• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TENTANG PERSEROAN TERBATAS

F. Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU No 40 Tahun

Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.

USU Repository © 2009

Kebijakan dividen adalah budaya perusahaan. Perusahaan publik di Amerika Serikat memiliki kebiasaan mengumumkan dividen setiap triwulan. Jangan keliru. Pengumuman itu bisa beirisi pembayaran dividen, - yang bisa naik atau turun dibandingkan dengan deividen triwulan lalu - atau pengumuman bahwa perseroan tidak membayar dividen. Dividen memang bukan kewajiban suatu perseroan, walau pun merupakan hak pemegang saham. Ia baru menjadi kewajiban atau hutang setelah Kebijakan dividen adalah budaya perusahaan. Perusahaan publik di Amerika Serikat memiliki kebiasaan mengumumkan dividen setiap triwulan. Jangan keliru. Pengumuman itu bisa beirisi pembayaran dividen, yang bisa naik atau turun dibandingkan dengan deividen triwulan lalu atau pengumuman bahwa perseroan tidak membayar dividen. Dividen memang bukan kewajiban suatu perseroan, walau pun merupakan hak pemegang saham. Ia baru menjadi kewajiban atau hutang setelah diputuskan dan diumumkan.

Sebelum pengumuman resmi, perusahaan publik di AS tersebut biasanya akan menyebarkan rilis kepada para pemegang saham sebagai signaling process. Dalam rilis semacam itu, biasanya termuat kondisi perseroan terkini, laba per saham triwulanan, naik atau turun dibandingkan triwulan lalu, sebab-sebab kenaikan atau penurunan, perkiraan kinerja triwulan yang akan datang, dan perkiraan dividen yang akan segera diumumkan. Dengan budaya seperti itu, maka besarnya dividen perusahaan publik di Negara ini bukan sesuatu yang sulit untuk diprediksikan.

Di Indonesia, perusahaan publik memang diwajibkan Otoritas Pasar Modal untuk menjelaskan Kebijakan Dasar Dividen (KDD) dalam prospektus yang mereka terbitkan dalam rangka initial public offering. Ada perusahaan yang menetapkan KDD stabil dalam rupiah, ada pula yang menetapkan KDD stabil pay out ratio (nisbah antara

Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.

USU Repository © 2009

dividen dan laba tahun berjalan) - ini dianut sebagian besar perseroan tbk di sini - dan ada segelintir yang dengan berani menetapkan KDD dengan pertumbuhan stabil dalam rupiah. Otoritas hanya mewajibkan perseroan menjelaskan KDD, teknis bagaimana proses pengambilan keputusan, besarnya, dan cara pembayarannya, diserahkan untuk diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan atau kebijakan perseroan lainnya.

Sampai di sini, kebijakan dividen masih merupakan bagian dari budaya perusahaan. Karena itu perusahaan publik di Indonesia, pada umumnya mengumumkan dividen dua kali setiap tahun anggaran. Kebiasaan semacam itu pula yang kemudian menjadi terminologi sendiri di pasar modal, yaitu dengan dikotomi "dividen interim" dan "dividen final". Dividen interim biasanya diputuskan oleh Rapat Direksi di tengah- tengah perjalanan tahun anggaran, setelah melihat kinerja perseroan selama semester pertama tahun anggaran.

Bagi perseroan terbuka yang tahun anggarannya berakhir 31 Desember setiap tahun, biasanya dividen interim dibayarkan pada triwulan terakhir tahun berjalan. Dividen final diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan memperhitungkan dividen interim yang telah dibayarkan sebelumnya. Jadi kalau RUPS memutuskan dividen per saham sebesar Rp 250,- dan telah dibayar Rp 100,- sebagai dividen interim, maka dalam dividen final, setiap pemegang saham akan memperoleh sisanya, Rp 150,- per saham.

Mayoritas anggaran dasar perusahaan publik yang tahun anggarannya berakhir 31 Desember menetapkan bahwa RUPS Tahunan wajib diselenggarakan sebelum akhir Juni tahun berikutnya. Otoritas Pasar Modal mewajibkan perseroan terbuka itu menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit paling lambat 31 Maret tahun berikutnya, setelah tahun buku perseroan berakhir. Itu sebabnya, dividen final pada

Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.

USU Repository © 2009

umumnya diputuskan pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada bulan-bulan April - Mei - Juni setiap tahun, namun UU No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas sebagai pengganti UU No. 1 Tahun 1995 mengatur bahwa dividen interim hanya boleh dibayarkan kalau direksi perseroan yakin bahwa perseroan akan memperoleh laba untuk tahun buku yang sedang berjalan. Kalau perkiraan itu meleset, maka dividen yang telah dibayarkan wajib dikembalikan oleh para pemegang saham, dan kalau pemegang saham tidak dapat mengembalikan maka direksi wajib mengganti secara tanggung renteng.

Pada umumnya Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku sekarang tidak mengatur dengan lengkap tentang pembagian dividen interim, maka kalau mau membuka kemungkinan dibagikan dividen interim, hal ini harus diatur dalam penyesuaian Anggaran Dasar, karena Pasal 72 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 menetapkan bahwa Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Selain itu perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha yang juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris suatu Perseroan agar berhati-hati jika akan membagikan dividen interim. Supaya dipastikan bahwa keadaan keuangan Perseroan benar-benar memungkinkan pembagian dividen interim. Hal ini adalah sehubungan dengan Pasal 72 ayat (5) dan (6) UU No. 40 Tahun 2007 yang menentukan bahwa jika setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Jika pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim tersebutt, maka Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara renteng atas kerugian Perseroan.

Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.

USU Repository © 2009

Penegasan dalam Pasal 71 ayat (3), Dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positip. Kemungkinan Perseroan membagikan dividen interim diatur dalam Pasal 72 UU yang sebelumnya tidak diatur dalam UU No.1 / 1995 dengan ketentuan kemungkinan untuk membagikan deviden interim diatur dalam anggaran dasar.

Pembagian dividen interim dapat dilakukan apabila :

a. jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib;

b. tdak mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

c. apabila ternyata pada akhir tahun Perseroan mengalami kerugian maka dividen interim yang telah dibagikan diminta untuk dikembalikan dan apabila tidak dikembalikan maka Direksi atau Dewan Komisaris yang bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan.

G. Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam Pembagian

Dokumen terkait