• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

1. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Literasi Bagi Mahasiswa PAI

setiap hari digunakan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta untuk berkomunikasi, mencari informasi, mencari referensi pembelajaran, untuk mencari konten hiburan, atau hanya sekedar untuk membagikan aktivitas sehari-hari dan melihat aktivitas yang dibagikan orang lain. Selain itu, penggunaan media sosial bagi mahasiswa juga karena tuntutan zaman yang semakin canggih, masyarakat semakin banyak untuk mengikuti perkembangan dunia, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media sosial.

Dengan adanya perkembangan media sosial di kalangan masyarakat terkhusus di kalangan mahasiswa, menyebabkan adanya perubahan pada aktivitas sehari-hari mahasiswa karena ketergantungan kebutuhan informasi. Mahasiswa sangat aktif dengan aktivitas yang ada di gadget mereka untuk mengakses informasi yang ada di media sosial. Seperti yang dikatakan oleh Widada (2018:29) bahwa banyak mahasiswa yang meluangkan waktu untuk mengakses media sosial supaya terhubung dengan pihak lain dan menggunakan hidupnya di media sosial.

Sejak adanya pandemi Covid 19, semua aspek kehidupan mengalami adaptasi dengan keadaan yang baru, terutama dalam lingkungan pendidikan. Hal tersebut semakin membiasakan mahasiswa untuk menggunakan media sosial sebagai penunjang perkuliahan bahkan di masa kuliah luar jaringan. Pendidikan tinggi telah memasuki fase baru, fakta-fakta pengguna internet dan media sosial di Indonesia menunjukkan bahwa pembelajaran harus dapat memprediksi perkembangan internet dan mahasiswa yang menggunakan internet dan media sosial. Bharucha (2018:3) mengungkapkan bahwa beberapa universitas dan perguruan tinggi di India memasukkan media sosial ke dalam pedagogi mereka, tetapi tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikannya secara efektif dengan kurikulum.

Penggunaan media sosial untuk kebutuhan pendidikan dan literasi semakin meningkat, hal ini ditunjukkan lebih banyak mahasiswa yang mencari referensi di internet dibandingkan dengan mencari dari buku cetak.

fenomena tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Garcia & Silva ( 2017) bahwa, mahasiswa lebih berharga ketika menggunakan teknologi media sosial untuk kegiatan akademik daripada dalam sistem informasi yang disediakan oleh universitas, terutama karena kemudahan penggunaan untuk pertama kalinya.

Fungsi media sosial bagi masyarakat terutama di dunia pendidikan sangat membantu para mahasiswa untuk berdiskusi mengenai mata kuliah,

membagikan atau mencari informasi terkait pendidikan, mencari referensi tugas kuliah, memenuhi kebutuhan literasi mahasiswa, serta media sosial juga pernah dan sedang digunakan di dunia pendidikan sebagai media untuk menyampaikan dan menerima materi atau proses kegiatan belajar mengajar.

Mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta menggunakan media sosial bukan hanya sebagai media hiburan dan sebagai sarana eksistensi diri saja, melainkan mahasiswa menggunakan media sosial untutk menunjang perkuliahan dan memenuhi kebutuhan literasi mereka. Mahasiswa dapat mengakses konten apapun di media sosial, hal tersebut memudahkan mahasiswa jika dibandingkan dengan mencari informasi melalui buku cetak.

Menurut teori di bab dua, peneliti mengelompokkan media sosial menjadi tiga yaitu: media jejaring yang terdiri atas WhatsApp dan Facebook, media sharing yang terdiri atas Youtube, Instagram, dan TikTok, serta Blog dan Mikroblog yang terdiri dari Twitter dan Blog. Aplikasi tersebut sering digunakan karena fiturnya yang banyak dan juga setiap hari banyak digunakan oleh mahasiswa PAI, sehingga dalam proses pembelajaran atau mencari kebutuhan literasi melalui media sosial tersebut tidak terasa sulit karena sudah terbiasa menggunakannya. Hasil Penelitian ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya dari Antoni (2018) bahwa Pemanfaatan internet di perguruan tinggi di Sumsel dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu info, hiburan, diskusi, materi belajar, tutorial, tugas,

dan quis. Maka dari itu, peneliti memaparkan hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan berfokus pada pemanfaatan media sosial untuk kebutuhan literasi bagi mahasiswa PAI 2019 dan menambahkan temuan-temuan baru mengenai pemanfaatan media sosial, khususnya di bidang pendidikan dan literasi mahasiswa.

Berikut adalah pemanfaatan media sosial sebagai sarana literasi bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta:

a. Menunjang Tugas Kuliah

Media sosial membantu para mahasiswa PAI untuk meringankan tugas perkuliahan, mahasiswa dapat mencari referensi dari media sosial, misalnya mahasiswa mendapat link dari WhatsApp yaitu berupa jurnal online kemudian mahasiwa dapat mengunduhnya melalui aplikasi Google Scholar untuk mendapatkan artikel jurnal tersebut.

Mahasiswa juga menggunakan sosial media untuk mengunggah tugas kuliah mereka, misalnya tugas membuat video kemudian diunggah ke media sosial Youtube, Instagram, maupun Twitter. Selain itu, mahasiswa juga menggunakan aplikasi Blog untuk mengunggah tugas kuliah mereka, yakni berupa artikel atau makalah dengan tema tertentu.

b. Mencari Sumber Belajar

Materi belajar juga banyak dicari oleh mahasiswa PAI pada media sosial, seperti TikTok, Instagram, Youtube, dan Twitter, karena biasaanya para mahasiswa PAI mengikuti grup belajar yang ada di salah

satu media sosial tersebut, misalnya mengikuti base tentang pengembagan diri, tentang sejarah Islam, tentang filsafat, dan lain sebagainya. Banyak dari grup tersebut memberikan materi dan pembelajaran secara gratis, selain itu mahasiswa juga dapat mengikuti kursus online untuk mendapatkan sebuah materi belajar maupun pelajaran secara gratis. Mahasiswa PAI juga menggunakan aplikasi Youtube untuk mencari materi belajar, misalnya tentang materi micro teaching, mahasiswa dapat melihat cara micro teaching yang baik dan

benar melalui video di Youtube, sehingga menjadi salah satu referensi mahasiswa untuk mata kuliah micro teaching.

c. Melakukan Diskusi

Diskusi banyak digunakan pada media sosial karena sejak pandemi covid 19, mahasiswa beralih dari pertemuan luring menjadi daring, dan kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang, karena diskusi online memudahkan mahasiswa PAI tanpa harus bertemu tatap muka. Mahasiswa menggunakan media sosial untuk berdiskusi karena kita dapat membuat sebuah grup di media sosial tersebut, adapun tujuan dari diskusi adalah untuk memberi sebuah tujuan dari beberapa pendapat untuk memecahkan suatu masalah atau untuk mencari suatu tujuan. Misalnya membuat grup WhatsApp untuk mendiskusikan tugas kuliah dan membagi tugas untuk setiap anggotanya.

d. Memperoleh Informasi

Mahasiswa PAI membuka sosial media seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, Twitter,dan Facebook biasanya untuk mengetahui sebuah informasi tertentu. Informasi di media sosial dapat mahasiswa ketahui dengan cara mengikuti akun-akun tertentu sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya mahasiswa melihat story WA temannya yang berisi tentang event tertentu, contoh lain adalah mahasiswa suka dengan hal-hal yang berbau sejarah, maka mahasiswa juga akan mengikuti akun-akun yang menyediakan konten tersebut.

e. Menjawab Kuis

Penggunaan media sosial untuk menjawab kuis biasanya dilakukan dosen melalui e-learning kampus atau secara langsung kepada mahasiswa. Namun ada juga beberapa dosen yang membuat kuis pada sosmed, terkadang ada dosen yang membuat kuis melalui sosmed seperti lewat WhatsApp.

f. Mencari Tutorial

Banyak mahasiswa PAI yang menggunakan media sosial untuk mencari tutorial tertentu baik berhubungan dengan pembelajaran maupun dengan kehidupan sehari-hari. Tutorial banyak didapatkan mahasiswa melalui Youtube, Instagram, TikTok, Twitter, dan Google, dan Facebook, tutorial pada media sosial biasanya berbentuk sebuah video pembelajaran. Mahasiswa PAI dapat mencari berbagai tutorial yang

berhubungan dengan perkuliahan, misalnya tentang cara mendownload jurnal gratis.

g. Hiburan

Banyak sekali konten-konten hiburan yang disediakan di media sosial, baik Youtube, Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook, mahasiswa PAI sering kali mencari hiburan melalui media sosial.

Youtube biasanya menawarkan video-video menarik baik hanya hiburan saja maupun hiburan yang mengandung nilai edukasi.

Misalnya, mahasiswa PAI menonton hiburan berupa konten cerita misteri di Youtube.

Tabel 4.2 Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Literasi Bagi Mahasiswa PAI 2019

No Media Sosial yang Digunakan

Pemanfaatan Link

1. Media Jejaring Sosial

a. WhatsApp - Koordinasi dan diskusi tugas kuliah

- Membagikan link atau file referensi tugas kuliah

- Mengirim kuis atau tugas ke dosen

- Menonton story kontak whatsApp

https://chat.whatsapp.com/Lt eGlgZXfmkDzDOPHd9FtM

- Membagikan story tentang literasi

b. Facebook - Mencari konten literasi

- Membagikan ulang konten literasi

- Meng-upload tugas kuliah - Meng-upload

konten literasi (video atau foto disertai caption tertentu)

- https://www.facebook.c om/100007677858582/p osts/pfbid02vVABe9Sjb 8xTTSbBqv3LECL9EL usEwAVGQiNhoJ6cPZ mUATNzR8pBbeXEX UUFzgUl/?app=fbl - https://www.facebook.c

om/100007677858582/p osts/pfbid0ysxRVLjg6p PsFQAcLhj5reRm6rF1Z qF4mLJUMbXbTntYXc k5FHb8RvPiRTLKSrrsl /?app=fbl

- https://www.facebook.c om/100031813412817/p osts/pfbid02h2xjT3yhU UKzxcsTVYtpTETtW WuSCuTQWG1pn1hrP ZDufk4bnLcpLWq4AV wirvbpl/?app=fbl

2. Media Sharing

a. Instagram - Mengikuti akun-akun literasi - Mencari

informasi dan konten literasi - Mencari tutorial

tertentu untuk keperluan kuliah atau pribadi - Meng-upload

konten literasi, misalnya sejarah - Meng-upload

tugas kuliah dan kkn

- Mencari konten hiburan

- https://www.instagram.c om/p/CT6xQlSP4zj/?igs hid=YmMyMTA2M2Y= - https://instagram.com/m

ajelis_banyubening?igsh id=YmMyMTA2M2Y=

- https://www.instagram.c om/p/CT2IzuoBO8H3W

ZJLZRIo3Ru-yp2RS08V9sQKfE0/?ig shid=YmMyMTA2M2Y

=

- https://www.instagram.c om/p/Cdak2JRJfQc/?igs hid=YmMyMTA2M2Y

= b. Youtube - Men-subscribe

akun literasi, baik pribadi maupun tugas kuliah - Menonton konten

literasi

- Mencari video tutorial tertentu

- https://youtube.com/c/N ajwaShihab

- https://youtube.com/c/Gi taWirjawan45

- Meng-upload tugas kuliah

- https://youtu.be/6ArTZZ DcXMU

- https://youtu.be/LxB2PB xqtaU

c. TikTok - Mengikuti akun-akun literasi - Menonton konten

literasi

- Mencari tutorial tertentu

- https://tiktok.com/@bea siswaindo

- https://vt.tiktok.com/ZS RqewGM2/

- https://www.tiktok.com/

@basyasman00?_t=8XL FBRioZ6X&_r=1 - https://www.tiktok.com/

@vmuliana_t=8XLFImu kVYv&_r=1

3. Blog dan Micro

Blogging a. Twitter

- Mengikuti akun-akun literasi dan tutorial

- Mengikuti base-base literasi - Mengupload

tugas kuliah - Men-download

file-file Pdf untuk keperluan kuliah - Membuat threads

singkat

- https://twitter.com/guda nglifehack/status/15873 41083536523264?t=v1z EvjQoD4vWGczZ5cxS Hw&s=19

- https://twitter.com/colle gemenfess?t=v1zEvjQo D4vWGczZ5cxSHw&s

=08

- https://twitter.com/risesk night121?t=v1zEvjQoD 4vWGczZ5cxSHw&s=0 8

b. Blog - Mengupload tugas kuliah - Mengupload

tulisan pribadi (hanya sebagian kecil)

https://www.blogger.com/blo g/posts/15220846757378188 56?bpli=1&pli=1

Teknologi semakin berkembang, masyarakat khususnya mahasiswa juga beradaptasi dengan perubahan tersebut, salah satunya berdampak pada pola literasi mahasiswa, yang awalnya menggunakan buku cetak sekarang mulai beralih dengan menggunakan media online, salah satunya adalah media sosial. Pernyataan tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Hamzah (2015:51) bahwa hal penting yang perlu diperhatikan dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara orang mengetahui, membaca, dan berbagi cerita, serta mencari informasi dan konten.

Dalam penelitian ini, media sosial diartikan sebagai alat yang berguna untuk mengintegrasikan teknologi online dan literasi untuk mendukung serta mengembangkan dunia akademik. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi-teknologi yang digunakan oleh mahasiswa, yang oleh mereka dipercaya bisa mendukung pembelajaran serta literasi mereka, dapat dianggap sebagai media sosial. berbagai fungsi, di dalam dan luar sistem manajemen pembelajaran online, mendukung interaksi mahasiswa secara online.

Dampak dari media sosial tentu banyak sekali bagi penggunanya, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Misalnya dalam dunia pendidikan, media sosial dapat menunjang perkuliahan mahasiswa yang berkaitan dengan tugas perkuliahan. Kebanyakan media sosial meningkatkan interaksi antar orang, yang sering disebut memiliki dampak positif terhadap hasil belajar dalam perguruan tinggi (Hamzah, 2015:52).

Dalam menggunakan media sosial untuk keperluan literasi mahasiswa, tentunya mempunyai faktor pendukung dan penghambat dalam menggunakannya. Hasil penelitian ini berdasarkan atas hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wati (2021), yakni tentang faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran sedangkan penelitian ini berfokus pada pemanfaatan media sosial sebagai sarana literasi mahasiswa. Menurut hasil penelitian, peneliti

dapat menyimpulkan beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam menggunakan media sosial untuk kebutuhan literasi:

a. Faktor Pendukung Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Literasi

1) Setiap mahasiswa mempunyai smartphone 2) Setiap mahasiswa mempunyai kuota yang cukup 3) Jaringan internet tersedia di lingkungan kampus

Hal tersebut mendorong mahasiwa untuk menggunakan media sosial dalam memenuhi kebutuhan literasi mereka, sehingga menimbulkan keuntungan bagi mahasiswa, misalnya:

1) Mahasiswa bisa menggunakan buku atau jurnal elektronik

Dengan adanya media sosial jadi memudahkan mahasiswa untuk mencari referensi pembelajaran secara online, hal tersebut cukup menguntungkan bagi mahasiswa PAI karena mereka tidak diharuskan untuk membeli buku cetak, hanya mengandalkan kuota internet saja. Mahasiswa dapat mengunduh artikel-artikel yang berhubungan dengan materi pembelajaran baik berbentuk PDF, Word,PPT, video, link, dan lain sebagainya.

2) Media sosial lebih fleksibel

Media sosial dapat diakses dimana saja asalkan ada jaringan internet, jadi mahasiswa tidak harus membawa buku cetak kemana-mana untuk mendukung perkuliahan mereka, dimana hal tersebut dapat meringkas isi tas mahasiswa.

3) Dapat digunakan secara daring

Perkembangan teknologi membuat kita dimudahkan untuk mengakses segala sesuatu, apalagi sejak adanya karantina di rumah karena Covid 19, masyarakat jadi lebih aware dalam menggunakan media sosial. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan, terutama mahasiswa, sampai saat ini mahasiswa PAI juga memanfaatkan perkuliahan online dan diskusi online tanpa harus bertemu secara langsung. Mahasiswa PAI biasanya melakukan diskusi online melalui grup WhatsApp, misalnya untuk membahas pembagian tugas yang diberikan oleh dosen.

b. Faktor Penghambat Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Literasi

1) Terlena menggunakan media sosial

Media sosial memang memudahkan setiap orang untuk mengakses dunia, namun hal tersebut ternyata juga menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyrakat, khususnya mahasiswa. Media sosial bisa dimanfaatkan untuk

mencari referensi pembelajaran, literasi pendidikan, dan konten-konten edukasi lainnya, namun terkadang mahasiswa terlena dalam menggunakan media sosial apalagi ketika menonton konten hiburan. Hal tersebut terkadang menjadi hambatan bagi mahasiswa, yang awalnya ingin mencari materi kuliah menjadi menonton onten hiburan.

2) Menimbulkan insecure pada diri

Insecure adalah perasaan tidak aman yang dialami seseorang akibat faktor lingkungan atau ketidakmampuan indvidu itu sendiri. Media sosial menyediakan berbagai konten dari para pengunggahnya, mulai dari konten vlog pribadi, kesenian, olahraga, gaya hidup, makanan, dan lain sebagainya. Terkadang mahasiswa PAI melihat konten-konten tersebut dengan pandangan bahwa isi kontennya begitu menakjubkan, kemudian membandingkan dengan keadaan diri sendiri. Tak jarang juga ada pengguna yang menuliskan komentar negatif kepada konten yang menimbulkan pro kontra. Melihat situasi tersebut, sebagai seoranng yang terpelajar seharusnya bisa menyaring konten yang layak untuk ditonton.

3) Adanya penyebaran informasi hoax

Informasi dapat diperoleh dari mana saja, salah satunya dari media sosial, namum informasi yang tersebar di media sosial

terkadang ada yang tidak benar, maka dari itu sebagai pengguna media sosial harus leboh hati-hati dalam mengkonsumsi informasi di media sosial untuk menghindari informasi hoax.

4) Jaringan yang terkadang tidak stabil

Menggunakan media sosial diharuskan selalu terhubung dengan internet tentunya untuk mengakses media sosial membutuhkan jaringan yang cukup. Akan tetapi, ada beberapa mahasiswa yang berada di tempat sedikit sinyal, sehingga terkadang sulit untuk mengakses internet.

5) Mahasiswa hanya menyimpan file secara online

Media sosial memang memudahkan para penggunanya, khususnysa mahasiswa. Dengan adanya media internet, mahasiswa tidak perlu lagi mencetak, sehingga terkadang mahasiswa hanya menyimpan file literasi dan referensi kuliah hanya secara softfile. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa sebagaian hanya menyimpan file saja tanpa membacanya sampai selesai.

Dokumen terkait