• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1 Tahap-tahap Penyadapan Nira

4.1.1 Pemanfaatan Hasil Dari Pohon Nira

Pohon nira sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Pohon nira mempunyai banyak manfaat yang dapat membantu perekonomian masyarakat yang

menjadikan menyadap nira sebagai pekerjaan sampingannya. Manfaat dari pohon nira diantara nya yaitu :

1. Pembuatan Gula Aren

2. Sebagai minuman fermentasi (tuak)

Cairan dari air nira juga dapat dimanfaatkan menjadi minuman yang difermetasikan atau tuak. Karena sifat air yang asam membuat air nira jika didiamkan terlalu lama akan menjadi asam. Namun di banjaran sungai Wampu sendiri, karena mayoritas masyarakat disana adalah beragama muslim, jadi hasil dari air nira hanya dibuat untuk gula aren,

3. Kolang-kaling

Kolang-kaling terbuat dari biji pohon aren. Kolang-kaling dapat dijual dan menambah penghasilan bagi masyarakata sekitar. Kolang-kaling menjadi makanan favorit bagi masyarakat saat bulan ramadhan atau perayaan-perayaan lainnya.

4. Atap rumah

Selain airnya, ijuk pohon aren nira juga dapat dimanfaatkan menjadi atap rumah. Ijuk dari pohon aren dinilai kuat untuk dijadikan atap rumah.

5. Sapu ijuk

Selain manfaat diatas, ijuk dari pohon aren juga dimanfaatkan sebagai sapu ijuk untuk menyapu bagian dalam rumah.

6. Sebagai pembungkus kemasan

Daun dari pohon aren juga dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan seperti gula aren.

7. Sapu lidi

Sapu lidi berguna untuk menyapu halaman rumah. Masyarakat memanfaatkan lidi dari daun aren untuk membuat sapu lidi.

8. Sebagai pembuatan papan

Batang dari pohon aren juga dapat bermanfaat sebagai bahan dasar papan. Papan digunakan sebagai bahan membuat rumah atau kontruksi lainnya.

Di banjaran sungai Wampu sendiri, masyarakat memanfaatkan nira sebagai bahan baku pembuatan gula aren. Karena memasak gula aren dinilai lebih praktis daripada mengolah hasil dari pohon nira menjadi berbagai macam olahan.

Gula aren asli dari nira tanpa ada campuran bahan lain memiliki kualitas yang sangat bagus, berbeda dengan gula pada umumnya. Juga memiliki nilai jual yang lebih mahal dari pada gula yang lain. Itu juga yang menjadi faktor banyaknya masyarakat yang memanfaatkan air nira untuk diolah menjadi gula aren untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Gula aren asli tanpa campuran juga memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, diantara lain :

1. Menjadi obat sembelit

Sembelit dapat terjadi karena kurangnya asupan serat di dalam tubuh kita. Padahal, serat memiliki peranan untuk melancarkan pencernaan. Serat alami juga terdapat pada air nira. Air nira dapat langsung dapat dikonsumsi secukupnya untuk dapat melancarkan pencernaan.

2. Menjadi obat demam

Banyak masyarakat yang belum mengetahui jika air nira dapat mengobati demam panas. Demam terjadi karena berkurangnya sistem kekebalan di dalam tubuh manusia, sehingga tubuh jatuh sakit saat terserang virus. Caranya pengolahan ialah dengan cara mencampur air nira dengan dicampur dengan gula aren. Gula aren dapat membantu menghangatkan tubuh untuk mengatasi demam.

3. Melancarkan ASI

Dengan meminum air nira dapat melancarkan ASI bagi ibu yang selesai melahirkan dan mulai memasuki pemberian susu. Karena banyak yang membuktikan bahwa air nira berguna untuk melancarkan ibu-ibu untuk memberikan ASI bagi bayi mereka.

4. Menjaga Kesehatan Tulang

Manfaat dari air nira lainnya juga adalah untuk menjaga kesehatan tulang. Jadi minum air nira tidak hanya baik untuk kesehatan namun juga menjaga kesehatan tulang dalam jangka waktu yang lama.

5. Sakit Perut

Air nira juga dapat mengobati sakit perut. Caranya yaitu dengan memasukkan air asam jawa dan air nira ke dalam setengah gelas air hangat. Aduk hingga merata kemudian disaring.

6. Menggemukkan Badan

Air nira dapat dijadikan minuman herbal untuk menggemukkan badan. Caranya yaitu sediakan kelapa, kunyit dan air nira. Panaskan panci lalu masukkan santan kelapa, air kunyit dan air nira. Rebus hingga mendidih. Tunggu hingga dingin dan minuman bisa langsung diminum.

Membuat gula aren bukanlah hal yang sulit dilakukan. Ketika penyadap selesai menyadap air nira, air tersebut dapat langsung diolah. Adapun tahap-tahap dan perlatan untuk membuat gula aren adalah :

 Wajan besi

Gambar 07 : wajan besi

Wajan yang digunakan haruslah wajan yang terbuat dari besi, bukan aluminium. Karena wajan besi dinilai lebih kuat dan tahan lama dari pada wajan yang terbuat dari aluminium.

Wajan besi juga digunakan agar gula aren dapat di cetak. Wajan yang digunakan juga wajan yang berukuran besar agar dapat menampung banyak air nira.

 Sendok dari kayu

Sendok ini berfungsi sebagai pengaduk air nira. Kayu yang dipakai berasal dari kayu pohon pinang. Sendok ini biasanya dapat dibuat sendiri oleh penyadap untuk dipergunakan dalam membuat gula aren. Kayu dari pohon pinang digunakan karena lebih tanah lama dan

awet jika digunakan untuk mengaduk gula aren. Sendok untuk mengaduk gula aren tidak berukuran besar, kurang lebih panjang nya sekitar 40cm.

Gambar 08 : sendok dari kayu

 Kayu bakar

Ada beberapa jenis kayu yang dapat digunakan untuk membuat gula aren, diantaranya yaitu : kayu rambutan, dan kayu rambung. Namun ada juga kayu yang tidak boleh digunakan untuk membuat gula aren, yaitu kayu pohon coklat. Karena kayu pohon coklat mengandung zat asam. Kandungan zat asam dari kayu nira tersebut dapat menyerap ke dalam adonan gula aren dari asap yang dikeluarkan kayu pohon coklat. Akibatnya, gula aren tidak dapat dicetak karena berbentuk seperti adonan gula tarik dan tidak bisa keras.

Gambar 09 : kayu bakar

 Gayung

Gayung plastik berfungsi untuk memindahkan adonan gula aren ke dalam cetakan bambu.

Dahulu, untuk memindahkan adonan gula aren ke dalam cetakan menggunakan batok kelapa, namun sekarang penyadap lebih memilih gayung untuk memindahkan gula aren ke dalam cetakan karena dinilai lebih praktis.

 Pencetak gula aren dari bambu

 Gambar 10 : Pencetak gula aren dari bambu

Untuk mencetak gula aren digunakan bambu sigai. Cetakan gula aren tidak terlalu besar, ukurannya kurang lebih berdiameter 8cm dan tinggi 3cm. Cetakan tersebut dibuat sendiri oleh penyadap. Dahulu penyadap nira menggunakan daun tebu untuk mencetak dengan cara daun digulung dan dicucuk dengan lidi, namun setiap hari harus mengganti daunnya.

Sekarang penyadap beralih ke cetakan dari bambu sigai.

 Sendok besi

Sendok ini berfungsi untuk membersihkan kerak-kerak bekas gula aren yang masih menempel di wajan agar lebih mudah untuk mencuci wajannya.

Gambar 11 : Sendok besi

 Buah Kemiri

Gambar 12 : Buah Kemiri

Setelah peralatan sudah dipersiapkan, mulailah dengan membuat gula aren. Proses nya yaitu :

Pertama, siapkan wajan besi dan kayu bakar dengan api sedang. Lalu tuang air nira ke dalam wajan yang telah disiapkan. Proses memamasak air nira hingga menjadi gula aren memerlukan waktu 4-5 jam. Air nira cukup didiamkan selama memasak tidak perlu diaduk-aduk sampai air berubah menjadi kental. Kayu bakar juga harus dipantau, tidak boleh terlalu kecil dan tidak boleh terlalu besar apalagi sampai mati apinya. Namun sesekali diaduk untuk menghilangkan buihnya. Ketika air nira sudah meluap buihnya, parutkan satu buah kemiri agar buih tidak meluap dan tidak sampai jatuh ke bawah buihnya.

Untuk mengetahui apakah gula aren sudah bisa dicetak atau belum yaitu dengan cara mengambil gula aren dengan gayung, lalu jika terlihat bekas seperti ada retakan pada gula aren tandanya gula aren sudah bisa dicetak. Jangan memaksakan gula aren yang belum bisa dicetak untuk dimasukkan ke cetakan, itu akan mengakibatkan gula gampang berjamur.

Menyetak gula aren juga harus cepat dituangkan pada cetakan, kalau tidak akan kental di wajan.

Tidak butuh waktu lama untuk melepas cetakan gula aren, karena sebentar saja gula akan mengeras pada cetakan. Jika gula aren sudah jadi, harus didinginkan terlebih dahulu.

Jika gula aren masih panas dan langsung dibungkus, itu dapat mengakibatkan gula berjamur dan basah. Gula aren sendiri dapat tahan kurang lebih 2 bulan lamanya.

Gambar 13 : gula aren yang sudah jadi

4.2 Makna Umum Teks dan Konteks Istiadat Penyadapan Nira di Banjaran Sungai

Dokumen terkait