• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Penyajian Data

A. Variabel Terpaan Iklan Axis Di Trans Tv

4. Pemahaman

b. Variabel dependen (sikap membeli)

Sikap membeli adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan atau sikap untuk memperoleh sesuatu (barang atau jasa) dengan menukar atau membayar dengan uang. (effendi, 1989, hlm 96) 1) Kesadaran (awareness): Keinsyafan ; keadaan mengerti (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 975)

2) Pengetahuan (knowledge): segala sesuatu yang diketahui (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 1121)

commit to user

3) Kesukaan (liking): yang disukai ; yang dicintai (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 1098)

4) Minat (preference): kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu ; gairah ; keinginan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 744)

5) Keyakinan (conviction): kepercayaan yang sungguh-sungguh ; kepastian ; ketentuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 1277)

6) Daya beli (purchase): kemampuan membayar untuk memperoleh barang yang dikehendaki atau yang diperlukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm 241)

c. Variabel independent 2 (interaksi sosial)

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara orang perseorangan, antara perseorangan dam kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989, hlm. 335)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. ( Singarimbun, 1981, hlm 23). Disini setiap jawaban dinilai dengan angka. Jika responden menjawab kategori tinggi diberikan niali 3, kategori sedang diberikan nilai 2, dan kategori rendah diberi nilai 1 a. Variabel Independen 1

commit to user

Terpaan iklan dioperasionalkan dengan frekuensi, intensitas perhatian, persepsi dan tingkat pemahaman dalam melihat iklan AXIS di Trans Tv

1) Frekuensi / tingkat keseringan responden dalam melihat iklan AXIS di Trans TV setiap harinyanya. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, waktu efektif yang digunakan responden untuk melihat tv adalah pukul 15.00 - 21.00 dimana saat itu iklan axis muncul. Dari observasi peneliti iklan axis muncul sekitar 6 kali pada jarak waktu 15.00 - 21.00. Karena yang diteliti bukan merupakan program acara tetapi iklan sehingga peneliti menggunakan acuan berapa kali iklan itu muncul setiap harinya. Dari data tersebut maka Frekuensinya diukur dengan:

· Tinggi, jika responden melihat iklan AXIS 5 - 6 kali dalam sehari

· Sedang, jika responden melihat iklan AXIS 3 - 4 kali dalam sehari

· Rendah, jika responden melihat iklan AXIS 1 – 2 kali dalam sehari

2) Intensitas perhatian responden terhadap iklan AXIS di Trans TV. Dilihat dari kesungguhan responden dalam melihat iklan yang diukur dengan :

· Tinggi, jika responden memperhatikan iklan AXIS sampai selesai

commit to user

· Sedang, jika responden memperhatikan iklan AXIS hanya sebagian saja sambil melakukan pekerjaan lain.

· Rendah, jika responden memperhatikan iklan AXIS hanya sekilas dan mengganti saluran lain.

3) Persepsi Responden terhadap penyajian iklan AXIS di Trans TV. Hal ini diukur dengan :

· Tinggi, jika responden berpersepsi bagus pada penampilan iklan AXIS.

· Sedang, jika responden berpersepsi kurang bagus pada penampilan iklan AXIS

· Rendah, jika responden berpersepsi tidak bagus pada penampilan iklan AXIS

4) Tingkat Pemahaman yaitu pemahaman responden terhadap informasi pesan dalam iklan AXIS di Trans TV, diukur dengan :

· Tinggi, jika responden mengerti dan memahami isi iklan

· Sedang, jika responden memahami sebagian informasi dalam iklan yang dilihatnya

· Rendah, jika responden tidak memahami isi iklan yang dilihatnya

b. Variabel dependen

Sikap membeli adalah tanggapan atau respon dari individu yang, dioperasionalkan dengan awareness (tingkat kesadaran), knowledge (tingkat pengetahuan), liking (tingkat kesukaan), preference (minat dan

commit to user

kebutuhan), conviction (keyakinan), purchase (daya beli), dengan tingkat pengukuran sebagai berikut :

1) Awareness

a) Tingkat kesadaran responden mengenai adanya produk AXIS

· Tinggi, jika responden menyadari adanya produk AXIS

· Sedang, jika responden kurang menyadari adanya produk AXIS

· Rendah, jika responden tidak menyadari adanya produk AXIS

b) Tingkat kesadaran responden mengenai AXIS sebagai produk telekomunikasi (seluler)

· Tinggi, jika responden menyadari AXIS adalah produk telekomunikasi (seluler)

· Sedang, jika responden kurang menyadari AXIS adalah produk telekomunikasi (seluler)

· Rendah, jika responden tidak menyadari AXIS adalah produk telekomunikasi (seluler)

2) Knowledge

a) Tingkat pengetahuan responden mengenai fitur-fitur AXIS yang diiklankan

· Tinggi, jika responden mengetahui fitur AXIS

· Sedang, jika responden kurang mengetahui fitur AXIS

commit to user

b) Tingkat pengetahuan responden mengenai kelebihan AXIS

· Tinggi, jika responden mengetahui kelebihan AXIS

· Sedang, jika responden kurang mengetahui kelebihan AXIS

· Rendah, jika responden tidak mengetahui kelebihan AXIS 3) Liking

a) Sejauh mana responden menyukai iklan AXIS di Trans TV

· Tinggi, jika responden menyukai

· Sedang, jika responden kurang menyukai

· Rendah, jika responden tidak menyukai

b) Sejauh mana tanggapan responden mengenai penggunaan elemen-elemen iklan yang digunakan AXIS (video,audio,talents,props, setting, lighting, graphics dan pacing)

· Tinggi, jika responden tertarik

· Sedang, jika responden kurang tertarik

· Rendah, jika responden tidak tertarik 4) Preference

a) Sejauh mana minat responden terhadap iklan AXIS

· Tinggi, jika responden berminat

· Sedang, jika responden kurang berminat

· Rendah, jika responden tidak berminat

b) Sejauh mana kebutuhan responden dengan iklan AXIS

commit to user

· Sedang, jika responden kurang sesuai kebutuhan

· Rendah, jika responden tidak sesuai kebutuhan 5) Conviction

a) Sejauh mana penambahan keyakinan responden mengenai iklan AXIS

· Tinggi, jika responden yakin

· Sedang, jika responden kurang yakin

· Rendah, jika responden tidak yakin

b) Sejauh mana keyakinan responden untuk membeli produk AXIS (Pulsa atau Kartu Perdana)

· Tinggi, jika responden yakin untuk membelinya

· Sedang, jika responden kurang yakin untuk membelinya

· Rendah, jika responden tidak yakin untuk membeli 6) Purchase

a) Sejauh mana tingkat daya beli responden setelah produk AXIS (pulsa) sudah habis

· Tinggi, jika responden langsung membeli bila produk AXIS habis

· Sedang, jika responden menunda membeli bila walaupun produk AXIS habis

· Rendah, jika responden tidak langsung membeli dan menunda lebih lama bila produk AXIS habis

commit to user

· Tinggi, jika responden terus menggunakannya

· Sedang, jika responden kadang-kadang menggunakannya

· Rendah, jika responden tidak menggunakannya, hanya sesekali saja menggunakannya

c. Variabel Independent 2

Interaksi sosial di operasionalisasikan dengan :

1) Pengaruh pendapat orang lain : Bagaimana pengaruh orang lain dalam memilih dan membeli, yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan pergaulan dalam membeli

· Tinggi, jika responden terpengaruh

· Sedang, jika resonden kurang terpengaruh

· Rendah, jika responden tidak terpengaruh

2) Frekuensi kegiatan sosial, yaitu kegiatan ekstra kurikuler sekolah dan non sekolah yang sering digunakan waktu untuk berinteraksi

· Tinggi, jika responden sering berkumpul dengan teman bergaul antara 5-6 hari dalam seminggu

· Sedang, jika responden kurang sering berkumpul dengan teman bergaul antara 3-4 hari dalam seminggu

· Rendah, jika responden kurang sering berkumpul dengan teman bergaul antara 1-2 hari dalam seminggu

commit to user

H. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi dimana hal ini memaparkan hubungan kausal antara variabel-variabel yang berhubungan dengan melalui pengujian hipotesa. Fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel penelitian. Studi ini juga disebut explanatory research karena studi ini berusaha menyoroti hubungan antara beberapa variabel dan menguji hipotesa yang dirumuskan sebelumnya.(Singarimbun, 1981, hlm. 5)

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dimana penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan data primer berupa kuesioner yang di sebar kepada siswa yang akan di teliti. Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian ini adalah individu itu sendiri.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil sebagai tempat pengambilan data adalah SMA Negeri 7 Surakarta yang beralamat di Jln. Mr. Muf. Yamin Surakarta 57154

4. Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi

Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik melakukan penelitian. Populasi adalah seluruh

commit to user

unit-unit yang darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme, orang atau kelompok orang, masyarakat, organisasi, benda,obyek, peristiwa, atau laporan yang kesemuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua. (Ulber silalahi, 2009, hlm 253). Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta yang memiliki persyaratan pernah melihat iklan AXIS di Trans Tv dan menggunakan produk dari AXIS. Setelah diketahui dari pra survey didapat 33 siswa memenuhi persyaratan tersebut yang dijadikan populasi. Mengapa penelitian hanya dilakukan pada kelas XI hal ini dikarenakan akses yang diberikan untuk diteliti hanya dari kelas XI, hal ini dikhawatirkan oleh pihak sekolah apabila menggunakan kelas XII akan mengganggu konsentrasi pemantapan ujian akhir. Sedangkan kelas X penetrasi penggunaan seluler belum sebegitu besar bila dibandingkan dengan kelas XI.

b. Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu peneliti meneliti semua individu dalam populasi. Tetapi melakukan dengan mengambil sampel dari anggota populasi tersebut. Tetapi hal ini dimungkinkan bila pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dimana seluruh populasi yang menjadi sasaran diambil semua untuk diteliti. Hasil sensus yang dilakukan oleh peneliti diketahui 33 orang siswa yang menggunakan dan melihat iklan AXIS di Trans Tv. Dari 33

commit to user

responden yang pernah melihat iklan AXIS di Trans Tv dan menggunakan produk AXIS tersebut diambil semua untuk menjadi sampel penelitian

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner

Penggunaan kuesioner merupakan hal pokok yang digunakan dalam pengumpulan data dari responden. Dan berdasarkan data-data dari hasil kuesioner tersebut diwujudkan dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian yang menjadi kesimpulan

b. Observasi

Suatu teknik pengumpilan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diselidiki

c. Studi kepustakaan

Pengumpulan data tambahan yang berasal dari buku-buku, majalah dan literatur-literatur yang dipakai sebagai bahan penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisa data dilakukan dengan menganalisa data -data yang ada menurut dasar-dasar statistik. Hal ini dilakukan untuk menghubungkan variabel-variabel yang satu dengan yang lain. Statistik digunakan karena dalam penelitian ini dihadapkan pada hipotesa, populasi dan pengambilan data. Sedang metode untuk membuktikan hipotesa adalah metode korelasi. Adapun analisa yang dilakukan adalah

commit to user

dengan tehnik korelasi tata jenjang Spearman (rs) karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal dan memiliki jenjang kembar. Tata jenjang spearman dipakai untuk mengukur asosiasi antar 2 variabel yang keduanya setidak-tidaknya mempunyai ukuran skala ordinal yang memungkinkan individu obyek yang diteliti itu dapat diberi jenjang atau rangking. Dimana data gejala-gejala yang digunakan disini dicatat menurut besar kecilnya koefisien korelasinya. Adapun rumus yang digunakan dalam tehnik korelasi tata jenjang Spearman

adalah : Rs : (Siegel, 1996, hlm.256) Dimana : ∑x² : n² - n ∑Tx 12 ∑y² : n² - n ∑Ty 12 ∑Tx : t³x – tx 12 ∑Ty : t³y – ty 12 Keterangan :

Rs : Koefisien korelasi tata jenjang Spearman d : Deviasi rangking X dan Y

n : Jumlah

Tx : Jumlah jenjang kembar pada variabel X Ty : Jumlah jenjang kembar pada variabel Y

∑x² + ∑y² - ∑d²

2 √∑x² . ∑y²

commit to user

∑d² : Jumlah kuadrat selisih antar jenjang ∑x² : Jenjang kuadart variabel x

∑y² : Jenjang kuadrat variabel y

Setelah mendapatkan nilai dari rs (koefisien korelasi) itu belum selesai karena nilai koesien korelasi tata jenjang spearman ini berlaku untuk N kurang dari 30, karena responden dari penelitian ini lebih dari 30 maka perlu menggunakan tabel harga kritis, dengan rumus :

t : rs √ N -2 1 - rs² df = n - 2

Setelah diketahui besarnya t , nilai tersebut dikonsultasikan dengan tabel distribusi t dengan daerah bebas / degrees of freedom (df) dan batas kepercayaan 90 % atau taraf signifikasi 10 %. Pengetesan signifikasi dilakukan terhadap hipotesa nihil (Ho) dengan tingkat signifikasi 10% dan taraf kepercayaan 90%. Ho ditolak bila t yang didapat sama atau lebih besar dari harga kritisnya, dan penolakan Ho berarti Ha diterima, yang artinya : terdapat korelasi yang signifikasi antara gejala X dan Y. Sebaliknya Ho diterima dan Ha ditolak apabila t lebih kecil dari harga kritisnya, dengan kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikasi antara gejala X dan gejala Y

commit to user

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. DESKRIPSI AXIS

Pada tanggal 23 April 2008 sebuah penyedia layanan operator seluler bernama AXIS diresmikan di Indonesia. AXIS merupakan operator penyedia layanan seluler GSM di Indonesia yang menawarkan layanan komunikasi yang inovatif dan ekonomis. AXIS pertama mulai beroperasi di Jawa dan Sumatra, dan saat ini terus mengembangkan jaringannya di seluruh wilayah di Indonesia.

1. Logo AXIS

Gambar 2.1. Logo AXIS

Logo AXIS mencerminkan aspirasi yang melambangkan kemajuan dan perubahan . AXIS memiliki tekad agar seluruh pelanggan dapat menikmati manfaat penuh dari layanan komunikasi bergerak untuk meningkatkan kinerja dalam melakukan aktifitas sehari-hari. AXIS

commit to user

memiliki konsep bahwa yang terpenting bukan hanya “apa yang kami

lakukan“ tetapi juga “bagaimana kami melakukannya” . Sehingga AXIS

bertekad untuk selalu mengutamakan tanggung jawab dalam pekerjaan. Komitmen AXIS adalah untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat dan mendukung cita-cita pemerintah untuk kemajuan teknologi di Indonesia.

2. Layanan AXIS

Meskipun tergolong operator seluler yang baru, AXIS mampu memberikan berbagai macam fasilitas yang mampu mendukung pemakainya dalam melakukan proses komunikasi, yaitu diantaranya : a. GPRS/UMTS (3G)

Dengan fitur ini pelanggan dapat menikmati akses internet berkecepatan tinggi hingga 384 kpbs dengan menggunakan handphone. GPRS akan langsung aktif dalam waktu 24 jam sejak panggilan pertama dilakukan.

b. Voice Call

Dapat melakukan panggilan ke nomor pengguna AXIS maupun ke operator lain dan dapat melakukan sambungan langsung internasional (SLI)

commit to user

Dapat melakukan video call ke sesama pengguna AXIS dan operator 3G lainnya. Layanan ini membutuhkan handphone 3G dengan kemampuan video call.

d. SMS

SMS atau pesan singkat dapat digunakan untuk mengirimkan pesan ke nomor GSM maupun CDMA

e. MMS

Dengan fasilitas ini pelanggan dapat mengirimkan teks, gambar, audio dan video ke sesama pelanggan AXIS. Layanan ini membutuhkan handphone dengan kemampuan MMS

f. Ring Back Tone (RBT)

Fasilitas ini memungkinkan pelanggan mengubah nada sambung dengan lagu kesukaan yang dapat didengarkan oleh orang yang menelepon

g. Call Forward/Divert

Dengan fitur ini pelanggan dapat mengalihkan panggilan yang masuk ke nomor AXIS lain.

h. Call Conference

Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan panggilan ke lima nomor sekaligus.

commit to user

i. Call Waiting

Dengan fitur ini pelanggan dapat mengetahui dan menerima telepon lain yang masuk pada saat melakukan percakapan

Semua nomor AXIS sudah mendukung layanan data ( 3G/GPRS/), MMS dan Streaming, namun semua itu perlu setting terlebih dahulu pada handphone.

3. Jangkauan AXIS

Saat ini AXIS sudah dapat dinikmati di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Lombok, Sumatera Utara, dan Riau. Namun dalam perkembangannya AXIS terus berusaha meningkatkan kualitas jangkauan agar dapat dinikmati di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu AXIS juga dapat dinikmati di luar negeri untuk berkomunikasi di 50 negara dan akan terus bertambah ke negara-negara lain.

4. Program AXIS

Agar mampu bersaing dengan operator seluler lainnya, maka AXIS menawarkan banyak program yang dapat dinikmati oleh penggunanya, antara lain :

a. Bonus terima telepon dari semua operator lain Rp 100 per menit. Bonus dapat digunakan untuk akses data, telepon, video call, sms, dan mms ke semua operator se- Indonesia.

commit to user

b. Bonus waktu bicara hingga 120 menit tiap isi ulang

c. Bonus waktu bicara 30 menit setiap aktivasi kartu perdana

d. Lucky draw AXIS dengan membeli dan mengaktifkan AXIS dengan cara menggunting bagian depan kemasan dan dikirimkan ke kotak undian untuk mendapatkan hadiah dengan grand prize 36 Yamaha Mio Soul

e. Rp 1 per sms ke sesame AXIS

f. Rp 1 per telepon ke sesame AXIS pada hari sabtu minggu g. Gratis 1000 sms tiap bulan selama setahun pada 2009 h. Gratis 1000 mms tiap bulan selama setahun pada 2009 i. Dsb.

5. Pemegang Saham AXIS

AXIS didukung oleh dua operator terkemuka di Asia yaitu Saudi Telekom Company, penyedia layanan telekomunikasi nasional Arab Saudi dan MAXIS Communications Berhad, yaitu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Malaysia. Kedua investor utama tersebut bertekad memberikan kontribusi penuh bagi pengembangan industri telekomunikasi di Indonesia. Didirikan pada tahun 1998, Saudi Telecom Company (STC) menyediakan layanan komunikasi lengkap seperti telepon tetap dan bergerak, internet, dan layanan data. Perusahaan ini beroperasi

commit to user

melalui empat anak usahanya (Alhatif, Aljawal, Saudi Data, dan Saudinet) dan adalah satu-satunya penyedia layanan telepon tetap, data, dan internet di Arab Saudi.

Pada tahun 2005, pemerintah Arab Saudi mengurangi sahamnya di perusahaan tersebut dengan menawarkan 30 persen ekuitas kepada publik. Pada triwulan ketiga 2006, STC sudah menguasai 71 persen pangsa pasar di Arab Saudi. Saat ini kapitalisasi pasar STC sudah mencapai sekitar US$ 40,5 miliar. MAXIS Communications adalah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Malaysia, yang memiliki investasi di industri telekomunikasi di India dan Indonesia. MAXIS menyediakan layanan telepon seluler dan tetap, serta layanan gateway internasional. Per tanggal 31 maret 2007, jumlah total pelanggan telepon seluler MAXIS di Malaysia mencapai 8,5 juta (menunjukkan pangsa pasar sebesar 41,5%).

6. Tim Manajemen AXIS

a. Erik AAS (President Director/ Chief Executive Officer / CEO)

Erik Aas bergabung sebagai Presiden Direktur PT Natrindo Telepon Seluler (AXIS), pada oktober 2007. Erik telah berpengalaman selama tujuh tahun sebagai jajaran atas manajemen di Asia. Sebelumnya Erik merupakan CEO Grameenphone, sebuah perusahaan operator telekomunikasi di Bangladesh, sejak November 2004 hingga Oktober 2007. Di bawah pimpinannya, pelanggan Grameenphone berkembang

commit to user

pesat, dari 2 juta menjadi 15 juta pelanggan, dan berhasil mencapai posisi sebagai pemimpin pasar.

b. Johan Buse (Director/Chief Marketing Officer /CMO)

Johan telah berpengalaman selama tujuh tahun di jajaran atas manajemen di Eropa. Johan mengawali karirnya di telekomunikasi pada awal tahun 2000 saat bergabung dengan T-Mobile Netherlands. Dalam berbagai posisinya saat itu Johan turut memberi kontribusi dalam pertumbuhan pelanggan T-Mobile dari 750 ribu hingga lebih dari 2 juta pelanggan. Setelah itu, Johan bergabung dengan T-Mobile Internasional, bertanggung jawab pada produk-produk prabayar di berbagai Negara. Posisi terakhir sebelum bergabung dengan AXIS adalah CMO dan anggota direksi di T-Mobile Kroasia. Di bawah kepemimpinannya, T – Mobile Kroasia berhasil meningkatkan basis pelanggan prabayar hingga lebih dari 50%.

c. Mohammed Muslim Khan (Director/Chief Technology Officer /CTO) Mohammed Muslim Khan bergabung dengan PT Natrindo Telepon Seluler (AXIS) pada September 2007. Muslim Khan telah berpengalaman selama 30 tahun di Industri telekomunikasi. Sebelum bergabung dengan AXIS, muslim Khan bekerja dengan Telenor Pakistan sebagai konsultan dan Deputi CTO sejak Agustus 2004 hingga bergabung dengan AXIS. Muslim Khan turut berkontribusi

commit to user

meningkatkan pelanggan Telenor hingga lebih dari 10 juta pelanggan dan perluasan jangkauan dalam waktu dua tahun.

d. Tan Hoo san (Director/Chief Financial Officer /CFO)

Tan Hoo San mewakili MAXIS Communications Berhad (MAXIS), Malaysia di PT Natrindo Telepon Seluler (AXIS) sebagai Director/chief Financial Officer (CFO) pada 1 mei 2005.

e. Wahyudin Saptari Adikusumah (Director Of Human Resources)

Wahyudin Adikusumah bergabung dengan PT. Natrindo Telepon Seluler (AXIS) sebagai Direktur Human Resources efektif 1 desember 2007, dan bertanggung jawab atas segala aspek sumber daya manusia di perusahaan. Sebelum bergabung dengan AXIS, Wahyudin menjabat sebagai HR director di PT Perfetti Van Melle Indonesia (PVMI) sebuah FMCG (confectionary) selama hampir lima tahun.

f. Paras M Nasution (Vice President, Sales and Distributions)

Paras M Nasution bergabung dengan AXIS pada juli 2008 sebagai Vice President Sales and Distributions. Paras memulai karirnya di Procter and Gambler Indonesia di Departemen Keuangan. Paras melanjutkan karir dengan bergabung di Coca- Cola Bottling Indonesia/ Coca-Cola Distribusi Indonesia. Selama 15 tahun di Coca-Cola, paras mempunyai pengalaman di bidang penjualan, keuangan dan sumber

commit to user

daya manusia. Posisi terakhirnya di Coca-Cola adalah sebagai General Manager.

g. Ann Gusnayanti Taib (Head of Regulatory and Industry Relations) Sebelum bergabung dengan AXIS, Ann Gusnayanti Taib telah berpengalaman lebih dari 18 tahun di industri telekomunikasi. Dimulai dengan implementasi berbagai proyek pemerintah dan swasta. Ann juga terlibat dalam koordinasi Mobile Communications System yang terencana di Indonesia, termasuk Cellular System pertama di Indonesia. Ann memulai karirnya untuk proyek fiber optic dan telepon mobile di Direktorat Jenderal Pos dan telekomunikasi.

h. Ben Soppitt (Head of Corporate Strategy and Bussiness Development) Ben bergabung dengan AXIS pada maret 2008. Sebelumnya Ben bekerja di GSM Association (GSMA), organisasi perdagangan global yang mewakili lebih dari 700 operator di seluruh dunia. Sebagai Director of Strategic Initiatives mencakup program Emerging Market handset, pembuatan GSMA Development fund dan proyek Mobile Money Tranfer.

i. Arif Widjaksono (Head of Legal)

Arif widjaksono bergabung dengan AXIS pada maret 2008. sebelum bergabung dengan AXIS, Arif adalah Senior Counsel di Philip Morris International Law Departement sebagai Head of Law Departement di

commit to user

PT Philip Morris Indonesia sejak 2003. Tahun 2006 Arif ditunjuk sebagai Senior Counsel di PT HM Sampoerna Tbk, anak perusahaan Philip Morris Internasional.

j. Budiono Sangkoyo (Head of Procurement)

Antara tahun 1997 sampai 2005 Budiono bekerja di PT Exelcomindo Pratama (XL) di berbagai posisi dari Head of Internal Audit hingga Financial Controler. Posisi terakhirnya di XL adalah Vice President of Procurement and Asset & inventory Management.

7. Tata Kelola Perusahaan

AXIS beranggapan bahwa peraturan perusahaan yang baik merupakan alat penting agar dapat mencapai visi dan misi strategis perusahaan., mentaati nilai-nilai peraturan dan ketentuan perusahaan yang meliputi keterbukaan dan transparansi kepada para pemegang saham, manajemen dan juga pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti karyawan, pembuat regulasi, pelanggan, para vendor dan supplier, pihak pemerintah yang berwenang dan masyarakat pada umumnya. Secara berkala perusahaan terus melihat dan menilai kembali perkembangan peraturan dan ketentuan perusahaan. Dan mengubah peraturan sesuai

Dokumen terkait