• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemantauan Keaktifan Transmitter VMS

Dalam dokumen BAB II PROFIL STASIUN PSDKP PONTIANAK... (Halaman 27-34)

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN SDKP

3.1. Pemantauan dan Operasi Armada

3.1.2 Pemantauan SDKP

3.1.2.1 Pemantauan Keaktifan Transmitter VMS

Kegiatan pemantauan keaktifan Transmitter VMS dilakukan untuk mengetahui ketaatan kapal perikanan yang terdiri darai kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan dan kapal pengangkut ikan hasil pembudidayaan terhadap ketentuan pasal 22 ayat 2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42/PERMEN-KP/2015 tentang SPKP, bahwa pengguna Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP) wajib mengaktifkan transmitter SPKP secara terus-menerus. Pemantauan keaktifan transmitter VMS dilakukan terhadap seluruh kapal perikanan dengan ukuran >30 GT dan/atau kapal yang telah memasang transmitter VMS dan telah memiliki Surat Keterangan Aktivasi Transmitter (SKAT).

Pemantauan keaktifan transmitter VMS kapal perikanan dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya adalah: melakukan pengecekan langsung alat transmitter VMS yang terdapat di atas kapal dan melakukan

21 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019 pengecekan keaktifan transmitter VMS melalui aplikasi khusus yang dapat diakses melalui internet. Untuk pengecekan langsung alat transmitter dilakukan oleh pengawas perikanan pada saat kapal perikanan mengajukan permohonan penerbitan SLO sesuai dengan tugas dan kewajiban pengawas perikanan. Sedangkan pemantauan keaktifan dengan menggunakan aplikasi pemantauan dilakukan melalui perangkat komputer dan aplikasi khusus.

Kegiatan pemantauan keaktifan Transmitter VMS dan pergerakan kapal perikanan di wilayah kerja Stasiun PSDKP Pontianak dilakukan dengan menggunakan aplikasi khusus pemantauan, yaitu aplikasi berbasis web, Webtrack (http://180.250.247.85/webtrack/public/login). Keaktifan transmitter VMS dan pergerakan kapal dilakukan pada semua kapal ikan dengan ukuran >30GT untuk semua jenis kapal penangkap ikan, kapal pengangkut dan kapal pengangkut ikan hidup. Metode Pemantauan yang digunakan ialah dengan cara memantau keaktifan transmitter VMS dengan aplikasi webtrack dan aplikasi cek keaktifan (http://180.250.247.85:8088/cek_keaktifan). Transmitter VMS tersebut secara otomatis akan mengirimkan sinyal posisi kapal sehingga akan dapat diketahui keberadaannya. Kemudian dari data tersebut, aktifitas kapal ikan di laut akan dapat dianalisis

Metode Pemantauan yang digunakan ialah dengan cara memantau keaktifan transmitter VMS dengan cara memantau kapal perikanan berdasarkan trip dari setiap kapal perikanan yang dihitung mulai dari tanggal penerbitan Surat Laik Operasi (SLO) sampai kapal tersebut melaporkan kembalai kedatangannya di pelabuhan pangkalan atau pelabuhan muat singgahnya. Hasil kegiatan pemantauan keaktifan transmitter VMS tersebut dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

 Aktif Terpantau, yaitu kapal ikan yang taat menyalakan transmitternya secara terus menerus pada saat melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut, mulai berangkat dari pelabuhan pangkalannya sampai dengan melaporkan kembali kedatangannya ke pelabuhan pangkalannya;

22 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019

Gambar 3. Kapal Perikanan Aktif Terpantau Selama Periode Pemantauan

 Terpantau tidak kontinyu; yaitu kapal ikan yang transmitternya terpantau namun tidak secara kontinyu/terus-menerus pada saat melakukan kegiatan perikanan mulai dari pelabuhan pangkalan, menangkap ikan dan kembali lagi ke pelabuhan pangkalan;

Gambar 4. Kapal Perikanan Terpantau Tidak Kontinyu Selama Periode Pemantauan

 Tidak Terpantau; yaitu Kapal ikan yang sama sekali tidak terpantau, tidak menyalakan transmitternya pada saat melakukan kegiatan perikanan

23 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019

Gambar 5. Kapal Perikanan Tidak Terpantau Selama Periode Pemantauan

 Tidak dapat dipantau yaitu kapal ikan yang transmitternya sama sekali tidak dapat dipantau disebabkan oleh kondisi darurat atau force majeure seperti kerusakan transmitter, atau tidak dapat dipantau karena data kapal dan data transmitter belum ada pada aplikasi pemantauan.

Gambar 6. Kapal Perikanan Tidak Dapat Dipantau Selama Periode Pemantauan

Selama tahun 2019 pemantauan kapal perikanan dilaksanakan terhadap 597 unit kapal dengan jumlah trip sebanyak 659 trip hasil tersebut didapat dari hasil rekapitulasi pada tiap bulannya namun pada bulan April dan Mei terdapat gangguan pada webtrack, sehingga mengakibatkan tidak dapat memantau keaktifan transmitter sehingga

24 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019 tracking hanya dilakukan sebanyak 10 bulan. Hasil dari pemantauan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Keaktifan Transmitter VMS

No. Bulan Jumlah Kapal yang dipantau Jumlah Trip yang dipantau

Hasil Pemantauan Keaktifan Transmitter* Aktif

Terpantau Terpantau Tidak

Terpantau tidak kontinyu Tidak dapat dipantau 1 Januari 35 40 32 0 8 0 2 Februari 21 24 20 1 3 0 3 Maret 36 42 26 3 13 0 4 April - - - - - - 5 Mei - - - - - - 6 Juni 70 78 67 4 7 0 7 Juli 60 60 53 1 6 0 8 Agustus 63 66 54 4 8 0 9 September 74 81 64 4 13 0 10 Oktober 73 83 67 5 11 0 11 November 86 96 75 2 19 0 12 Desember 79 89 75 0 14 0 TOTAL 597 659 533 24 102 0 PERSENTASE 80.9 3.6 15.5 0

Berdasarkan hasil pemantauan keaktifan transmitter VMS kapal perikanan selama tahun 2019, dapat diketahui bahwa ketaatan kapal untuk mengaktifkan transmitter yaitu aktif terpantau sebesar 80.9%, tidak terpantau 3.6%, terpantau tidak kontinyu 15.5%, sedangkan yang tidak dapat dipantau sebesar 0% . Beberapa penyebab Transmitter VMS yang terpantau tidak kontiyu disebabkan beberapa hal antara lain adanya kesengajaan mematikan transmitter, kerusakan alat dan gangguan provider.

25 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019

Grafik 1. Hasil Analisis Keaktifan Transmitter

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kapal perikanan yang Aktif terpantau dengan garis biru jumlahnya di atas kapal perikanan yang tidak terpantau, terpantau tidak kontinyu dan tidak dapat dipantau. Sehingga selain gangguan pada bulan April dan Mei pada webtrack dapat dikatakan mayoritas kapal perikanan sudah memiliki vms yang baik. 3.1.2.2 Analisa Tracking/Pergerakan Kapal Perikanan

Analisa pergerakan/tracking kapal perikanan dilakukan untuk mengetahui kepatuhan kapal perikanan terhadap ketentuan SPKP pada SIPI/SIKPI saat melakukan aktifitas perikanan di laut. Analisa pergerakan/tracking dilakukan dengan cara menelusuri pergerakan kapal mulai berangkat dari pelabuhan pangkalannya sampai kembali lagi di pelabuhan pangkalannya. Khusus untuk kapal penangkap dilakukan analisis terhadap pergerakan kapal tersebut pada saat melakukan kegiatan penangkapan ikan dan kesuaian dengan daerah penangkapan ikan yang telah ditetapkan dalam masing-masing SIPI kapal penangkap tersebut.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Tracking/Pergerakan Kapal Perikanan Di Wilayah Kerja Stasiun PSDKP Pontianak

No. Bulan Jumlah Kapal yang dipantau Jumlah Trip yang dipantau

Hasil analisis pergerakan/tracking kapal* Tidak Melanggar Diduga Melanggar Jalur/DPI Melanggar Pelabuhan Terindikasi menonaktifkan transmitter 1 Januari 35 40 28 4 1 7 2 Februari 21 24 11 8 3 2 3 Maret 36 42 19 9 4 10 4 April - - - - - - 0 10 20 30 40 50 60 70 80

26 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019 5 Mei - - - - - - 6 Juni 70 78 58 10 0 10 7 Juli 60 60 46 7 0 7 8 Agustus 63 66 46 9 0 11 9 September 74 81 31 38 0 12 10 Oktober 73 83 67 5 11 0 11 November 86 96 75 2 19 0 12 Desember 79 89 64 13 0 12 TOTAL 597 659 445 105 38 71 PERSENTASE 67.5 15.9 5.8 10.8

Berdasarkan pemantauan keaktifan transmitter VMS pada tahun 2019 dilakukan terhadap 597 unit kapal ikan dengan jumlah trip sebanyak 659 trip yang terdiri dari 445 trip kapal yang tidak melanggar DPI, 105 trip kapal diduga melanggar Jalur/DPI, 38 trip kapal terindikasi melanggar pelabuhan, serta 71 trip kapal yang terindikasi menonaktifkan transmitter.

Grafik 2. Hasil Analisa pergerakan/Tracking Kapal Perikanan

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa, kapal perikanan yang pergerakan trackingnya sesuai SIPI/SIKPI menunjukkan trend yang naik, terdapat kenaikan jumlah trip sampai dengan Bulan Desember 2019. Sedangkan Trip melanggar jalur menunjukkan kenaikan sampai dengan Bulan September dan turun di akhir tahun 2019. Yang diduga menonaktifkan transmitter sebanyak 71 trip dengan trend yang fluktuatif.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Diduga Melanggar Jalur/DPI Tidak Melanggar

27 Laporan Kegiatan Stasiun PSDKP Pontianak - Tahun 2019

3.1.3 Pengembangan Infrastrukur Pengawasan dan Pengadaan

Dalam dokumen BAB II PROFIL STASIUN PSDKP PONTIANAK... (Halaman 27-34)

Dokumen terkait