• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN KESEHATAN IBU

BAB 4 SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. PELAYANAN KESEHATAN IBU

Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini factor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan.

Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7T, yaitu : 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

Bab

4

2. Pengukuran tekanan darah 3. Pengukuran tinggi fundus uteri

4. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid sesuai status imunisasi 5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Pelaksanaan temu wicara, serta

7. Pelaksanaan Tes Laboratorium sederhana, minimal tes Hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaaan golongan darah.

a) Cakupan Kunjungan Ibu hamil

Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai menggunakan indicator cakupan K4. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Kabupaten Purworejo pada tahun 2013 sebesar 87,91 % mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 90.35 % sehingga masih dibawah target pencapaian tahun 2013 yaitu 95%.

Dari 27 Puskesmas yang ada di Kabupaten Purworejo, baru 5 Puskesmas sudah melampaui target pencapaian yaitu Puskesmas Grabag, Puskesmas Wirun, Puskesmas Semawung, Puskesmas Winong dan Puskesmas Bener. Adanya cakupan kunjungan antenatal (K4) di Kabupaten Purworejo pada tahun 2013 ini tidak mencapai target, kemungkinan disebabkan karena :

 Ibu hamil yang datang ANC untuk pertama kali pada masa kehamilannya (cakupan K1 100%), hanya 87,91% yang datang kembali untuk kunjungan kunjungan antenatal keempat (K4).

 Pada trimester 3, ibu hamil pindah dan periksa ke tenaga kesehatan di wilayah lain sehingga tdk tercatat

 Adanya kasus abortus sehingga sebelum kunjungan K4 sudah mengalami Dropout.

 Ibu hamil Kunjungan K1 sudah melebihi umur kehamilan 12 minggu sehingga untuk kunjungan ke empat tidak masuk kunjungan K4 ibu hamil.

Gambaran kecenderungan Cakupan K4 dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 nampak pada gambar 4.1 berikut ini.

GAMBAR 4.1

CAKUPAN PELAYAN ANTENATAL K4 DI KAB.PURWOREJO TAHUN 2009 - 2013

Upaya meningkatkan cakupan K4 juga makin diperkuat dengan telah dikembangkannya Kelas Ibu Hamil. Sampai saat ini telah terdapat 27 Puskesmas yang melaksanakan dan mengembangkan kelas ibu hamil di wilayah kerjanya. Kelas ibu hamil akan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dan keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara paripurna.

Adanya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010 juga semakin bersinergi dalam berkontribusi meningkatkan cakupan K4. BOK dapat dimanfaatkan untuk kegiatan luar gedung seperti : Kelas Ibu Hamil, pendataan, pelayanan di Posyandu, Kunjungan rumah, Sweeping kasus drop out, serta kemitraan bidan dan dukun.

b) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan

Kompetensi Kebidanan

Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Purworejo tahun 2013 97,9 % mengalami kenaikan dari pencapaian tahun 2012 97,6 %. Cakupan tertinggi berada di 16 Puskesmas yang mencapai cakupan sebesar 100 %,

2009 2010 2011 2012 2013 CAK K4 93.77 88.64 90.24 90.35 87.91 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95

sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Bruno sebesar 80,7 %. Sebanyak 26 Puskesmas sudah melampaui target 2012 sebesar 90%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu, suami maupun dukungan keluarga dan juga adanya program Jaminan Persalinan (Jampersal) gratis bagi masyarakat tidak mampu yang belum mempunyai jaminan lain. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kabupaten Purworejo tahun 2009 s.d. 2013 dapat dilihat dalam grafik berikut ini

GAMBAR 4.2

CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KAB.PURWOREJO TAHUN 2009-2013

c)

c) Pelayanan Ibu Nifas

Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan masa nifas sesuai dengan standar dengan dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan. Pelayanan Ibu Nifas meliputi pemberian Vitamin A dosis tinggi dan pemeriksaan kesehatan paska persalinan untuk mengetahui apakan terjadi perdarahan paska persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain-lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus.

Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Purworejo tahun 2013 96.8 % mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 96,2 %.

2009 2010 2011 2012 2013

CAK.

LINAKES 94.73 92.7 93 97.6 97.9

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

Angka tersebut sudah diatas target pencapaian SPM tahun 2012 yaitu 90%. Sebanyak 25 Puskesmas sudah melampaui target dan 2 Puskesmas yang belum mencapai target yaitu : Puskesmas Banyuurip dan Puskesmas Pituruh. Cakupan pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan Kabupaten Purworejo tahun 2009 - 2013 dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

GAMBAR 4.3

CAKUPAN PELAYANAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI KAB.PURWOREJO TAHUN 2009-2013

d) Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe

1. Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada Bumil, Bufas, Remaja Putri, dan WUS (Wanita Usia Subur).

2. Penanggulangan anemi yang dilaksanakan adalah dengan pemberian tablet Fe kepada ibu hamil, WUS, dan remaja putri. Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil ada 2 indikator, Fe1 dan Fe3. Pencapaian Fe3 Kabupaten Purworejo pada tahun 2013 sebesar 89,43% mengalami penurunan bila dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 92.57 %. Cakupan Fe1 di Kabupaten Purworejo tahun 2013 sebesar 93,67% juga mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2012 sebesar 96.12%. Grafik perkembangan

Sumber : Bidang Kesga DKK Purworejo

2009 2010 2011 2012 2013 CAK. YAN BUFAS 95.7 96.4 92.71 96.18 96.75

90 91 92 93 94 95 96 97 98

pemberian Fe pada ibu hamil dari tahun 2008 sampai pada tahun 2013 sebagai berikut :

GAMBAR 4.4

PERSENTASE PEMBERIAN TABLET Fe PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN PURWOREJO 2009 – 2013

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan distribusi Fe1 sudah diatas 90% namun cakupan distribusi Fe3 masih dibawah 90%. Dengan demikian tingkat kepatuhan konsumsi tablet tambah darah oleh ibu hamil masih harus tetap dipantau karena berkaitan dengan masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Purworejo .

Dokumen terkait