• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN 1. Organ yayasan

Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengurus dan Pengawas. Untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dapat melakukan kegiatan usaha dengan cara, mendirikan badan usaha atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Ketua Pembina (dalam hal ini dijabat oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan salah satu anggota Pembina dalam hal ini dijabat oleh Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana) serta Pembina lainnya, dilarang merangkap sebagai Pengurus dan Pengawas serta anggota direksi atau dewan komisaris pada badan usaha yang didirikan oleh yayasan.

a. Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas, yaitu meliputi 1) Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar

2) Mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas

3) Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan

4) Mengesahkan laporan tahunan, program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan

5) Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan

6) Menyetujui penggunaan keuangan Yayasan Kartika Jaya untuk membantu kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana sesuai ART yayasan.

b. Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan tugas dengan ketentuan. Pengurus tidak diperkenankan merangkap sebagai anggota Pembina atau Pengawas.

Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas seorang Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Di tingkat Pusat susunan pengurus Yayasan Kartika Jaya sebagai berikut: 1) Ketua 2) Wakil Ketua 3) Sekretaris I 4) Sekretaris II 5) Bendahara I

7) Pelaksana yayasan terdiri dari: - Pelaksana kegiatan bidang sosial

- Pelaksana kegiatan bidang kemanusiaan

- Pelaksana kegiatan bidang keagamaan untuk mencapai tujuan c. Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan

serta memberi nasehat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

d. Dalam ART Yayasan Kartika Jaya

Keuangan Yayasan Kartika Jaya digunakan untuk mendukung Program Kerja Yayasan dan membantu kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana atas Persetujuan Pembina.

2. Laporan

a. Laporan yang dibuat oleh pusat dikirimkan kepada Ketua Pembina. b. Laporan yang dibuat yayasan di tingkat cabang dikirimkan kepada

Ketua Pembina dengan tembusan kepada Ketua Yayasan Kartika Jaya Pusat.

c. Laporan yang dibuat oleh tingkat koordinator dikirimkan kepada Ketua Cabang setempat.

3. Serah terima

Serah terima jabatan organ yayasan dilakukan dengan penandatanganan berita acara serah terima.

a. Ketua Pembina Yayasan Kartika Jaya bersamaan dengan serah terima Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana.

b. Pengurus Yayasan Kartika Jaya Pusat yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara dilaksanakan di depan Ketua Pembina (Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana).

c. Pelaksana Yayasan Kartika Jaya yang terdiri dari Pelaksana kegiatan bidang sosial, Pelaksana kegiatan bidang kemanusiaan dan Pelaksana kegiatan bidang keagamaan dilaksanakan di depan Ketua Yayasan Kartika Jaya.

d. Jika pelaksanaan acara penandatanganan berita acara tidak dilakukan, maka serah terima, pengangkatan dalam jabatan atau pemberhentian dari jabatan telah berlaku mulai saat tanggal penandatanganan akte pergantian Pembina/Pengurus atau tanggal saat penandatanganan Surat Keputusan (Skep) oleh Ketua Pembina atau Ketua Yayasan.

4. Surat Keputusan

Penerbitan surat keputusan ditandatangani oleh Ketua Pembina. Untuk serah terima, pemberhentian maupun pengangkatan dalam jabatan.

a. Anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas di tingkat Pusat oleh Ketua Pembina dituangkan dalam akte Notaris dan disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

b. Di tingkat Cabang, yang mengelola yayasan, surat keputusan dikeluarkan oleh Ketua Pembina.

c. Pelaksana kegiatan tingkat Pusat (Pelaksana kegiatan bidang sosial, Pelaksana kegiatan bidang kemanusiaan, Pelaksana kegiatan bidang keagamaan untuk mencapai tujuan) surat keputusan ditandatangani oleh Ketua Yayasan Pusat.

d. Pelaksana kegiatan di tingkat Cabang dan Koordinator, surat keputusan ditandatangani oleh Ketua Cabang setempat.

5. Pendirian Yayasan

Proses dan tata cara pendirian diatur sebagai berikut:

a. Tingkat kepengurusan Persit Kartika Chandra Kirana Daerah, Gabungan dan Cabang BS mengajukan permohonan kepada Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana setelah mengadakan rapat pengurus lengkap dan disetujui pembina masing-masing.

b. Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan pembina setempat memberikan izin dan restu kepada PD, PG dan PCBS yang mengajukan setelah mempertimbangkannya.

c. Penyusunan anggaran dasar disahkan oleh notaris yang ditunjuk dan disahkan Departemen Kehakiman.

d. Dalam penyusunan anggaran dasar maksud dan tujuan harus sama dengan Yayasan Kartika Jaya.

e. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akte pendirian yayasan disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

6. Penggabungan dan pembubaran yayasan. a. Penggabungan yayasan.

1. Penggabungan yayasan dapat dilakukan dengan yayasan lain dan mengakibatkan yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar dan seluruh aset dan kewajiban beralih kepada yayasan yang menerima penggabungan.

2. Penggabungan dapat dilakukan apabila :

a. Ketidakmampuan yayasan melaksanakan kegiatan tanpa dukungan yayasan lain.

b. Yayasan yang menerima penggabungan dan yang bergabung kegiatannya sejenis.

c. Yayasan yang menggabungkan tidak pernah melakukan perbuatan hukum yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, ketertiban umum dan kesusilaan.

3. Penggabungan dapat disetujui oleh rapat Pembina berdasarkan musyawarah dan mufakat.

4. Penggabungan yang menyangkut perubahan anggaran dasar memerlukan persetujuan dari Menteri Kehakiman

5. Pengurus hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil penggabungan dalam surat kabar harian terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan dilaksanakan.

b. Pembubaran yang diakibatkan oleh pailit sehingga :

1. Tujuan yayasan tidak tercapai, sehingga yayasan tidak mempunyai kekuatan untuk berkembang lagi.

2. Kekayaan yayasan telah habis atau sedemikian kurangnya sehingga menurut pengurus tidak dapat lagi mencapai maksud dan tujuan. 3. Pembubaran hanya dapat diputuskan oleh hasil rapat Pembina

4. Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan dan proses likuidasi dalam surat kabar harian.

5. Likuidator wajib melaporkan pembubaran kepada Pembina sejak tanggal proses likuidasi.

6. Sisa kekayaan diserahkan kepada negara dan penggunaannya disesuaikan dengan maksud dan tujuan.

PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Petunjuk Pelaksanaan ini dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan

2. Petunjuk pelaksanaan tentang keberadaan yayasan di lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana berlaku sejak tanggal dilaksanakan.

dikeluarkan di Jakarta

pada tanggal, 17 Februari 2015 Ketua Umum

Ny. Nenny Gatot Nurmantyo

Kepada Yth

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah, Gabungan, dan Cabang BS di seluruh Indonesia

Tembusan:

1. Kepala Staf TNI Angkatan Darat selaku Pembina Utama Persit Kartika Chandra Kirana 2. Aspers Kasad

selaku Pembina Harian Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat

3. Pembina Persit

Kartika Chandra Kirana

Daerah, Gabungan dan Cabang BS di seluruh Indonesia