• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 Dtss Cl Sacs Opt Opt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10 Dtss Cl Sacs Opt Opt"

Copied!
252
0
0

Teks penuh

(1)

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS)

CUKAI LANJUTAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

2013

Disusun Oleh:

Hendrawan Istanto

(Pranata Komputer Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai)

Modul

SISTEM APLIKASI CUKAI

SENTRALISASI

(2)

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS)

CUKAI LANJUTAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

2013

Disusun Oleh:

Hendrawan Istanto

(Pranata Komputer Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai)

Modul

SISTEM APLIKASI CUKAI

SENTRALISASI

(3)

i KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

Menunjuk Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai nomor KEP-46/PP.5/2012 tanggal 23 April 2012 hal Pembentukan Tim Penyusunan Modul Pendidikan dan Pelatihan pada Pusdiklat Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2012, maka kepada Sdr. Hendrawan Istanto, S.E telah ditugaskan menyusun Modul Sistem Aplikasi Cukai untuk Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Cukai Lanjutan.

Oleh karena modul sebagaimana terlampir telah diseminarkan dan telah dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan dan saran hasil seminar, serta mengacu pada peraturan penyusunan modul yang berlaku, maka dengan ini kami nyatakan Modul tersebut sah dan layak untuk menjadi Modul DTSS Cukai Lanjutan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada penyusun dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian modul tersebut.

Demikian kata pengantar dan pengesahan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Desember 2012 Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai

Agus Hermawan

(4)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... iv

PETA KONSEP ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

A. PENDAHULUAN ... 1

1. Deskripsi Singkat ... 1

2. Prasyarat Kompetensi ... 2

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 2

4. Relevansi Modul ... 3

B. KEGIATAN BELAJAR ... 4

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGANTAR SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI 1.1. Uraian dan Contoh ... 4

A. Perkembangan SAC Sentralisasi ... 4

B. Pengenalan Hardware, Jaringan, dan Software SAC Sentralisasi ... 5

C. Pengenalan Arsitektur SAC Sentralisasi ... 12

1.2. Latihan ... 19

1.3. Rangkuman ... 19

1.4. Tes Formatif... 20

1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 23

KEGIATAN BELAJAR 2 PENGENALAN MENU SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI 2.1 Uraian dan Contoh ... 24

A. Administrasi SACS ... 24

B. Pelayanan NPPBKC ... 29

C. Pelayanan Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai ... 31

D. Pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai (PBCK-1) ... 33

E. Pelayanan Fasilitas Pembebasan Cukai (PMCK) ... 34

F. Pelayanan Tarif/HJE HT dan MMEA ... 35

G. Pelayanan P3C ... 38

H. Pelayanan Pemesanan Pita Cukai ... 41

I. Pelayanan CK-2 dan CK-3 ... 45

(5)

iii

K. Pelayanan Pemberitahuan Mutasi BKC (CK-5) ... 55

L. Pelayanan Profiling PPIHT ... 58

2.2 Latihan ... 61

2.3 Rangkuman ... 61

2.4 Tes Formatif ... 62

2.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 65

KEGIATAN BELAJAR 3 PETUNJUK OPERASIONAL SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI 3.1 Uraian dan Contoh ... 66

A. Petunjuk Operasional Bagi Pengusaha ... 66

B. Petunjuk Operasional Untuk User Pada Bagian yang Terkait dengan Layanan di Bidang Cukai ... 133

C. Petunjuk Operasional Untuk User Pada Bagian yang Terkait dengan Perbendaharaan ... 181

3.2 Latihan ... 224

3.3 Rangkuman ... 224

3.4 Tes Formatif... 224

3.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 228

TES SUMATIF ... 229

KUNCI JAWABAN ... 234

(6)

iv

PETUNJUK

PENGGUNAAN MODUL

1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh.

Modul ini terdiri dari 3 (tiga) Kegiatan Belajar (KB). Perserta Diklat harus mempelajari KB-1 terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan KB-2 dan KB-3. Pahami topik/judul Kegiatan Belajar, pelajari isi/materi KB, kemudian kerjakan latihan. Perhatikan rangkuman KB dan kerjakan kembali test formatif. Dalam hal belum memenuhi tingkat pemahaman dengan kategori ”baik” (nilai lebih dari 80), ulangi kembali materi dalam Kegiatan Belajar tersebut.

2. Perlengkapan yang harus disediakan.

Modul ini juga memberikan referensi bacaan maupun peraturan yang terkait. Peserta Diklat disarankan mempelajari juga referensi yang diberikan, terutama ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dilapangan.

3. Target waktu dan pencapaian dalam pembelajaran menggunakan modul.

Untuk mempelajari modul ini memerlukan waktu 10 (sepuluh) jam latihan. Namun alokasi waktu tersebut dapat ditambah untuk mempelajari ketentuan terkait lainnya.

4. Hasil evaluasi self assessment.

Evaluasi atas keseluruhan modul dapat dipelajari pada test sumatif. Hasil evaluasi dapat Saudara nilai sendiri apakah Saudara sudah cukup memahami materi modul.

Jika hasil evaluasi belum mencapai kategori ”baik” disarankan Saudara mengulangi

materi modul.

5. Prosedur peningkatan kompetensi materi.

Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi materi, Saudara dapat mempelajari ketentuan dan peraturan terkait setelah Saudara selesai mempelajari keseluruhan materi modul. Oleh karena peraturan terkait dalam implementasinya berpotensi berubah, maka disarankan Saudara tetap mengikuti perkembangan/peraturan dimaksud di lapangan. 6. Peran tenaga pengajar dalam proses pembelajaran.

Tenaga pengajar berperan dalam menjelaskan isi materi per sub Kegiatan Belajar, memberikan contoh-contoh, dan latihan. Pengajar juga menjawab pertanyaan-pertanyaan atas permasalahan yang terkait dengan modul dan pelaksanaannya di lapangan

(7)

v

PETA KONSEP

SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI

Pengantar Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi

Pengenalan Menu Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi

Petunjuk Operasional Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi

Perkembangan SAC Sentralisasi

Petunjuk Operasional Untuk User Pada Bagian

yang Terkait dengan Layanan di Bidang Cukai Petunjuk Operasional Bagi

Pengusah

Pengenalan Arsitektur SAC Sentralisasi Pengenalan Hardware, Jaringan, dan Software

SAC Sentralisasi

Administrasi SACS

Pelayanan NPPBKC

Petunjuk Operasional Untuk User Pada Bagian

yang Terkait dengan Perbendaharaan Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai Pelayanan Pemesanan Pita Cukai Pelayanan P3C Pelayanan Tarif/HJE HT dan MMEA Fasilitas Pembebasan Cukai Fasilitas Tidak Dipungut

Cukai (PBCK-1)

Pelayanan CK-2 dan CK-3

Pelayanan Pemberitahuan Mutasi BKC Pelayanan CK-4

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mulai Instalasi... 7

Gambar 1.2 Selesai Instalasi ... 8

Gambar 1.3 Input URL ... 8

Gambar 1.4 Approve ‘Certificate Security’ ... 8

Gambar 1.5 Halaman User Password ... 9

Gambar 1.6 Start Application Access ... 9

Gambar 1.7 Layar Application Access ... 10

Gambar 1.8 URL Installer ... 10

Gambar 1.9 Installer SACS-1 versi VPN ... 10

Gambar 1.10 Konfirmasi Download File ... 10

Gambar 1.11 Menentukan Lokasi Penyimpanan ... 11

Gambar 1.12 Uncheck ... 11

Gambar 1.13 Open Folder ... 11

Gambar 1.14 Mengextract Installer ... 11

Gambar 1.15 Extract To Folder ... 11

Gambar 1.16 Menjalankan file Instalasi... 12

Gambar 1.17 Proses Instalasi ... 12

Gambar 1.18 Skema Jaringan SACS-1 ... 12

Gambar 1.19 Skema SACS ... 13

Gambar 2.1 Menu Admin ... 25

Gambar 2.2 Login SACS-1 ... 25

Gambar 2.3 Aktivasi User SSO Bea Cukai ... 26

Gambar 2.4 Skema Hubungan Admin Induk – Admin Cabang ... 27

Gambar 2.5 Pendaftaran User Akses ... 28

Gambar 2.6 Pendaftaran User Cukai Online ... 28

Gambar 2.7 Perekaman Registrasi NPPBKC ... 30

Gambar 2.8 Pengelolaan Golongan ... 30

Gambar 2.9 Perekaman Permohonan Penundaan ... 31

Gambar 2.10 Pemeriksaan Permohonan Penundaan ... 32

Gambar 2.11 Keputusan Permohonan Penundaan ... 32

Gambar 2.12 Perekaman (PBCK-1) ... 33

Gambar 2.13 Perekaman PMCK-1 ... 34

Gambar 2.14 Perekaman Permohonan Merk ... 35

Gambar 2.15 Perekaman Penyesuaian ... 36

(9)

vii

Gambar 2.17 Perekeman Permohonan Merk MMEA ... 37

Gambar 2.18 Perekaman PPPC ... 38

Gambar 2.19 Validasi PPPC ... 39

Gambar 2.20 Penerimaan DPPC Dari KP DJBC ... 40

Gambar 2.21 Perekaman CK-1 ... 42

Gambar 2.22 Validasi dan Penomoran CK-1 ... 42

Gambar 2.23 Urutan Pelunasan ... 43

Gambar 2.24 Persetujuan CK-1 Kredit ... 43

Gambar 2.25 Perekaman CK-1A... 44

Gambar 2.26 Perekaman CK-2 ... 45

Gambar 2.27 Perekaman CK-3 ... 46

Gambar 2.28 Pelunasan Biaya Pengganti ... 47

Gambar 2.29 Workflow CK-2 Dari PBCK-7 ... 48

Gambar 2.30 Perekaman CK-4 ... 53

Gambar 2.31 Menu CK-4 Online ... 54

Gambar 2.32 Alur Aplikasi CK-4 online ... 55

Gambar 2.33 Skema Pelayanan CK-5 Online ... 55

Gambar 2.34 Alur Pelayanan CK-5 ... 56

Gambar 2.35 Alur Proses Data Profiling PPIHT ... 58

Gambar 2.36 Proses Pemutakhiran ... 60

Gambar 3.1. Menu SACS-HT ... 66

Gambar 3.2 Flowchart P3C HT ... 67

Gambar 3.3 Perekaman P3C ... 68

Gambar 3.4 Isian NPPBKC ... 68

Gambar 3.5 Isian Detail Pita Cukai ... 69

Gambar 3.6. Fasilitas Mencetak PPPC ... 69

Gambar 3.7 Flowchart Kegiatan Perekaman Permohonan CK-1 ... 70

Gambar 3.8 Tampilan Layar Perekaman... 71

Gambar 3.9 Menu Pengelolaan Golongan ... 72

Gambar 3.10 Isian detil Merk ... 72

Gambar 3.11 Isian Pejabat Penandatangan ... 72

Gambar 3.12 Hasil Akhir Pengisian ... 73

Gambar 3.14 Tampilan pengecekan Hasil Perhitungan ... 73

Gambar 3.15 Tampilan Formulir CK-1 ... 73

Gambar 3.16. Halaman awal website beacukai. Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 74

(10)

viii

Gambar 3.18. Halaman awal Portal Pengguna Jasa. Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4

Online ... 75

Gambar 3.19. click “Sign In”. ... 75

Gambar 3.20. Halaman login aplikasi. Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 76

Gambar 3.21. Halaman login aplikasi. ... 76

Gambar 3.22. Halaman “Home Pengguna Jasa”. Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 76

Gambar 3.23 Pemilihan Menu “Cukai Online” ... 77

Gambar 3.24. Halaman “Sistem Aplikasi Cukai Online”. Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 77

Gambar 3.25. Halaman Utama CK-4 A ... 78

Gambar 3.26. Tombol CK-4 A Baru. ... 78

Gambar 3.27. Halaman Perekaman CK-4 A ... 79

Gambar 3.28. data NPPBKC ... 79

Gambar 3.29 Nomor Pemberitahuan CK-4 A ... 79

Gambar 3.30 Tanggal Pemberitahuan ... 80

Gambar 3.31 Tanggal Produksi ... 80

Gambar 3.32 Waktu Produksi Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 80

Gambar 3.33 Jumlah Produksi ... 81

Gambar 3.34 Contoh Nomor Produksi ... 81

Gambar 3.35 Tanggal Dokumen Produksi ... 81

Gambar 3.36 Jenis kemasan Petunjuk Penggunaan Aplikasi CK-4 Online ... 82

Gambar 3.37. Isi per Kemasan ... 82

Gambar 3.38. Jumlah Kemasan ... 82

Gambar 3.39. Jumlah Isi ... 82

Gambar 3.40 Keterangan lain-lain... 83

Gambar 3.41. Daftar Rincian CK-4 A ... 83

Gambar 3.42 Tombol Edit dan Hapus ... 84

Gambar 3.43 halaman Daftar Kesalahan. ... 84

Gambar 3.44. halaman Validasi Isian CK-4 A ... 85

Gambar 3.45 Daftar data CK-4 A yang telah dikirim. 86 ... 85

Gambar 3.46 menu Copy Dokumen ... 85

Gambar 3.47 Halaman Pengisian CK-4 A dengan Copy Dokumen. ... 86

Gambar 3.48. Detail Data CK- 4 A ... 86

Gambar 3.49. kolom Pencarian Data CK-4 A. ... 87

Gambar 3.50. Halaman Utama CK-4 B ... 88

(11)

ix

Gambar 3.52. profil NPPBKC CK-4 B ... 90

Gambar 3.53. Nomor Pemberitahuan CK-4 B ... 90

Gambar 3.54 Tanggal Pemberitahuan CK-4 B ... 90

Gambar 3.55 Tanggal Produksi CK-4 B ... 91

Gambar 3.56. Nomor Produksi ... 91

Gambar 3.57. Tanggal Dokumen Produksi ... 91

Gambar 3.58. Jenis kemasan CK-4 B ... 92

Gambar 3.59. Merk MMEA CK-4 B ... 92

Gambar 3.60. Daftar Merk MMEA CK-4 B ... 93

Gambar 3.61. data grup Kemasan CK-4 B ... 93

Gambar 3.62. Isi per Kemasan ... 93

Gambar 3.63. Tarif Kemasan CK-4 B ... 94

Gambar 3.64. Kadar Kemasan CK-4 B ... 94

Gambar 3.65. Jumlah Kemasan CK-4B ... 94

Gambar 3.66. Jumlah Isi CK-4 B ... 94

Gambar 3.67. Keterangan CK-4 B ... 95

Gambar 3.68. Daftar Rincian CK-4 B ... 95

Gambar 3.69. Daftar Rincian CK- 4 B ... 96

Gambar 3.70. Halaman Pesan Kesalahan. ... 96

Gambar 3.71. halaman Validasi Isian CK-4 A ... 97

Gambar 3.72. Daftar data CK-4 B yang telah dikirim. ... 97

Gambar 3.73. Tombol Copy Dokumen ... 97

Gambar 3.74. Halaman Pengisian CK-4 B dengan Copy Dokumen. ... 97

Gambar 3.75. Detail Data CK- 4 B ... 99

Gambar 3.76. kolom Pencarian Data CK-4 B. ... 100

Gambar 3.77. Halaman Utama CK-4 C ... 101

Gambar 3.78. Tombol CK-4 C Baru ... 101

Gambar 3.79. Halaman Pengisian CK-4 C ... 102

Gambar 3.80. profil NPPBKC CK-4 C ... 102

Gambar 3.81. Nomor Pemberitahuan CK-4 C ... 103

Gambar 3.82. Tanggal Pemberitahuan CK-4 C ... 103

Gambar 3.83. Tanggal Produksi CK-4 C ... 103

Gambar 3.84. Jumlah ProduksiHasil Tembakau CK-4 C ... 104

Gambar 3.85. Nomor Produksi CK-4 C ... 104

Gambar 3.86. Jenis Hasil Tembakau ... 104

Gambar 3.87. Daftar Jenis Hasil Tembakau ... 105

(12)

x

Gambar 3.89. isian Merk Hasil Tembakau (HT) CK-4 C ... 105

Gambar 3.89. Daftar Merk HT CK-4 C ... 106

Gambar 3.90. data Hasil Tembakau yang Dikemas CK-4 C ... 106

Gambar 3.91. isian Jumlah Kemasan CK-4C ... 106

Gambar 3.92. isian Jumlah Isi CK-4 C ... 107

Gambar 3.93. Keterangan rincian CK-4 C ... 107

Gambar 3.94. Daftar Rincian CK-4 C ... 107

Gambar 3.95. Menu Daftar Rincian CK-4 C ... 108

Gambar 3.96. Layar Pesan Kesalahan. ... 109

Gambar 3.97. halaman Validasi Isian CK-4 ... 109

Gambar 3.98. Daftar data CK-4 C yang telah disimpan dan dikirim. ... 110

Gambar 3.99. Tombol Copy Dokumen ... 110

Gambar 3.100. Halaman Pengisian CK-4 C dengan Copy Dokumen.112 ... 111

Gambar 3.101. Tombol Edit Dokumen. ... 112

Gambar 3.102. Halaman Edit Draft CK-4 C ... 112

Gambar 3.103. Detail Data CK- 4 C ... 113

Gambar 3.104. Kolom Pencarian Data CK-4 C. ... 114

Gambar 3.105. Halaman “Sistem Aplikasi Cukai Online”. ... 114

Gambar 3.106. Halaman awal Portal Pengguna Jasa. ... 115

Gambar 3.107 menu ‘CK-5 Online’ ... 116

Gambar 3.108 Halaman CK-5 Baru ... 117

Gambar 3.109 header EA ... 118

Gambar 3.110 header MMEA ... 118

Gambar 3.111 Header HT ... 118

Gambar 3.112 Nama dan Kode KPPBC... 120

Gambar 3.113 Rincian CK-5 EA ... 121

Gambar 3.114 Rincian CK-5 MMEA atau HT ... 121

Gambar 3.115 Bagian pemberitahu ... 121

Gambar 3.116 Tampilan Pemilihan Tanggal Pengajuan ... 122

Gambar 3.117 Cara Pelunasan Untuk EA ... 122

Gambar 3.118 Cara Pelunasan Untuk MMEA dan Hasil Tembakau ... 122

Gambar 3.119 Cara mengisi “Status Cukai” ... 123

Gambar 3.120 Jenis Pemberitahuan untuk Status Cukai Belum Dilunasi ... 123

Gambar 3.121 Jenis Pemberitahuan untuk Status Cukai Sudah Dilunasi... 124

Gambar 3.122 CK-5 Ekspor ... 125

Gambar 3.123 CK-5 Untuk Selain Ekspor ... 125

(13)

xi

Gambar 3.125 Daftar Nama, Kode Kantor ... 127

Gambar 3.126 Daftar Kode dan Nama Negara ... 128

Gambar 3.127 ID dan Nama Pelabuhan ... 129

Gambar 3.128 Gambar Daftar Merk HT ... 129

Gambar 3.129 Isian Merk HT ... 130

Gambar 3.130 Tabel Daftar Merk HT ... 130

Gambar 3.131 Daftar CK-5 Yang Telah Direkam ... 132

Gambar 3.132 Alur/Flowchart Pelayanan Registrasi NPPBKC ... 135

Gambar 3.133 Tampilan Menu “Browse Semua NPPBKC” ... 135

Gambar 3.134 Daftar Semua NPPBKC ... 136

Gambar 3.135 Menu Melanjutkan Perekaman ... 136

Gambar 3.136 Daftar Perusahaan Sudah Direkam Registrasi ... 136

Gambar 3.137 Menu untuk Melanjutkan Perekaman ... 137

Gambar 3.138 List Perusahaan Registrasi Ulang ... 137

Gambar 3.139 Menu Perekaman NPPBKC Baru ... 138

Gambar 3.140 Perekaman Registrasi Baru ... 138

Gambar 3.141 Form A Registrasi Baru ... 138

Gambar 3.142 Form B s.d. Form F Registrasi NPPBKC ... 139

Gambar 3.143 Menu Penomoran NPPBKC ... 139

Gambar 3.144 Menu Penomoran NPPBKC ... 140

Gambar 3.145 Menu Pengelolaan Golongan ... 140

Gambar 3.146 Layar Pengelolaan Golongan ... 141

Gambar 3.147 Menu Perekaman Registrasi Ulang ... 142

Gambar 3.148 Merekam Registrasi Ulang ... 142

Gambar 3.149 Form Perekaman Registrasi Ulang ... 142

Gambar 3.150 Finalisasi Registrasi Ulang ... 143

Gambar 3.151 Layar Konfirmasi Penyimpanan Registrasi NPPBKC ... 143

Gambar 3.152 Alur Pelayanan ... 144

Gambar 3.153 Menu Permohonan Baru... 145

Gambar 3.154 Menu Perubahan ... 145

Gambar 3.155 Layar Perekaman Permohonan Baru... 145

Gambar 3.156 Layar Perekeman Permohonan Perubahan ... 146

Gambar 3.157 Layar Detil Permohonan ... 147

Gambar 3.158 Menu Pemeriksaan Permohonan Tariff/HJE ... 148

Gambar 3.159 Daftar Pemeriksaan Tarif/HJE ... 148

Gambar 3.160 Detil Permohonan Tarif/HJE ... 148

(14)

xii

Gambar 3.162 Layar Perbandingan Tarif/HJE ... 149

Gambar 3.163 Pilihan Setuju ... 150

Gambar 3.164 Pilihan Tidak Setuju ... 150

Gambar 3.165 Menu Penomoran Surat Permohonan ... 151

Gambar 3.166 Daftar Penomoran Surat ... 151

Gambar 3.167 Layar Penomoran Surat... 151

Gambar 3.168 Menu Keputusan Permohonan tarif/HJE ... 152

Gambar 3.169 Daftar Permohonan Tarif/HJE Baru ... 152

Gambar 3.170 Keputusan Permohonan Tarif/HJE ... 152

Gambar 3.171 Menu Penetapan Kembali tarif/HJE ... 153

Gambar 3.172 Layar Penetapan Kembali Tarif/HJE ... 153

Gambar 3.173 Flow Pelayanan Tarif/HJE MMEA ... 154

Gambar 3.174 Menu Permohonan Tarif Cukai MMEA ... 155

Gambar 3.175 Layar Perekaman Permohonan Tarif/HJE ... 156

Gambar 3.176 Layar Daftar NPPBKC ... 157

Gambar 3.177 Daftar Negara ... 158

Gambar 3.178 Lampiran ... 159

Gambar 3.179 Task To Do Pemeriksa Pada Bagian Pabean Cukai ... 160

Gambar 3.180 Menu Pencarian Permohonan Tarif/HJE ... 160

Gambar 3.181 List Permohonan Tarif Cukai MMEA ... 161

Gambar 3.182 Isian SKEP Tarif/HJE MMEA ... 161

Gambar 3.183 Flowchart P3C Awal Dan Tambahan A Tipe Sentralisasi... 162

Gambar 3.184 Flowchart P3C/P3CT KPPBC Tipe B ... 163

Gambar 3.185 Flowchart P3CT Izin Direktur Jenderal ... 164

Gambar 3.186 Menu P3C ... 165

Gambar 3.187 Layar Perekaman PPPC... 166

Gambar 3.188 Layar Daftar NPPBKC ... 167

Gambar 3.189 Filtering NPPBKC ... 167

Gambar 3.190 Alamat Perusahaan ... 168

Gambar 3.191 Periode Persediaan ... 168

Gambar 3.192 Tempat Pengambilan Pita Cukai ... 168

Gambar 3.193 Detil Isian PPPC ... 169

Gambar 3.194 Layar Konfirmasi ... 170

Gambar 3.195 Layar Informasi Simpan ... 171

Gambar 3.196 Tampilam Perekaman CK-1 ... 171

Gambar 3.197 Tampilan Pengisian Merk ... 173

(15)

xiii

Gambar 3.199 Tampilan Layar Kompensasi ... 175

Gambar 3.200 Tampilan Pemilihan Jenis Dokumen ... 175

Gambar. 3.201 Tampilan “Dikurangi Pengembalian Cukai” ... 176

Gambar. 3.202 Tampilan Penomoran CK-1 ... 176

Gambar. 3.203 Tampilan Validasi dan Penomoran CK-1 ... 177

Gambar. 3.204 Tampilan Layar Validasi ... 178

Gambar. 3.205 Tampilan Konfirmasi ... 178

Gambar. 3.206 Tampilan Layar Informasi Penyimpanan ... 179

Gambar. 3.207 Tampilan Tab Penomoran ... 179

Gambar. 3.208 Tampilan Layar Informasi Penyimpanan ... 179

Gambar 3.209 Menu perekaman Permohonan Penundaan ... 180

Gambar 3.210 Layar Perekaman Permohonan Penundaan ... 180

Gambar 3.211 Pemilihan Validasi dan Penomoran PPPC ... 181

Gambar 3.212 Tampilan Perekaman P3C MMEA ... 184

Gambar 3.213 Pemilihan Nama Perusahaan ... 184

Gambar 3.214 Data NPPBKC ... 185

Gambar 3.215 Pemilihan Periode Persediaan ... 185

Gambar 3.216 Pemilihan P3C ... 185

Gambar 3.217 Detail PPPC ... 185

Gambar 3.218 Daftar Jenis Pita Cukai ... 186

Gambar 3.219 Hasil Perekaman ... 186

Gambar 3.220 Pengisian Nama Pejabat Penandatangan ... 186

Gambar 3.221 Hasil Petrekaman P3C ... 187

Gambar 3.222 Pemeriksaan P3C MMEA ... 187

Gambar 3.223 Proses Penomoran ... 187

Gambar 3.224 Layar Penomoran ... 189

Gambar 3.225 Perekaman Penerimaan DPPC KPPBC ... 189

Gambar 3.226 Memilih menu “Rekam” ... 190

Gambar 3.227 Pengisian Nomor dan Tanggal DPPC... 190

Gambar 3.228 Perekaman CK-1 Tunai ... 191

Gambar 3.229 Pemilihan Data Perekaman CK-1 Tunai ... 191

Gambar 3.230 Pemilihan Dokumen Pembayaran ... 192

Gambar 3.231 Pelunasan dengan SPCP ... 192

Gambar 3.232 Pengisian Kompensasi PPN ... 193

Gambar 3.233 Persetujuan CK-1 Kredit ... 194

Gambar 3.234 Tampilan Persetujuan Kredit ... 195

(16)

xiv

Gambar. 3.236 Tampilan Pengeluaran Pita Cukai Pelayanan ... 196

Gambar. 3.237 Pemilihan Menu “Ambil Pita” ... 196

Gambar. 3.238 Perekaman Pengambilan Pita Cukai ... 197

Gambar 3.239 Menu Pemeriksaan Permohonan Penundaan ... 198

Gambar 3.240 Daftar Pemeriksaan Permohonan Penundaan ... 198

Gambar 3. 241 Layar Pemeriksaan Permohonan Penundaan ... 199

Gambar 3. 242 Layar Keputusan penelitian ... 199

Gambar 3. 243 Menu Penomoran SKEP Penundaan... 200

Gambar 3. 244 Daftar Penomoran SKEP Penundaan ... 200

Gambar 3. 245 Layar Perekaman Nomor Dan Tanggal SKEP Penundaan ... 201

Gambar 3. 245 Menu Pemberlakuan SKEP Penundaan ... 201

Gambar 3. 246 Daftar Pemberlakuan SKEP Penundaan ... 202

Gambar 3. 247 Layar Pemberlakuan SKEP Penundaan ... 202

Gambar 3. 248 Menu Keputusan Penundaan ... 203

Gambar 3. 249 Daftar Keputusan Permohonan Penundaan ... 203

Gambar 3.250 Layar keputusan Permohonan Penundaan ... 204

Gambar 3.251 Pilihan Keputusan... 204

Gambar 3.252 Layar Perekaman PBCK-7 ... 205

Gambar 3.253 Menu CK-2 ... 205

Gambar 3.254 Perekaman PBCK-7 ... 206

Gambar 3.255 Data-Data Header PBCK-7 ... 206

Gambar 3.256 Layar Pilihan Tanggal ... 206

Gambar 3.257 Layar isian Detil Pita Cukai Yang Dimusnahkan ... 207

Gambar 3.258 Gambar Daftar Merk ... 207

Gambar 3.259 Daftar Merk... 207

Gambar 3.260 Detail BKC ... 208

Gambar 3.261 Mengisikan Catatan ... 208

Gambar 3.262 Menyimpan PBCK-7 ... 208

Gambar 3.263 Membuka Layar Validasi ... 209

Gambar 3.264 Contoh Tanda Terima ... 210

Gambar 3.265 Persetujuan PBCK-7 ... 210

Gambar 3.266 Layar Perekaman PBCK-3 ... 212

Gambar 3.267 Tanda Terima PBCK-3 ... 213

Gambar 3.268 Persetujuan dan Surat Keputusan Tim Pengawas ... 214

Gambar 3.269 Pilihan Aksi ... 214

Gambar 3.270 BACK-3 ... 215

(17)

xv

Gambar 3.272 Daftar Penandatangan CK-2 ... 216

Gambar 3.273 Nomor dan tanggal CK-2 ... 216

Gambar 3.274 Draft Ck-2 ... 216

Gambar 3.275 Layar SSPCP ... 218

Gambar 3.276 Perekaman BACK-1 ... 219

Gambar 3.277 Tampilan Perekaman BACK-1 ... 220

Gambar 3.278 Tampilan Detail Pemeriksaan ... 220

Gambar 3.279 Layar Perekaman PBCK-7 (Header) ... 222

Gambar 3.280 Matriks Asal CK-1A ... 223

(18)

1

A. PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi (SACS) merupakan salah satu mata diklat utama dalam kurikulum Diklat Teknis Substantif Spesialis (DTSS) Cukai Lanjutan. Mata Diklat ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan teknis cukai lanjutan khususnya terkait dengan sistem aplikasi pelayanan cukai bagi para pegawai yang melaksanakan kegiatan di bidang cukai, maupun dalam rangka mempersiapkan para pegawai yang akan ditempatkan di bidang cukai.

Sebagai instansi yang menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan kepada pengguna jasa khususnya yang terkait dengan layanan cukai maka setiap pegawai DJBC dituntut harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang SACS, agar tugas pelayanan dan pengawasan bisa terlaksana dengan baik. Dalam rangka peningkatan kompetensi khusus di bidang sistem aplikasi

sebagai lanjutan dari proses belajar pada tingkat DTSD maka

diselenggarakanlah DTSS Cukai Lanjutan.

Berdasarkan kurikulum diklat disebutkan bahwa mata pelajaran SACS

merupakan sequence (lanjutan) dari materi kurikulum DTSS Cukai Lanjutan.

Kompetensi dasar yang disampaikan akan mencakup tiga pokok bahasan, yaitu: Pengantar SACS, Pengenalan Menu SACS, serta Petunjuk operasional SACS.

Secara ringkas, sub pokok bahasan yang akan dibahas dalam Modul ini adalah sebagai berikut:

- Pengantar SACS, mencakup : Perkembangan SACS; Pengenalan Hardware

dan software SACS; Pengenalan arsitektur dan SACS.

- Pengenalan Menu SACS, mencakup : Pelayanan NPPBKC; Pelayanan HJE dan Merk; Pelayanan P3C; Pelayanan Pemesanan Pita Cukai; Pelayanan CK-2 dan CK-3; Pelayanan CK-4A, CK-4B, CK-4C, Pelayanan Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai, Pelayanan CK-5, Pelayanan CK-6,

(19)

2

Pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai, Pelayanan Fasilitas Pembebasan, dan Sistem Aplikasi Cukai Online.

- Petunjuk Operasional SACS, mencakup: Petunjuk operasional bagi

Pengusaha; Petunjuk operasional untuk user “Seksi Cukai”; Petunjuk

operasional untuk user “Seksi Perbendaharaan”.

2. PRASYARAT KOMPETENSI

Untuk mempelajari modul ini idealnya anda telah ditunjuk sebagi Peserta DTSS Cukai Lanjutan dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Pegawai DJBC sebagai pelaksana pemeriksa Bea dan Cukai

b. Usia maksimum 50 Tahun

c. Pangkat/Gol. minimal Penata Muda /III.a d. Sehat jasmani dan rohani

e. Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin.

f. Tidak sedang ditunjuk mengikuti diklat lain. g. Ditunjuk oleh Sekretaris DJBC.

3. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar kompetensi.

Setelah mempelajari Modul ini peserta diharapkan mampu : a. Menggunakan SACS.

b. Mengaplikasikan SACS dalam kegiatan pelayanan cukai.

Kompetensi Dasar.

Kompetensi dasar yang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah agar peserta mampu melaksanakan tugas pelayanan di bidang cukai dengan

menggunakan

SACS

:

(20)

3

b. Pelayanan HJE dan Merk - Tarif/HJE Hasil Tembakau - Tarif/HJE MMEA

c. Pelayanan P3C - P3C HT - P3c MMEA

d. Pelayanan Pemesanan Pita Cukai - CK-1A

- CK-1

e. Pelayanan CK-2 dan CK-3

f. Pelayanan Pemberitahuan BKC Selesai Dibuat g. Pelayanan CK-5

h. Pelayanan CK-6

i. Pelayanan Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai

j. Pelayanan Update/Revisi Data SACS

k. Pelayanan Profiling PPIHT.

4. RELEVANSI MODUL

Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat adalah sebagai berikut :

1) Materi modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan

yang tepat mengenai SACS;

2) Materi modul ini telah disesuaikan dengan perkembangan terbaru (update)

(21)

4

PENGANTAR SISTEM APLIKASI CUKAI

SENTRALISASI

A. PERKEMBANGAN SAC SENTRALISASI

Tidak dipungkiri bahwa kebutuhan akan otomasi sistem menjadi suatu hal yang banyak diterapkan untuk menunjang pelayanan kepabeanan dan cukai. Adanya sistem aplikasi menjadi kebutuhan penting bagi suatu organisasi pada saat ini.

Sistem Aplikasi Cukai mulai dikembangkan pada tahun 2001. Karena adanya beberapa kendala maka aplikasi yang dibangun pada tahun 2001 ini tidak jadi diimplementasikan. Selanjutnya pada tahun 2003 dikembangkan lagi

menggunakan software oracle developer dan database oracle untuk versi

server-nya. Pengembangan dilakukan pada bulan September hingga Desember 2003.

Aplikasi ini merupakan versi server karena hanya dapat pada server. Aplikasi ini

diujicoba dan diimplementasikan pertama kali di KPPBC Surakarta. Setelah berhasil aplikasi ini diimplementasikan di kantor – kantor lain. Selain membangun

versi server, pada tahun 2003 juga dibangun aplikasi versi PC yang di-install

pada kantor – kantor dengan volume kegiatan yang relatif kecil.

KEGIATAN

BELAJAR

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu :

a) Memahami perkembangan sistem aplikasi cukai sentralisasi b) Memahami hardware dan software SACS

c) Memahami arsitektur dari SACS

1

(22)

5

Pada tahun 2008 SAC Sentralisasi (SACS-1) dibangun untuk menjawab kebutuhan akan sistem aplikasi yang menunjang kegiatan pelayanan cukai HT di KPPBC Madya Cukai sebagai layanan unggulan. KPPBC Madya Malang

mendapat kesempatan perdana sebagai tempat ujicoba sekaligus mandatory

SAC Sentralisasi. Sejak dibangun pada tahun 2008, SACS mengalami beberapa kali penyesuaian mayor maupun minor dikarenakan adanya perubahan peraturan. Dalam periode tahun 2008 s.d. 2011 SACS telah diimplementasikan di

36 KPPBC dan seluruh Kanwil DJBC, dimana implementasi ke kantor – kantor

tersebut dilakukan secara bertahap.

Pada Tahun 2011 SACS dikembangkan lagi untuk kegiatan pelayanan cukai yang belum diakomodir dalam SACS tahap I. SACS yang dibangun ini

dinamakan SACS-2. SACS-2 dibangun berdasarkan TOR (Term Of Reference)

yang diajukan oleh Direktorat Cukai. SACS-2 diujicobakan di 4 kantor yaitu : KPPBC Madya Pabean Tanjung Emas, KPPBC Madya Cukai Kudus, KPPBC Madya Pabean Surakarta, KPPBC Madya Pabean Yogyakarta. Pemilihan 4 kantor tersebut didasari dengan pertimbangan terkait dengan mutasi barang kena cukai.

B. PENGENALAN HARDWARE, JARINGAN, DAN SOFTWARE SAC SENTRALISASI

SACS merupakan aplikasi pelayanan yang mempunyai desain sentralisasi

sehingga di KPPBC tidak memerlukan server sebagai penyedia aplikasi maupun

database. Yang dibutuhkan agar aplikasi ini dapat digunakan adalah adalah komputer/PC yang terkoneksi dengan jaringan intranet DJBC. Saat ini kita mempunyai sistem aplikasi cukai sentralisasi yang dikembangkan menggunakan

2 platform yang berbeda yaitu berbasis .NET dan berbasis Java.

1. Spesifikasi Komputer

SACS

akan dapat digunakan secara optimal oleh client dengan

sepesifikasi minimal sebagai berikut :

Processor : Intel Pentium IV

RAM : 128 Mb

Hard disk : 40 GB

Network Card : 100 Mbps

(23)

6

2. Spesifikasi Jaringan

Untuk kelangsungan pelayanan yang menggunakan sistem aplikasi sentralisasi jaringan komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital,

karena aplikasi hanya bisa dijalankan jika ada jaringan yang

menghubungkan dari kantor pelayanan ke kantor pusat.

Jaringan yang digunakan pada

SACS

adalah Local Area Network (LAN),

Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan komputer client

menggunakan router yang ada di masing-masing KPPBC dengan server

aplikasi yang berlokasi di KP DJBC menggunakan Multi Protocol Label

Switching (MPLS) atau menggunakan internet.

3. Spesifikasi Software/Sistem Aplikasi

Saat ini DJBC mempunyai 3 aplikasi terkait dengan pelayanan cukai yaitu

SACS-1, SACS-2, dan SAC Online.

a. Platform

SACS-1 menggunakan .NET framework (Smartclient) sehingga

diperlukan instalasi 1 kali saja, selanjutnya aplikasi akan melakukan auto

update jika ada pembaharuan/perubahan aplikasi yang ada di server.

Sedangkan SACS-2 dan SAC Online menggunakan Java (Web-Based)

sehingga tidak memerlukan instalasi, karena aplikasinya dijalankan

secara langsung dari server dengan menggunakan web browser. Selain

aplikasi, database yang digunakan SACS tersentralisasi di Kantor Pusat

DJBC sehingga kegiatan yang dilakukan dapat dipantau secara real-time.

b. User Login

Untuk bisa akses SACS-1 user harus terdaftar ke dalam sistem

administrasi yang ada di SACS-1. Untuk pendaftaran user di SACS-1

dilakukan oleh user Administrator. Berbeda dengan SACS-1 di mana

platform yang digunakan masih yang lama, sedangkan SACS-2 dibangun

ketika platform yang digunakan untuk manajemen user dibuat secara

terpisah, yaitu menggunakan SSO (Single Sign On). Sehingga untuk

pengaturan dan pendaftaran user dibuat secara tersendiri dalam aplikasi

(24)

7

c. Instalasi SACS-1

Agar dapat menggunakan SACS-1, komputer di KPPBC harus

di-install terlebih dahulu dengan installer SACS-1 yang merupakan

smart-client yang merupakan penghubung antara komputer client dengan server

aplikasi. Dengan menggunakan smart-client ini, resource yang dibutuhkan

komputer untuk menjalankan aplikasi tidak terlalu besar, karena aplikasi

yang terpasang pada client menggunakan services yang ada di server

aplikasi.

Terdapat 2 jenis installer SACS-1 yang dibuat berdasarkan jenis

jaringan yang digunakan yaitu :

1) Installer SACS untuk koneksi MPLS

Digunakan jika koneksi yang digunakan pada suatu kantor adalah

jaringan MPLS. Installer untuk aplikasi cukai kantor pelayanan yang

menggunakan koneksi MPLS dapat diunduh di

http://192.168.202.135/cukai/cukai.htm menggunakan browser firefox

atau internet explorer seperti pada gambar 1.1. Klik install untuk

memulai instalasi.

(25)

8

Gambar 1.2 Selesai Instalasi

Setelah proses instalasi selesai SAC-S dapat dijalankan dari menu

Start

2) Installer SACS untuk koneksi VPN Internet

Digunakan jika koneksi yang digunakan pada suatu kantor adalah

jaringan internet.

Untuk melakukan instalasi komputer harus diiikoneksikan ke internet

terlebih dahulu, untuk mengunduh installer SACS-1. Selanjutnya

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Setelah koneksi internet-nya ada, membuka browser internet explorer,

lalu mengetikkan https://vpn.beacukai.go.id/webvpn.html (Gambar 1.3).

Gambar 1.3 Input URL

2) Mengklik seperti pada gambar 1.4 untuk melanjutkan ke halaman user

password.

(26)

9

3) Memasukkan user = ‘cukai_app’, password = password_cukai, seperti

pada gambar 1.5

Gambar 1.5 Halaman User Password

4) Jika user dan password sesuai akan muncul layar seperti pada gambar

1.6 click pada ‘Start Application Access’.

Gambar 1.6 Start Application Access

5) Lakukan langkah seperti pada nomor 2 jika muncul layar seperti pada gambar 1.4.

6) Konfirmasi ‘security access’ seperti pada gambar 1.5.

Gambar 1.5 Security Warning

7) Click pada ‘Always trus content from this publisher’ kemudian klik

‘Run’.

(27)

10

8) Jika berhasil akan muncul layar Application Access (Gambar 1.7)

Gambar 1.7 Layar Application Access

9) Membuka Mengetikkan URL http://localhost:2222/downloads pada tab

baru internet explorer (Gambar 1.8).

Gambar 1.8 URL Installer

10) Kemudian click pada VPN_X_X_X_X.rar untuk mengunduh installer yang telah dikompress (Gambar 1.9).

Gambar 1.9 Installer SACS-1 versi VPN

11) Simpan file installer, click ‘yes’ (Gambar 1.10) lalu tunggu sampai

proses pengunduhan selesai

(28)

11

12) Click ‘save’ sekali lagi untuk mengarahkan lokasi dalam komputer

yang digunakan untuk menampung file installer (gambar 1.11).

Gambar 1.11 Menentukan Lokasi Penyimpanan

13) Click pada ‘Close this dialog….’ untuk menghilangkan tanda

menjadi agar bisa langsung membuka file installer (Gambar 1.12)

Gambar 1.12 Uncheck

14) Setelah proses pengunduhan selesai click ‘open folder’ (Gambar

1.13), kemudian extract file tersebut dengan click kanan (gambar

1.14) kemudian click‘Extract to VPN….’ (Gambar 1.15).

Gambar 1.13 Open Folder

Gambar 1.14 Mengextract Installer

(29)

12

15) Klik 2 kali pada folder VPN_x_x_x_x, kemudian klik kanan pada file

Cukai_x_x_x_x. Pada jendela yang muncul click‘open’

Gambar 1.16 Menjalankan file Instalasi

16) Click ‘Install’ untuk menjalankan proses instalasi, setelah instalsi

selesai akan muncul jendela yang berisi ‘User name’ dan ‘Password.

Gambar 1.17 Proses Instalasi

Untuk SACS-2 tidak memerlukan instalasi, karena aplikasinya berjalan di atas

web browser (web-based).

C. PENGENALAN ARSITEKTUR SAC SENTRALISASI

SACS termasuk dalam aplikasi DJBC yang menggunakan sistem

sentralisasi, dimana server aplikasi dan database ada di KP DJBC. Dengan

desain tersebut aplikasi bisa diakses dari KPPBC manapun dengan

menggunakan koneksi MPLS ataupun internet. Adapun arsitektur SAC-S adalah

seperti gambar 1.18 berikut ini

(30)

13

Dari gambar 1.18 di atas dapat dijelaskan bahwa :

Server aplikasi dan database ada di Kantor Pusat DJBC (sentralisasi)

 Di KPPBC hanya ada PC yang telah di-install program aplikasi dan

jaringannya

 terhubung/terkoneksi dengan Kantor Pusat.

 Koneksi antara KPPBC dengan Kantor Pusat dapat menggunakan

beberapa teknologi antara lain MPLS, VPN internet, VPN dial atau teknologi lainnya yang dinilai baik dan aman.

 Untuk saat ini semua KPPBC menggunakan teknologi MPLS sebagai

Main Link. Dalam hal main link-nya mengalami gangguan, backup

link-nya adalah VPN Internet atau VPN Dial.

 JIka ada perubahan program aplikasi di Kantor Pusat, program aplikasi

yang di-install di KPPBC otomatis akan ter-update/disesuaikan dengan

program aplikasi di Kantor Pusat ketika user melakukan login ke aplikasi.

Tidak diperlukan petugas/kegiatan khusus untuk meng-install ulang

aplikasi tersebut.

 Data yang direkam di KPPBC secara langsung (real time) dapat dipantau

oleh Kantor Pusat. Demikian juga sebaliknya. Tetapi data itu hanya bisa

dibuka/dilihat sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada user.

Mulai tahun 2012 DJBC telah mengembangkan 1 aplikasi cukai lagi yaitu SACS-2, di mana SACS-2 merupakan kelanjutan dari SACS-1. Adapun korelasi antara kedua aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 1.19

(31)

14

Penjelasannya adalah :

 SACS-1 adalah sistem aplikasi yang mengakomodir pelayanan cukai hasil

tembakau, dimana ada 2 menu jenis layanan yaitu workflow (Merk HT,

Penundaan, P3C,CK-1) dan back-office (NPPBKC, CK-4C, CK-2, CK-3).

Selain itu ada menu yang bukan merupakan layanan yaitu Admin User

dan Reporting.

 SACS-2 adalah system aplikasi lanjutan dari SACS-1 yang

mengakomodir pelayanan cukai hasil tembakau, EA, dan MMEA. Semua

layanan pada SACS-2 bersifat workflow yang artinya adalah layanan

pada aplikasi menyesuaikan dengan SOP manual-nya.

 Antara SACS-1 dengan SACS-2 saling berhubungan secara timbal balik

dan saling mendukung. NPPBKC pada SACS-2 mendapatkan data dari SACS-1, sedangkan SACS-2 menyuplai data CK-2 dan CK-3 kepada SACS-1.

 Data yang menyuplai SACS-2 dan SACS-1 tidak hanya dari perekaman

manual saja, tetapi melalui jalur internet yang dikirim oleh pengusaha

melalui Aplikasi SAC Online (CK-5 dan CK-4).

 Untuk mendaftarkan pegawai ke dalam SACS-2 ada 1 aplikasi yang

melakukan hal tersebut, yaitu Applications Manager. Applications

Manager ini mempunyai 2 fungsi yaitu mendaftarkan pegawai dan

mendaftarkan pengusaha BKC yang akan menggunakan SAC Online.

 Setelah petugas BC terdaftar pegawai akan terintegrasi ke dalam SSO

(Single Sign On), yang merupakan pintu masuk ke semua aplikasi di

DJBC saat ini dan yang akan datang.

SACS-1, memiliki menu – menu sebagai berikut :

 Registrasi NPPBKC  Pengelolaan Golongan NPPBKC Workflow  Penundaan  P3C  CK-1  CK2 dan CK-3  CK-4C

(32)

15

SACS-2, memiliki menu – menu sebagai berikut :

 CK-2, CK-3 secara workflow

 Fasilitas Tidak Dipungut Cukai

 Fasilitas Pembebasan Cukai

 CK-1A  CK-4A dan CK-4B  CK-5 secara workflow  LACK-1 s.d. LACK-9  Profiling PPIHT  SAC Online Tujuan Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan arsitektur sentralisasi ini adalah sebagai berikut :

a)

Standarisasi Prosedur dan Pelayanan

SACS dibuat berdasarkan sistem prosedur dan peraturan teknis yang berlaku, sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi ini, pelayanan cukai hasil tembakau akan sama di KPPBC manapun atau di KP DJBC karena mengikuti sistem, prosedur, dan peraturan yang berlaku.

b) Standarisasi Data

Dengan adanya SACS akan diperoleh data yang standard dan bersifat

realtime, yang akan berguna dalam pengambilan keputusan dengan tepat.

c) Realtime

Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh petugas di KPPBC dapat dilihat

secara realtime oleh petugas di Kantor Pusat begitu juga sebaliknya, sehingga

pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.

d) Mempermudah Dalam Pengambilan Keputusan

Data yang tersimpan dalam database akan lebih mudah ditampilkan

kembali dengan mudah dan cepat apabila dibutuhkan oleh pengambil kebijakan/pimpinan. Kegiatan pelayanan cukai hasil tembakau di KPPBC juga akan lebih mudah dipantau oleh KP DJBC begitu pula sebaliknya.

(33)

16

e) Mempermudah Pelayanan di KPPBC dan KP DJBC

Dengan adanya Aplikasi Cukai Hasil Tembakau Sentralisasi, diharapkan pelayanan cukai hasil tembakau menjadi lebih mudah, cepat dan akurat, diantaranya dalam hal pengelolaan NPPBKC, merk, data pemesanan pita cukai,

data stock dan transaksi pita cukai, data stock dan transaksi kredit bagi

pengusaha pabrik rokok yang mendapatkan fasilitas penundaan dan pembuatan laporan-laporan yang diperlukan oleh KPPBC.

f) Mempermudah dan Mempercepat Penyediaan Pita Cukai

Dengan Aplikasi Cukai Hasil Tembakau Sentralisasi, proses pemesanan pita cukai dari KP DJBC ke Pencetak pita cukai lebih cepat, karena data pemesanan pita cukai dari KPPBC tidak perlu direkam lagi di KP DJBC. Data pemesanan dapat langsung diproses oleh KP DJBC dibandingkan jika harus menggunakan jasa Pos/jasa penitipan kilat yang masih ada jeda waktu pengiriman.

Proses Pelayanan pada SACS

Pengiriman data pelayanan ke dalam SACS masih dilakukan secara

manual, yaitu pengusaha mengajukan hardcopy ke kantor pelayanan, kecuali

CK-4 dan CK-5, dimana diberikan opsi untk mengajukannya melalui web (SAC

Online). Selain mengajukan ke kantor pelayanan atau melalui web, pengusaha

bisa menggunakan fasilitas layanan mandiri, melalui komputer yang disediakan di kantor pelayanan.

Kegiatan pelayanan pada SAC Sentralisasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu

workflow dan back-office. Workflow artinya kegiatan pelayanan cukai dilakukan

melalui beberapa tahap kegiatan yang dilakukan oleh group user yang terkait

layanan. Sedangkan kegiatan back-office artinya menu aplikasi digunakan

merekam dokumen layanan yang sudah final. Berikut ini adalah pembagian

layanan yang bersifat workflow dan layanan back-office :

1. Layanan Workflow

Layanan yang bersifat workflow adalah seperti tersebut berikut ini :

a. SACS-1

 Fasilitas penundaan pembayaran cukai

 P3C

(34)

17

 Permohonan Tarif/HJE

b. SACS-2

2. Layanan back-office

Layanan yang bersifat back-office antara lain adalah berikut ini :

 NPPBKC

 CK-4

 CK-2/CK-3

Pembagian Group User dan Tugas masing - Masing

SAC Sentralisasi membagi tugas-tugas pelayanan ke dalam group user

dan menu. Group user ini ada yang terkait dengan workflow pelayanan dan tidak

terkait dengan workflow pelayanan. Group user dan menu aplikasi dibagikan

pada 4 kelompok pengguna aplikasi ini berdasarkan tupoksi di kantor pelayanan, yaitu :

SACS-1

1. Seksi kepabeanan dan cukai

Secara garis besar tugas group user pada seksi kepabeanan antara lain :

pengelolaan NPPBKC, pelayanan Tarif/HJE, pelayanan CK-1. Adapun group

user pada seksi ini adalah : Penerimaan dokumen, validator cukai, pemeriksa

cukai, Seksi cukai.

2. Seksi Perbendaharaan

Secara garis besar tugas group user pada seksi perbendaharaan antara

lain : pelayanan fasilitas penundaan pembayaran cukai, pelayanan P3C,

pelayanan CK-2/CK-3, dan pelayanan CK-4. Adapun nama group user pada

seksi ini adalah : Penerimaan dokumen perbendaharaan, Validator

Perbendaharaan, Pemeriksa perbendaharaan, Seksi Perbendaharaan,

Pengelolaan Pita.

3. Seksi P2

Untuk seksi P2 tugasnya adalah merekam pemblokiran NPPBKC yang melakukan pelanggaran.

4. Group user lainnya

Kelompok group user ini tidak terkait dengan kegiatan workflow ataupun

back-office. Nama group user yang ada pada kelompok ini adalah : Kepala

Kantor, admin, Client Coordinator, Kepatuhan Internal.

(35)

18

Group User pengusaha BKC dibuat sebagai akses bagi pengusahan dalam menyampaikan P3C atau CK-1 yaitu dengan cara merekam permohonan P3C atau CK-1 di kantor pelayanan.

SACS-2

1. Seksi kepabeanan dan cukai;

Secara garis besar tugas group user pada seksi kepabeanan antara lain melakukan pelayanan: Fasilitas Tidak Dipungut Cukai, Fasilitas Pembebasan Cukai, Tarif/HJE MMEA, pelayanan CK-1A, CK-2, CK-3. Adapun group user pada seksi ini adalah : Penerimaan dokumen, pemeriksa cukai, seksi cukai

2. Seksi Perbendaharaan;

Secara garis besar tugas group user pada seksi perbendaharaan antara lain pelayanan: P3C MMEA, perekaman SSPCP. Adapun nama group user pada seksi ini adalah : Pendok perbend, Pemeriksa perbendaharaan, Seksi Perbendaharaan, Pengelolaan Pita.

3. Seksi P2;

Untuk seksi P2 tugasnya adalah melakukan profiling PPIHT.

4. Kepala Kantor;

Tugas kepala kantor ada di dalam proses pelayanan Tarif/HJE MMEA.

5. Pengusaha BKC;

Tugas pengusaha BKC adalah mengajukan CK-4 dan CK-5 melalui media

(36)

19

Untuk menguji pemahaman anda dalam materi kegiatan belajar 1, silahkan anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Jelaskan perkembangan sistem aplikasi cukai mulai tahun 2001 hingga

menjadi SACS!

2. Jelaskan spesifikasi komputer yang digunakan oleh client untuk

mengakses SACS!

3. Jelaskan spesifikasi jaringan yang digunakan oleh KPPBC untuk

mengakses SACS!

4. Jelaskan Spesifikasi software SACS di KPPBC!

5. Jelaskan arsitektur SACS!

Rangkuman materi kegiatan belajar 1 dapat kami ringkaskan sebagai berikut :

1. Sistem Aplikasi Cukai Sentralisasi (SACS) adalah sistem aplikasi yang

digunakan untuk membantu kegiatan pelayanan cukai di kantor pelayanan maupun di kantor pusat.

2. Adanya 3 (tiga) alternatif jaringan yang digunakan untuk menghubungkan

kantor pelayanan dengan kantor pusat, yaitu : MPLS, VPN Internet, dan

VPN Dial-Up.

3. Dengan arsitekturnya yang sentralisasi ini pelayanan cukai dapat dilakukan

secara mudah, cepat, dan mengikuti standar aturan/prosedur yang berlaku.

1.2. Latihan

(37)

20

Kerjakan latihan formatif berikut dengan cara memilih salah satu pilihan jawaban yang paling benar.

1. Sistem aplikasi cukai mulai dikembangkan pada tahun : ….

a. 2000 b. 2001 c. 2002 d. 2003

2. Versi aplikasi yang mulai dibangun pada tahun 2003 adalah …

a. Server

b. PC

c. Server dan PC

d. Tidak ada

3. Dalam periode tahun 2008 s.d. 2011 SACS telah diimplementasikan di ...

a. 30 KPPBC b. 32 KPPBC c. 34 KPPBC d. 36 KPPBC

4. Dokumen utama yang menjadi dasar untuk membangun SACS adalah

a. TOR (Term Of Reference)

b. Nota Dinas c. Surat Tugas

d. Catatan Hasil Rapat

5. Yang bukan merupakan sistem aplikasi yang terkait dengan pelayanan

cukai adalah : a. SACS-1 b. SACS-2

c. SAC Online

d. Smart Client

6. Pernyataan yang benar terkait dengan platform SACS adalah : …

a. SACS-1 menggunakan .NET framework

b. SACS-2 memerlukan instalasi aplikasi

c. Server Database berada ada di masing – masing kantor pelayanan

(38)

21

d. Kegiatan yang dilakukan di kantor pelayanan tidak bisa dipantau secara

realtime

7. Pernyataan yang tidak benar terkait dengan user login adalah :

a. Cara login user SACS-1 dan SACS-2 adalah sama.

b. SACS-2 Login menggunakan SSO (Single Sign On)

c. Pendaftaran user SACS-2 menggunakan aplikasi Applications Manager

d. Pendaftaran user pada SACS-1 dilakukan oleh user Administrator

8. Pernyataan yang benar terkait dengan installer SACS adalah :

a. Terdapat 3 jenis installer untuk SACS-1

b. Terdapat 2 jenis installer SACS-1

c. Terdapat 1 jenis installer untuk SACS-2

d. Untuk installer SACS-1 yang menggunakan jaringan VPN internet sama

dengan installer untuk MPLS.

9. Yang bukan teknologi jaringan yang digunakan untuk koneksi SACS-1 saat

ini

a. MPLS

b. VPN Internet

c. VPN Dial d. Ftp

10. Yang bukan merupakan tujuan yang ingin dicapai dengan arsitektur sentralisasi adalah :

a. Standarisasi Prosedur dan Pelayanan b. Standarisasi Data

c. Realtime

d. Desentralisasi

11. Yang bukan merupakan layanan yang disediakan melalui SACS adalah

a. Pengajuan CK-5 secara online

b. Pengajuan CK-1 secara online

c. Pengajuan CK-4 secara online

d. Pengajuan CK-4 dan CK-5 secara manual

12. Yang bukan merupakan layanan yang bersifat workflow pada SACS-1

adalah :

a. Fasilitas Penundaan Pembayaran Cukai b. Permohonan Tarif/HJE

(39)

22

c. P3C d. CK-4

13. Yang bukan layanan Back-office pada SACS-1 adalah :

a. NPPBKC b. CK-4 c. CK-2/CK-3 d. P3C

14. Yang bukan merupakan user pada Seksi kepabeanan dan cukai pada

SACS-1 adalah

a. Penerimaan dokumen

b. Validator

c. Seksi cukai

d. Pemeriksa Perbendaharaan

15. Yang bukan merupakan user pada bidang pelayanan kepabeanan dan

cukai pada SACS-2 adalah a. Penerimaan

b. Validator

c. Pemeriksa Cukai d. Kasi Pabean Cukai

(40)

23

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus berikut.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai: 91 % s.d 100 % : Sangat Baik 81 % s.d. 90,99 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang 0 % s.d. 60,99 % : Sangat Kurang

Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya. Jika belum mencapai angka 81%, kami menyarankan agar Anda mengulang kembali materi kegiatan belajar ini.

(41)

24

PENGENALAN MENU SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI

A. ADMINISTRASI SACS

Administrasi SACS adalah kegiatan–kegiatan persiapan yang harus dilakukan sebelum kegiatan pelayanan dilakukan, antara lain adalah pendaftaran

user pegawai, pendaftaran user pengguna jasa, dan setting nomor agenda

SACS-1

Sebelum memulai memulai SACS harus dipastikan bahwa aplikasi sudah

siap digunakan. Ada 2 hal yang harus disiapkan yaitu user dan setting nomor

agenda. Kedua menu tersebut ada di dalam group menu ‘Administrasi Aplikasi’.

KEGIATAN

BELAJAR

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami menu SACS yang terkait dengan :

a) Administrasi SACS b) Pelayanan NPPBKC.

c) Pelayanan Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai d) Pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai

e) Pelayanan Fasilitas Pembebasan Cukai f) Pelayanan Tarif/HJE HT dan MMEA. g) Pelayanan P3C HT dan MMEA.

h) Pelayanan pemesanan Pita cukai CK-1 dan CK-1A. i) Pelayanan CK-2 dan CK-3.

j) Pelayanan CK-4.

k) Pelayanan Pemberitahuan Mutasi BKC (CK-5) l) Pelayanan Profiling PPIHT

(42)

25

Yang akan di capai dengan dijalankan 2 menu tersebut adalah : petugas

BC yang terkait langsung dapat didaftarkan sebagai user aplikasi (Data User),

penomoran otomatis atas beberapa layanan P3C dan CK-1 dan setting nomor

agenda (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Menu Admin

Sedangkan untuk setting menu aplikasi didaftarkan per Kantor Pelayanan,

oleh Direktorat IKC untuk yang pertama kali saja. Grup user pada SACS-1:

 Admin

 Penerimaan Dokumen Cukai

 Validator Cukai

 Pemeriksa Cukai

 Kasi Cukai

 Penerimaan Dokumen Perbendaharaan

 Pengelolaan Pita Cukai

 Validator Perbendaharaan

 Pemeriksa Perbendaharaan

 Kasi Perbendaharaan

Selanjutnya untuk pendaftaran petugas BC ke dalam aplikasi dilakukan oleh user Admin. Setelah didaftarkan, selanjutnya adalah melakukan login ke

SACS-1. Menu ini ada di user admin kantor pelayanan menggunakan user = NIP,

password (default) = 1234 (Gambar 2.2).

(43)

26

Untuk menjaga keamanan aplikasi, password sebaiknya segera diganti

agar tidak digunakan oleh orang yang tidak berhak.

SACS-2

Sebelum menerapkan SACS-2, KPPBC akan didaftarkan terlebih dahulu

pada aplikasi, dan grup user-nya. Pendaftaran aplikasi dan group user-nya untuk

pertama kali dilakukan oleh Direktorat IKC.

Sejak diterapkannya sistem SSO (Single Sign On) semua pegawai secara

otomatis mempunyai 1 user account untuk mengakses semua aplikasi yang

dibangun oleh DJBC. Sebelum dapat digunakan, user account tersebut harus

diaktifkan terlebih dahulu di Portal Intranet Pegawai Bea Cukai di

http://www.beacukai.go.id/intranet/index.php (Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Aktivasi User SSO Bea Cukai

SAC Online

Agar bisa login ke SAC Online, pengusaha BKC harus terdaftar sebagai

user Sistem Cukai Online. Pendaftaran ke dalam SAC Online dilakukan melalui

3 tahap, yaitu : Pendaftaran User Akses, Pendaftaran User Aplikasi Cukai Online,

Approval User Aplikasi Cukai Online.

1. Pendaftaran user akses

Pendaftaran user akses merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengajukan user dan password untuk mengakses ke semua aplikasi DJBC

(44)

27

Terdapat 3 jenis data yang harus diisi oleh pengusaha yaitu : data identitas

user, data yang melakukan pendaftaran, dan data username dan password.

Yang perlu ditekankan di sini adalah dalam hal identitas user-nya adalah

NPWP di mana NPWP yang dibaca oleh sistem adalah 9 digit nomor awalnya.

Dengan adanya sistem identifikasi dengan menggunakan 9 digit NPWP

lazim digunakan sehingga tidak semua perusahaan dalam 1 group

memerlukan pendaftaran user akses. Artinya cukup 1 perusahaan saja

yang melakukan pendaftaran sebagai User Admin Induk (UAI), sedangkan

perusahaan 1 group yang melakukan pendaftaran cukup didaftarkan oleh

UAI, baik itu pengguna jasa yang ada di kantor pelayanan yang sama atau tidak. Adapun hubungan antara UAI dan UAC dapat dilhat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Skema Hubungan Admin Induk – Admin Cabang

Dari gambar 2.4 tersebut, dapat dijelaskan bahwa :

1) Admin Induk dapat membuat user turunan yaitu Operator Induk dan

Admin Cabang.

2) Operator tidak mempunyai kewenangan untuk membuat user turunan

3) Admin Cabang hanya bisa membuat user turunan berupa Operator

Cabang

Untuk mendapatkan user password aplikasi cukai online melalui website

(45)

28

(gambar 2.5). Melalui email yang telah didaftarkan kode aktivasi user

account dikirimkan. Melalui kode aktivasi tersebut user akses diaktifkan.

Gambar 2.5 Pendaftaran User Akses

2. Pendaftaran user aplikasi cukai online

Pendaftarn user aplikasi cukai online harus dilakukan oleh semua user

account baik yang terdaftar sebagai admin atau operator.

Setelah diaktifkan, user account dapat digunakan untuk membuat user

akses cukai online, setelah dilakukan approval oleh petugas di kantor

pelayanan (Gambar 2.6). Hasil pendaftaran tersebut dicetak dan diajukan

secara manual untuk proses approval di kantor pelayanan.

(46)

29

3) Approval user Akses Cukai Online

Pengusaha BKC yang telah mendaftar user cukai online dan telah

mencetak bukti pendaftaran dan dokumen pendukungnya untuk dibawa ke kantor

pelayanan untuk diperiksa dan di-approve menggunakan menu Administrasi

Akses Aplikasi Cukai Online.

Setelah melakukan pendaftaran user cukai online, kegiatan selanjutnya adalah

memverifikasi pendaftaran tesebut. Verifikasi dilakukan dengan membandingkan

hasil perekaman dengan database NPPBKC dan meneliti dokumen pelengkap

pendaftaran, kemudian mencetak persetujuan akses jika permohonan aksesnya disetujui.

B. PELAYANAN NPPBKC

Setiap orang yang menjalankan kegiatan di bidang cukai hasil tembakau wajib memiliki izin berupa NPPBKC. Sebelum mengajukan permohonan memiliki NPPBKC, pengusaha pabrik atau importir terlebih dahulu harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada kepala kantor yang mengawasi untuk dilakukan pemeriksaan lokasi, bangunan, atau tempat usaha.

NPPBKC adalah induk dari kegiatan–kegiatan cukai yang lainnya sehingga berjalan atau tidaknya kegiatan–kegiatan yang lain amat tergantung dari kegiatan

ini. Kegiatan pelayanan NPPBKC pada SACS bersifat back-office artinya adalah

setelah NPPBKC diterbitkan secara manual, kemudian nomornya harus direkam ke dalam aplikasi. Kegiatan ini dilakukan pada seksi pabean dan cukai.

Terdapat 2 menu yang harus dijalankan sebelum NPPBKC dapat

digunakan, yaitu : Registrasi NPPBKC dan Pengelolaan Golongan

1. Registrasi NPPBKC

Fungsi menu Perekaman Registrasi NPPBKC adalah untuk merekam data

formulir isian registrasi cukai yang terdiri atas 6 form isian yaitu:

a) Dokumen Pendukung (Form A)

b) Data Umum Perusahaan (Form B)

c) Data Penanggung Jawab Dan Pengurus (Form C)

d) Data kapasitas (Form D)

e) Data Perpajakan, Keuangan, dan Pembukuan (Form E)

f) Data Lainnya (Form F)

Terdapat tanda centang hijau pada form, jika sudah diisi secara lengkap. Setelah

(47)

30

perekaman nomor NPPBKC berdasarkan hardcopy SKEP NPPBKC yang telah

diterbitkan secara manual (Gambar 2.7).

Gambar 2.7 Perekaman Registrasi NPPBKC

2. Pengelolaan Golongan

Pengelolaan golongan adalah kegiatan perekaman golongan dan jenis produksi perusahaan berdasarkan SKEP Golongan yang telah diterbitkan secara

manual. Perekaman golongan pabrik dan jenis produksi berdasarkan penetapan

golongan dan jenis produksi yang dikeluarkan oleh kantor pelayanan. Gambar

menu pengelolaan golongan dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1

Berdasarkan golongan dan jenis produksi yang direkam sistem secara otomatis akan menciptakan kode personal berdasarkan nama perusahaan. Golongan dan jenis produksi ini nantinya akan berpengaruh pada besarnya tarif spesifik pada saat pengajuan merk.

Gambar 2.8 Pengelolaan Golongan

Centang Hijau Menginput Gol/jenis prod berdasarkan SKEP Penetapan Golongan

(48)

31

C. PELAYANAN PERMOHONAN PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI

Adalah menu-menu untuk memproses penerbitan permohonan penundaan

pembayaran cukai. Proses penerbitan permohonan tersebut dilakukan secara

workflow, melalui kegiatan–kegiatan pada menu sebagai berikut :

1. Perekaman Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk merekam hardcopy permohonan penundaan yang

diajukan oleh pengusaha BKC. Menu tersebut dijalankan oleh user group

penerimaan dokumen (Gambar 2.5)

Gambar 2.9 Perekaman Permohonan Penundaan

Menu di atas juga digunakan untuk merekam permohonan penundaan pembayaran cukai yang baru atau perpanjangan.

2. Pemeriksaan Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk menuangkan pilihan keputusan hasil pemeriksaan

penundaan dan keterangan rekomendasinya. Menu pemeriksaan permohonan

penundaan yang dapat diakses oleh group user pemeriksa perbendaharaan ini

(49)

32

Gambar 2.10 Pemeriksaan Permohonan Penundaan

Fitur lain dari menu tersebut adalah dapat melihat data pemesanan pita cukai

3 bulan atau 6 bulan terakhir sebagai dasar pertimbangan sebelum mengambil hasil pemeriksaan.

3. Keputusan Permohonan Penundaan

Adalah menu untuk menuangkan hasil keputusan atas permohonan

penundaan yang telah dilakukan pemeriksaan permohonan penundaan. Menu

Keputusan Permohonan Penundaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Gambar 2.11):

Gambar 2.11 Keputusan Permohonan Penundaan

Sama seperti menu pemeriksaan penundaan, menu ini juga mempunyai

fungsi untuk melihat/mengecek CK-1 6 bulan atau 3 bulan terakhir. Setelah

menjalankan menu ini SKEP Penundaan harus direkam nomor dan tanggal

SKEPnya yang diambil dari pembukuan secara manual.

(50)

33

Adalah menu untuk merekam nomor dan tanggal permohonan Penundaan

Pembayaran Cukai yang telah disetujui oleh Kasi Perbendaharaan. Nomor dan tanggal ini diambil dari nomor pada buku agenda kantor pelayanan. Setelah proses ini dilakukan, SKEP Penundaan belum bisa digunakan, sebelum direkam pemberlakuan SKEP Penundaan.

5. Pemberlakuan SKEP Penundaan

Adalah menu untuk mengaktifkan SKEP Penundaan yang telah direkam

nomor dan tanggal SKEP-nya. Kegunaan menu ini akan sangat penting jika

SKEP Penundaan yang baru diterbitkan adalah SKEP Penundaan perubahan

pagu penundaan, karena setelah dijalankannya menu ini maka SKEP

Penundaan yang baru akan aktif sedangkan SKEP Penundaan yang lama

menjadi non aktif. Selama menu ini belum dijalankan, maka CK-1 Kredit akan

memotong SKEP Penundaan yang di lama.

D. PELAYANAN FASILITAS TIDAK DIPUNGUT CUKAI (PBCK-1)

Menu Pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai terdapat SACS-2. Menu ini

digunakan untuk memproses pelayanan Fasilitas Tidak Dipungut Cukai (gambar 2.7). Gambar ini adalah menu perekaman PBCK-1 yang merupakan proses pertama dari siklus layanan. Berturut–turut proses selanjutnya adalah: Pemeriksaan oleh kasi pabean cukai, pemeriksaan oleh kepala kantor, dan penetapan.

Gambar 2.12 Perekaman (PBCK-1)

Untuk PBCK-1 yang baru akan diterbitkan NPPP baru, sedangkan PBCK-1 perpanjangan memakai NPPP yang lama.

E. PELAYANAN FASILITAS PEMBEBASAN CUKAI (PMCK)

Menu Pelayanan Fasilitas Pembebasan Cukai pada SACS-2. Menu ini digunakan untuk memproses permohonan fasilitas pemebebasan cukai.

(51)

34

Terdapat 5 jenis fasilitas pembebasan yaitu : PMCK-1, PMCK-2, PMCK-3, PMCK-4, dan PMCK-5. Proses pelayanan fasilitas pembebasan ini melibatkan tidak hanya petugas di kantor pelayanan, tetapi juga petugas BC yang ada di KP DJBC. Terdapat 12 tahap layanan, yaitu :

1. Perekaman hardcopy permohonan PMCK-1

2. Perekaman Selesai

3. Memeriksa Permohonan oleh Pelaksana

4. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasi Kepabeanan dan Cukai 5. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kepala Kantor

6. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Pelaksana Seksi Aneka Cukai I 7. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasi Aneka Cukai I

8. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Kasubdit Aneka Cukai 9. Permohonan PMCK-1 Ditolak

10. Memeriksa Permohonan PMCK-1 oleh Direktur Cukai 11. Penomoran Keputusan Pembebasan

12. Permohonan Selesai

Gambar 2.13 Perekaman PMCK-1

F. PELAYANAN TARIF/HJE HT DAN MMEA

HASIL TEMBAKAU

Setelah NPPBKC dan penetapan golongannya direkam, pelayanan Tarif/HJE dapat diproses. Proses pelayanan Tarif/HJE ini dilakukan secara

Gambar

Gambar 1.7 Layar Application Access
Gambar 2.11 Keputusan Permohonan Penundaan
Gambar 2.22 Validasi dan Penomoran CK-1
Gambar 2.23 Urutan Pelunasan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian PBB perusahaan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 untuk SPPT 2015 menggunakan metode harga pasar belum sesuai dengan Standar Penilaian

2 Effendi Perangin , Hukum Agraria Indonesia , CV.. Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 yang merubah beberapa pasal, kemudian diganti dengan Peraturan Menteri Agraria

Dengan majunya 3d Animasi di Indonesia ada baiknya pemerintah Negara mendukung dengan peralatan yang lebih canggih untuk menunjang karya seni animasi di

Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan- produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang

Aplikasi dengan Komputer (Testing Computer Application Controls) Menyebutkan dua jenis pendekatan pengendalian aplikasi dengan komputer: Pendekatan Black-Box dan

dapat diketahui bahwa keputusan dividen berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pendanaan akan tetapi secara keseluruhan antara keputusan investasi, keputusan pendanaan

Tanpa aplikasi NAA atau dengan konsentrasi NAA 1,5 mg kg -1 disertai dengan BAP 2 mg kg -1 memberikan jumlah daun yang lebih banyak; konsentrasi NAA maupun BAP secara

Minat beli terlihat masih cukup kuat baik dari investor local maupun asing, namun sentiment negative bursa regional dapat menghambat pergerakan indeks sehingga