• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Landasan Teori 1. Self-disclosure

2.1.8. Pemahaman Internet

Jaringan internet sukses dikembangkan dan dicoba pertama kali pada tahun 1969 oleh US. Departement of Defense dalam proyek ARPNet (Advance Research Project Network). Semenjak itu perkembangan internet berlangsung sangat pesat. Faktor pencetus menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan dunia adalah perkembangan World Wide Web (WWW) yang dirancang oleh tim Berners-Lee dan staf ahli dari laboratorium CERN (Conseil European Pour la Recherche Nuclaire) di Jenewa pada tahun 1991. (Raharjo,

Internet (interconnection networking) merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Seperti yang diketahui internet merupakan bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio, dan telepon (Bungin, 2006:135).

Internet dapat diartikan sebagai sekumpulan jaringan yang terdiri atas jutaan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan suatu aturan komunikasi jaringan komputer sama. Pada dasarnya internet merupakan jaringan komputer sangat besar yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil di seluruh dunia dan saling terhubung satu sama lain. (Raharjo, 2002:60)

Internet memiliki karakteristik unik dan mampu mengadakan interaktif luas. Internet mempunyai karakteristik interactivity menurut Rafaeli dalam Jaffe et’al (1995:3), internet berpotensi disebut “interpersonal mass medium” (media massa interpersonal). Faktor interpersonal ini membuat CMC memiliki kapabilitas sebagai media massa pertama yang bersifat “many-to- many”. Peranan internet sebagai media baru dengan keunggulan interaktif dan membangun hubungan secara personal, kelompok maupun massa.

Kemampuan internet tidak hanya terbatas pada kecanggihan hardware, namun juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software

komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cyber communication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa jenis

seperti dijelaskan oleh Kadir (2003:370), berikut ini: a. Surat elektronis.

b. Surat bersuara (voice mail). c. Forum diskusi.

d. Sistem percakapan tertulis (chat). e. Konferensi suara.

f. Konferensi video.

g. Sistem pertemuan elektronis.

Pada awalnya, internet memiliki misi sebagai saluran khusus untuk keperluan akademisi dan penyedia sarana bagi para peneliti dalam mengakses data dari sejumlah sumer daya perangkat keras komputer. Saat ini internet semakin berkembang menjadi media komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga cukup menyimpang dari misi awalnya.

Supiyanto (2005:15) berpendapat, dengan adanya internet saat ini rasanya manusia yang menggunakannya seolah bisa “menggenggam dunia”. Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia tersedia melalui internet baik yang mengeluarkan biaya maupun tidak. Manusia mampu berkomunikasi serta menemukan informasi melalui data teks, gambar, video, suara, bahkan komunikasi audio-visual dari segala penjuru dunia.

Melalui internet, jarak, ruang, serta waktu bukan lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi sesuai pernyataan Harold Adam Raharjo (2002 : 97):

Introduction of new medium of communication sets in motion deep-routed changed in important societal institutions by influencing orientations about time and space. Writing more than a decade before “The medium is the message” became a part of popular culture.

(Memperkenalkan media baru komunikasi, yang merubah tatanan penting interaksi sosial dengan mempengaruhi orientasi mengenai ruang dan waktu. Tertulis beberapa dekade sebelumnya “media adalah pesan” menjadi bagian dari budaya yang populer).

2.1.9. Cyberspace

Cyberspace sebagai bentuk jaringan komunikasi dan interaksi berbasis komputer menawarkan realitas komunikasi virtual dengan komunitas tersendiri, yaitu komunitas virtual. Sesuai pernyataan Howard Rheingold (Raharjo, 2007:107):

Virtual community is social aggregation that emerge from the net when enough people carry on those public discussion long enough, with sufficient human feeling, to form webs of personal relationships in cyberspace.

(Komunitas virtual adalah kesatuan sosial yang muncul dari internet saat seseorang membawa diskusi publik cukup dengan perasaan manusia, untuk membentuk hubungan pribadi dari jaringan di dunia maya).

Dalam banyak hal, dunia online yang disebut William Gibson dengan cyberspace, mempunyai harapan, moral, dan budaya sendiri yang membedakannya dengan media lain. Karakteristik cyberspace tersebut ialah (Rogers, 1986:5):

Kemampuan sistem komunikasi baru untuk merespon kembali kepada pengguna.

2. Demassified

Media sosial online (cyberspace) bersifat massa dengan control sistem komunikasi pada produser pesan.

3. Asynchronous

Dalam pengertian mempunyai kemampuan untuk mengirim atau menerima pesan pada waktu yang diinginkan oleh individu.

Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi turut memberikan kontribusi besar dalam perkembangan komunikasi melalui cyberspace. Internet yang senantiasa memberikan inovasi dalam memberikan informasi maupun berkomunikasi sebagai fasilitas yang unggul, menyebabkan kenyamanan suatu pihak dalam membangun relasi secara online dengan pihak lain.

Devito (2004:248) menyatakan bahwa dalam MUDs (sebuah permainan online), 93,6% penggunanya bertujuan untuk mencari teman dan membangun hubungan yang romantis. Beberapa diantara mereka menggunakan internet sebagai sarana transaksi dan membangun relasi.

Berdasarkan Devito (2004:249) ada kesimpulan tentang keuntungan-keuntungan dalam membangun relasi secara online melalui cyberspace:

1. Relasi online aman dari serangan secara fisik

2. Kepribadian seseorang muncul terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan komunikasi tatap muka, yakni penampilan fisik seseorang yang terlihat lebih dahulu dan cukup mempengaruhi dalam memulai suatu hubungan.

3. Kemampuan membangun self disclosure yang baik menjadi lebih penting dibandingkan daya tarik fisik dalam membangun intimasi. 4. Relasi online juga berdasarkan prinsip kepercayaan, kejujuran, dan

komitmen seperti layaknya dalam komunikasi tatap muka.

5. Hubungan pertemanan dan romantis dalam relasi online menjadi lebih mudah bagi seseorang yang sangat pemalu.

6. Relasi online sangat menguntungkan bagi seseorang yang mempunyai kekurangan secara fisik dan terdapat pilihan untuk mengungkapkan kekurangannya tersebut atau tidak.

Menjalin relasi dengan cyberspace juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

1. Ketidakmampuan melihat lawan bicara.

2. Ketidakmampuan mendengar suara lawan bicara.

Dokumen terkait