KAWASAN RAWAN AIR
7. Pelestarian Air Baku
Hampir seluruh sumber air baku yang digunakan waktu ini dan untuk pengembangan di waktu yang akan datang berada di luar wilayah Kabupaten Wonogiri. Semenetar itu juga ada kecenderungan terancamnya pelestarian sumber air baku tersebut. Dengan demikian ada dua masalah strategis menegnai air baku ini.
a) Masalah perlindungan hukum b) Masalah perlindungan fisik
4.4.4 Program yang Diusulkan
Secara garis besar hasil analisis sistem Kebutuhan Program dari PDAM sebagai berikut :
1. Program yang sedang dilaksanakan tahun 2010/2011 a. IKK Manyaran
Pembangunan SPAM pedesaan Kap. 10 lt/dt b. Joho Wonogiri – Grobog
Reservoir Kap 500 m3 dan perluasan jaringan pipa Grobog c. IKK Boto
Pompa Intake Kap. 25 lt/dt dan perluasan jaringan Pipa Kota Batu d. Program bantuan dari Australia AusAID)
Dalam pelaksanaan tahun 2010 – 2011. Program yang tujuannya untuk percepatan pencapaian Sambungan Rumah yang sasarannya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
PDAM mendapat bantuan dari AusAid sebesar Rp 5 milyar dengan capaian SR 2000 unit.
2. Usulan program tahun 2012-2016
1. Bantuan yang telah disetujui dari Pemerintah Pusat : a. Program Air Baku
Program Air Baku merupakan program Air Baku Regional. Air baku yang diambil dari Waduk Serba Guna Wonogiri (Gajah Mungkur) dengan debit rencana 1800 lter / detik. Air Baku Regional meliputi 5 (lima) wilayah yaitu 4 (empat) Kabupaten dan 1(satu) Kota (Regional Wosusokas) :
1. Kabupaten Wonogiri, 2. Kabupaten Sukoharjo, 3. Kota Surakarta,
4. Kabupaten Karanganyar, 5. Kabupaten Sragen. b. Bantuan dari Perbankan
IKK Slogohimo Kec. Slogohimo Kab. Wonogiri
2. Prioritas Usulan Program
A. Bantuan AUSAID (Pemerintah Australia)
Usulan Penambahan Tahap II dengan capaian SR 2000 unit B. Bantuan dari Pemerintah Hungaria :
a. IPA Wuryantoro Kap. 20 lt/dt
b. IPA Purwantoro – Kismantoro Kap. 10 lt/dt C. Bantuan dari JEICA (Pemerintah Jepang)
Pengembangan SPAM IKK Paranggupito (Desa Johunut dan Gendayaan)
D. Bantuan dari Pihak ketiga dari UNDIP dan UNES sedang dirintis bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibility) Pertamina E. Dan lain-lain (lihat Lampiran Memorandum)
4.5 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4.5.1 Program Nasional Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) bagi Kabupaten Wonogiri adalah sesuai dengan program nasional Indonesia untuk mencapai target Millenium Development Goal (MDG), yaitu mengurangi separuh dari jumlah masyarakat yang belum memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan pada tahun 2015
Keikutsertaan Kabupaten Wonogiri, dalam PAMSIMAS mempunyai tujuan; meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi, meningkatkan kepedulian pola hidup bersih, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, melaksanakan kontruksi, melakukan operasi dan pemeliharaan serta mengupayakan prasarana dan sarana yang dibangun agar dapat berkelanjutan.
Pelaksanaan PAMSIMAS di Kabupaten Wonogiri, akan mengikuti metoda pelaksanaan PAMSIMAS secara Nasional dengan mengikuti: Pedoman Umum PAMSIMAS, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) PAMSIMAS, dan Petunjuk Teknis Proyek PAMSIMAS.
Secara umum pendekatan pelaksanaan PAMSIMAS adalah Pembangunan Partisipatif Berbasis Masyarakat, meliputi;
Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi Pengembangan produktivitas desa
Manajemen Proyek
Sumber Dana dan Klasifikasi Desa
Sumber dana program PAMSIMAS di Kabupaten Wonogiri, adalah hibah Pemerintah Pusat yang dianggarkan dalam DIPA Pusat, DIPA Provinsi Jawa Tengah dan DIPA Kab. Wonogiri. Pemerintah Kabupaten akan menyediakan kontribusi untuk membiayai kegiatan pendukung dan cost sharing (dana pendamping), sedangkan masyarakat akan menyediakan kontribusi berupa dana tunai sebesar 4% dari total biaya fisik, dan kontribusi berupa material dan/atau tenaga kerja sebesar 16% dari total biaya fisik.
Untuk kebutuhan penyusunan usulan ini, Pemerintah Kabupaten Wonogiri. telah melakukan seleksi desa berdasarkan kriteria yang sudah disepakati pada Lokakarya tingkat Nasional yaitu :
1. Desa/kelurahan miskin (bobot 30 %)- (Survey BPS 2005/data terakhir)
2. Desa/kelurahan dengan prevalensi penyakit terkait air yang tinggi. ( bobot 25%) - (Data Dinkes mengenai angka Kejadian Diare)
3. Desa yang terbatas akses terhadap air minum & sanitasi. (bobot 30%) - (Data Dinkes dan Potdes)
(terbatas pada kualitas, kuantitas dan kontinuitas)
4. Lebih diutamakan pada desa-desa yang belum mendapatkan proyek sejenis dalam 2 tahun terakhir (bobot 15%)- (Data Dinkes/PU)
Daftar desa hasil seleksi dibuat berdasarkan ranking sesuai kriteria tersebut diatas, dapat dilihat pada Tabel. Sesuai dengan pendekatan pelaksanaan PAMSIMAS, maka untuk memilih prioritas Desa yang akan mengikuti PAMSIMAS diberlakukan persyaratan keikutsertaan yaitu;
1.
Adanya pernyataan kesediaan masyarakat untuk menyediakan kontribusi berupa: Dana tunai untuk konstruksi sebesar 4% dari total biaya Material dan/atau Tenaga sebesar 16% dari total biaya
2.
Kesanggupan Menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan prasarana yang dibangun Membayar iuran
Rencana Kegiatan
1. Peningkatan Akses Air Minum
Peningkatan system air minum di Kab Wonogiri direncanakan memanfaatkan sumber air baku dari Sumber Mata Air yang ada.
2. Peningkatan Akses Sanitasi
Peningkatan akses sanitasi di Kab Wonogiri direncanakan dengan membangun sarana MCK Umum layak pakai dan jamban keluarga.
Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Perbaikan Sanitasi Dasar Untuk memperoleh dampak kesehatan yang maksimal atas intervensi PAMSIMAS, serta untuk mengurangi kasus diare dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan air, maka promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan dilakukan dengan tujuan untuk merubah perilaku. Kegiatan promosi PHBS akan dilakukan dengan pendekatan berbasis keluarga, kelompok masyarakat, dan melalui sekolah.
Promosi PHBS ditujukan pada semua lapisan masyarakat, terutama kaum wanita dan anak-anak. Hal ini akan mendukung dan melengkapi komponen pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Kegiatan pokok promosi PHBS terdiri dari:
Pelaksanaan Perbaikan Sanitasi Dasar melalui pendekatan CLTS secara non-subsidi.
Pelaksanaan Survey data dasar PHBS dan kampanye PHBS.
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan melalui media komunikasi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan partisipatif.
Pengembangan Institusi
Kesinambungan investasi yang telah dikeluarkan untuk program PAMSIMAS di Desa sangat bergantung dari adanya suatu struktur institusi dan organisasi yg sesuai dengan kebutuhan peningkatan partisipasi masyarakat dan kebutuhan Pemerintah Daerah.
Kegiatan Pengembangan Institusi ini meliputi:
Penyusunan Regulasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis masyarakat