• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Pemberitahuan Mutasi BKC (CK-5)

Dalam dokumen 10 Dtss Cl Sacs Opt Opt (Halaman 41-75)

25

Yang akan di capai dengan dijalankan 2 menu tersebut adalah : petugas BC yang terkait langsung dapat didaftarkan sebagai user aplikasi (Data User), penomoran otomatis atas beberapa layanan P3C dan CK-1 dan setting nomor agenda (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Menu Admin

Sedangkan untuk setting menu aplikasi didaftarkan per Kantor Pelayanan, oleh Direktorat IKC untuk yang pertama kali saja. Grup user pada SACS-1:

 Admin

 Penerimaan Dokumen Cukai

 Validator Cukai

 Pemeriksa Cukai

 Kasi Cukai

 Penerimaan Dokumen Perbendaharaan

 Pengelolaan Pita Cukai

 Validator Perbendaharaan

 Pemeriksa Perbendaharaan

 Kasi Perbendaharaan

Selanjutnya untuk pendaftaran petugas BC ke dalam aplikasi dilakukan oleh user Admin. Setelah didaftarkan, selanjutnya adalah melakukan login ke SACS-1. Menu ini ada di user admin kantor pelayanan menggunakan user = NIP,

password (default) = 1234 (Gambar 2.2).

26

Untuk menjaga keamanan aplikasi, password sebaiknya segera diganti agar tidak digunakan oleh orang yang tidak berhak.

SACS-2

Sebelum menerapkan SACS-2, KPPBC akan didaftarkan terlebih dahulu pada aplikasi, dan grup user-nya. Pendaftaran aplikasi dan group user-nya untuk pertama kali dilakukan oleh Direktorat IKC.

Sejak diterapkannya sistem SSO (Single Sign On) semua pegawai secara otomatis mempunyai 1 user account untuk mengakses semua aplikasi yang dibangun oleh DJBC. Sebelum dapat digunakan, user account tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu di Portal Intranet Pegawai Bea Cukai di

http://www.beacukai.go.id/intranet/index.php (Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Aktivasi User SSO Bea Cukai

SAC Online

Agar bisa login ke SAC Online, pengusaha BKC harus terdaftar sebagai

user Sistem Cukai Online. Pendaftaran ke dalam SAC Online dilakukan melalui

3 tahap, yaitu : Pendaftaran User Akses, Pendaftaran User Aplikasi Cukai Online,

Approval User Aplikasi Cukai Online.

1. Pendaftaran user akses

Pendaftaran user akses merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengajukan user dan password untuk mengakses ke semua aplikasi DJBC yang disediakan untuk pengguna jasa.

27

Terdapat 3 jenis data yang harus diisi oleh pengusaha yaitu : data identitas

user, data yang melakukan pendaftaran, dan data username dan password.

Yang perlu ditekankan di sini adalah dalam hal identitas user-nya adalah NPWP di mana NPWP yang dibaca oleh sistem adalah 9 digit nomor awalnya.

Dengan adanya sistem identifikasi dengan menggunakan 9 digit NPWP lazim digunakan sehingga tidak semua perusahaan dalam 1 group memerlukan pendaftaran user akses. Artinya cukup 1 perusahaan saja yang melakukan pendaftaran sebagai User Admin Induk (UAI), sedangkan perusahaan 1 group yang melakukan pendaftaran cukup didaftarkan oleh UAI, baik itu pengguna jasa yang ada di kantor pelayanan yang sama atau tidak. Adapun hubungan antara UAI dan UAC dapat dilhat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Skema Hubungan Admin Induk – Admin Cabang

Dari gambar 2.4 tersebut, dapat dijelaskan bahwa :

1) Admin Induk dapat membuat user turunan yaitu Operator Induk dan Admin Cabang.

2) Operator tidak mempunyai kewenangan untuk membuat user turunan 3) Admin Cabang hanya bisa membuat user turunan berupa Operator

Cabang

Untuk mendapatkan user password aplikasi cukai online melalui website Bea Cukai (http://www.beacukai.go.id/customer/index.ikc?page=registrasi)

28

(gambar 2.5). Melalui email yang telah didaftarkan kode aktivasi user

account dikirimkan. Melalui kode aktivasi tersebut user akses diaktifkan.

Gambar 2.5 Pendaftaran User Akses 2. Pendaftaran user aplikasi cukai online

Pendaftarn user aplikasi cukai online harus dilakukan oleh semua user

account baik yang terdaftar sebagai admin atau operator.

Setelah diaktifkan, user account dapat digunakan untuk membuat user akses cukai online, setelah dilakukan approval oleh petugas di kantor pelayanan (Gambar 2.6). Hasil pendaftaran tersebut dicetak dan diajukan secara manual untuk proses approval di kantor pelayanan.

29

3) Approval user Akses Cukai Online

Pengusaha BKC yang telah mendaftar user cukai online dan telah mencetak bukti pendaftaran dan dokumen pendukungnya untuk dibawa ke kantor pelayanan untuk diperiksa dan di-approve menggunakan menu Administrasi Akses Aplikasi Cukai Online.

Setelah melakukan pendaftaran user cukai online, kegiatan selanjutnya adalah memverifikasi pendaftaran tesebut. Verifikasi dilakukan dengan membandingkan hasil perekaman dengan database NPPBKC dan meneliti dokumen pelengkap pendaftaran, kemudian mencetak persetujuan akses jika permohonan aksesnya disetujui.

B. PELAYANAN NPPBKC

Setiap orang yang menjalankan kegiatan di bidang cukai hasil tembakau wajib memiliki izin berupa NPPBKC. Sebelum mengajukan permohonan memiliki NPPBKC, pengusaha pabrik atau importir terlebih dahulu harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada kepala kantor yang mengawasi untuk dilakukan pemeriksaan lokasi, bangunan, atau tempat usaha.

NPPBKC adalah induk dari kegiatan–kegiatan cukai yang lainnya sehingga berjalan atau tidaknya kegiatan–kegiatan yang lain amat tergantung dari kegiatan ini. Kegiatan pelayanan NPPBKC pada SACS bersifat back-office artinya adalah setelah NPPBKC diterbitkan secara manual, kemudian nomornya harus direkam ke dalam aplikasi. Kegiatan ini dilakukan pada seksi pabean dan cukai.

Terdapat 2 menu yang harus dijalankan sebelum NPPBKC dapat digunakan, yaitu : Registrasi NPPBKC dan Pengelolaan Golongan

1. Registrasi NPPBKC

Fungsi menu Perekaman Registrasi NPPBKC adalah untuk merekam data formulir isian registrasi cukai yang terdiri atas 6 form isian yaitu:

a) Dokumen Pendukung (Form A) b) Data Umum Perusahaan (Form B)

c) Data Penanggung Jawab Dan Pengurus (Form C) d) Data kapasitas (Form D)

e) Data Perpajakan, Keuangan, dan Pembukuan (Form E) f) Data Lainnya (Form F)

Terdapat tanda centang hijau pada form, jika sudah diisi secara lengkap. Setelah semua form terisi, proses perekaman data registrasi ini diakhiri dengan

30

perekaman nomor NPPBKC berdasarkan hardcopy SKEP NPPBKC yang telah diterbitkan secara manual (Gambar 2.7).

Gambar 2.7 Perekaman Registrasi NPPBKC 2. Pengelolaan Golongan

Pengelolaan golongan adalah kegiatan perekaman golongan dan jenis produksi perusahaan berdasarkan SKEP Golongan yang telah diterbitkan secara

manual. Perekaman golongan pabrik dan jenis produksi berdasarkan penetapan

golongan dan jenis produksi yang dikeluarkan oleh kantor pelayanan. Gambar

menu pengelolaan golongan dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1

Berdasarkan golongan dan jenis produksi yang direkam sistem secara otomatis akan menciptakan kode personal berdasarkan nama perusahaan. Golongan dan jenis produksi ini nantinya akan berpengaruh pada besarnya tarif spesifik pada saat pengajuan merk.

Gambar 2.8 Pengelolaan Golongan

Centang Hijau Menginput Gol/jenis prod berdasarkan SKEP Penetapan Golongan

31

C. PELAYANAN PERMOHONAN PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI Adalah menu-menu untuk memproses penerbitan permohonan penundaan pembayaran cukai. Proses penerbitan permohonan tersebut dilakukan secara

workflow, melalui kegiatan–kegiatan pada menu sebagai berikut : 1. Perekaman Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk merekam hardcopy permohonan penundaan yang diajukan oleh pengusaha BKC. Menu tersebut dijalankan oleh user group penerimaan dokumen (Gambar 2.5)

Gambar 2.9 Perekaman Permohonan Penundaan

Menu di atas juga digunakan untuk merekam permohonan penundaan pembayaran cukai yang baru atau perpanjangan.

2. Pemeriksaan Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk menuangkan pilihan keputusan hasil pemeriksaan penundaan dan keterangan rekomendasinya. Menu pemeriksaan permohonan penundaan yang dapat diakses oleh group user pemeriksa perbendaharaan ini dapat dilihat sebagaimana berikut ini (Gambar 2.10):

32

Gambar 2.10 Pemeriksaan Permohonan Penundaan

Fitur lain dari menu tersebut adalah dapat melihat data pemesanan pita cukai 3 bulan atau 6 bulan terakhir sebagai dasar pertimbangan sebelum mengambil hasil pemeriksaan.

3. Keputusan Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk menuangkan hasil keputusan atas permohonan penundaan yang telah dilakukan pemeriksaan permohonan penundaan. Menu Keputusan Permohonan Penundaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Gambar 2.11):

Gambar 2.11 Keputusan Permohonan Penundaan

Sama seperti menu pemeriksaan penundaan, menu ini juga mempunyai fungsi untuk melihat/mengecek CK-1 6 bulan atau 3 bulan terakhir. Setelah menjalankan menu ini SKEP Penundaan harus direkam nomor dan tanggal SKEPnya yang diambil dari pembukuan secara manual.

33

Adalah menu untuk merekam nomor dan tanggal permohonan Penundaan Pembayaran Cukai yang telah disetujui oleh Kasi Perbendaharaan. Nomor dan tanggal ini diambil dari nomor pada buku agenda kantor pelayanan. Setelah proses ini dilakukan, SKEP Penundaan belum bisa digunakan, sebelum direkam pemberlakuan SKEP Penundaan.

5. Pemberlakuan SKEP Penundaan

Adalah menu untuk mengaktifkan SKEP Penundaan yang telah direkam nomor dan tanggal SKEP-nya. Kegunaan menu ini akan sangat penting jika SKEP Penundaan yang baru diterbitkan adalah SKEP Penundaan perubahan pagu penundaan, karena setelah dijalankannya menu ini maka SKEP Penundaan yang baru akan aktif sedangkan SKEP Penundaan yang lama menjadi non aktif. Selama menu ini belum dijalankan, maka CK-1 Kredit akan memotong SKEP Penundaan yang di lama.

D. PELAYANAN FASILITAS TIDAK DIPUNGUT CUKAI (PBCK-1)

Menu Pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai terdapat SACS-2. Menu ini digunakan untuk memproses pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai (gambar 2.7). Gambar ini adalah menu perekaman PBCK-1 yang merupakan proses pertama dari siklus layanan. Berturut–turut proses selanjutnya adalah: Pemeriksaan oleh kasi pabean cukai, pemeriksaan oleh kepala kantor, dan penetapan.

Gambar 2.12 Perekaman (PBCK-1)

Untuk PBCK-1 yang baru akan diterbitkan NPPP baru, sedangkan PBCK-1 perpanjangan memakai NPPP yang lama.

E. PELAYANAN FASILITAS PEMBEBASAN CUKAI (PMCK)

Menu Pelayanan Fasilitas Pembebasan Cukai pada SACS-2. Menu ini digunakan untuk memproses permohonan fasilitas pemebebasan cukai.

34

Terdapat 5 jenis fasilitas pembebasan yaitu : PMCK-1, PMCK-2, PMCK-3, PMCK-4, dan PMCK-5. Proses pelayanan fasilitas pembebasan ini melibatkan tidak hanya petugas di kantor pelayanan, tetapi juga petugas BC yang ada di KP DJBC. Terdapat 12 tahap layanan, yaitu :

1. Perekaman hardcopy permohonan PMCK-1 2. Perekaman Selesai

3. Memeriksa Permohonan oleh Pelaksana

4. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasi Kepabeanan dan Cukai 5. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kepala Kantor

6. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Pelaksana Seksi Aneka Cukai I 7. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasi Aneka Cukai I

8. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasubdit Aneka Cukai 9. Permohonan PMCK-1 Ditolak

10. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Direktur Cukai 11. Penomoran Keputusan Pembebasan

12. Permohonan Selesai

Gambar 2.13 Perekaman PMCK-1 F. PELAYANAN TARIF/HJE HT DAN MMEA

HASIL TEMBAKAU

Setelah NPPBKC dan penetapan golongannya direkam, pelayanan Tarif/HJE dapat diproses. Proses pelayanan Tarif/HJE ini dilakukan secara

35

pemeriksa cukai, dan kasi pabean cukai. Proses ini diawali dengan merekam

hardcopy permohonan, pemeriksaan permohonan, keputusan permohonan, dan

diakhiri dengan penomoran SKEP Tarif/HJE. HJE yang diterbitkan dapat dicetak dengan aplikasi untuk ditandatangani oleh kepala kantor.

Perekaman Tarif/HJE pada Penerimaan dokumen mengikuti kaidah–kaidah yang berlaku, seperti : minimal HJE per batang dan tarif spesifik. Terdapat 3

menu terkait dengan pelayanan Tarif/HJE ini berdasarkan jenis Tarif/HJE yang

akan diterbitkan yaitu :

1. Pelayanan Tarif/HJE baru

Adalah proses pelayanan penerbitan Tarif/HJE baru. Untuk Tarif/HJE dalam database yang statusnya dicabut atau 6 bulan tidak bisa dipesankan CK-1 nya direkam juga sebagai merk baru. Menu ini ada di user penerimaan dokumen. Adapun bentuk menu perekamannya adalah seperti pada Gambar 2.14 berikut ini :

Gambar 2.14 Perekaman Permohonan Merk

2. Pelayanan Tarif/HJE Penyesuaian

Adalah proses pelayanan penerbitan Tarif/HJE atas merk–merk yang masih aktif karena ada perubahan HJE. Menu ini ada di user penerimaan dokumen (gambar 2.6).:

36

Gambar 2.15 Perekaman Penyesuaian

3. Penetapan kembali Tarif/HJE

Adalah proses pelayanan penerbitan Tarif/HJE karena adanya perubahan kebijakan menyangkut besarnya tarif spesifik. Menu untuk merekam penetapan kembali ada di group user pemeriksa (Gambar 2.7)

Gambar 2.16 Perekaman Penetapan Kembali Merk

Karena proses perekaman permohonan Tarif/HJE dilakukan secara

manual, maka penerimaan dokumen harus memahami jenis pelayanan Tarif/HJE

yang diajukan oleh pengusaha BKC, agar tidak keliru dalam penggunaan menu perekaman Tarif/HJE. Tarif/HJE yang diterbitkan nanti akan menjadi data

37

referensi perekaman P3C, terkait dengan komponen data HJE, isi, dan tarif spesifik.

MERK MMEA

Pelayanan Merk MMEA terdapat pada SACS-2, dimana proses layanannya adalah sebagai berikut:

1). Perekaman (gambar 2.17), 2). Pemeriksaan,

3). Pemeriksaan Kepala Seksi, 4). Pemeriksaan Kepala Kantor, 5). Perekaman Perubahan, 6). Penomoran,

7). Selesai.

Selain pelayanan terhadap permohonan merk MMEA, juga terdapat menu pencetakan SKEP tarif Tarif/HJE MMEA. Untuk kebutuhan di masa datang akan disediakan menu untuk meng-update Merk MMEA jika terdapat kesalahan dalam merekam atau kesalahan permohonan.

Gambar 2.17 Perekeman Permohonan Merk MMEA G. PELAYANAN P3C

HASIL TEMBAKAU

Menu pelayanan P3C adalah menu yang digunakan untuk memproses

38

BKC yang akan memesan pita cukai wajib menyampaikan permohonan penyediaan pita cukai (P3C). Secara aplikasi P3C dapat diajukan jika sudah ada data Tarif/HJE yang masih aktif pada bulan/periode penyediaan. Pelayanan P3C dapat dilakukan dengan mengajukan hardcopy atau menggunakan layanan mandiri di kantor pelayanan.

Proses pelayanan P3C ini dilakukan secara workflow oleh group user pada seksi perbendaharaan, yaitu : penerimaan dokumen dan validator. P3C yang diajukan di kantor pelayanan akan diteruskan ke kantor pusat setelah diberi nomor. Oleh kantor pusat P3C dari kantor pelayanan akan dibuatkan order ke Peruri (OBC). Setelah dikirim Peruri ke kantor pusat DJBC, pita cukai tersebut sebagian dikirim ke kantor pelayanan dengan menggunakan daftar pengiriman pita cukai (DPPC), sedangkan sisanya akan menjadi stock di kantor pusat. Menu yang terkait dengan P3C terdapat di KPPBC atau KP DJBC adalah:

1. Perekaman P3C

Adalah menu untuk merekam permohonan hardcopy P3C yang diajukan oleh pengusaha BKC. Perekaman P3C ini mengikuti kaidah – kaidah/peraturan yang berlaku, seperti: tanggal pemesanan, lembar maksimal, periode penyediaan. Untuk pengisian detailnya akan mengikuti detail merk (jenis produksi, HJE, tarif spesifik, isi/bungkus) yang aktif pada saat periode pemesanan. Menu perekaman P3C dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.18 Perekaman PPPC 2. Validasi P3C

Adalah menu untuk meneliti hardcopy P3C dengan hasil perekaman oleh pendok, merekam hasil penelitian, dan mencetak tanda terima P3C (gambar 2.8).

39

Gambar 2.19 Validasi PPPC

3. Penomoran P3C

Adalah menu untuk merekam penomoran secara otomatis dari sistem aplikasi berdasarkan tanda terima yang telah ditandatangani oleh pengusaha BKC.

4. Perekaman OBC

Adalah menu untuk merekam nomor OBC dan membuat flat file OBC secara otomatis berdasarkan P3C yang telah direkam.

5. Perekaman DPPC Peruri

Adalah menu untuk merekam penerimaan pita cukai berdasarkan dokumen DPPC yang dikirimkan oleh Peruri.

6. Perekaman DPPC Pelayanan

Adalah menu merekam pengiriman pita cukai dengan menggunakan DPPC ke kantor pelayanan, dengan menggunakan penomoran secara manual.

7. Penerimaan DPPC dari KP DJBC

Menu untuk merekam penerimaan pita cukai berdasarkan dokumen DPPC yang dikirimkan oleh KP DJBC (Gambar 2.9).

40

Gambar 2.20 Penerimaan DPPC Dari KP DJBC

PITA CUKAI MMEA

Untuk kantor–kantor yang belum menerapkan SACS-2, kantor pelayanan meneruskan hardcopy P3C MMEA, untuk direkam di Kantor Pusat DJBC P3C MMEA yang direkam di kantor pelayanan nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan order (OBC) ke Peruri. OBC ini akan ditindaklanjuti dengan pita cukai yang disediakan di kantor pelayanan atau Kantor Pusat DJBC.

1. Pengertian Pelayanan P3C MMEA

Pelayanan P3C MMEA adalah pemrosesan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (P3C MMEA) yang terdiri atas kegiatan perekaman, validasi, dan penomoran. Pelayanan pemesanan pita cukai terdapat pada SACS-2 di mana proses pelayanan P3C MMEA sama dengan P3C Hasil Tembakau, yaitu: 1) Perekaman P3C MMEA, 2) validasi, 3) Perekaman Rekomendasi 4) Penomoran, 5) Perekaman OBC, 6) Perekaman DPPC, 7) Perekaman DPPC KP DJBC. Proses pelayanan P3C MMEA sama seperti P3C HT dimana melalui kantor pelayanan, kemudian diteruskan ke kantor pusat.

41

2. Menu–menu Pelayanan P3C MMEA a. Perekaman P3C

Adalah proses perekaman hardcopy P3C MMEA yang diajukan oleh pengusaha BKC yang pelunasan cukainya dengan cara pelekatan pita cukai.

b. Validasi P3C

Adalah proses pemeriksaan P3C MMEA yang telah direkam. Proses pemeriksaan di sini adalah membandingkan hardcopy P3C MMEA dengan hasil perekaman yang ada di layar komputer.

c. Penomoran P3C

Adalah proses perekaman nomor secara otomatis dari sistem, berdasarkan hardcopy yang telah ditandatangani oleh pengusaha BKC. 3. P3C Awal Dan P3C Tambahan

P3C MMEA dapat diajukan sebagai P3C awal atau P3C Tambahan.

P3C Awal diajukan setiap tanggal 1 s.d. tanggal 10 untuk periode bulan depannya. P3C awal dapat diajukan maksimal rata–rata CK-1A 3 bulan terakhir per jenis pita cukai. P3C Tambahan dapat diajukan setelah P3C Awal s.d. tanggal 25 bulan penyediaan.

H. PELAYANAN PEMESANAN PITA CUKAI

PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU

BKC yang akan dijual secara eceran wajib dilunasi cukainya. Untuk BKC berupa hasil tembakau pelunasan cukainya dilakukan dengan cara pelekatan pita cukai, wajib memesan untuk mendapatkan pita cukai dengan formulir CK-1. Pelayanan CK-1 dapat dilakukan dengan mengajukan hardcopy atau menggunakan layanan mandiri di kantor pelayanan.

Proses pelayanan CK-1 ini dilakukan secara workflow oleh group user pada seksi pabean cukai dan seksi perbendaharaan. Terdapat 2 jenis layanan CK-1 ini yaitu CK-1 Tunai dan CK-1 kredit. Pelayanan CK-1 ini nanti akan melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Perekaman CK-1;

Menu Perekaman CK-1 adalah menu untuk merekam hardcopy CK-1 yang

42

dokumen dalam hal pengusaha mengajukan hardcopy CK-1. Jika pengusaha menggunakan fasilitas layanan mandiri penerimaan dokumen tidak perlu melakukan perekaman (Gambar 2.10).

Gambar 2.21 Perekaman CK-1 2. Validasi perekaman dan penomoran oleh validator;

Menu validasi dan penomoran adalah menu validasi perekaman dan penomoran oleh validator. Yang tidak boleh dilupakan dalam kegiatan ini adalah validator mendasarkan pada hardcopy yang sudah ditandatangani oleh pengusaha untuk merekam penomoran (Gambar 2.11).

43

3. Pelunasan CK-1

Adalah menu untuk merekam dokumen pelunasan CK-1 yang berupa kompensasi dan/atau SSPCP. Perekamannya harus urut sesuai dengan list yang ditampilkan oleh menu pelunasan (Gambar 2.12).

Gambar 2.23 Urutan Pelunasan

4. Persetujuan CK-1 Kredit

Adalah menu untuk merekam tanggal jatuh tempo CK-1 kredit dan merekam BPJ atas CK-1 Kredit (gambar 2.13).

Gambar 2.24 Persetujuan CK-1 Kredit

5. Penyerahan Pita Cukai

Merupakan menu untuk merekam/mencatat penyerahan pita cukai kepada pengusaha, setelah CK-1 Kredit direkam tanggal jatuh temponya atau CK-1 tunai dilunasi. Penyerahan pita cukai ini selain dicatat ke dalam database, juga diberikan tanda terima yang dikeluarkan oleh aplikasi (gambar 2.14).

44

PITA CUKAI MMEA

Pemesanan pita cukai MMEA dilayani dengan SACS-2, merupakan kegiatan perekaman hardcopy CK-1A (gambar 2.15) yang diajukan oleh pengusaha BKC. CK-1A yang diajukan ini direkam oleh user pada seksi Pabean cukai. Proses pelayanan CK-1A ini akan melalui proses validasi, dan penomoran otomatis. Pita Cukai MMEA dapat diambil di kantor pelayanan maupun KP DJBC, setelah direkam SSPCP nya oleh user pada seksi Perbendaharaan.

Gambar 2.25 Perekaman CK-1A

Kegiatan-kegiatan pelayanan CK-1A secara utuh adalah sebagai berkut ini: 1) Merekam CK-1A

Adalah melakukan perekaman hardcopy CK-1A yang diajukan oleh pengusaha BKC (Gambar 2.15)

2) Memeriksa dan Menomori Permohonan CK1-A

Adalah membandingkan hardcopy yang diajukan oleh pengusaha dengan hasil perekaman oleh petugas BC. Kemudian menomori secara otomatis jika sudah sesuai.

3) Pelunasan

Merekam no SSPCP atas CK-1A yang telah diajukan oleh pengusaha. 4) Ambil Pita KPPBC

45

Merekam penyerahan pita cukai di kantor pelayanan. Hal ini akan mengurangi stok pita cukai di kantor pelayanan.

5) Ambil Pita Pusat

Merekam penyerahan pita cukai di kantor pusat DJBC. Kegiatan ini akan mengurangi stok pita cukai di kantor pusat DJBC.

I. PELAYANAN CK-2 DAN CK-3

SACS-1

Menu Pelayanan CK-2 dan CK-3 adalah menu untuk merekam hardcopy

CK-2 dan CK-3 yang telah diterbitkan untuk merekam pelunasan biaya penggantinya agar dpat dipakai sebagai kompensasi atas pemesanan pita cukai (CK-1). Hutang cukai bisa dilunasi dengan pembayaran ke Bank atau kompensasi cukai atas BKC yang dimusnahkan (CK-2) atau pita cukai yang dikembalikan (Ck-3). Penerbitan CK-2 atau CK-3 dilakukan secara manual. Setelah CK-2 dan CK-3 terbit kemudian direkam ke dalam aplikasi. Terdapat 2 menu yang terkait dengan pelayanan CK-2 dan CK-3, yaitu :

1. Perekaman CK-2.

Adalah menu untuk merekam CK-2 atau CK-3 yang telah diterbitkan. Setelah direkam ke dalam aplikasi CK-2 atau CK-2 bisa digunakan sebagai kompensasi jika telah melunasi biaya pengganti atas pita cukai yang ikut dimusnahkan (Gambar 2.26).

46

Gambar 2.26 Perekaman CK-2 2. Perekaman CK-3.

Adalah menu untuk merekam CK-3 yang telah diterbitkan CK-3 yang diterbitkan dapat langsung digunakan sebagai kompensasi pemesanan pita cukai tanpa terlebih dahulu melunasi biaya penggantinya (Gambar 2.27).

47

3. Pelunasan Biaya Pengganti;

Adalah menu untuk merekam SSPCP atas biaya pengganti atas CK-2 yang telah direkam agar dapat dipergunakan sebagai kompensasi atas pemesanan pita cukai (CK-1) (Gambar 2.28).

Gambar 2.28 Pelunasan Biaya Pengganti

SACS-2 - PENGEMBANGAN LAYANAN CK-2, CK-3

Atas BKC yang dimusnahkan/diolah kembali dan pita cukai belum dipakai yang dikembalikan dapat dimintakan pengembalian cukainya dalam bentuk kompensasi atau tunai. Dalam SAC-S 2 atas Pemusnahan/Pengolahan kembali BKC dan Pengembalian Pita Cukai hanya mengakomodir layanan bentuk kompensasi dengan CK-1.

Jika dibandingkan dengan layanan pengembalian cukai dalam Perdirjen No. 19/BC/2008 tanggal 26 September 2008, maka layanan dalam aplikasi ini disederhanakan. Bentuk penyederhanaannya antara lain adalah belum diakomodirnya layanan pengembalian di kantor wilayah DJBC. Akan tetapi

hardcopy yang dikeluarkan oleh kantor wilayah tetap direkam oleh kantor

pelayanan.

Terdapat 3 macam layanan terkait dengan CK-2 dan CK-3, yaitu : 1) Pelayanan CK-2 yang berasal dari PBCK-7;

2) Pelayanan CK-2 yang berasal dari CK-5; 3) Pelayanan Pengembalian Pita Cukai / CK-3.

48

Menu Pelayanan Perusakan Pita Cukai

Dalam dokumen 10 Dtss Cl Sacs Opt Opt (Halaman 41-75)

Dokumen terkait