• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Pembahasan A1 Qur’an Hadits

1. Pengertian A1 Qur’an Hadits

A1 Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam pada madrasah ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan menghayati isi yang terkandung dalam A1 Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, sesuai dengan ketentuan A1 Qur’an dan Hadits.

2. Fungsi A1 Qur’an Hadits

Mata pelajaran Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:

1. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis A1 Qur’an Hadits

14 Drs. H. Abu Ahmadi, Op.Cit, him. 138

2. Mendorong, membimbing dan membina kegemaran dan kemauan untuk membaca A1 Qur’an dan Hadits.

3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari.

4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi.

3. Tujuan A1 Qur’an Hadits

Tujuan pembelajaran A1 Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca A1 Qur’an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits, bertujuan untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku peserta didik dengan berpedoman kepada isi kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits.15

4. Ruang Lingkup

Secara garis besar bahwa pengajaran Qur’an Hadits kelas III semester II pada Madrasah Ibtidaiyah Yakti Girirejo meliputi:

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis surat A1 Fatihah, A1 Ikhlas , dan Hadits persaudaraan.

b. Hafalan surat A1 Fatihah, A1 Ikhlas dan Hadits persaudaraan secara kasih dan benar

c. Pemahaman kandungan Surah A1 Fatihah dan A1 Iklas d. Hafalan hadits tentang persaudaraan

C. Pembahasan tentang Metode Resitasi

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama, khususnya pelajaran A1 Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah memerlukan pendekatan pengajaran yang berbeda dari pendekatan subyek pelajaran lain, karena disamping mencapai penguasaan juga menanamkan komitmen, maka metode yang digunakan dalam pengajaran pendidikan agama harus mendapat perhatian yang seksama dari pendidik agama karena memiliki pengaruh yang sangat berarti atas keberhasilannya.

Seorang pendidik dalam proses pendidikan berharap agar dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat beijalan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya sebagai konsekwensinya seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang akan disampaikan, melainkan dituntut untuk menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar, baik tepat dengan materi yang diajarkan, maupun dengan peserta didiknya.

1. Pengertian Metode R.esitasi

Untuk lebih paham dan lebih jelas pengertian metode resitasi, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari metode.

a. Pengertian metode

Kata metode berarti cara keija yang bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain itu metode juga mengandung arti adanya urutan keija yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.16 17

Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag mengatakan bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategis adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar

1) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode

Titik sentral yang hams dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Gum tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didikpun diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan menanti perintah gum. Unsur manusiawi ini juga beraktivitas tidak lain karena ingin mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Gum sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang hams gum lakukan

16 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Pakem, Rasail, Tahun 2002, him 17 Syaiful Bahri Djawarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006, him 76

adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran.

Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan teijadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

Faktor-faktor penentuan metode harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, guru juga harus mengenal, memahaminya dan mempedomaninya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode.

Setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenal kebaikan-kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan- kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode. Winamo Surakhmad (1990 : 97) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Anak didik

b. Tujuan yang hendak dicapai c. Situasi kegiatan belajar mengajar

d. Fasilitas e. Guru18

Beberapa faktor tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan metode yang akurat untuk menyampaikan bahan atau materi pelajaran, sehingga proses belajar yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip pelaksanaan metode pendidikan Islam menurut Omar Muhammad A1 Toumy A1 Saibany adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya

2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan

3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik

4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik 5. Memperhatikan kepahaman dan kelanjutannya, keaslian,

pembaharuan dan kebebasan berfikir

6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik

7. Menegakkan uswah kasanah

Sementara fungsi dan kegunaan metode pendidikan islam adalah untuk menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan islam tercapai dan berjalan dengan lancar atau dengan kata lain untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) agama islam sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

4) Jenis-jenis Metode

Dalam proses belajar mengajar (PBM) bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode, karena metode menempati posisi terpenting setelah tujuan pembelajaran, dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa macam metode, diantaranya : Metode pembiasaan, metode keteladanan, metode pemberian ganjaran, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, metode pemberian tugas dan sebagainya.

Menurut Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran :

1. Tujuan yang hendak dicapai 2. Kemampuan guru

3. Anak didik

4. Situasi dan kondisi pengajaran dimana berlangsung 5. Fasilitas yang tersedia

6. Waktu yang tersedia

7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode19

Menurut uraian di atas tentang macam-macam metode pengajaran yang banyak sekali macamnya, salah satu diantaranya adalah metode resitasi yang dalam pembahasan ini akan penulis kaitkan penggunaannya sebagai salah satu metode pengajaran dalam proses belajar mengajar pada bidang studi Qur’an Hadits.

5. Pengertian Metode Resitasi

Untuk mempeijelas pengertian metode resitasi atau yang lebih dikenal dengan istilah metode pemberian tugas. Ini perlu penulis kemukakan beberapa definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan yaitu :

1. Menurut Ismail SM, M.Ag

“Metode resitasi adalah suatu cara dalam proses pembelajaran bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengeijakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru”20

2. Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan yang mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.21

19 Ibid, him 109

20 Ismail SM, Op.Cit, him. 21 21 Syaiful Bakri, Op.Cit, him 85

3. Menurut Drs. M. Basyiruddin Usman, M. Pd

“Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah karena siswa

^ 22

diberi tugas-tugas khusus di luar jam pelajam” 4. Menurut Dr. Armai Arief

Metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari

23

sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungj awabkannya Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode resitasi adalah suatu cara mengajar dimana guru memberi tugas kepada murid-murid untuk melakukan kegiatan belajar di luar jam pelajaran yang kemudian dipertanggungjawabkan kepada guru.

Dalam pelaksanaan metode ini, guru dapat memberikan tugas-tugas kepada siswa yang berupa test-test tertulis dan hafalan surat A1 Fatihah & beserta artinya, yang kemudian sebagai pertanggungjawabannya siswa dinilai dari hafalan kefasihan dan penulisan surat A1 Fatihah.

Dengan metode seperti itu dapat ditanamkan pada diri siswa yaitu dengan memberikan tugas kepada mereka untuk dikeijakan di luar jam pelajaran. Dengan adanya tugas-tugas tersebut akan mengarahkan siswa untuk menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk belajar secara aktif dan rajin serta melibatkan orang tua untuk selalu membantu kegiatan belajar di rumah, 22 23

22 Drs. M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta 2002, Ciputat Pers, him 47

23 Armai Arief, Op.Cit, him 164

sehingga dapat membawa mereka ke arah kemajuan dalam mencapai hasil pelajarannya.

6. Langkah-langkah Penerapan Metode Resitasi

a. Menurut Drs. Syaiful Bahri menyatakan Metode Resitasi Ada 3 fase diantaranya:

1. Fase pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan : - Tujuan yang akan dicapai

- Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan

- Sesuai dengan kemampuan siswa

- Ada petunjuk / sumber yang dapat membantu pekeijaan siswa Sediakan waktu yang cukup untuk mengeijakan tugas tersebut 2. Fase Pelaksanaan Tugas

- Diberikan bimbingan / pengawasan oleh guru - Diberikan dorongan sehingga anak mau bekeija

Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain

- Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik

3. Fase mempertanggungj awabkan tugas

Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah dikerjakannya

Adatanyajawab / diskusi kelas

- Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya24

b. Menurut Drs. Annai Arief menyebutkan langkah-langkah pemberian metode tugas (resitasi) ialah :

a. Merumuskan tujuan secara operasional / spesifik tentang target yang akan dicapai

b. Memperkirakan apakah tujuan itu dapat dicapai dalam batas-batas waktu tertentu

c. Tenaga serta sarana yang tersedia

d. Dapat mendorong siswa secara aktif dan kreatif untuk mempelajari dan mempraktekkan pelajaran yang telah diberikan, agar siswa mempunyai pengetahuan25

7. Teknik Pemberian Tugas (Resitasi)

Kegiatan interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran. Maka sangat menyita waktu siswa untuk

24 Drs. Syaiful Bahri, Op.Cit, him 86 25 Armai Arief, Op.Cit, him 166

melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut untuk mengatasi keadaan tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Sebagai selingan untuk variasi teknik penyajian ataupun dapat berupa pekeijaan rumah.

Tugas yang diberikan pada siswa kelas III, khususnya mata pelajaran Qur’an Hadits adalah menghafal surat A1 Fatihah, teijemahannya. Setelah siswa diberi tugas menghafalnya, maka di hari berikutnya siswa dicek / ditanya tentang tugas itu. Kemudian perlu dievaluasi, karena akan memberi motivasi belajar siswa.

Teknik pemberian tugas ini bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar dapat merangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaan teknik pemberian tugas dan resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.

2. Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik resitasi dapat mencapai tujuan yang dirumuskan

3. Merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti26

8. Pelaksanaan Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

Tugas dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar baik perorangan atau kelompok. Adapun pelaksanaan yang ditempuh dalam metode ini pada kelas III, mata pelajaran Qur’an Hadits antara lain :

a. Pendahuluan

Pada langkah ini guru mempersiapkan materi yang telah disiapkan dengan memberikan penjelasan tentang materi Qur’an Hadist yaitu penjelasan isi kandungan surat A1 Fatihah.

b. Pelajaran Inti

Guru memberikan tugas yaitu menulis surat A1 Fatihah dan terjemahannya, guru menyuruh siswa untuk melaporkan / mempertanggungj awabkanny a dengan menghafal dan guru mengoreksi hafalan siswa tersebut.

c. Penutup

Pada langkah penutup murid bersama guru menghafal bersama dan mengecek kebenarannya, setelah itu murid disuruh mengulangi tugas itu jika belum berhasil.

9. Kebaikan dan kelemahan metode resitasi

Setiap metode yang digunakan dalam pengajaran hampir dapat dipastikan mempunyai kelebihan-kelebihan dan kelemahannya. Demikian juga metode resitasi memiliki beberapa kebaikan dan kelemahan,

diantaranya:

a. Kelebihan dan kelemahan menurut Dr. Armai Arief

1. Pengetahuan yang diperoleh murid baik dari hasil belajar, hasil eksperimen atau penyelidikan banyak berhubungan dengan minat dan berguna untuk hidup mereka dan akan lebih lama diingat. 2. Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi

3. Apabila tugas tersebut dalam bentuk kelompok maka murid dapat saling kerjasama dan saling membantu

4. Murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian berkreatif, berinisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri. b. Kekurangan / kelemahannya

1. Tugas rumah sering dikeijakan oleh orang lain sehingga murid tidak tahu apa yang harus dikerjakan

2. Tugas yang sukar dapat mempengaruhi ketenangan mental murid 3. Sukar memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individual

dan murid suka menyalin pekeijaan teman27

Menurut Drs. Syaiful Bahri kelebihan dan kelemahan metode resitasi adalah:

a. Kelebihannya:

- Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok

- Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru

- Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa - Dapat mengembangkan kreativitas siswa

b. Kekurangannya

- Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengeijakan tugas ataukah orang lain

- Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik

- Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa

- Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa28

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

a. Sedapat mungkin diusahakan agar tugas yang telah diberikan harus dikerjakan, dibaca dan ditulis sendiri oleh siswa, serta harus dipertanggungjawabkan sendiri-sendiri kepada guru. Dalam hal ini guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan tugas-tugas tersebut kepada siswa yang bersangkutan. b. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya tetap

berpihak pada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan kurikuium. 28 Syaiful Bahri, Op.Cit. 87

tujuan instruksional umum maupun tujuan instruksional khusus sehingga dengan demikian perbedaan individu anak dapat teratasi. c. Dalam memberikan tugas-tugas kepada siswa sedapat mungkin

disesuaikan dengan kemampuan anak untuk mengeijakannya.

c. Pentingnya penerapan metode resitasi dalam pengajaran A1 Qur’an Hadits

Dalam proses kependidikan, faktor metode merupakan faktor urgen. Resitasi sebagai metode pengajaran A1 Qur’an Hadits dalam pelaksanaannya guru dapat memberikan beberapa tugas dalam kelas, tugas-tugas tersebut untuk dikeijakan di luar kelas. Dalam bidang studi A1 Qur’an Hadits, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa menteijemahkan ayat, mengeijakan soal-soal, menyalin, menghafal, yang kemudian hasil pekeijaan siswa tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada guru. Dalam langkah ini siswa harus dapat mengerjakan atau mempertanggungj awabkan hasil pekeijaannya dengan baik kepada guru A1 Qur’an Hadits yang mengajarkannya.

Penggunaan metode resitasi dalam bidang studi A1 Qur’an Hadits secara baik dan intensif akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan mereka dalam bidang studi tersebut, serta melatih siswa menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk belajar, sebab metode ini tepat digunakan dalam proses belajar mengajar apabila :

1. Guru mengharapkan agar siswa semua dapat menerima pengetahuan yang telah diterima anak lengkap.

2. Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca sendiri dan mencoba sendiri atau mempraktekkan pengetahuannya.

3. Metode ini mendorong / merangsang siswa untuk aktif dan raj in. Dengan menggunakan metode resitasi sebagai metode pengajaran A1 Qur’an Hadits, yakin dengan memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh anak dan harus dipertanggungjawabkan kepada guru, dan akan mendorong kemauan belajar anak dan melatih mereka untuk senantiasa belajar secara efektif dan raj in, sehingga anak-anak akan dapat mencapai hasil (prestasi) belajar yang lebih baik dan memuaskan.

BAB III

Dokumen terkait