• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya kesehatan di kabupaten Tulang Bawang Barat diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui.

a. Cakupan K1 dan K4

Cakupan pelayanan ibu hamil dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) atau juga disebut akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar 5T paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan I, sekali pada triwulan II dan dua kali pada triwulan III kehamilan (K4).

Cakupan kunjungan ibu hamil tahun 2011-2015 antara lain ; tahun 2011 cakupan K1 sebesar 92,7 % dan K4 sebesar 91 %, pada tahun 2012 cakupan K1 sebesar 90,6 % dan K4 sebesar 84,1 % tahun 2013 cakupan K1 sebesar 95 % dan K4, sebesar 90.35 %, pada tahun 2014 K1 sebesar 93,4 % dan K4 sebesar 90,3 %, sedangkan %, pada tahun 2015 K1 sebesar 91,8 % dan K4 sebesar 89 %, seperti pada grafik berikut ini :

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

34 Grafik 4.1

Persentase Cakupan Kunjungan Bumil K1 dan K4 di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011-2015

Sumber : Seksi Kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

b. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Komplikasi dan kematian ibu dan atau bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan. Hal ini disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan yaitu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi / profesional kebidanan, diantaranya dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat bidan.

Selama tahun 2011-2015 persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat cenderung fluktuatif turun naik, seperti terlihat pada grafik berikut :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

35 Grafik 4. 2

Persentase Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

`

Sumber : Seksie Kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

Tahun 2013 - 2015 persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 5.237 (93,5 %), 4.885 (91,8%) dan (91,9 %) melebihi target SPM Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu sebesar 90 %. Dengan rincian berdasarkan wilayah Puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 4.3

Distribusi Cakupan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan per Puskesmas di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

36

b. Cakupan Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan, pelayanan nifas sangat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi untuk mempertahankan kesehatan ibu pasca melahirkan karena bila penanganan tidak maksimal bisa menimbulkan infeksi yang serius bahkan mengancam keselamatan. Pada tahun 2012 cakupan pelayanan nifas sebesar 47,5 % masih kurang dari target SPM yakni 90 %, namun pada tahun 2014 dan tahun 2015 cakupan pelayanan nifas sebesar 91,7% dan 92,9 % melebihi target SPM yaitu 90 %, seperti terlihat pada grafik berikut :

Grafik 4.4

Presentasi Cakupan Pelayanan Nifas

Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

Sumber : Seksie Kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

c. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga akan meningkatkan status vitamin A pada bayi yang disusuinya. ASI merupakan sumber utama vitamin A bagi bayi pada enam bulan kehidupannya dan merupakan sumber yang penting

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

37 hingga bayi berusia dua tahun. Pada tahun 2015 cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas sebesar 92,9%. Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas tahun 2015 seperti terlihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 4.5

Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas per Puskesmas Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksie Kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

d. Presentasi Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS

Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil berguna untuk mencegah terjadinya Neonatus Neonatorum pada bayi. Cakupan Imunisasi TT ibu hamil tahun 2014 sebesar 69,6 % dengan rincian masing-masing imunisasi TT seperti terihat pada diagram pie berikut :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

38 Diagram pie 4.1

Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014

Sumber : Seksie Cegmat Dinkes Kab. TBB Thn 2014 Tidak didapatkan data tahun 2015

Dari diagram diatas terlihat bahwa pencapaian Imunisasi TT ibu hamil di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2014 masih sangat rendah karena skrining TT belum dilaksanakan secara maksimal juga belum ada target yang ditetapkan oleh kabupaten terhadap cakupan pemberian TT pada ibu hamil.

Sedangkan pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur (hamil dan tidak hamil usia 15-39 tahun) sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) berfungsi untuk melindungi pada saat hamil dari penyakit tetanus dan melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit Tetanus Neonatorum (kejang tetanus). WUS adalah wanita dengan rentang usia antara 15 – 39 tahun. Bila wanita usia subur melakukan imunisasi TT-1 dan TT-2, bila dalam waktu tiga tahun ia melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum. Sedangkan bila ia melakukan imunisasi sampai dengan TT-5, maka akan mendapatkan perlindungan selama 25 tahun atau seumur hidup.

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

39 Namun pelaksanaan skrining TT 5 dosis belum dilaksanakan secara maksimal di Kabupaten Tulang Bawang Barat sehingga cakupan TT WUS masih sangat rendah seperti terlihat pada diagram pie berikut ini :

Diagram pie 4.2

Persentase Cakupan Imunisasi TT pada WUS Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014

Sumber : Seksie Cegmat Dinkes Kab. TBB Thn 2014 Tidak didapatkan data tahun 2015

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa cakupan TT Kabupaten Tulang Bawang Barat masih sangat rendah, namun belum ada target yang ditetapkan oleh kabupaten terhadap cakupan pemberian TT pada Wanita usia Subur (WUS).

e. Presentasi Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe

Suplemen tablet zat besi/ Fe diberikan kepada ibu hamil berfungsi untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia besi. Cakupan Fe1 nampak fluktuatif naik turun dari tahun 2011-2015 sedangkan Cakupan Fe 3 cenderung naik dari tahun 2011-2015, seperti terlihat pada gafik dibawah ini :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

40 Grafik 4.6

Persentase Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

Sumber : Seksie Gizi Dinkes Kab. TBB Thn 2015

f. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani

Komplikasi atau resiko tinggi adalah penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu hamil resiko tinggi yang mendapat pelayanan di puskesmas perawatan atau rumah sakit.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2011 sebesar 480 (47,3 %) dan pada tahun 2012 sebesar 784 (71,5%), tahun 2013 sebesar 982 (89.6 %), pada tahun 2014 sebesar 855 (76,7 %), sedangkan pada tahun 2015 sebesar 560 (73,4%) seperti pada grafik berikut :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

41 Grafik 4.7

Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

Sumber : Seksie Kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2011 pencapaiannya belum mencapai target SPM. Namun pada tahun 2012-2014 pencapaiannya semakin naik bahkan melebihi target SPM, namun pada tahun 2015 turun dari target SPM.

g. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi yang Ditangani

Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyimpangan dari normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Selama tahun 2011-2013 cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani masih rendah namun sudah ada peningkatan, namun masih dibawah target SPM, namun pencapaian di tahun 2014 melebihi target SPM Kabupaten sebesar 83,2 %, sedangkan pencapaian di tahun 2015 menurun dari taget SPM yakni sebesar 73,4 % dari taget 75 % seperti terlihat pada grafik berikut :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

42 Grafik 4.8

Persentase Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

Sumber : Seksie kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

h. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi

Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, pencapaian target KB baru, cakupan peserta KB aktif terhadap PUS dan persentase peserta KB aktif metode kontrasepsi efektif terpilih.

Berdasarkan data tahun 2015 jumlah pasangan usia subur di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 44.999 orang. Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS tahun 2015 sebanyak 28.579 orang (63,5 %). Persentase Peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi seperti pada diagram pie berikut:

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

43 Diagram Pie 4.3

Persentase Peserta KB Aktif Menurut Puskesmas Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksi Kesga Kab. TBB Thn 2015

i. Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi

Sedangkan proporsi penggunaan alat kontrasepsi untuk peserta KB Baru adalah IUD 3,4 %, MOP 0,3 %, MOW 1,7 %, Implant 17,1 %, Suntik 39,1 %, Pil 25,7 %, kondom 12,7 %, dan lainnya 0 % seperti terlihat pada grafik berikut ini :

Grafik 4.4

Proporsi Penggunaan Alat Kontrasepsi KB Baru Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksi Kesga Kab. TBB Thn 2015

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

44

j. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan bayi lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi yang harus menjadi perhatian khusus bagi pertugas kesehatan, karena berat badan dibawah normal (<2500gr) berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan, seperti menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, gangguan pernafasan, maupun tidak optimalnya absorbsi terhadap nutrisi yang diberikan karena karena ukuran tubuh BBLR kecil, kurang energi, lemah, lambungnya kecil dan tidak dapat mengisap ASI. Persentase berat badan bayi lahir rendah (BBLR) tahun 2015 di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 7,5 %, dengan cakupan di masing-masing puskesmas, seperti terlihat pada grafik berikut ini :

Grafik 4.9

Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksi Kesga Kab. TBB Thn 2015

k. Cakupan Kunjungan Neonatus

Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

45 neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan kunjungan neonatal pertama (KN1) pada 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap), minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satu wilayah kerja.

Grafik dibawah ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN lengkap) dari tahun 2013-2015 cenderung meningkat dan melebihi target yang ditetapkan oleh kabupaten sebesar 90 %, seperti terlihat pada grafik berikut :

Grafik 4.10

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2013-2015

Sumber : Seksie kesga Dinkes Kab. TBB Thn 2015

l. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eklusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

46 makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan selama tahun 2011-2015 menunjukkan kecenderungan meningkat walaupun masih jauh dibawah target kabupaten, seperti pada grafik berikut ini :

Grafik 4.11

Persentase Pemberian ASI Eksklusif

di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011-2015

Sumber : Seksie Gizi Dinkes Kab. TBB Thn 2015

Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2015 sebesar 41,3 %, seperti terlihat dibawah ini :

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

47 Grafik 4.12

Cakupan ASI Eksklusif Pada bayi 0-6 Bulan per Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksie Gizi Dinkes Kab. TBB Tahun 2015

Puskesmas dengan cakupan tinggi yaitu Puskesmas Kibang Budi Jaya 93,7 %, dan terendah Puskesmas Totomulyo 16,6 %,

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : 1) Pemasaran susu formula masih gencar dilakukan untuk bayi 0-6 bulan yang

tidak ada masalah medis

2) Masih banyak tenaga kesehatan yang kurang peduli pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif yaitu masih mendorong untuk memberi susu formula pada bayi 0-6 bulan.

3) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi dan kampanye terkait pemberian ASI eksklusif.

m. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan terhadap bayi merupakan salah satu program kesehatan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup , tumbuh kembang anak secara optimal. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Cakupan

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

48 pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2015 mencapai 89,3 % dari target SPM sebesar 90 %, seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.13

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015

Sumber : Seksie Kesga Dinkes Kab. TBB Tahun 2015

n. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

Universal Child Immunization (UCI) merupakan gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sejak tahun 2009 indikator UCI adalah cakupan BCG, DPT/HB3, Polio 4 dan Campak. Tahun 2012 target cakupan desa UCI adalah 85 %. Namun cakupan UCI tahun 2013 justru turun 10 % menjadi 75 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 terdapat pemekaran desa/ kelurahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 14 desa sehingga cakupan UCI turun. Sedangkan cakupan Desa UCI tahun 2014 sebesar 96,9 % melebihi target SPM Kabupaten sebesar 88 %. Ini dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas yang semakin baik.

Profil Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2015

49 Persentase cakupan desa / kelurahan UCI di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010-2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 4.14

Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2010-2014

Sumber : Seksie Cegmat Dinkes Kab. TBB Thn 2014 Tidak didapatkan data tahun 2015

o. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai UCI (Universal Child Imunitation) dan cakupannya merata secara nasional pada tahun 1993. Perkembangan kegiatan imunisasi menunjukkan kemajuan dengan adanya uniject yang mendukung penyuntikan secara safe injection. Uniject merupakan vaksin kemasan tunggal.

Dokumen terkait