• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada siklus I. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode kerja kelompok. siklus ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2015 dan 02 Mei 2015.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakkan yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media yang akan digunakan seperti buku dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

3) Menyiapkan daftar kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.

4) Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran PKn berlangsung dan lembar observasi proses belajar mengajar.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan 2 (dua) kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 April 2015 dan hari Sabtu tanggal 02 Mei 2015. Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Peneliti dibantu oleh seorang observer yang juga sebagai guru pembelajaran PKn (guru kelas). Setiap pelaksanaan proses pembelajaran peneliti selalu mengamati keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi keaktifan belajar siswa yang telah dibuat.

1) Pertemuan Pertama (30 April 2015)

Pada pertemuan pertama di siklus II pembelajaran PKn membahas materi tentang mematuhi keputusan bersama. Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dan membaca basmallah, guru menanyakan kesiapan belajar siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen satu persatu, pada hari ini ada 1 (satu) siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit, kemudian guru mengkondisikan siswa agar aktif dan semangat pada saat proses pembelajaran PKn berlangsung dan memberikan ice breaking. Selanjutnya guru

menyebutkan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menjelaskan cara melaksanakan keputusan bersama, menyebutkan nilai yang terkandung dalam sila ke empat Pancasila dan dapat menentukan sikap yang tepat terhadap keputusan bersama. Setelah itu guru membentuk kelompok, berdasarkan refleksi pada siklus I yaitu pemilihan kelompok yang tidak tepat, maka untuk pertemuan kali ini guru membagi kelompok dengan memilih sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga pembagian kelompok menjadi homogen. Kelompok dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, satu kelompok terdiri dari 8 (delapan) siswa. Setelah membentuk kelompok guru menjelaskan tata cara kerja dalam kerja kelompok.

Ketika masuk kegiatan inti, guru memberikan suatu permasalahan berupa sebuah kasus. Setiap siswa mendapatkan teks kasus tersebut. Sebelum membahas kasus tersebut, terlebih dahulu siswa membaca teks tersebut secara estafet sehingga semua siswa fokus dan tidak ada yang bercanda maupun mengobrol dengan temannya. Ada 10 (sepuluh) siswa yang membaca dengan pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah semua memahami kasus guru memberikan pertanyaan mengenai sikap yang terlihat dari kasus tersebut dan bagaimana sikap yang tepat. Dalam proses tanya jawab tersebut terlihat hampir semua siswa mengancungkan tangannya untuk menjawab dan mengeluarkan pendapatnya. Kemudian guru melihat daftar siswa untuk memilih siswa yang belum sama sekali mendapatkan kesempatan. Ada 10 (sepuluh) orang yang diberikan kesempatan menjawab dan mengeluarkan pendapatnya, selanjutnya guru memberikan penjelasan menggunakan slide. Guru mengajukan pertanyaan

“Jadi dalam dengan melakukan musyawarah, kita sudah mencerminkan nilai-nilai yang terkadung dalam sila keberapa?”, semua siswa menjawab secara bersama-sama “Sila ke empat”. “Apa bunyi sila ke empat?” tanya bu guru. “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan”, jawab siswa serentak. “Sampai sini ada

Setelah membahas sebuah kasus dan memberikan penjelasan, siswa mendemonstrasikan organisasi kelas untuk membuat peraturan di kelas dengan cara pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Setiap kelompok harus memilih 3 (tiga) orang temannya untuk dijadikan ketua, sekretaris dan juru bicara. Selama siswa mengerjakan tugas guru berkeliling mengawasi jalannya proses kerja kelompok. Terlihat dalam proses kerja kelompok semua anggota kelompok sudah ikut andil atau sudah mau berpendapat untuk menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Selama 20 (dua puluh) menit siswa berdiskusi, kemudian dilanjutkan dengan membacakan hasil laporan kerja kelompok. Setiap kelompok memberikan suaranya untuk mengambil hasil keputusan bersama. Setelah semua kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya, siswa mendapatkan produk berupa sebuah peraturan yang telah disepakati bersama diantaranya yaitu (1) tidak boleh bertengkar di kelas maupun sekolah, (2) tidak boleh berkata-kata kasar, (3) tidak boleh membuang sampah sembarangan, (4) tidak boleh bercanda atau mengobrol ketika proses pembelajaran berlangsung. Apabila melanggar peraturan yang telah disepakati maka akan dikenakan sanksi.

Kemudian pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan bersama-sama tentang materi mematuhi keputusan bersama. Kemudian guru memberikan apresiasi bagi siswa dan kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif. Setelah itu guru memberikan tugas kelompok yaitu mencari tahu hasil keputusan apa saja yang ada di keluarga, sekolah dan masyarakat. Selanjutnya bagi tugas kliping yang belum mengumpulkan maka dikumpulkan pada hari Sabtu tanggal 02 Mei 2015.

Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalallah dan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (02 Mei 2015)

Pada pertemuan kedua di siklus II pembelajaran PKn masih membahas materi tentang mematuhi keputusan bersama. Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dan membaca basmallah, guru menanyakan kesiapan belajar siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen satu persatu, pada hari ini ada 1 (satu) siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit, kemudian guru mengkondisikan siswa agar aktif dan semangat pada saat proses pembelajaran PKn berlangsung dan memberikan ice breaking. Selanjutnya guru menyebutkan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menyebutkan contoh-contoh keputusan bersama, manfaat mematuhi dan melaksanakan keputusan bersama, dan keuntungan dan kerugian mematuhi dan melaksanakan keputusan bersama. Pada pertemuan kedua ini guru tidak membagi siswa menjadi beberapa kelompok, karena guru akan melakukan kuis secara lisan untuk menilai sejauh mana keaktifan belajar siswa pada pembelajaran PKn.

Sebelum memulai kuis, guru mengulas kembali materi-materi sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas membuat kliping dan mencari tahu contoh-contoh keputusan bersama di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selanjutnya setiap kelompok untuk mempresentasikan klipingnya. Setelah selesai mempresentasikan kliping, selanjutnya guru bertanya mengenai tugas keduanya yaitu tentang contoh hasil

keputusan bersama, “Hasil keputusan apa yang kamu dapat di keluarga,

sekolah dan masyarakat?”. Sebanyak 6 (enam) siswa yang mewakilkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian guru bersama siswa menjelaskan manfaat, keuntungan dan kerugian dalam mematuhi dan melaksanakan keputusan bersama.

Pembelajaran dilanjutkan dengan kuis untuk mengetahui keaktifan belajar siswa. Guru meminta bantuan pada observer yaitu guru kelas untuk mengamati siapa siswa yang cepat mengancungkan tangannya. Kuis ini dibagi menjadi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian pertama setiap siswa diberikan satu pertanyaan dan yang lain memperhatikan, karena apabila siswa tersebut tidak bisa menjawab maka soal akan diperebutkan.bagian kedua soal rebutan siapa yang lebih cepat mengancungkan tangannya maka siswa tersebut yang menjawab. Pada proses kuis ini terlihat siswa sangat berantusias untuk mengikutinya. Hal ini pun terlihat banyak siswa yang mengancungkan tangannya dengan

mengucapkan “Saya bu... saya bu...”.

Setelah selesai pemenang kuis tersebut mendapatkan hadiah. Pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan bersama-sama tentang semua materi yang telah dibahas pada semester II ini. Kemudian guru memberikan apresiasi bagi siswa dan kelompok yang talah berperan aktif dalam proses pembelajaran PKn selama ini. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalallah dan mengucapkan salam.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi pada siklus II ini sama seperti siklus I yaitu dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan yang melakukan pengamatan adalah peneliti dan observer. Berdasarkan hasil pengamatan diharapkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran PKn meningkat. Setelah dilaksanakannya kuis di akhir siklus II hasil keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran PKn sudah mencapai hasil interventasi tindakan yang diharapkan yaitu siswa yang aktif

mencapai ≥ 80% dari jumlah siswa yang ada di kelas.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok sangat memberikan

efek positif terhadap siswa, sehingga siswa begitu semangat dan aktif selama proses pembelajaran PKn berlangsung, serta timbulnya sikap kebersamaan, tanggung jawab, dan jauh lebih kompak. Hasil keaktifan belajar siswa pada siklus II sudah menunjukan peningkatan dibandingkan pada siklus I dengan penerapan metode kerja kelompok, sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatnya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran PKn.

Dokumen terkait