Bab IV Hasil dan Pembahasan
3 Pelayanan Nifas
Pelayanan nifas adalah pelayanan yang diberikan oleh Bidan kepada ibu peserta jaminan persalinan pasca melahirkan sebanyak 4 kali pemeriksaan gratis yang dibiayai oleh pemerintah.
4. Bayi Baru Lahir
Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan kepada bayi baru lahir yang menjadi peserta jaminan persalinan dan mendapatkan pemeriksaan sebanyak 4 kali.
C.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data yang akurat. Agar memperoleh data yang akurat atau mendekati kebenaran sesuai dengan fokus penelitian, maka penulis memilih dan menetapkan lokasi penelitian ini di wilayah desa Tenggulunan Kabupaten Sidoarjo dengan tempat layanan jaminan persalinan pada Bidan Praktik yang telah bekerjasama memberikan pelayanan program jampersal di desa Tenggulunan yang ikut serta dalam program jaminan persalinan dan Instansi Kesehatan yang terkait dengan pelayanan program jaminan persalinan.
D.Sumber dan J enis Data
Menurut Lofland dalam Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah berasal dari informan yang berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain.Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan data statistic. (2004:157).
Pemilihan keyperson sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling) yaitu bidan Bu Anang yang bekerjasama dengan program
jampersal dan melaksanakan/implementasi program jampersal di desa tenggulunan kabupaten Sidoarjo.
Informan sebagai sumber data di tetapkan secara purposive sampling juga adalah peserta jampersal pada bidan praktik Bu Anang yaitu peserta program jampersal yang memeriksakan kehamilan dan melakukan proses melahirkan, pemeriksaan nifas, pemeriksaan bayi baru lahir dan KB pasca melahirkan di bidan bua anang dan sercara snowball sampling informan bisa terdiri dari keluarga terdekat atau pihak-pihak yang berwenang memberikan data tentang implementasi program jampersal pada bidan praktik bu Anang.
Dalam peneltian ini sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kata-Kata dan Tindakan
Kata-kata orang-orang yaitu bidan Bu Anang, Ibu-ibu hamil, ibu-ibu yang pasca meahirkan, ibu-ibu yang melakukan pemeriksaan nifas dan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan pada bidan Praktik Bu Anang. Dalam hal ini atau yang diwawancarai sesuai pedoman wawancara yang selanjutnya dicatat melalui catatan tertulis dan direkam.
2. Dokumen
Dokumen yang secara deskriptif dapat menunjukan bukti-bukti tentang Implementasi program jampersal serta berupa catatan-catatan, arsip riwayat kesehatan peserta jampersal yang terdapat di bidan praktik.
E.Pengumpulan Data
Data merupakan bagian terpenting dalam penelitan karena hakekat dari penelitian adalah pencarian data yang nantinya dianalisa dan
diinterpretasikan.Dalam penelitian kualitatif, sumber data yang utama adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Dalam rangkaian pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tiga proses kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1. Proses memasuki lokasi penelitian (Getting In)
Agar proses pengumpulan data dari informasi berjalan baik, peneliti terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, baik kelengkapan administratif maupun semua persoalan yang berhubungan dengan setting dan subyek penelitian dan mencari relasi awal. Dalam memasuki lokasi penelitian, peneliti menempuh pendekatan formal dan informal serta menjalin hubungan baik dengan informan (Moleong, 2004:128). Maka dalam tahap ini peneliti memasuki lokasi penelitian guna memperoleh gambaran aktifitasnya dengan membawa surat ijin penelitian Universitas Pembangunan Nasional.
2. Ketika Berada di Lokasi Penelitian (Getting Along)
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara maupun observasi untuk mencari informasi yang lengkap dan tepat serta menangkap makna intisari dari informasi dan fenomena yang diperoleh Implementasi Program Jampersal bagi Wanita hamil diluar nikah.
3.Teknik Pengumpulan Data (Logging The Data)
Setelah kedua langkah diatas maka peneliti melakukan pengumpulan data, dimana teknik yang digunakan adalah :
Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi tentang Implementasi Program Jampersal bagi Wanita hamil diluar nikah.yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dengan key person yang diambil secara purposive sampling selanjutnya dilakukan triangulasi data melalui wawancara dengan informan yang diambil secara snowball sampling mengenai Implementasi Program Jampersal bagi Wanita hamil diluar nikah.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dalam bentuk dokumen foto dan data statistic yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan Implementasi Program Jampersal bagi Wanita Hamil Diluar Nikah.
c. Pengamatan (Observation)
Teknik ini dilakukan untuk mengungkap dan memperoleh deskripsi secara utuh dengan langsung melakukan pengamatan terhadap proses pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan persalinan, pemeriksaan pelayanan ibu nifas, dan pemeriksaan bayi baru lahir.
F. Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992:16), teknik analisa data kualitatif meliputi empat alur kegiatan sebagai sesuatu yang terjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun suatu analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa dengan menggunakan model interaktif (interactive models of
analysis) yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992:16). Dalam model ini terdapat empat komponen analisis, yaitu sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu data yang dikumpulkan berupa wujud kata- kata bukan rangkaian kata. Dan itu mungkin telah dikumpulkan dengan aneka macam cara (observasi, wawancara, dokumen, pita rekaman). Dan yang biasanya diproses kira-kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan atau alat tulis).
2. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatubentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan atau verifikasi. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan ditulis dalam uraian yang jelas dan lengkap yang nantinya akan direduksi, dirangkum, dan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan penelitian kemudian dicari tema atau pola (melalui proses penyuntingan, pemberian kode, dan pembuatan tabel).
Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang ada secara sederhana, rinci, utuh, dan integrative yang digunakan sebagai pijakan untuk menentukan langkah berikutnya dalam menarik kesimpulan dari data yang ada.
4. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)
Penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data berlangsung, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentative namun dengan bertambahnya data melalui verifikasi terus menerus akan
memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang bersifat grounded (dasar).
Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut:
Gambar 3 :Analisis Model Interaktif Menurut Miles dan Huberman
Sumber :Analisis Data Kualitatif, Miles dan Huberman. (1992:20) diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohedi, UI Press, 1992
Pengum pulan Data
Kesimpulan dan verifikasi
Berdasarkan gambaran diatas maka menjelaskan bahwa data yang diperoleh dilapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka tetapi berisikan uraian sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang sudah dianalisa kemudian diinterpretasikan.Masalah yang dihadapi diuraikan dengan berpatokan pada teori-teori dan temuan-temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut, kemudian dicarikan kesimpulan dan pemecahannya.
G.Keabsahan Data
Setiap penelitian memerlukan standart untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenaranya dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif atau kebenaranya dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, standart tersebut dengan keabsahan data. Menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2004:324).Untuk menetapkan keabsahan data maka diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas empat kriteria yang digunakan yaitu :
1. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Pada dasarnya penerapan kriterium derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif.Kriterium ini berfungsi untuk melakukan inkuiri (penyelidikan) sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai serta untuk menunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Beberapa cara yang adapat dilakukan dalam hal ini adalah sebagai berikut :
a. Dengan memperpanjang masa observasi sehingga diharapkan data
b. Pengamatan terus-menerus
Dengan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus, peneliti dapat memperhatikan sesuatu lebih mendalam.
c. Membicarakannya dengan orang lain
Sebagai langkah untuk beriskusi dengan orang lain yang hanya memiliki pengetahuan tentang pokok penelitian yang diterapkan, hal ini sebagai usaha untuk memenuhi derajat kepercayaan.
d. Melakukan triangulasi
Untuk memeriksa kebenaran data tertentu dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian dilapangan, pada waktu yang berlainan dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan dokumen yang ada.
e. Mengadakan pemeriksaan ulang
Berarti memeriksa ulang secara garis besar setelah wawancara dengan para informan peneliti.
2. Keteralihan (Transferability)
Keteralihan sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima.Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya, jika ia ingin membuat penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut.
3. Kebergantungan (Dependability)
Dalam hal ini yang dilakukan adalah memeriksa proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsiranya. Untuk itu peneliti perlu menyediakan data sebagai berikut :
a. Data mentah, seperti catatan pada saat observasi dan wawancara, hasil
rekaman (jika ada), dokumen dan lain sebagainya yang disajikan dalam bentuk laporan lapangan.
b. Hasil analisis data, berupa rangkuman, konsep-konsep
c. Hasil sintesis data, seperti tafsiran, kesimpulan, definisi, tema, pola hubungan literature dan laporan akhir.
d. Catatan mengenai proses data yang digunakan, yakni mengenai
metodologi, desain, strategi, prosedur, rasional, usaha-usaha agar penelitian tercapai, serta upaya untuk melakukan pemeriksaan dan pelacakan dari suatu kebenaran.
4. Kepastian (Conformability)
Kepastian di sini adalah bahwa sesuatu itu obyektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Sesuatu yang obyektif berarti dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Desa Tenggulunan
Sebagai Lokasi tempat obyek penelitian terjadi maka gambaran umum Desa Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo perlu di deskripsikan secara rinci tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian guna mendapatkan gambaran secara lengkap tentang obyek penelitian ini. Berikut akan diuraikan tentang gambaran Desa Tenggulunan sebagai berikut:
Tabel 1 : Batas Wilayah Kelurahan Tenggulunan
No. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara Ds.Larangan Kecamatan Candi, dan Kelurahan
sidokare Kecamatan Sidoarjo
2. Sebelah Selatan Ds. Sugih Waras Kecamatan Candi, dan Ds. Candi
Kecamatan Candi
3. Sebelah Barat Ds. Sumokali Kecamatan Candi
4. Sebelah Timur Ds. Bligo Kecamatan Candi
Luas 56.770 Ha
Sumber : Kantor Desa Tenggulunan, Desember 2012
Adapun jumlah penduduk kelurahan tenggulunan adalah 6.473 jiwa dengan disribusi sesuai jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 2 : jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1. Laki-laki 3.267 0.504
2. perempuan 3.206 0.496
Jumlah 6.473 100
Sedangkan jumlah penduduk kelurahan tenggulunan berdasarkan karakteristik agama yang dianut oleh masyarakat adalah sebagai berikut :
Tabel 3 : jumlah penduduk berdasarkan agama
No Agama Jumlah Prosentase
1. Islam 6.277 0.970 2. Kristen 133 0.022 3. Katholik 31 0.004 4. Hindu 23 0.003 5. Budha 9 0.001 Jumlah 6.473 100
Sumber : Kantor Desa Tenggulunan, Desember 2012
Sarana pendidikan yang dimiliki oleh kelurahan tenggulunan adalah sebagai berikut :
Tabel 4 : Data sasaran dan peserta jampersal
NO. URAIAN JUMLAH
1. Jumlah ibu sasaran jampersal didesa Tenggulunan 37 orang
2. Jumlah pasien bidan bu Anang 15 orang
3. Jumlah peserta jampersal di bidan praktik bu anang 5 orang
Sumber : posyandu dan bidan praktik bulan desember 2012, januari dan februari 2013
2. Pr ofil Bidan Praktik Pemberi Pelayanan J amper sal di Desa
Tenggulunan
Sebagai situs penelitian maka gambaran umum Bidan Praktik di Desa Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo perlu di deskripsikan secara rinci tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus dan sasaran kajian penelitian guna mendapatkan gambaran secara lengkap tentang obyek penelitian ini. Berikut akan diuraikan tentang gambaran Bidan Ny. Anang Arief sebagai berikut:
a. Riwayat Pelayanan
Lulus sekolah kebidanan di Siti Khodijah pada tahun 1977 , setelah itu berdinas di Rumah Sakit Islam ( RSI ) Bangil dan mengajar di Pondok Pesantren Perempuan mengajar mengenai reproduksi wanita dari tahun 1977-1979. Setelah itu pindah di Pasar Keling Rumah Sakit Aisyah Muhammadiyah, setelah itu menjadi PNS tahun 1982 dan langsung ditempatkan di RSUD Sidoarjo sampai pensiun pada tahun 2012. Dan sekarang memegang di RS Jasem. Membuka praktek di Rumah sejak tahun 1984 sampai sekarang. Pemerintah memberikan penghargaan naik haji, umroh, dan banyak penghargaan yang berbentuk seertifikat.
B.Hasil Penelitian
Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara dengan keyperson maupun informan serta memperhatikan dokumen-dokumen arsip dalam tekhnik pengumpulan data dokumentasi, maka dapat diuraikan hasil temuan penelitian dengan obyek penelitian Implementasi Program Jaminan Persalinan Oleh Bidan Praktik di Desa Tenggulunan Kabupaten Sidoarjo yang terbagi menjadi lima fokus penelitian yaitu: (1) Pemeriksaan Kehamilan (2)Jaminan Persalinan (3) Pelayanan Nifas (4) Bayi Baru Lahir (5) KB Pasca Melahirkan.
Berikut ini adalah penyajian data temuan tentang masing-masing fokus sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Kehamilan
Sesuai dalam rencana penelitian telah ditetapkan bahwa fokus penelitian yang pertama yaitu pemeriksaan kehamilan Pemeriksaan
kehamilan yang dibiayai oleh program jampersal mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/ XII/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan dan dituangkan dalam buku Pedoman KIA, dimana selama hamil, ibu hamil diperiksa sebanyak 4 kali disertai konseling KB dengan frekuensi,1 kali pada triwulan pertama,1 kali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga.
Hasil temuan dilapangan dapat diuraikan berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumen berikut ini.
Berikut ini adalah data sekunder peserta jampersal yang ditangani oleh bidan bu anang selama mengikuti program jampersal dari tahun 2011 sampai 2013 :
Tabel 5 : Data Peserta Jampersal yang ditangani Bidan Praktik Bu anang
No Bulan Tahun 2011 2012 2013 1. Januari 3 2 3 2. Februari 2 2 6 3. Maret 2 1 3 4. April 2 4 3 5. Mei 1 5 5 6. Juni 1 6 7. Juli - 7 8. Agustus 4 3 9. September 5 2 10. Oktober 4 5 11. November 3 6 12. Desember 3 7
Sumber : Bidan praktik Bu Anang
hasil wawancara dengan key person yaitu ibu anang selaku bidan praktik di desa tenggulunan kabupaten sidoarjo mengenai pemeriksaan kehamilan dalam pernyataannya menjelaskan bahwa :
“ kalau buat peserta jampersal hanya dapat 4 kali pemeriksaan 1 kali triwulan pertama, 1 kali triwulan kedua, 2 kali triwulan ketiga“ (wawancara tanggal 26 Desember 2012)
Lebih lanjut bidan Bu Anang menerangkan tentang jatah 4 kali
“pemeriksaan dalam buku pedoman 4 kali terbagi dalam 3 kali triwulan tapi kasihan mbak ada yang datang sudah triwulan ke 3 jadi ya gak hilang jatah nya triwulan ke 1 dan triwulan ke 2 yang penting kan 4 kali selama hamil.”(wawancara tanggal 26 Desember 2012 )
Selanjutnya bidan bu anang menjawab pertanyaan peneliti tentang syarat dan prosedur pengajuan klaim jampersal, sebagai berikut :
“ sebenarnya syarat utama adalah fotocopy KTP Sedangkan syarat yang lain kayak KIA dan partograf bisa dibuatkan ketika daftar disini kalau gak KIA yang didapat dari tempat lain sebelum periksa atau melahirkan disini. Untuk mengajukan klaimnya dari pada kerjanya bolak-balik ya saya bikin per-bulan dan cairnya uang 1-2 bulan sejak saya ngirim klaim. Kalo sudah cair saya ditelpon dari dinas kesehatan kabupaten untuk ngambil uang nya. jumlah pasien saya yang periksa hamil ya rata-rata setiap bulan 15 orang tapi yang masuk program jampersal Cuma 5- 7 orang” (wawancara tanggal 26 desember 2012)
Pada kesempatan lain peneliti melakukan wawancara dengan informan sasaran jampersal yaitu ibu Harliana yang sedang melakukan pemeriksaan pada triwulan kedua yang dimana informan tersebut adalah peserta jampersal, dengan uraian hasil wawancara sebagai berikut :
“ saya periksa disini rutin mbak dari tri wulan pertama, sampek tri wulan kedua sekarang ini pokonya kalau disuruh datang periksa ya saya datang. “ (wawancara tanggal 25 Januari 2013 )
Pada kesempatan yang sama pada saat peneliti melakukan wawancara dengan informan bu harliana, peneliti mewawancarai informan penelitian yang melakukan pemeriksaan di triwulan ketiga, informan tersebut Ibu Yuli yang sedang melakukan pemeriksaan kehamilannya dengan uraian wawancara sebagai berikut :
“ saya baru periksa di triwulan ketiga ini alhamdulillah soalnya selama hamil gak ada keluhan mungkin karna anak kedua mbak jadi agak berpengalaman, dulu kandungan saya 1-4 bulan juga gak saya periksakan soalnya ya gak ada keluhan lagian ya masih kecil juga ngapain diperiksain pokoknya ya dijaga sendiri, ini aja saya periksa karna memang persiapan buat melahirkan.” (wawancara tanggal 25 Januari 2013)
Mengklarifikasi data yang dihasilkan dari wawancara dengan Ibu Yuli ini menunjukan bahwa peserta jampersal tidak melakukan pemeriksaan secara rutin maka peneliti melakukan triangulasi data kepada bidan bu anang sebagai keyperson Dengan uraian wawancara sebagai berikut :
“ iyah mbak kadang-kadang orang yang periksa itu gak mesti ada yang rutin periksa nya dari triwulan pertama sampek keempat, ada yang datang Cuma di triwulan ketiga soalnya mendekati persalinan, ada yang dari triwulan kedua. Saya ini kan ya gak bisa bilang apa-apa ya terserah pasiennya. “(wawancara tanggal 25 Januari 2013)
Uraian hasil wawancara dengan informan mbak eka yang saat ini sudah melahirkan dan mendapatkan jaminan persalinan memberikan data tentang ketika melakukan pemeriksaan kehamilannya yang termasuk dalam triwulan kedua, sebagai berikut :
“ saya periksa dari triwulan kedua sampek sekarang ini, pas triwulan pertama memang sengaja gak saya periksakan mbak soalnya kan masih muda kandunganya jadi saya periksanya nunggu agak besar dulu saya periksa pas 4 bulan itu. “(wawancara tanggal 27 Januari 2013)
Berdasarkan hasil penelitian terhadap fokus pertama yaitu pemeriksaan kehamilan maka dapat dinyatakan bahwa terbukti pada kenyataannya peserta jampersal kebanyakan melakukan pemeriksaan di triwulan kedua dan ketiga, peserta jampersal beranggapan bahwa tidak perlu memeriksakan kehamilan ditriwulan pertama karena kondisi kandungan yang masih muda. Hal ini maka dapat disimpulkan bahwa di dalam fokus pemeriksaan kehamilan belum terimplementasi dengan baik karena tidak
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan bahwa setaip peserta jampersal melakukan pemeriksaan 1 kali ditriwulan pertama, 1 kali ditriwulan kedua, dan 2 kali di triwulan ketiga, hal ini di dukung dengan data sekunder yang dimiliki oleh bidan bu anang untuk peserta jampersal yang hadir atau mendatangi bidan bu anang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan :
Tabel 6 : Data Peserta jampersal yang melakukan pemeriksaan
No Bulan Pemeriksaan Peserta Jampersal
Th 2011 Th 2012 Triwulan pertama Triwulan kedua Triwulan ketiga Triwulan pertama Triwula n kedua Triwula ketiga 1. Januari 2 3 3 1 2 2 2. Februari 2 2 2 2 1 2 3. Maret 1 2 2 - 1 1 4. April 2 2 2 2 4 4 5. Mei 1 - 1 4 5 5 6. Juni 1 1 1 3 6 6 7. Juli - - - 2 6 7 8. Agustus 2 3 4 1 3 3 9. September 1 5 5 2 2 2 10. Oktober 3 4 4 3 5 5 11. November 1 3 3 6 6 6 12. Desember 2 3 3 5 7 7
sumber : Bidan praktik Bu Anang
2. J aminan Persalinan
Sesuai dalam rencana penelitian telah ditetapkan bahwa fokus penelitian yang kedua yaitu jaminan persalinan yang dibiayai oleh program jampersal mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan yaitu: a.penatalaksanaan persalinan normal adalah persalinan normal yang ditangani langsung oleh bidan tersebut tanpa adanya keluhan.; b. Penatalaksanaan Komplikasi Persalinan adalah proses persalinan yang menemui kendala dan membutuhkan tindakan medis dari rumah sakit
Hasil temuan dilapangan dapat diuraikan berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumen berikut ini.hasil wawancara dengan keyperson yaitu bidan bu anang selaku bidan praktik di desa tenggulunan kabupaten sidoarjo yang melakukan kerjasama program jampersal mengenai proses persalinan normal, sebagai berikut :
“ya biasanya pasien yang sudah ada tanda-tanda melahirkan/kontraksi langsung kesini, biasanya saya langsung lihat sudah pembukaan berapa kalau pembukaanya terus nambah ya langsung saya tangani.” (wawancara tanggal 26 desember 2012)
Ketika terjadi persalinan peserta jampersal pada tanggal 27 Januari 2013 bidan bu anang menghubungi peneliti untuk melakukan wawancara pada informan ibu hartatik, esok harinya peneliti melakukan wawancara dengan ibu hartatik tentang program jampersal untuk persalinan normal hasil wawancara sebagai berikut :
“saya melahirkan tadi malam mbak jam dua belas malam alhamdulillah melahirkan normal, saya Cuma dimitain fotocopy KTP, buku KIA itu sama patrografnya”(wawancara tanggal 28 januari 2013)
Sesuai kebutuhan penelitian maka informan yang dipilih oleh peneliti ketika belum ada persalinan maka peneliti mencari sasaran jampersal yang telah mendapatkan pelayanan persalinan dengan program jampersal dibidan bu anang. Hasil wawancara dengan informan mbak Eka yang melahirkan pada bulan oktober 2012 sebagai berikut :
“ waktu saya melahirkan ya langsung melahirkan mbak, tapi waktu proses persalinannya agak susah anak pertama mungkin, jadi waktu itu sampek sempet mau dirujuk tapi alhamdulillah ya normal. Habis melahirkan itu saya diminta foto copy KTP sama buku KIA itu soalnya saya ikut jampersal jadi gratis Cuma diminta biaya tambahan soalnya saya dulu nginapnya dua hari.“(wawancara tanggal 27 januari2013)
Dar hasil wawancara tersebut diatas Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011