• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman Siswa Mengenai Gaya

BAB III. DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Wawancara I

C.1. Pemahaman Siswa Mengenai Gaya

Pada saat wawancara I, terungkap siswa tidak dapat mendefinisikan gaya dengan benar. Hal ini terlihat saat siswa diminta untuk mendefinisikan gaya. Menurut S3 gaya adalah tekanan dari suatu benda. Menurut S5 Gaya adalah gesekan yang ditimbulkan oleh suatu benda lalu terjadi energi dan menghasilkan suatu daya. S18 berpendapat gaya adalah pergerakan suatu benda akibat gesekan suatu benda, sedangkan menurut S23 gaya adalah suatu tekanan pada suatu benda. Dari seluruh siswa yang diwawancarai hanya S21 dan S30 saja yang hampir benar dalam mendefinisikan gaya. Adapun definisi gaya S21 dan S30 tampak pada cuplikan wawancara berikut:.

P : Coba bisa tidak kamu berikan contoh gaya?(siswa diam tidak bisa menjawab pertanyaan). Coba kalo menurut kalian, gaya itu apa? S30 : Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan benda bergerak. S21 : Gaya, gaya dapat menyebabkan kecepatan, percepatan, waktu. Dari paparan dan cuplikan diatas tampak bahwa definisi gaya yang diberikan oleh semua siswa bercampur dengan berbagai konsep. Misalnya saja pada S21 tercampur dengan konsep waktu, sedangkan pada S30, ia hanya mengetahui jika gaya dapat menyebabkan kecepatan saja, padahal gaya juga dapat menyebabkan perubahan kecepatan, perubahan bentuk, arah gerak benda, dan ukuran suatu benda.

Meskipun S21 dan S30 hampir dapat mendefinisikan gaya dengan benar, namun mereka tidak dapat memberikan contoh mengenai gaya, hal ini berkebalikan dengan S3, S5, S18 dan S30. Meskipun S3, S5, S18 dan S30 tidak dapat mendefinisikan gaya dengan benar, namun mereka dapat memberikan contoh tentang gaya. Misalnya S5 yang memberikan contoh gaya pada pegas. Menurut S5 ketika sebuah benda diletakkan pada pegas maka akan terjadi gaya. Hal ini tampak pada cuplikan wawancara debawah

P : Dah jangan tertawa dong. Dah sekarang, tau gak contoh gaya itu apa?

S18 : Contohnya em . . .m (siswa bingung).

P : Kalo kamu kasih suatu gaya pada benda gitu, gimana contohnya? S18 : Contohnya gaya pada gaya pegas, pada per.

P : Gimana itu per kok punya gaya.

S18 : Karena pada bagian atas terdapat suatu benda, trus trus menghasilkan suatu gaya.

Dari analisis diatas diketahui jika S21 dan S30 berusaha membuat pengertian gaya dari pemahaman mereka tentang gerak dan bukan dari pengalaman sehari-hari, ini hal ini terbukti dari ketidak mampuan mereka dalam memberikan contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari. Dari upaya yang dilakukan S21 dan S30, mereka mulai dapat merumuskan pengertian gaya, meski masih tercampur dengan berbagai konsep lain. Dalam pengertian gaya yang dibuat oleh S21 dan S30 ini, tampak siswa telah mengetahui jika konsep gaya memiliki hubungan dengan konsep gerak, namun mereka mengalami kurang pemahaman dalam hubungan antara gaya dengan gerak. Hal yang berbeda terjadi pada S3, S5, S18 dan S23, mereka sama sekali tidak dapat mendefinisikan gaya, namun mereka dapat memberikan contoh atau menunjukkan peristiwa dimana terjadinya gaya. Misanya saja S5 yang memberikan contoh gaya pegas, ia mengetahui jika suatu benda diletakkan diatas pegas maka akan terjadi gaya, namun ketika diminta menjelaskan gaya, S5 tidak dapat menjelaskan, ini menandakan jika siswa kurang memiliki pemahamanmengenai gaya. Berikut ini gambaran tingkat pemahaman keenam siswa mengenai pengertian gaya menurut Byers dan Herskovick:

Pengertian Gaya

Gambar 3.1

Pada gambar 3.1, S21 dan S30 dimasukkan dalam tahap formal understanding sebab meski mereka tidak dapat memberikan contoh mengenai gaya, namun mereka telah dapat melihat adanya hubungan anatar konsep gaya dengan konsep gerak. S5, S18, S21 dan S23 dimasukkan dalam tahap pemahaman intuitive understanding sebab meski mereka dapat memberikan contoh gaya, mereka tidak dapat merumuskan pengertian gaya dan tidak dapat melihat adanya keterkaitan gaya dengan konsep yang lain

Saat siswa diminta untuk menggolongkan gaya dalam besaran vektor atau skalar, semua siswa dapat menggolongkannya dengan benar. Namun hanya dua dari enam siswa yang dapat memberikan penjelasan perbedaan besaran skalar dan besaran vektor meskipun dengan keraguan yaitu S21 dan 30. Menurut S21 dan S30 besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai besar saja. Hal ini menunjukan jika siswa telah mampu mengolongkan gaya karena pengetahuan mereka mengenai besaran sudah benar. Karena siswa telah mengerti dan mampu menerapkan besaran skalar dan besaran

Relational understanding Formal understanding Instrumental understanding Intuitive understanding S21, S30 S3, S5, S18, S23

P : Kalo kamu besaran vektor itu, besaran yang gimana? S21 : Besaran, besaran yang punya nilai dan arah.

P : Kalo, besaran skalar?

S21 : Besaran yang mempunyai besar. P : Kalo skalar to punya arah tidak?. S21 : Punya juga.

P : La nek gitu, apa bendane skalar ama vektor? S21 : Eh, gak gak punya arah.

Hal yang berbeda terjadi pada S3 dan S23. Menurut S3 besaran vektor adalah besaran yang mempunyai satuan, sedangkan untuk besaran skalar ia tidak mengetahui. Menurut S23 besaran vektor adalah beasaran yang mempunyai arah dan masa sedangkan besaran skalar adalah besaran yang mempunyai masa saja. Dari jawaban yang diberikan oleh S3 dan S23 terlihat siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi karena karena pemahaman mereka mengenai besaran dan satuan kurang. Ini terlihat pada pengertian besaran vektor dan skalar yang dikemukakan oleh S3 dan S23. Pengertian mereka mengenai besaran vektor dan besaran skalar bercampur dengan konsep masa dan satuan seperti terlihat pada cuplikan berikut ini:

P : Besaran vektor itu besaran yang bagaimana? S23 : Besaran yang mempunyai masa dan arah.

P : Kalo gaya skalar, eh kok gaya skalar, kalo besaran skalar? S23 : Besaran yang mempunyai masa tok.

Kesalahan yang terjadi pada pengertian besaran vektor dan skalar S3 dan S23 menandakan jawaban yang diberikan siswa saat menggolongkan gaya dalam besaran vektor atau skalar hanya berupa terkaan atau hafalan semata, oleh karena itu pemahaman S3 dan S23 termasuk pada tahap intuitive undestanding.

Pada S5 dan S18, mereka sama sekali tidak dapat menjawab ketika diminta menjelaskan besaran vektor dan besaran skalar. Hal ini menunjukkan jika jawaban mereka yang benar saat menggolongkan gaya kedalam besaran skalar atau besaran vektor hanya berdasarkan hafalan atau hanya berupa terkaan, oleh karena itu pemahaman S5 dan S18 termasuk pada tahap intuitive undestanding

Pemahaman Besaran

Gambar 3.2

Dalam pemahaman mengenai gaya pada balok yang diam diatas meja, S3, S18, S23 mengatakan balok memiliki gaya, sedangkan S5, S21 dan S30 mengatakan tidak ada gaya. Dari ketiga siswa yang menjawab ada gaya, hanya 2 orang siswa saja yang hampir benar dalam menyebutkan gaya yang bekerja pada sebuah balok yang diletakkan diatas meja yaitu S3 dan S23. Menurut S3 pada balok dan meja tedapat gaya gesek, gaya normal dan gaya gravitasi, sedangkan menurut S23 pada balok terdapat gaya berat dan gaya gesek. S3 dan S23 dikatakan hampir benar karena siswa mengatakan ada gaya gesek, padahal pada benda diam yang diletakkan pada bidang horisontal tidak terdapat gaya gesek karena tidak ada gaya yang bekerja pada balok dengan arah horisontal ketika balok yang diam diletakkan pada bidang datar. Hal ini mengindikasikan terjadi miskonsepsi pada pengertian gaya gesek. Karena mereka telah dapat menjawab dengan benar dan menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah balok yang diam diatas meja meski kurang lengkap, maka pemahaman S3 dan S23 termasuk pada tahap formal understanding. Pada S18 dikatakan salah karena terjadi

Relational understanding Formal understanding Instrumental understanding Intuitive understanding S3, S23 S5, S18, S21, S30

tubuh, padahal energi ini sama sekali tidak ada. Berikut ini pernyataan S18 saat diberikan pertanyaan mengenai gaya pada balok yang diam diatas meja.

P : Gaya apa?

S18 : Apa ya? (anak bingung kemudian berpikir). Gaya energi pada tubuh.

Karena jawaban yang diberikan S18 hanya bersifat terkaan maka pemahaman S18 termasuk tahap intuitive understanding.

Bebeda dengan S3, S18 dan S23. Menurut S5, S21 dan S30 tidak ada gaya yang bekerja pada balok yang diletakkan diatas meja. S5 tidak memberikan alasan, sedangkan menurut S21 tidak ada gaya karena bendanya mati. S30 mengatakan tidak ada gaya karena bendanya diam. Dari jawaban yang diberikan S5, S21 dan S30 dapat disimpulkan telah terjadi miskonsepsi pada seluruh pemahaman tentang balok yang diletakkan diatas meja pada S5, S21 dan S30. Pemahaman S5, S21 dan S30 termasuk pada tahap intuitive uderstanding karena, mereka tidak dapat menjelaskan jawaban mereka atau dengan kata lain mereka hanya asal menebak saja.

Pemahaman Gaya pada Benda Diam Diatas Meja

Gambar 3.3 Relational understanding Formal understanding Instrumetal understanding Intuitive understanding S3, S23 S5, S18 S21, S30

Dokumen terkait