• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Arsitektur SAC Sentralisasi

Dalam dokumen 10 Dtss Cl Sacs Opt Opt (Halaman 29-41)

SACS termasuk dalam aplikasi DJBC yang menggunakan sistem sentralisasi, dimana server aplikasi dan database ada di KP DJBC. Dengan desain tersebut aplikasi bisa diakses dari KPPBC manapun dengan menggunakan koneksi MPLS ataupun internet. Adapun arsitektur SAC-S adalah seperti gambar 1.18 berikut ini

13

Dari gambar 1.18 di atas dapat dijelaskan bahwa :

Server aplikasi dan database ada di Kantor Pusat DJBC (sentralisasi)

Di KPPBC hanya ada PC yang telah di-install program aplikasi dan jaringannya

 terhubung/terkoneksi dengan Kantor Pusat.

 Koneksi antara KPPBC dengan Kantor Pusat dapat menggunakan beberapa teknologi antara lain MPLS, VPN internet, VPN dial atau teknologi lainnya yang dinilai baik dan aman.

 Untuk saat ini semua KPPBC menggunakan teknologi MPLS sebagai

Main Link. Dalam hal main nya mengalami gangguan, backup

link-nya adalah VPN Internet atau VPN Dial.

 JIka ada perubahan program aplikasi di Kantor Pusat, program aplikasi yang di-install di KPPBC otomatis akan ter-update/disesuaikan dengan program aplikasi di Kantor Pusat ketika user melakukan login ke aplikasi. Tidak diperlukan petugas/kegiatan khusus untuk meng-install ulang aplikasi tersebut.

Data yang direkam di KPPBC secara langsung (real time) dapat dipantau oleh Kantor Pusat. Demikian juga sebaliknya. Tetapi data itu hanya bisa dibuka/dilihat sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada user. Mulai tahun 2012 DJBC telah mengembangkan 1 aplikasi cukai lagi yaitu SACS-2, di mana SACS-2 merupakan kelanjutan dari SACS-1. Adapun korelasi antara kedua aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 1.19

14

Penjelasannya adalah :

 SACS-1 adalah sistem aplikasi yang mengakomodir pelayanan cukai hasil tembakau, dimana ada 2 menu jenis layanan yaitu workflow (Merk HT, Penundaan, P3C,CK-1) dan back-office (NPPBKC, CK-4C, CK-2, CK-3). Selain itu ada menu yang bukan merupakan layanan yaitu Admin User dan Reporting.

 SACS-2 adalah system aplikasi lanjutan dari SACS-1 yang mengakomodir pelayanan cukai hasil tembakau, EA, dan MMEA. Semua layanan pada SACS-2 bersifat workflow yang artinya adalah layanan pada aplikasi menyesuaikan dengan SOP manual-nya.

 Antara SACS-1 dengan SACS-2 saling berhubungan secara timbal balik dan saling mendukung. NPPBKC pada SACS-2 mendapatkan data dari SACS-1, sedangkan SACS-2 menyuplai data CK-2 dan CK-3 kepada SACS-1.

 Data yang menyuplai SACS-2 dan SACS-1 tidak hanya dari perekaman manual saja, tetapi melalui jalur internet yang dikirim oleh pengusaha melalui Aplikasi SAC Online (CK-5 dan CK-4).

 Untuk mendaftarkan pegawai ke dalam SACS-2 ada 1 aplikasi yang melakukan hal tersebut, yaitu Applications Manager. Applications

Manager ini mempunyai 2 fungsi yaitu mendaftarkan pegawai dan

mendaftarkan pengusaha BKC yang akan menggunakan SAC Online.

 Setelah petugas BC terdaftar pegawai akan terintegrasi ke dalam SSO (Single Sign On), yang merupakan pintu masuk ke semua aplikasi di DJBC saat ini dan yang akan datang.

SACS-1, memiliki menu – menu sebagai berikut :

 Registrasi NPPBKC  Pengelolaan Golongan NPPBKC  Workflow  Penundaan  P3C  CK-1  CK2 dan CK-3  CK-4C

15

SACS-2, memiliki menu – menu sebagai berikut :

 CK-2, CK-3 secara workflow

 Fasilitas Tidak Dipungut Cukai

 Fasilitas Pembebasan Cukai

 CK-1A  CK-4A dan CK-4B  CK-5 secara workflow  LACK-1 s.d. LACK-9  Profiling PPIHT SAC Online Tujuan Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan arsitektur sentralisasi ini adalah sebagai berikut :

a)

Standarisasi Prosedur dan Pelayanan

SACS dibuat berdasarkan sistem prosedur dan peraturan teknis yang berlaku, sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi ini, pelayanan cukai hasil tembakau akan sama di KPPBC manapun atau di KP DJBC karena mengikuti sistem, prosedur, dan peraturan yang berlaku.

b) Standarisasi Data

Dengan adanya SACS akan diperoleh data yang standard dan bersifat

realtime, yang akan berguna dalam pengambilan keputusan dengan tepat.

c) Realtime

Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh petugas di KPPBC dapat dilihat secara realtime oleh petugas di Kantor Pusat begitu juga sebaliknya, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.

d) Mempermudah Dalam Pengambilan Keputusan

Data yang tersimpan dalam database akan lebih mudah ditampilkan kembali dengan mudah dan cepat apabila dibutuhkan oleh pengambil kebijakan/pimpinan. Kegiatan pelayanan cukai hasil tembakau di KPPBC juga akan lebih mudah dipantau oleh KP DJBC begitu pula sebaliknya.

16

e) Mempermudah Pelayanan di KPPBC dan KP DJBC

Dengan adanya Aplikasi Cukai Hasil Tembakau Sentralisasi, diharapkan pelayanan cukai hasil tembakau menjadi lebih mudah, cepat dan akurat, diantaranya dalam hal pengelolaan NPPBKC, merk, data pemesanan pita cukai, data stock dan transaksi pita cukai, data stock dan transaksi kredit bagi pengusaha pabrik rokok yang mendapatkan fasilitas penundaan dan pembuatan laporan-laporan yang diperlukan oleh KPPBC.

f) Mempermudah dan Mempercepat Penyediaan Pita Cukai

Dengan Aplikasi Cukai Hasil Tembakau Sentralisasi, proses pemesanan pita cukai dari KP DJBC ke Pencetak pita cukai lebih cepat, karena data pemesanan pita cukai dari KPPBC tidak perlu direkam lagi di KP DJBC. Data pemesanan dapat langsung diproses oleh KP DJBC dibandingkan jika harus menggunakan jasa Pos/jasa penitipan kilat yang masih ada jeda waktu pengiriman.

Proses Pelayanan pada SACS

Pengiriman data pelayanan ke dalam SACS masih dilakukan secara manual, yaitu pengusaha mengajukan hardcopy ke kantor pelayanan, kecuali CK-4 dan CK-5, dimana diberikan opsi untk mengajukannya melalui web (SAC

Online). Selain mengajukan ke kantor pelayanan atau melalui web, pengusaha

bisa menggunakan fasilitas layanan mandiri, melalui komputer yang disediakan di kantor pelayanan.

Kegiatan pelayanan pada SAC Sentralisasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu

workflow dan back-office. Workflow artinya kegiatan pelayanan cukai dilakukan

melalui beberapa tahap kegiatan yang dilakukan oleh group user yang terkait layanan. Sedangkan kegiatan back-office artinya menu aplikasi digunakan merekam dokumen layanan yang sudah final. Berikut ini adalah pembagian layanan yang bersifat workflow dan layanan back-office :

1. Layanan Workflow

Layanan yang bersifat workflow adalah seperti tersebut berikut ini : a. SACS-1

 Fasilitas penundaan pembayaran cukai

 P3C

17

 Permohonan Tarif/HJE b. SACS-2

2. Layanan back-office

Layanan yang bersifat back-office antara lain adalah berikut ini :

 NPPBKC

 CK-4

 CK-2/CK-3

Pembagian Group User dan Tugas masing - Masing

SAC Sentralisasi membagi tugas-tugas pelayanan ke dalam group user dan menu. Group user ini ada yang terkait dengan workflow pelayanan dan tidak terkait dengan workflow pelayanan. Group user dan menu aplikasi dibagikan pada 4 kelompok pengguna aplikasi ini berdasarkan tupoksi di kantor pelayanan, yaitu :

SACS-1

1. Seksi kepabeanan dan cukai

Secara garis besar tugas group user pada seksi kepabeanan antara lain : pengelolaan NPPBKC, pelayanan Tarif/HJE, pelayanan CK-1. Adapun group

user pada seksi ini adalah : Penerimaan dokumen, validator cukai, pemeriksa

cukai, Seksi cukai.

2. Seksi Perbendaharaan

Secara garis besar tugas group user pada seksi perbendaharaan antara lain : pelayanan fasilitas penundaan pembayaran cukai, pelayanan P3C, pelayanan CK-2/CK-3, dan pelayanan CK-4. Adapun nama group user pada seksi ini adalah : Penerimaan dokumen perbendaharaan, Validator Perbendaharaan, Pemeriksa perbendaharaan, Seksi Perbendaharaan, Pengelolaan Pita.

3. Seksi P2

Untuk seksi P2 tugasnya adalah merekam pemblokiran NPPBKC yang melakukan pelanggaran.

4. Group user lainnya

Kelompok group user ini tidak terkait dengan kegiatan workflow ataupun

back-office. Nama group user yang ada pada kelompok ini adalah : Kepala

Kantor, admin, Client Coordinator, Kepatuhan Internal. 5. Pengusaha BKC

18

Group User pengusaha BKC dibuat sebagai akses bagi pengusahan dalam menyampaikan P3C atau CK-1 yaitu dengan cara merekam permohonan P3C atau CK-1 di kantor pelayanan.

SACS-2

1. Seksi kepabeanan dan cukai;

Secara garis besar tugas group user pada seksi kepabeanan antara lain melakukan pelayanan: Fasilitas Tidak Dipungut Cukai, Fasilitas Pembebasan Cukai, Tarif/HJE MMEA, pelayanan CK-1A, CK-2, CK-3. Adapun group user pada seksi ini adalah : Penerimaan dokumen, pemeriksa cukai, seksi cukai 2. Seksi Perbendaharaan;

Secara garis besar tugas group user pada seksi perbendaharaan antara lain pelayanan: P3C MMEA, perekaman SSPCP. Adapun nama group user pada seksi ini adalah : Pendok perbend, Pemeriksa perbendaharaan, Seksi Perbendaharaan, Pengelolaan Pita.

3. Seksi P2;

Untuk seksi P2 tugasnya adalah melakukan profiling PPIHT. 4. Kepala Kantor;

Tugas kepala kantor ada di dalam proses pelayanan Tarif/HJE MMEA. 5. Pengusaha BKC;

Tugas pengusaha BKC adalah mengajukan CK-4 dan CK-5 melalui media

19

Untuk menguji pemahaman anda dalam materi kegiatan belajar 1, silahkan anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Jelaskan perkembangan sistem aplikasi cukai mulai tahun 2001 hingga menjadi SACS!

2. Jelaskan spesifikasi komputer yang digunakan oleh client untuk mengakses SACS!

3. Jelaskan spesifikasi jaringan yang digunakan oleh KPPBC untuk mengakses SACS!

4. Jelaskan Spesifikasi software SACS di KPPBC! 5. Jelaskan arsitektur SACS!

Rangkuman materi kegiatan belajar 1 dapat kami ringkaskan sebagai berikut : 1. Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi (SACS) adalah sistem aplikasi yang

digunakan untuk membantu kegiatan pelayanan cukai di kantor pelayanan maupun di kantor pusat.

2. Adanya 3 (tiga) alternatif jaringan yang digunakan untuk menghubungkan kantor pelayanan dengan kantor pusat, yaitu : MPLS, VPN Internet, dan VPN Dial-Up.

3. Dengan arsitekturnya yang sentralisasi ini pelayanan cukai dapat dilakukan secara mudah, cepat, dan mengikuti standar aturan/prosedur yang berlaku. 1.2. Latihan

20

Kerjakan latihan formatif berikut dengan cara memilih salah satu pilihan jawaban yang paling benar.

1. Sistem aplikasi cukai mulai dikembangkan pada tahun : …. a. 2000

b. 2001 c. 2002 d. 2003

2. Versi aplikasi yang mulai dibangun pada tahun 2003 adalah …

a. Server

b. PC

c. Server dan PC d. Tidak ada

3. Dalam periode tahun 2008 s.d. 2011 SACS telah diimplementasikan di ... a. 30 KPPBC

b. 32 KPPBC c. 34 KPPBC d. 36 KPPBC

4. Dokumen utama yang menjadi dasar untuk membangun SACS adalah a. TOR (Term Of Reference)

b. Nota Dinas c. Surat Tugas

d. Catatan Hasil Rapat

5. Yang bukan merupakan sistem aplikasi yang terkait dengan pelayanan cukai adalah :

a. SACS-1 b. SACS-2 c. SAC Online

d. Smart Client

6. Pernyataan yang benar terkait dengan platform SACS adalah : … a. SACS-1 menggunakan .NET framework

b. SACS-2 memerlukan instalasi aplikasi

c. Server Database berada ada di masing – masing kantor pelayanan 1.4. Tes Formatif

21

d. Kegiatan yang dilakukan di kantor pelayanan tidak bisa dipantau secara

realtime

7. Pernyataan yang tidak benar terkait dengan user login adalah : a. Cara login user SACS-1 dan SACS-2 adalah sama.

b. SACS-2 Login menggunakan SSO (Single Sign On)

c. Pendaftaran user SACS-2 menggunakan aplikasi Applications Manager d. Pendaftaran user pada SACS-1 dilakukan oleh user Administrator 8. Pernyataan yang benar terkait dengan installer SACS adalah :

a. Terdapat 3 jenis installer untuk SACS-1 b. Terdapat 2 jenis installer SACS-1 c. Terdapat 1 jenis installer untuk SACS-2

d. Untuk installer SACS-1 yang menggunakan jaringan VPN internet sama dengan installer untuk MPLS.

9. Yang bukan teknologi jaringan yang digunakan untuk koneksi SACS-1 saat ini

a. MPLS b. VPN Internet c. VPN Dial d. Ftp

10. Yang bukan merupakan tujuan yang ingin dicapai dengan arsitektur sentralisasi adalah :

a. Standarisasi Prosedur dan Pelayanan b. Standarisasi Data

c. Realtime

d. Desentralisasi

11. Yang bukan merupakan layanan yang disediakan melalui SACS adalah a. Pengajuan CK-5 secara online

b. Pengajuan CK-1 secara online c. Pengajuan CK-4 secara online

d. Pengajuan CK-4 dan CK-5 secara manual

12. Yang bukan merupakan layanan yang bersifat workflow pada SACS-1 adalah :

a. Fasilitas Penundaan Pembayaran Cukai b. Permohonan Tarif/HJE

22

c. P3C d. CK-4

13. Yang bukan layanan Back-office pada SACS-1 adalah : a. NPPBKC

b. CK-4 c. CK-2/CK-3 d. P3C

14. Yang bukan merupakan user pada Seksi kepabeanan dan cukai pada SACS-1 adalah

a. Penerimaan dokumen

b. Validator

c. Seksi cukai

d. Pemeriksa Perbendaharaan

15. Yang bukan merupakan user pada bidang pelayanan kepabeanan dan cukai pada SACS-2 adalah

a. Penerimaan

b. Validator

c. Pemeriksa Cukai d. Kasi Pabean Cukai

23

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus berikut.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai: 91 % s.d 100 % : Sangat Baik 81 % s.d. 90,99 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang 0 % s.d. 60,99 % : Sangat Kurang

Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya. Jika belum mencapai angka 81%, kami menyarankan agar Anda mengulang kembali materi kegiatan belajar ini.

24

PENGENALAN MENU SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI

Dalam dokumen 10 Dtss Cl Sacs Opt Opt (Halaman 29-41)

Dokumen terkait