• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: ANALISIS DATA

GAMBARAN UMUM DESA ARIAH PADANG KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Anggaran Dana Desa

3.3.1 Pemahaman Tentang Dana Desa

Data distribusi responden mengenai apakah responden mengetahui tentang dana desa di desa Mariah Padang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.2

Informasi dana desa di desa Mariah Padang

Tanggapan Responden Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Sama Sekali Tidak

Tahu 23 34.8 34.8 34.8

Kurang Tahu 24 36.4 36.4 71.2

Tahu 18 27.3 27.3 98.5

Sangat Tahu 1 1.5 1.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden yang sangat tahu tentang dana desa di Desa Mariah Padang sebanyak 1 orang dengan persentase 1,5%, tahu dana desa di desa Mariah Padang adalah sebanyak 18 orang dengan persentase 27,3%, kurang tahu dana desa di desa Mariah Padang adalah 24 orang dengan persentase 36,4%, dan sama sekali tidak tahu dana desa di desa Mariah Padang adalah 23 orang dengan persentase 34,8%. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dominan responden kurang tahu tentang dana desa di desa Mariah Padang tersebut.

Universitas Sumatera Utara

56

Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert tentang apakah masyarakat mengetahui tentang dana desa di desa Mariah Padang adalah 1,95 masuk dalam kategori kurang efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dilapangan dengan kepala desa Mariah Padang pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa Mariah Padang menyampaikan bahwa

“tidak menjamin semua masyarakat tahu tentang dana desa tapi kita sudah buat (pemerintah desa) plang kalau ada kegiatan-kegiatan proyek, APBDesnya juga kita (pemerintah desa) pampangkan untuk satu tahun” dan ditambahkan oleh kaur pembangunan bahwa “masyarakat bukan tidak tahu tapi masyarakatnya tidak mau tahu, tapi ada sebagian masyarakat ada yang mau tahu pasti tahu tentang dana desa”

Akan tetapi dari masyarakat yang diwawancarai yaitu Rina pada tanggal 24 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa.

“gak tau berapa dana desa disini, hampir semua mungkin masyarakat gak tau karena yang tau hanya perangkat-perangkat desa aja, masyarakat gak pernah dikasih tau berapa dana desa” ditambahkan lagi megenai plang proyek “memang ada plang tapikan itu hanya bangunan yang dibuat, masyarakat gak tau berapa jumlah dana desa”.

Tabel 3.3

Anggaran dana desa yang diberikan untuk pembangunan dianggap cukup

Tanggapan Responden Frequency Percent Valid Percent

57

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden yang tanggapannya sangat cukup adalah 2 orang dengan persentase 3,0%, responden yang tanggapannya cukup sebanyak 22 orang dengan persentase 33,3%, responden yang tanggapannya tidak cukup ada 31 0rang dengan persentase 47,0%, dan yang tanggapannya sangat tidak cukup sebanyak 11 orang dengan persentase 16,7%.

Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert tentang apakah anggaran dana desa yang diberikan untuk pembangunan dianggap cukup adalah 2,23 masuk dalam kategori kurang efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawanacara dengan kaur pembangunan pada tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa dan BPD pada tanggal 25 Juli 2019 di desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa.

“setiap pembangunan yang dilakukan disesuaikan dana yang dimiliki kalau dana tidak cukup maka pembangunan yang dikerjakan dikurangi, intinya pembangunan yang kita (pemerintah desa) lakukan disesuaikan kecukupan dana)”.

Namun berbeda dari masyarakat yang diwawancarai yaitu Rina pada tanggal 24 Juli 2019 di desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa

“ku pikir dana desa gak cukup untuk pembangunan karena lihat aja pembangunan yang ada didesa ini setengah-setengah yang dikerjakan, perbaikan jalan setegah, pembangunan yang lain juga setengah, banyak pembangunan tapi setengah mungkin karena kurang dana kalau banyak dana pasti gak kayak gini yang terjadi”.

Universitas Sumatera Utara

58 Tabel 3.4

Keikutsertaan masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa

Tanggapan

Responden Frequency Percent Valid Percent

Dari tabel diatas, dapat diketahui responden yang tanggapannya selalu sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%, responden yang tanggapannya sering sebanyak 10 orang dengan persentase 15,2%, responden yang jarang sekali ada 18 orang dengan persentase 27,3%, dan responden yang tidak pernah sebanyak 33 orang dengan persentase 50,0%.

Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert tentang keikutsertaan responden dalam musyawarah rencana pembangunan desa adalah 1,8 masuk kategori tidak efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala desa pada tangga 22 Juli 2019 di Kantor Desa, sekretaris desa padda tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa, dan BPD pada tanggal 25 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyapaikan bahwa

Universitas Sumatera Utara

59

“dalam musyawarah baik itu rencana pembangunan, penyusunan RPJMDes, penyusunan APBDes, tidak semua masyarakat ikut terlibat dalam musyawarah rencana pembangunan desa hanya perwakilan setiap dusun yaitu tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, beberapa masyarakat dan BPD begitu juga dengan penyususn Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan proses penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) ya gak mungkin juga semua masyarakat terlibat ya pasti dana kita tidak cukup, untuk snack atau makannya juga butuh dana”.

Tabel 3.5

Sumber informasi perencanaan dan penggunaan dana desa

Tanggapan Responden Frequency Percent Valid Percent

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden yang mengetahui informasi perencanaan dan penggunaan dana desa dari pendamping desa sebanyak 32 orang dengan persentase 48,5%, yang mengetahui dari masyarakat lain sebanyak 12 orang dengan persentase 18,2%, yang mengetahui dari pendamping desa sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%, dan yang tidak tahu sama sekali sebanyak 17 orang dengan persentase 25,8%.

Universitas Sumatera Utara

60

Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert tentang sumber infromasi perencanaan dan penggunaan dana desa adalah 2,89 masuk kategori cukup efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan seketaris desa pada tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

“segala rincian dana yang digunakan, berapa pendapatan dan pengeluaran dalam pembangunan atau pemberdayaan masyarakat sudah dipampangkan di kantor desa”.

Akan tetapi hasil wawancara dilapangan dengan masyarakat yaitu bapak Purba pada tanggal 25 Juli 2019 di Desa Mariah Padang menyampaikan bahwa

“dana desa aja gak tau berapa jumlahnya, gimana kita mau tau informasi perencanaan dan penggunaan dana, mungkin kalau mengenai penggunaan yang dibuat dipapan ketika ada proyek ajalah tapikan kita gak tau nyatanya seberapa dan gak masuk akal sebenarnya anggaran yang dibuat, cuman buat jembatan yang hanya sepetak aja puluhan juta, kan gak masuk akal”

Tabel 3.6

Pembangunan desa terbantu dengan adanya dana desa

Tanggapan responden Frequency Percent Valid Percent

61

Dari tabel diatas, diketahui bahwa tanggapan responden sangat membantu sebanyak 27 orang dengan persentase 40,9%, yang cukup membantu sebanyak 12 orang dengan persentase 18,2%, yang kurang membantu sebanyak 22 orang dengan persentase 33,3%, dan yang tidak membantu sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert apakah pembangunan di desa Mariah Padang terbantu dengan adanya dana desa adalah 2,92 masuk kategori cukup efektif.

Hal ini disampaikan oleh kepala desa yang diwawancara pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

“dampak dana desa bagus dalam pembangunan desa dilihat dari infrastruktur, seperti di sektor pertanian kaena adanya irigasi sudah bisa setahun 2 kali panen biasanya kadang satahun sekalipun belum tentu panen, infrastruktur jalan berdampak pada pembiayaan transportasi masyarakat”

Ditambahkan oleh BPD yang diwawancarai pada tanggal 25 Juli 2019 di Desa Mariah Padang menyampaikan bahwa

“dana desa sangat membantu, bisa dilihat sendiri pembangunan yang ada di desa Mariah Padang bisa terlaksana karena adanya dana desa yang diberikan pemerintah”.

Akan tetapi hasil wawancara dengan masyarakat dengan bapak Purba pada tanggal 24 Juli 2019 di Desa Mariah Padang menyampaikan bahwa

“ya jelas membantu lah dana desa dalam pembangunan, kalau kita lihatkan setiap desa gak kemana 1 Miliar dananya, itu bukan dana yang kecil, tapi yang jadi masalah adalah cara menggelola dana itu kalau dikelola dengan baik pasti

Universitas Sumatera Utara

62

sangat membantu masyarakat tapi kalau di desa Mariah Padang gak begitu besar dampaknya karena tidak begitu terlihat pembangunannya”.

Jika diukur efektivitas secara menyeluruh sehubungan dengan pemahaman program dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Masyarakat mengetahui tentang dana desa di desa Mariah Padang = 1,95 b. Anggaran dana desa yang diberikan untuk pembangunan dianggap cukup

= 2,23

c. Keikutsertaan responden dalam musyawarah rencana pembangunan desa adalah 1,8

d. Sumber infromasi perencanaan dan penggunaan dana desa = 2,89

e. Pembangunan di desa Mariah Padang terbantu dengan adanya dana desa = 2,92

Rata-rata= 1,95+2,23+1,8+2,89+2,92 5

= 2,35

Dengan demikian dilihat dari pemahaman tentang dana desa di Desa Mariah Padang Kabupaten Serdang Bedagai Kota Tebing Tinggi tergolong kurang efektif.

Universitas Sumatera Utara

63 3.3.2 SKALA PRIORITAS

Data distribusi responden mengenai skala prioritas desa di desa Mariah Padang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.7

Keterlibatan masyarakat dalam penyususn Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Tanggapan

responden Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

TA 20 30.3 30.3 30.3

SK 43 65.2 65.2 95.5

SB 3 4.5 4.5 100.0

Total 66 100.0 100.0 Sumber: Pengolahan data

Dari tabel diatas, diketahui bahwa keterlibatan responden dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sebagian besar masyarakat terlibat sebanyak 3 orang dengan persentase 4,5%, sebagian kecil masyarakat terlibat sebanyak 43 orang dengan persentase 65,5%, dan tidak ada sebanyak 20 orang dengan persentase 30,3%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert keterlibatan masyarakat dalam penyusunan Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah 1,74 masuk kategori tidak efektif.

Universitas Sumatera Utara

64 Tabel 3.8

Keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes)

Tanggapan

responden Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

TA 26 39.4 39.4 39.4

SK 32 48.5 48.5 87.9

SB 5 7.6 7.6 95.5

S 3 4.5 4.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data

Dari tabel diatas, diketahui bahwa respon yang mengetahui semua masyarakat dilibatkan adalah 1 orang dengan persentase 1,5%, sebagian masyarakat dilibatkan sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%, sebagian kecil masyarakat dilibatkan sebanyak 37 orang dengan persentase 56,1%, dan tidak ada masyarakat dilibatkan sebanyak 23 orang dengan persentase 34,8%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert apakah dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) pemerintah desa melibatkan semua masyarakat adalah 1,77 masuk kategori tidak efektif.

Universitas Sumatera Utara

65 Sumber: Pengelolaan data

Dari data diatas, diketahui bahwa sebagian besar masayarakat yang mengetahui adalah 1 orang dengan persentase 1,5%, sebagian kecil masyarakat yang mengetahui sebanyak 34 orang dengan persentase 51,5%, dan tidak ada masyarakat yang mengetahui sebanyak 31 orang dengan persentase 47,0%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert apakah masyarakat mengetahui rincian anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) dari pemerintah desa yaitu 1,55 masuk kategori tidak efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala desa pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

Tabel 3.9

Informasi rincian Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) dari pemerintah desa

Tanggapan

responden Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

TA 31 47.0 47.0 47.0

SK 34 51.5 51.5 98.5

SB 1 1.5 1.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara

66

“secara rinci anggaran dana desa sudah dipampangkan di depan kantor di jelaskan secara rinci, setiap pembangunan yang kita (pemerintaah desa) lakukan juga selalu dibuat plang berapa dana yang digunakan untuk setiap pembangunan”.

Akan tetapi hasil wawancara dengan masyarakat dengan bapak Purba pada tanggal 24 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa

“gak ada disampaikan kepala desa ke masyarakat tentang rincian anggaran yang dimiliki desa istilahnya hanya mereka lah yang mengetahui masyarakat gak perlu tahu, semua yang berkaitan dengan uang masyarakat tidak tahu, yang masyarakat tahu ada pembangunan walaupun seadanya”.

Bisa dilihat dari hasil wawancara diatas bahwa tidak ada usaha pemerintah desa untuk mengatasi informasi terkait seluruh dana yang ada di Desa Mariah Padang,

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan Kaur Pembangunan pada tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

“kami (pemerintah desa) hanya membuat papan informasi di kantor desa, kalau menyebarkan lembaran fotocopyan segala dana kepada masyarakat itu bukan bagian kami lagi dan tidak ada disampaikan dari pemerintah hal itu untuk kami lakukan hanya saja kami sudah membuat di kantor desa, kalau masyarakat pengen tau berapa dananya dan dikemanakan aja dananya ya silahkan datang ke kantor desa”.

Universitas Sumatera Utara

67 Tabel 3.10

Penetapan prioritas penggunaan dana desa Tanggapan

responden Frequency Percent Valid Percent

Dari tabel diatas,diketahui pemeritah desa bersama semua masyarakat menetapkan prioritas penggunanan dana desa adalah 1 orang dengan persentase 1,5%, pemerintah desa bersama sebagian besar masyarakat sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%, pemerintah desabersama sebagian kecil sebanyak 37 orang dengan persentase 56,1%, dan pemerintah desa tidak ada melibatkan masyarakat sebanyak 23 orang dengan persentase 34,8%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert pemerintah desa bersama masyarakat dalam penentuan prioritas penggunaan dana desa yaitu 1,76 masuk kategori tidak efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara terhadap Kepala Desa pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

“dalam musyawarah rencana pembangunan setiap dusun digali potensinya, misalnya dusun I daerah pertanian, apa yang dibutuhkan misalnya sumber air, kita (pemerintah desa) bangun irigasi, begitu juga dengan dusun yang lain misalnya dusun II infrastruktur jala tidak memadai jadi kita bangun jalan”

Universitas Sumatera Utara

68

Ditambahakan dengan hasil wawancara dengan BPD pada tanggal 25 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa

“BPD sebagai penampung aspirasi masyarakat yang akan menyampaikan kepada pemerintah desa apa yang dibutuhkan masyarakat dan sebelumnya ditanyakan kepada masyarakat apa yang diperlukan lalu nanti disampaikan di musrenbang”.

Akan tetapi hasil wawancara dengan masyarakat dengan Rina pada tanggal 24 Juli 2019 di Desa Mariah Padang menyampaikan bahwa

“dalam musyawarah memang ditanyakan apa yang perlu dibangun oleh pemerintah desa tapi gak semua dikerjakan, misalnya perbaikan jalan tapi setengah, tahun depannya setengahnya lagi padahal yang tahun sebelumnya udah rusak lagi jadi itu-itu aja yang dibangun”.

Kalau mengacu kepada prioritas penggunaan dana desa, dana desa diperuntukkan salah satunya terhadap pembiayaan pembangunan desa agar tidak tertingggal dan untuk pembangunan desa yang lebih maju namun dilihat dari hasil wawancara desa Mariah Padang tidak ada kemajuan terkhusus dalam infrastruktur jalan,

Tabel 3.11

Penyusunan APBDes berdasarkan potensi desa Tanggapan

responden Frequency Percent Valid Percent

69

Dari tabel diatas, diketahui bahwa pemerintah desa dalam penyusunan APBDes berdasarkan semua potensi desa sebanyak 2 orang dengan persentase 3,0%, pemerintah desa dalam penyusunan APBDes berdasarkan sebagian besar potensi desa sebanyak 7 orang dengan persentase 10,6%, pemerintah desa dalam penyusunan APBDes sebagian kecil potensi desa sebanyak 35 orang dengan persentase 53,0%, dan pemerintah desa dalam penyusunan APBDes tidak ada berdasarkan potensi desa sebanyak 22 orang dengan persentase 33,3%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas, maka nilai skala likert tentang pemerintah desa menyusunan APBDes berdasarkan potensi desa adalah1,83 masuk kategori tidak efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa yang menyampaikan bahwa

“setiap apa yang kita (pemerintah desa) kerjakan didasari potensi desa, apa yang menjadi potensi setiap dusunnya kita gali di musrenbang lalu kalau kira bisa dilakukan ya dipertimbangkan untuk diterapkan yang sekarang bisa dilakukan hanya jahit-menjahit dan membuat aksesoris”,

Akan tetapi hasil wawancara dengan BPD pada tanggal 25 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa

“ketika di musyawarah saya sampaikan bahwa didesa Mariah Padang ini banyak potensi yang bisa dibuat prakarya yng dapat menambah pendapatan masyarakat, di kampung ini banyak sawit, daun sawit itu kan bisa jadi lidi, lidi itu bisa kita buat kayak piring gitu loh semacam piring rotan kalau dijual bisa menambah pendapat masyarakat terkhusus perempuan-perempuan yang tidak bekerja, bisa mengurangi penggangguran jugakan”.

Universitas Sumatera Utara

70

Jika diukur efektivitas secara menyeluruh sehubungan dengan skala prioritas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Keterlibatan masyarakat dalam penyusunan Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) = 1,74

b. Dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) pemerintah desa melibatkan semua masyarakat adalah = 1,7 c. Masyarakat mengetahui rincian = 1,55

d. Pemerintah desa bersama masyarakat dalam penentuan prioritas penggunaan dana desa = 1,76

e. Pemerintah desa menyusunan APBDes berdasarkan potensi desa adalah1,83

Rata-rata= 1,74+1,7+1,55+1,76+1,83 5

= 1,71

Dengan demikian dilihat dari skala prioritas di Desa Mariah Padang Kabupaten Serdang Bedagai Kota Tebing Tinggi tergolong tidak efektif.

Universitas Sumatera Utara

71 3.2.3 SESUAI MANFAAT

Tabel 3.12

APBDes Meningkatkan Kualitas Aspek Kehidupan Masyarakat

Tanggapan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

TA 19 28.8 28.8 28.8

SK 42 63.6 63.6 92.4

SB 4 6.1 6.1 98.5

S 1 1.5 1.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Sumber: Pengolahan data

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden yang menyatakan dalam APBDes meningkatkan kualiatas semua aspek kehidupan masyarakat ada 1 orang dengan persentase 1.5%, sebagian besar aspek kehidupan masyarakat ada 4 orang dengan persentase 6,1%, responden yang memilih sebagian kecil sebanyak 42 orang dengan persentase 63,6%, dan tidak ada meningkatkan kualitas aspek kehidupan sebanyak 19 orang dengan persentase 28,8%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas maka skala likert dengan adanya APBDes dapat meningkatkan kualitas semua aspek kehidupan masyarakat desa adalah 1,8 masuk kategori tidak efektif.

Universitas Sumatera Utara

72 Tabel 3.13

Penggunaan Dana Desa Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Desa Secara Nyata

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memilih penggunaan dana desa telah meningkatkan semua sarana dan prasarana desa secara nyata ada 2 orang dengan persentase 3,0%, sebagaian besar sebanyak 6 orang dengan persentase 9,1%, sebagian kecil sebanyak 47 orang dengan persentase 71,2%, dan tidak ada sebanyak 11 orang denngan persentase 16,7%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas nilai skala likert tentang penggunaan dana desa apakah telah meningkatkan sarana dan prasarana desa secara nyata adalah 1,98 masuk kategori kurang efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan masyarakat dengan Rina yang menyampaikan bahwa

“gak ada meningkat, pembangunan yang ada di kampung ini aja itu-itu aja, yang diperbaiki itu-itu juga, gak ada penambahan”

Universitas Sumatera Utara

73

Akan tetapi hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 22 Juli 2019 di Kantor Desa menyampaikan bahwa

“pasti meningkatlah, misalnya saja infrastruktur jalan, dulu itu jalan di desa Mariah Padang itu rusak tapi sekarang sudah bagus, apa yang perlu kita bangun ya dibangun, yangperlu diperbaki ya kita perbaiki yang sesuai dengan kebetuhan masyarakat”.

Secara tidak langsung penggunaan dana desa dapat meningkatkan sarana atauapun prasaran desa karena dana desa diperuntukkan pembangunan sarana prasarana pemenuhan kebutuhan kehidupan masyarakat yang dapat memudahkan masyarakat setempat seperti sarana prasarana dalam pelayanan umum, pendidikan, kesehatandan lain sebagainnya akan tetapi di Desa Mariah Padang tidak ada penigkatan kualitas sarana dan prasarana desa.

Tabel 3.14

Pembangunan sarana dan prasarana desa sesuai kebutuhan masyarakat desa

Tanggapan responden

Frequency Percent Valid Percent pembangunan sarana dan prasarana desa sesuai kebutuhan masyarakat sebanyak 3 orang dengan persentase 4,5%, sebagian besar sebanyak 5 orang dengan

Universitas Sumatera Utara

74

persentase 7,6%, sebagian kecil sebanyak 42 orang dengan persentase 63,6%, dan tidak ada sebanyak 16 orang dengan persentase 24,2%.

Berdasarkan data yang disajikan maka nilai skala likert tentang dalam pembangunan sarana dan prasarana desa apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa adalah 1,93 masuk kategori kurang efektif.

Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan masyarakat dengan Rina pada tanggal 24 Juli 2019 di Desa Mariah Padang yang menyampaikan bahwa

“didesa ini yang ada pembangunan jalan tapi tidak semua jalan diperbaiki, padahalkan jalan sering kita gunakan bahkan setiap saat dan yang dibutuhkan masyarakat itu perbaikan tanggul air di sungai karena kalau hujan deras daerah dusun I dan II pasti banjir tapi sampai sekarang belum ada perbaikan, selama beberapa bulan masyarakat dusun II itu mengungsi di kebun rambungan dan hanya dikasih indomie satu kotak, padahalkan itu bukan kebutuhan masyarakat, setiap hujan deras pasti banjir, kasihan loh masyarakat itu mengungsi dan tidak diperahtikan”

Akan tetapi hasil wawancara dengan Kaur Pembangunan pada tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa menyampaikan bahwa

“kita (pemerintah desa) melihat apa yang dibutuhakn masyarakat, contohnya dusun I dan II rawan banjir, jadi lebih fokus dusun I dan II, didusun I kita (pemerintah desa) bangun tembok penahan tanah dan saluran irigasi untuk membuka jalan persawahan dan didusun II dibangun drainase rabat beton”.

Universitas Sumatera Utara

75 Tabel 3.15

Realisasi anggaran dana desa sesuai dengan perencanaan dana desa yang telah disusun bersama

Tanggapan responden

Frequency Percent Valid Percent realisasi anggaran dana desa telah sesuai dengan perencanaan dana desayang telah disusun bersama sebanyak 2 orang dengan persentase 3,0%, sebagian besar sebanyak 5 orang dengan persentase 7,6%, sebagian kecil sebanyak 30 orang dengan persentase 45,5%, dan tidak ada sebanyak 29 orang dengan persentase 43,9%.

Berdasarkan data yang disajikan diatas maka nilai skala likert tentang realisasi anggaran dana desa apakah telah sesuai dengan perencanaan dana desa yang telah disusun bersama adalah 1,7 masuk kategori tidak efektif.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan BPD pada tanggal 25 Juli 2019 di Kantor Desa menyampaikan bahwa

“setiap perencanaan yang dilakukan di musrenbang disesuaikan dengan dana yang dimiliki dan dalam realisasinya sesuai dengan yang direncanakan dan dalam proses pembangunan yang dikerjakan juga sesuai dengan waktu yang diharapkan”.

Universitas Sumatera Utara

76

Akan tetapi hasil wawancara dengan Kaur Pembangunan pada tanggal 23 Juli 2019 di Kantor Desa menyampaikan bahwa

“terkadang dalam proses perjalanan program yang kita (pemerintah desa)kerjakan ada peerubahan rencana diawal yang sudah kita susun di

“terkadang dalam proses perjalanan program yang kita (pemerintah desa)kerjakan ada peerubahan rencana diawal yang sudah kita susun di

Dokumen terkait