• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Percobaan dan Wawancara Terarah (Wawancara II)

D. 1. Percobaan I

Pada percobaan 1 siswa diminta untuk mendorong dan menarik sebuah balok yang diletakkan diatas meja. Pada saat mendorong dan menarik balok, terjadi interaksi antara orang dengan balok yaitu gaya dorong dan gaya tarik. Dari pemberian gaya dorong dan gaya tarik pada blok ini diharapkan siswa dapat membangun konsepnya mengenai pengertian gaya. Setelah pengertian gaya yang benar terbentuk dalam diri siswa, percobaan ini dilanjutkan sesi tanya jawab dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan lisan yang sifatnya menantang pengertian mengenai besaran vektor dan skalar siswa. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk membantu siswa untuk mengatasi miskonsepsinya mengenai pengertian besaran vektor dan besaran skalar yang terungkap dalam wawancara I.

(Gambar 3.6)

Pada saat sebelum percobaan dilaksanakan siswa diminta untuk mendefinisikan gaya terlebih dahulu, baru dilaksanakan percobaan. Setelah percobaan dilaksanakan, kepada siswa diberikan pertanyaan yang bersifat membimbing siswa dalam menyimpulkan arti gaya, kemudian siswa diminta kembali untuk mendefinisikan gaya. Pemberian pertanyan diberikan kepada siswa sampai terbentuk pengertian besaran vektor dan besaran skalar yang benar pada diri siswa

Sebelum dilaksanakan percobaan, menurut S3 gaya adalah dorongan yang diberikan kepada suatu benda sehingga benda itu dapat bergerak. Menurut S5 gaya adalah gerakan yang ditimbulakan suatu benda. Menurut S18 gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh suatu gesekan.

S3 : Gaya itu tenaga atau dorongan yang membuat benda itu bergerak balok

P : Kalo sekarang kamu gaya itu apa?

S18 : Gaya . . .gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh suatu . . . suatu . . . suatu gesekan.

P : Kalo kamu gaya itu apa?

S5 : Gerakan yang ditimbulakan suatu benda.

Dari cuplikan wawancara, terlihat S3 dan S18 ada persamaan mereka sama-sama mengunakan kata mendorong dalam mendefinisikan gaya. Pada S3 dorongan yang menyebabkan benda bergerak, sedangkan pada S18 gesekan disebabkan oleh dorongan, sedangkan S5 menyamakan antara gaya dengan gerakan.

Tabel 3.5 Pengertian Gaya oleh Siswa Sebelum dan Sesudah Percobaan.

Siswa Pengertian gaya sebelum percobaan Pengertian gaya setelah percobaan S3 Gaya itu tenaga atau dorongan yang

membuat benda itu bergerak

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

S5 Gaya adalah gerakan yang ditimbulakan suatu benda.

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

S18 Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh suatu gesekan.

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

S21 Gaya menyebabkan kecepatan dan percepatan.

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

S23 Gaya adalah tekanan pada suatu benda

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

S30 Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda bergerak

Dorongan atau tarikan yang diberikan kepada benda

Definisi yang berbeda dikemukakan oleh S21, S23 dan S30. Menurut S21 gaya menyebabkan kecepatan dan percepatan. S23 mendefinisikan gaya sebagai tekanan pada suatu benda, sedangkan S30 mengatakan gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda bergerak. Pada pernyataan S21 dan S30 terdapat persamaan, mereka berdua mengetahui jika gaya menyebabkan terjadinya gerak, kecepatan atau percepatan. Sedangkan S23 mengidentikkan gaya dengan tekanan.

jika mendorong balok memberikan gaya, menarik balok juga memberikan gaya dan gaya yang diberikan bekerja pada balok akhirnya siswa dapat menyimpulkan gaya sebagai tarikan dan dorongan yang diberikan kepada sebuah benda, meski dengan bantuan pertanyaan. Hal ini terlihat dari contoh cuplikan wawancara berikut:

P : Kalo yang dilakukan Tika tadi memberikan gaya tidak? S23 : Memberikan.

P : Sekarang, kalau saya tarik seperti ini saya memberikan gaya tidak? S21,S23,30 : Memberikan.

P : Nah, jadi gaya itu apa? Dapat diartikan sebagai apa? (siswa diam) Tadi apa yang dilakukan Tika dan saya pada tempat pensil ini, benda ini? Apa yang dilakukan.

S23 : Menarik dan mendorong.

P : Menarik dan mendorong. Waktu benda oleh Tika didorong dikatakan memberi gaya, lalu waktu saya tarik juga dikatakan memberi gaya. Jadi gaya itu dapat diartikan sebagai apa?

S21,S23,30 : Sebagai tarikan dan dorongan. P : Kepada siapa?

S21,S23,30 : Kepada benda.

P : Kalau balok itu benda atau bukan? S21,S23,30 : Benda.

Dari analisis diatas terlihat pada saat sebelum percobaan dalam mengartikan gaya S3, S21 dan S30 mengalami kekurangan pemahaman. Mereka mengartikan gaya sebagai penyebab terjadinya gerakan, kecepatan dan percepatan, hanya S3 saja yang secara spesifik menyatakan gaya dapat berupa tenaga atau dorongan. Pengertian yang dibuat siswa ini berdasarkan pada pengalaman sehari-hari mereka. Ini terlihat dari pengertian yang diberikan oleh siswa. Misalnya saja pada S3, dalam pengalaman yang ia miliki suatu benda akan bergerak jika ada dorongan atau tenaga maka ia mengartikan gaya sebagai tenaga atau dorongan yang membuat benda bergerak. Setelah S3, S21 dan S30 melaksanakan percobaan, mereka sedikit merubah pengertian gaya yang mereka buat karena saat sebelum percobaan mereka tidak menyatakan secara spesifik bentuk dari gaya. Dengan lebih spesifik S3, S21 dan S30 mengatakan gaya dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda, setelah mereka melaksanakan percobaan. Pengertian ini mereka susun berdasarkan pengalaman mereka

saat percobaan mendorong dan menarik balok. Pengertian gaya yang dibuat S3, S21 dan S30 didasarkan pada pemahaman saat mendorong balok orang memberikan gaya dan

saat menarik balok orang memberikan gaya.

Hal berbeda terjadi pada S5, S18 dan S23, meskipun mereka juga menggunakan pengalaman sehari-hari mereka dalam mengartikan gaya, namun mereka mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi ini terjadi karena mereka salah dalam memahami pengalaman mereka, misalnya saja pada S5 yang menyatakan gaya sebagai gerakan yang ditimbulkan oleh suatu benda. Setelah percobaan dilaksanakan S5, S18 dan S23 merubah seluruh pengertian gaya yang mereka buat saat sebelum percobaan dan menggantinya dengan pengertian yang baru. Mereka melakukan perubahan secara menyeluruh sebab pengertian yang mereka buat sebelum percobaan berbeda dengan yang mereka lihat dan rasakan saat percobaan. Pada saat percobaan mereka melihat dan merasakan jika gaya bukanlah gerakan yang ditimbulkan benda seperti pengertian S5, ataupun tarikan atau dorongan yang diakibatkan oleh gesekan seperti pendapat S18, namun dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda yang menyebabkan benda itu dapat berubah kecepatannya, yaitu dari nol menjadi tidak nol atau dari diam menjadi bergerak.

Berdasarkan paparan diatas S3, S5, S18, S21, S23 dan S30 dalam membuat pengertian mengenai gaya sebelum dilaksanakannya percobaan, mereka menggunakan pengalaman sehari-hari mereka oleh karena itu pemahan siswa sebelum percobaan termasuk dalam tahap intuitive understanding. Pada saat setelah percobaan, siswa menyusun pengertian yang ia buat berdasarkan pada analisis apa yang mereka lihat dan rasakan saat percobaan serta pemhaman mereka jika saat mendorong balok orang memberikan gaya dan saat menarik balok orang memberikan gaya. Pengalaman dan pemahaman siswa ini kemudian digabungkan menjadi sebuah pemikiran logis yaitu “Gaya dapat diartikan dorongan dan tarikan yang diberikan pada suatu benda’’. Berdasrkan hal itu, maka pemahaman S3, S5, S18, S21, S23 dan S30 setelah melakukan percobaan termasuk dalam tahap formal understanding.

Pengertian Gaya

Gambar 3.7

Saat sebelum sesi tanya jawab dilaksanakan, dari enam orang siswa yang diwawancarai, semua siswa benar dalam menggolongkan gaya, namun hanya 2 orang saja yang dapat menjelaskan perbedaan besaran vektor dan besaran skalar dengan benar, yaitu S21 dan S30, serta 1 orang yang dapat menjelaskan besaran vektor dengan benar, namun tidak dapat menjelaskan besaran skalar yaitu S5. Menurut S5, S21 dan S30 besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Sedangkan untuk besaran skalar S21 dan S30 menjelaskan besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai besar saja. S5 tidak memberikan penjelasan apapun. Hal ini terlihat pada pernyataan S5 dibawah ini:

P : Kalo gaya tadi termasuk besaran apa?

S5 : vektor.

P : Kalo yang skalar yang gimana? (siswa diam tidak menjawab) Coba contoh besaran skalar. Tadi kamu dah bisa definisiin besaran vektor, kalo skalar gimana?

S5 : Besaran (siswa tidak meneruskan jawabannya)

Relational understanding

Formal understanding Instrumental understanding Intuitive understanding

Sebelum percobaan Setelah percobaan

S3, S5, S18, S21, S23, S30 S3, S5, S18, S21, S23, S30

Pada keempat siswa yang lain yaitu S3, S18 dan S23 mereka tidak dapat menjelaskan besaran vektor dan besaran skalar dengan benar. S3 dan S18 sama sekali tidak dapat memberikan penjelasan baik pada besaran vektor maupun besaran skalar. Hal yang sedikit berbeda terjadi pada S23, menurutnya besaran vektor adalalah besaran yang mempunyai masa dan arah, sedangkan besaran skalar hanya memiliki masa saja. Berikut cuplikan wawancara dengan S23:

P : Kalo kamu termasuk besaran apa? S23 : Besaran vektor.

P : Kenapa?

S23 : Karena mempunyai masa dan arah.

P : Kalo besaran skalar itu besaran yang gimana? S23 : Besaran yang hanya memiliki masa saja.

Pada wawancara terlihat jika S23 mancampurkan konsep masa pada besaran vektor. Ia mengalami miskonsepsi pengartian besaran vektor.

Secara garis besar pertanyaan yang diberikan peneliti dan jawaban yang diberikan siswa tampak dalam tabel 3.9. Dari tabel terliahat jika ke-6 siswa mengetahui bila masa termasuk besaran skalar dan jika mendorong sesuatu pasti ada arahnya, namun hanya kelomopok pertama saja yaitu S3, S5 dan S18 yang menjawab secara bersamaan “tidak mempunyai”, sedangkan ketika pertanyaan diberikan kepada kelompok kedua hanya S30 saja yang menjawab “masa mempunyai arah” sedangkan yang lain diam. Saat kepada kelompok kedua ditanyakan arah masa, mereka tidak dapat menjawab, kemudian S21, S23 dan S30 berpendapat masa tidak mmpunyai arah saat ditanyakan apakah masa mempunyai arah.

Menurut S3, S18, S21, S23 dan S30, 7N dan 10N merupakan arah sedangkan menurut S5 merupakan besar. Saat ditanyakan “Kalau kamu mengatakan 7N, kamu bilangnya arahnya 7N atau besarnya 7N?”, seluruh siswa mengatakan ”besarnya 7N”. Akhirnya seluruh siswa berpendapat jika 7N merupakan besar dan bukan arah. Demikian pula saat berpendapat mengenai masa, seluruh siswa mengatakan 5kg dan

Bila dilihat dalam proses tanya jawab yang dilakukan siswa dan peneliti, hanya S5 dan S30 saja yang mengalami perubahan konsepsi, yaitu pada S5 saat membahas besar dari gaya dan S30 saat membahas permasalahan arah dari masa, sedangkan S21 dan S23 terjadi penambahan konsepsi dalam diri mereka, yaitu “masa tidak memiliki arah”. Dari poses tanya jawab ini akhirnya seluruh siswa mengetahui jika besaran vektor adalah besaran yang mempunyai arah dan besar, sedangkan besaran skalar hanya memiliki arah saja.

Tabel 3.6. Pertanyaan dan Jawaban siswa.

Siswa Jawaban Siswa Jawaban

1. Masa termasuk besaran skalar atau vektor?

S3 Skalar S21 Skalar

S5 Skalar S23 Skalar

S18 Skalar S30 Skalar

2. Kalau kamu mendorong mobil sampai mobilnya bergerak keselatan, doronganmu ada arahnya tidak?

S3 Ada S21 Ada

S5 Ada S23 Ada

S18 Ada S30 Ada

3. Masa itu punya arah tidak

S3 Tidak S21 (tidak menjawab)

S5 Tidak S23 (tidak menjawab)

S18 Tidak S30 Punya

4. Arahnya kemana?

S3 - S21 (tidak menjawab)

S5 - S23 (tidak menjawab)

S18 - S30 (tidak menjawab)

5. Jadi masa punya arah tidak?

S3 - S21 Tidak

S5 - S23 Tidak

S18 - S30 Tidak

6. Kalau 7N, 10 N itu arahnya atau besarnya?

S3 Arahnya S21 Arahnya

S5 Besarnya S23 Arahnya

S18 Arahnya S30 Arahnya

7. Kalau kamu mengatakan 7N, kamu bilangnya arahnya 7N atau besarnya 7N?

S5 Besarnya 7N S23 Besarnya 7N

S18 Besarnya 7N S30 Besarnya 7N

8. Jadi kalau 7N, 10N itu arahnya atau besarnya?

S3 Besarnya S21 Besarnya

S5 Besarnya S23 Besarnya

S18 Besarnya S30 Besarnya

9. Kalau 5kg, 6kg itu arahnya atau besarnya?

S3 Besarnya S21 Besarnya

S5 Besarnya S23 Besarnya

S18 Besarnya S30 Besarnya

10. Kamu pernah tidak orang mengatakan 5kg keselatan atau 5kg keutara?

S3 Tidak S21 Tidak

S5 Tidak S23 Tidak

S18 Tidak S30 Tidak

11. Jadi kalau 5kg, 6kg itu arahnya atau besarnya?

S3 Besarnya S21 Besarnya

S5 Besarnya S23 Besarnya

S18 Besarnya S30 Besarnya

12. Jadi besaran vektor mempunyai apa?

S3 Mempunyai besar dan arah S21 Mempunyai besar dan arah S5 Mempunyai besar dan arah S23 Mempunyai besar dan arah S18 Mempunyai besar dan arah S30 Mempunyai besar dan arah 13. Kalau besaran saklar besarang yang mempunyai apa?

S3 Mempunyai besar S21 Mempunyai besar S5 Mempunyai besar S23 Mempunyai besar S18 Mempunyai besar S30 Mempunyai besar

Keterangan:

-Tanda (-) berarti siswa tidak diberikan pertanyaan

-Tabel hanya menunjukkan secara garis besar jawaban siswa, sehingga jawaban dan pertanyaan yang digunakan penulis dan siswa tidak persis sama dengan yan ada ditabel.

Dari analisis diatas diketahui terdapat enam orang siswa yang menggolongkan gaya dalam besaran vektor, namun hanya 2 orang saja yang memiliki pengertian besaran skalar dan vektor yang benar yaitu S21 dan S30 serta 1 orang yang memiliki pengertian besaran vektor yang benar yaitu S5. Pada S21 dan S30, mereka mengetahui jika besaran vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan juga arah, sedangkan besaran skalar hanya memiliki besar saja. Pada S5 ia hanya dapat menjelaskan

karena pengetahuan mereka mengenai besaran vektor sudah benar. Pada S3, S18 dan S23 dapat menggolongkan gaya dalam besaran vektor namun ketika diminta untuk menjelaskan pengertian besaran skalar dan besaran vektor, S3 dann S18 tidak dapat menjelaskan sedikitpun, sedangkan pada S23 konsep besaran vektor dan besaran skalar yang ia miliki tercampur dengan konsep masa. Ia mengatakan besaran vektor sebagai besaran yang mempunyai masa dan arah, sedangkan besaran skalar sebagai besaran yang mempunyai masa. Ini menandakan telah terjadi miskonsepsi pada S3 dalam pengertian besaran vektor dan besaran skalar.

Pada saat sesi tanya-jawab berlangsung, terjadi perubahan konsepsi pada beberapa siswa, perubahan itu terjadi saat membahas arah masa dan besar dari gaya. Perubahan itu terjadi saat siswa dihadapkan pada pertanyaan yang menantang konsepsi siswa. Karena konsepsi siswa tidak dapat menjawab pertanyaan itu maka siswa kemudian melakukan perubahan pada konsepsinya.

Setelah percobaan keenam siswa memahami jika besaran vektor merupakan besaran yang selain memiliki besar juga telah memiliki arah, sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki arah saja. Pengertian ini dibentuk siswa dari pemahaman konsep masa dan gaya yang mereka analisis dan hubungkan antara yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu pemikiran logis mengenai pengertianbesaran vektor dan besaran skalar.

Dari pembahasan diatas dapat diketahui jika S5, S21 dan S30 sebelum sesi tanya jawab mampu mengunakan pemahamannya untuk melakukan penggolongan pada gaya serta mengetahui alasan pengertian itu digunakan, maka pemahaman mereka termasuka pada tahap formal understanding. Pada S3, S23 dan S30, pemahaman mereka mengenai besaran vektor dan besaran skalar sebelum sesi tanya-jawab disusun berdasarkan pengalaman sehari-hari mereka, sehingga pemahaman siswa sebelum sesi tanya jawab termasuk tahap intuitive understanding. Setelah siswa mengikuti sesi tanya jawab, siswa dapat merumuskan pengertian besaran vektor dan besaran skalar. Karena pengertian besaran skalar dan besaran vektor yang dibentuk siswa berdasarkan pemahaman konsep masa dan gaya yang mereka analisis dan hubungkan antara yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu pemikiran logis mengenai pengertian

besaran vektor dan besaran skalar, maka pemahaman siswa setelah sesi tanya jawab termasuk pada tahap formal understanding.

Pengertian Besarn Vektor dan Skalar

Gambar 3.8

Dokumen terkait