terlepas adanya kemungkinan cidera janji (wanprestasi).218

suatu perbuatan.

Pihak CV. Wira Andalan Mandiri setuju mengikat diri dan menyanggupi untuk menerima dan melaksanakan pekerjaan dari pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sampai dengan selesai dan sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Pihak CV. Wira Andalan Mandiri wajib memulai pelaksanaan pekerjaan pada hari yang sama dengan diterimanya surat perintah mulai kerja (SPMK).

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memberikan petunjuk mengenai perjanjian-perjanjian apa saja yang dapat dilaksanakan secara riil. Petunjuk tersebut terdapat dalam pasal 1240 dan 1241. Pasal-pasal ini meyebutkan bahwa perjanjian yang dapat dilaksanakan secara riil adalah perjanjian yang termasuk dalam golongan perjanjian-perjanjian untuk berbuat sesuatu (melakukan suatu perbuatan) dan perjanjian-perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu (tidak melakukan

219

Pendapat ini didasarkan pada dua alasan yaitu Pertama: Untuk menyerahkan hak milik atas suatu benda tak bergerak, diperlukan suatu akta transport yang merupakan suatu akta bilateral, yang harus diselenggarakan oleh dua pihak dan karena itu tidak mungkin diganti dengan suatu vonis atau putusan Mengenai perjanjian yang pertama, yaitu perjanjian untuk memberikan (menyerahkan) suatu barang, tidak terdapat petunjuk dalam undang- undang. Menurut ahli hukum dan yurisprudensi bahwa barang yang tak tertentu (artinya barang yang sudah ditujui atau dipilih) tidak dapat dieksekusi secara riil.

218

Nazarkhan Yasin. Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2003), hal 245

219

hakim. Kedua: Alasan acontrario, yaitu dalam pasal 1171 ayat (3) KUH Perdata, ditetapkan (mengenai hipotek), bahwa barang siapa berdasarkan undang-undang dan perjanjian, diwajibkan memberikan hipotek, dapat dipaksa untuk itu dengan putusan hakim yang mempunyai kekuatan yang sama, seolah-olah dia telah memberikan persetujuannya untuk hipotek itu, dan yang dengan terang akan menunjuk benda-benda atas mana akan dilakukan pembukuan.

Guna memberikan jaminan kepastian bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) akan melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya, maka pihak CV. Wira Andalan Mandiri wajib menyerahkan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) jaminan pelaksanaan pekerjaan (performance bond) dalam bentuk bank garansi dari salah satu bank yang ditentukan oleh Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia atau surety bond dari salah satu perusahaan asuransi yang memenuhi ketentuan perundang-undangan yang besarnya sekurang-kurangnya sebesar 5% dari harga perkiraan seluruh borongan pekerjaan.220

Performance bond wajib diserahkan oleh pihak CV. Wira Andalan Mandiri kepada pihak pertama c.q bagian keuangan pada saat tanggal perjanjian ini akan dikembalikan oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) kepada pihak CV. Wira Andalan Mandiri setelah pihak CV. Wira Andalan Mandiri melaksanakan seluruh pekerjaan yang dibuktikan dengan diterbitkannya berita acara serah terima pekerjaan setelah pengukuran definitif.

221

220

Hasil Wawancara Tanggal 23 April 2016 dengan narasumber Tengku Syahmi Johan sebagai jabatan Direktur Produksi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

221

Jangka waktu perjanjian berakhir tetapi pihak CV. Wira Andalan Mandiri belum menyelesaikan sleuruh kewajibannya, maka pihak CV. Wira Andalan Mandiri atas biayanya sendiri wajib memperpanjang jangka waktu performance bond sedikit-dikitnya selama berlakunya jangka waktu denda pada perjanjian tersebut. Apabila pihak CV. Wira Andalan Mandiri tidak melaksanakan kewajibannya tersebut dan berakibat performance bond tifak dapat dicairkan oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), maka pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berhak untuk memotong pembayaran pihak CV. Wira Andalan Mandiri sebesar nilai performance bond yang tidak dapat dicairkan.

Guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak CV. Wira Andalan Mandiri sesuai dengan ketentuan yang telah disyaratkan, maka pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memandang perlu untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak CV. Wira Andalan Mandiri pada tempat-tempat yang dipandang perlu oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menunjuk Manajer Kebun Tanah Raja sebagai penanggungjawab pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan Distrik Manajer Serdang 2 sebagai penanggungjawab pekerjaan. Selama pekerjaan ini berlangsung, pihak CV. Wira Andalan Mandiri memberikan izin kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan pada setiap saat jika dipandang perlu pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) termasuk tetapi tidak terbatas pada melakukan pengawasan, pemeriksaan, menguji terhadap bahan baku, kemajuan hasil pekerjaan tersebut telah selesai seluruhnya pada setiap saat tempat yang menjadi lokasi pekerjaan.

Pihak CV. Wira Andalan Mandiri selama jangka waktu pekerjaan harus berada di lokasi pekerjaan, apabila pihak CV. Wira Andalan Mandiri dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari tidak berada dilokasi pekerjaan, maka pihak CV. Wira Andalan Mandiri wajib mengangkat sedikit-dikitnya seorang wakil yang memiliki keahlian dan dapat memahami spesifikasi pekerjaan yang diserahkan yang bertindak untuk dan atas nama pihak CV. Wira Andalan Mandiri penunjukkan wakil ini harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk memperoleh persetujuan.222

Wakil pihak CV. Wira Andalan Mandiri tersebut harus wajib selalu berada di lokasi pekerjaan baik di dalam maupun di luar jam kerja, serta bertempat tinggal di dalam/dekat lokasi pekerjaan, sehingga sewaktu-waktu dapat dengan mudah dihubungi oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) atau pengawas pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Wakil pihak CV. Wira Andalan Mandiri tersebut mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan atas nama pihak CV. Wira Andalan Mandiri dalam melaksanakan segala perintah dan petunjuk yang diberikan oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

223

D. Hal-hal yang timbul dalam perjanjian pemborongan membangun

Dokumen terkait