• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL TINDAKAN

B. Pelaksanaan Siklus Dan Hasilnya

1. Kondisi awal (Pra Siklus) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Satu Jam Pelajaran berlangsung 35 menit, dengan jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu: (a) kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran dan (b) kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran. Jam Pelajaran Tiap satu jam pelajaran untuk kelas tematik (kelas 1-3) 30 menit sedang kelas 4-6 tiap jam pelajaran adalah 35 menit, sesuai dengan Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar isi yang menggunakan system paket. Namun di SD Kristen Kalam Kudus Surakarta menambahkan untuk muatan lokal (1) Karacter Building 2 jam Pelajaran, (2) Mandarin 2 jam pelajaran, dan 2 jam pelajaran Komputer.

Subjek penelitian dalam pelaksanaan tindakan kelas ini adalah kelas Vc terdiri dari 30 siswa dengan rincian 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki dengan tidak dilihat kemampuan awal masing – masin dari mereka tatapi mengakui adanya perbedaan.

Dari pengamatan pra siklus diperoleh data partisipasi selama dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi

commit to user

(silabus lampiran2 )”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar ”

Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” (RPP lampiran 3) sebagai berikut:

Tabel 8. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Prasiklus No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah 4 13.33

2 Sedang 18 60

3 Tinggi 8 26.67

Dari data diperoleh informasi terdapat tiga kelompok kategori partisipasi siswa rendah 4 orang dari 30 siswa atau 13.5 % dari jumlah siswa yang ada, 18 dari 30 siswa yang ada atau 60 % berada pada kategori sedang , dan terdapat 8 orang siswa atau 26.67 % berada dalam kategori tinggi, sehingga persentase tertinggi siswa berada pada kategori sedang sementara kristeria keberhasilan adalah siswa yang berpartisipasi tinggi harus mencapai 80 % atau minimal terdapat 24 siswa memiliki tingkat partisipasi yang tinggi.

Hal ini menunjukan bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilaksanakan guru dengan menggunakan metode mengajar Ceramah, mancatat mengerjakan tugas dan sedikit tanya jawab , siswa tidak menunjukkan partisipasi siswa yang baik, tidak memenuhi indikator yang ditetapkan yaitu 80 % dari 30 siswa atau minimal 24 siswa berada dalam kategori partisipasi yang tinggi. Data Partisipasi siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas V c

commit to user

SD Kristen Kalam Kudus Surakarta semester genap tahun ajaran 2010/2011 secara lengkap lihat lampiran 4.

Prestasi yang dicapai siswa pada Mata pelajaran IPS sebelum Pelaksanaan tindakan dapat dilihat dari Rangkuman daftar nila Pra siklus ulangan harian pada bulan Maret 2011 berikut.

Tabel 9. Pencapain Prestasi / Kriteria Ketuntasan Minimal Parsiklus

No Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 8 26.67

2 < 70 22 63.33

Dari tabel terdapat 8 dari 30 siswa atau 26.67 % yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 7.0 sementara yang mendapat nilai dibawah KKM lebih banyak yaitu 22 dari 30 siswa atau 63.33%. rincian daftar nilai prasiklus lampiran 1. Selama observasi didapat informasi bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan metode Ceramah, sedikit tanya jawab dan penugasan yang tidak terstruktur.

Mendapati informasi demikian ini maka diadakan pertemuan dengan wali kelas VC dan kepala sekolah untuk wawancara (wawancara 1 lampiran 5) mengadakan diskusi dalam pembelajaran IPS yang akan datang yaitu Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar”menghargai

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memersiapkan kemerdekaan

commit to user

Untuk lebih rinci mencermati perolehan nilai siswa terhadap pembelajaran IPS kelas Vc dapat dilihat lampiran 6

1. Deskripsi Siklus I dan Hasilnya a. Perencanaan

1) Pendahuluan

Dalam pembelajaran, guru merancang konsep pembelajaran Ilmu Penngetahuan Sosial Kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/ 2011

dengan Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan

Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan

Kompetensi Dasar ” Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” yang dituangkan

dalam Perencanaan Peaksanaan Pembelajaran (RPP lampiran 7), menetapkan model pembelajaran dan membuat langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Kegiatan Belajar Mengajar.

2) Kegiatan inti

Menentukan kelas Vc sebagai subjek yang dipilih. Menetapkan konsep kegiatan, menentukan lokasi waktu penelitian, menetapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk digunakan dalam KBM serta alat, Materi dan media yang digunakan

commit to user

3) Penutup

Menentukan tanggal pelaksanan, mempersiapkan lembar kerja siswa yang akan digunakan sebagai tugas siswa, mempersiapkan siswa dan kelompok siswa yang terdiri dari 5 siswa heterogen baik di dalam kepandaian maupun jenis kelamin sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

b. Tindakan

1) Pelaksanaan Pendahuluan

Pendahuluan merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, agar suasana dalam kelas pembelajaran kondusif maka langkah awal dalam pendahuluan haruslah menunjukan bahwa pengajar berempati pada siswa didiknya. Langkah awal yang dilaksnakan dalam pembelajaran di siklus I memberi salam, mengabsen siswa, kemudian memberi kesempatan bagi siswa mereviev pembelajaran sebelumnya dengan cara bertanya beberapa soal ringan mengeani pembelajaran sebelumnya, serta menjelaskan ulasan hasil observasi partisipasi belajar siswa sebelumnya, memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam pembelajar yang akan dilaksanakan. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menjelaskan Standar Kompetensi pembelajran IPS, dan tujuan pembelajaran dengan jelas.

commit to user

2) Pelaksanaan kegiatan inti

Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, menyampaikan informasi, mengorganisasi siswa dalam pembentukan kelompok, membimbing secara proporsional kepada peserta didik supaya aktif dalam kegiatan kelompok aktif bekerja, dan belajar bersama dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksnakan sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih dulu dijelaskan kepada siswa.

3) Pelaksanaan Penutup

Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan Satandar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar

”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia”, peneliti mengevaluasi

kegiatan pembelajaran dengan cara menugaskan siswa untuk membuat laporan dan mempresentasikan hasil mereka di depan kelas untuk didiskusikan bersama. Guru memberikan penguatan dan menjadi fasilitator dalam kegiatan pembalajarn.

Observer mengobservasi partisipasi siswa dalam kelompok maupun ketika mempresentasikan di depan kelas, Sedang pada pertemuan kedua pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan soal

commit to user

ulangan dengan materi yang telah diberikan . soal yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang sudah disajikan dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe SATD.

c. Hasil pengamatan 1) Partisipasi Siswa

Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus I dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Terlihat banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa orang yang dominan, siswa yang lain hanya menjadi pendengar dan masih banyak pula siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. Ketika giliran mempresentasikan anak masih malu- malu, terlebih ketika guru mengajak siswa membuat kesimpulan anak terlihat hanya menunggu, tanggung jawab siswa belum kelihatan, demikian juga anak yang terlalu aktif kurang menghargai siswa lain. Adapun hasil observasi tentang Partisipasi adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Siklus 1 No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah - 0

2 Sedang 15 50

commit to user

Hasil pengamatan partisipasi kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran secara rinci pada lampiran 8.

Dari tabel 11. terlihat tidak terdapat siswa yang memiliki partisipasi rendah berarti ada peningkatan dari Prasiklus yaitu 4, jumlah siswa yang memiliki partisipasi sedang adalah 15 dari 30 siswa atau 50 % dan jumlah siswa yang memiliki partisipasi tinggi juga 15 orang atau 50 % sebelumnya hanya 8 orang dari 30 siswa atau 26.67 % mengalami penigkatan sebanyak namun pencapaian tersebut belum sesuai dengan indikator keberhasilan jumlah siswa yang berprestasi yaitu 80 % atau 24 siswa.

Adapun Rangkuman capaian jumlah siswa yang berpartisipasi dari Prasiklus dengan siklus I seperti tertuang dalam tabel berikut.

Tabel 11. Perbandingan Berpartispasi Siswa Jumlah Prasiklus dan SiklusI

No Kategori Partisipasi Jumlah siswa Keterangan Prasiklus Siklus I 1 Rendah 4 - 2 Sedang 18 15 3 Tinggi 8 15 2) Prestasi siswa

Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPS dan melaksanakan Uji Kompetisi Siklus I maka didapat informasi jumlah siswa yang mencapai KKM sebagai berikut.

commit to user

Tabel 12. Data Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus I

No Capaian Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 15 50

2 < 70 15 50

Dari tabel 13 didapat informasi bahwa terdapat 15 dari 30 siswa atau 50% tidak tuntas belajar, demikian juga jumlah siswa yang tuntas adalah 15 siswa atau 50 %. Terdapat penigkatan jika dibandingkan dengan Prasiklus yaitu 15-8 = 7 siswa yang mencapai ketuntasan minimal. Tetapi kenaikan ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 80 % dari 30 siswa atau 24 orang siswa. Untuk melihat jelas capaian ketuntasan lihat lampiran 9. Sedangkan perbandingan perkembangannya lihat tabel 13 berikut. Tabel 13. Pernbandingan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Prasiklus dan Siklus I

no

Capaian Nilai Prestasi

Jumlah Siswa Ket.

Parsiklus Siklus I

Jumlah % Jumlah %

1 > 70 8 26.67 15 50

2 < 70 22 63.33 15 50

3) Proses Kegiatan Belajar Mengejar i. Aktivitas Guru

commit to user

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS dengan

Kompetensi Belajar ” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia”

guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan urutan penggunaan Model Kooperatif tipe STAD, tetapi dalam pelaksanaannya masih canggung, terlihat bahwa guru belum menguasai secara utuh tahap demi tahap dalam pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe STAD.

Guru dalam fase-1 sudah menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi tidak semuanya, sehingga anak menanggapinya masih ragu-ragu. Seharusnya semua tujuan pembelajaran disampaikan sehingga anak mempunyai arah yang jelas dalam mengikuti pelajaran.

Pada fase -2 dalam menyampaikan Informasi kepada siswa tetapi cara menyampaikan masih monoton, seperti model ceramah biasa, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengaja, guru perlu menggunakan alat peraga dalam memberikan informasi kepada anak agar siswa lebih tertarik.

Pada fase – 3 dalam membentuk kelompok anak guru kurang bisa memberikan panduan dan perhatian guru belum merata maka waktu yang terbuang dalam pembentukan kelompok cukup banyak sehingga efisiensi waktu kurang baik.

Pada fase-4 dalam pemberian bimbingan guru masih terfokus pada beberapa kelompok, seharusnya merata sehingga tidak ada kelompok yang

commit to user

kelihatannya diam tetapi melakukan pekerjaan lain (kelompok III misalnya)

Pada fase -5 guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa tetapi belum melakukan motivasi atau penguatan sehingga banyak kelompok seperti main-main ketika mempresentasikan hasil kerjanya.

Pada fase ke -6 atau fase terakhir guru sudah melakukan dengan cukup baik sehingga anak- anak mulai tertarik dan termotivasi untuk pelajaran berikutnya.

Secara keseluruhan tahap atau fase dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Kooperatif tipe STAD sudah dilaksanakan tetapi dalam melaksanakan menunjukkan bahwa guru masih canggung dan sering melakukan hal-hal yang tidak perlu dilakukan tetapi justru tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

ii. Kegiatan Siswa

Dari hasil pengamatan proses kegiatan belajar mengajar menunjukan bahwa siswa masih binggung dengan pembelajaran yang mereka anggab baru, nampak siswa sering menunggu perintah guru, atau jika tidak mendapat perhatian maka bicara dengan teman terdekat dengan topik yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran kelompok IV misalnya siswa ketika disuruh mengerjak lembar kerja masih banyak yang mengerjakan pekerjaan lain dan hanya ketika guru mendekat maka mereka pura-pura bekrja.

commit to user

Kelompok V yang duduk paling belakang ada beberapa siswa yang menggambar yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, terdapat siswa dikelompok III melipat kertas membuat mainan pesawat terbang

iii. Alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar alat peraga yang digunakan kurang banyak, kurang bervareatif, ini menyebabkan anak tidak tertarik, sehingga anak-anak bosan dan lebih asyik dengan pikiran mereka sendiri atau melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran sebagai wujud kebosanan mereka.

iv. Bahan Ajar

Bahan ajar yang di gunakan setelah dikaji, sebenarnya sudah sesuai dengan kurikulum yang ada, memang agak terlalu panjang maka guru membuatkan pemandu belajar untuk bahan ini atau membuat LKS yang lebih menarik.

d. Refleksi

Pada siklus I

4) Partisipasi Siswa

Diketahui bahwa jumlah siswa yang berpartisipasi mengalami kenaikan, sebelum siklus siswa yang berpartisipasi hanya 10 orang atau

commit to user

33.3 % kemudian setelah tindakan menjadi 15 orang atau 50 % sehingga besar kenaikan adalah 5 siswa atau 16.6%. dari pengamatan masih banyak siswa yang ragu-ragu terlibat dalam kelompok, ada beberapa siswa yang enggan terlibat mengambil sikap dan masih menunggu disuruh untuk bekerja sama.

5) Prestasi siswa

Ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS yaitu dari 8 sebelum dilakukan tindakan menjadi 15 siswa atau mengalami peningkatan 7 siswa. Sedangkan rata- rata kelas dari 6.6 menjadi 6.95 atau mengalami peningkatan 0.35. masih terdapat banyak siwa yang mendapat nilai di bawah Kriteria ketuntasan mainimal, dari beberapa anak di panggil dan ditanya untuk mendapatkan masukan.

6) Kegiatan Belajar Mengajar

Ada peningkatan baik pada partisipasi, prestasi tetapi peningkatan yang terjadi masih belum seperti yang di harapkan, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, terutama pada kegiatan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Guru haru mempelajari kembali tahapan – tahapan pembelajaran dalam Model Kooperatif tipe STAD .menggunakan media yang lebih baik, penempatan alat peraga yang sesuai sehingga semua anak dapat melihat. Pengaturan tempat duduk diubah sehingga memungkinkan semua

commit to user

dapat saling memandang dan tertarik untuk terlibat.Guru juga harus memberikan motivasi yang yang merata tidak terpaku pada satu kelompok saja.

Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian secara keseluruhan belum menunjukan kebaikan yang merata maka diputuskan untuk melanjutkan ke siklus II.

3. Deskripsi Siklus II dan Hasilnya a. Perencanaan

1) Pendahuluan

Seperti halnya seklus I, pada siklus II ini Penelitian merancang konsep kegiatan pembelajaran yang di tuangkan dalam satuan Persiapan Pembelajaran (RPP Lampiran11) berdasarkan rekaman data pada siklus I yaitu data dari ulangan, wawancara, data dari observer dan hasil diskusi dengan observer.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran IPS Standar

Kompetensi ” dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan

penyempurnaan setelah refleksi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, menyampaikan informasi, mengorganisasi siswa dalam pembentukan kelompok, membimbing kelompok bekerja dan belajar dan menjelaskan peranan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

commit to user 3) Penutup

Penugasan kepada siswa secara kelompok, untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

b. Tindakan

1) Pelaksanaan Pendahuluan

Guru Memberi salam, memberikan apersepsi, tanya jawab pelajaran yang lalu, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersilakan siswa berkumpul dalam kelompoknya, mengingatkan kembali aturan main dan memberikan motivasi

2) Pelaksanaan Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pentingnya partisipasi dalam pencapaian prestasi belajar. Mempersilakan siswa bergabung pada kelompoknya, menyapaikan informasi, memotivasi siswa unutk berpartisipasi.

3) Pelaksanaan Penutup

Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ” peneliti menugaskan siswa untuk membuat laporan secara berkelompok, untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas kemudian didiskusi bersama sebagai evaluasi.Sedang pada pertemuan kedua

commit to user

pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan soal ulangan dengan materi yang telah diberikan. soal yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi ” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia” yang sudah disajikan dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe SATD.

c. Hasil Pengamatan 1) Partisipasi Siswa

Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus II dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Terlihat banyak siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa siswa mulai terlibat, hampi setiap siswa terlibat dalam memberikan pertanyaan, memberikan jawaban dan memberikan usulan ataau saran dengan cara yang bagus, tetapi masih ada bebrapa siswa yang hanya menjadi pendengar dan masih terdapat siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. Ketika giliran mempresentasikan masih ada beberapa anak masih malu-malu, ketika guru mengajak siswa membuat kesimpulan beberapa anak terlihat hanya menunggu. Adapun hasil Observasi tentang Partisipasi oleh observer adalah sebagai berikut:

commit to user

No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah - 0

2 Sedang 9 30

3 Tinggi 21 70

Dari tabel 14. Data observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS Siklus II dengan Standar Kompetensi ”Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar ”Menghargai

perjuangan Para tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan” terlihat

bahwa tidak terdapat siswa yang berpartisipasi rendah, sementara jumlah siswa yang berprestasi sedang ada 9 orang dari 30 siswa yang ada atau 30 % dan jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi terdapat 21 orang dari 30 siswa yang ada atau 70 %. Untuk lebih rinci inforrmasi disajikan dalam lampiran 11.

Terdapat peningkatan jumlah siswa yang berpartisipasi dari jumlah partisipasi tinggi pada siklus I yaitu 15 atau 30 % orang siswa berpartisipasi tinggi menjadi 21 siswa atau 70 % dari 30 siswa, mengalami peningkatan sebanyak 21-15 = 6 siswa. Untuk lebih jelas melihat perbandingan perkembangan pra siklus, siklus I dan siklus II berikut.

commit to user

Tabel 15. Perbandingan jumlah siswa berpartisipasi pra siklus, siklus I, dan Siklus II

Kategori

Jumlah Siswa

Parsiklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Rendah 4 13.33 0 0 0 0

Sedang 18 60 15 50 9 30

Tinggi 8 26.67 15 50 21 70

Dalam siklus dua jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi adalah 70 % belum memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 80 % siswa berpartisipasi Tinggi.

2) Prestasi Siswa

Setelah melakukan kegiatan Belajar mengajar dengan Standar

Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar Setelah

melakukan kegiatan Belajar mengajar dengan Standar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar

”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

commit to user

Kompetisi Siklus II maka didapat informasi jumlah siswa yang mencapai KKM Lampiran sebagai berikut Data Pencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus II seperti dalam tabel berikut.

Tabel 16. Data pencapaian KKM Siklus II

No Capaian Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 23 76.67

2 < 70 7 23.33

Untuk dapat informasi yang lebih rinci pencapaian KKM yang dicapai siswa pada siklus II lihat lampiran 12.

Pada siklus II jumlah siswa yang melampaui KKM ada 23 orang dari 30 siswa yang ada atau 76.67 % sedangkan yang tidak mencapai KKM adalan 23.33 %, mengalami peningkatan jika dibanding dengan siklus sebelumnya untuk memperjelas peningkatan disajikan dalam tabel perbandingan berikut.

Tabel 17. Tabel perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM dari prasiklus hingga siklus II

Prestasi

Parsiklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 > 70 8 26.67 15 50 23 76.67

2 < 70 22 63.33 15 50 7 23.33

commit to user

3) Kegiatan Belajar Mengajar i. Kegiatan Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran IPS Kompetensi Dasar ”

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia” dan

Standar Kompetensi” Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia” dengan model kooperatif

tipe STAD pada siklus II guru telah melaksanakan dengan baik jika dibandingkan dengan siklus satu, guru terlihat lebih menguasai Model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Namun demikian masih terdapat kelemahan – kelemahan seperti

- Pada tahap 1 guru sudah menyampaikan semua tujuan pembelajaran namun cara menyampaikannya masih terlalu cepat, tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir atau merenungkan sejenak. - Pada tahap 2 guru juga sudah menyajikan informasi dengan baik

dengan metode demonstrasi menunjukan gambar maka anaklebih tertarik dan memperhatikan guru

- Dalam mengorganisasi kelompok (tahap ke – 3) guru sudah baik lebih merata perhatiannya, sehingga transisi berjalan cepat dan tepat sehingga waktu lebih efektif untuk belajar.

- Tahap ke -4 dilakukan guru dengan baik hampir setiap kelompok yang membutuhkan bimbingan dibantu guru sehingga anak merasa nyaman

commit to user

dan mendapat perhatian, tidak ada lagi yang main sendiri walau ada yang diam amun tidak fokus ke pada pelajaran ( wawancara 3 dengan observer lampiran 14) misalnya. Perlu perhatian khusus.

- Guru mampu melaksanakan tahap ke-5 dengan baik. Jalannya presentasi lancar anak anak termotivasi dengan baik sehingga antusias dalam mengikuti diskusi.guru mampu mefasilitasi siswa dengan baik, memberikan bimbingan dan motivasi sehinga suasana kelas nampak hidup.

- Tahap ke-6 atau tahapan guru juga sudah melakukan dengan baik cara guru menghargai karya siswa dengan memberikan acungan jempol, aplouse kepada siswa baik yang diujudkan secara kata-kata langsung atau pantun mampu meningkatkan gairah belajar siswa.

Secara keseluruhan proses pembelajaran berlangsung dengan baik oleh kendali guru yang sudah benar melaksanakan tahapan pembelajaran dengan Model Kooperatif tipe STAD.

ii. Kegiatan Siswa

Pada siklus II siswa sudah dapat menikmati pembelajaran model Kooperatif tipe STAD untuk Matapelajaran IPS dengan Standar Kompetensi”Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia “ dan

Dokumen terkait