BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. PEMBAHASAN
1. Tingkat suku bunga terhadap plafon pemberian kredit a) Tingkat suku bunga kredit
Tingkat suku bunga kredit merupakan tingkat suku bunga yang harus
dibayar dalam hubungannya dengan suatu pinjaman dengan suatu
perjanjian pembayaran akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu
jangka waktu yang telah disepakati. Berikut ini penulis sajikan daftar
suku bunga kredit yang berlaku selama tahun 2008 sampai dengan
2010.
Tabel II.1
Tingkat Suku Bunga Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar Periode 2008-2010
Tahun
Tingkat Suku Bunga Kredit Karyawan Kredit Desa Kredit Pasar Kredit Umum K 3 P K2 PK 2008 1% 4% 4% 1,50% 1,33% 1,33% 2009 1% 4% 4% 1,50% 1,33% 1,33% 2010 1% 4% 4% 1,50% 1,33% 1,33%
Sumber: Data PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Dari tabel II.1 dapat diketahui bahwa selama periode kredit
1998 sampai dengan 2010 tingkat suku bunga yang berlaku di PD
BPR Bank Daerah Karanganyar relatif stabil karena tidak pernah
mengalami perubahan kenaikan suku bunga.
b) Plafon Kredit
Plafon kredit merupakan batas maksimum besarnya kredit atau
commit to user
57
kredit kepada nasabah tergantung dari nilai barang jaminan yang
diserahkan oleh nasabah. Berikut ini penulis sajikan daftar plafon
kredit yang berlaku selama tahun 2008 sampai dengan 2010, sebagai
berikut:
Tabel II.2
Plafon Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar Periode 2008-2010 Jenis Kredit Plafon Kredit (Rp) 2008 2009 2010 Kredit Karyawan Rp 150.000.000,00 Rp 150.000.000,00 Rp 150.000.000,00 Kredit Desa Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Kredit Pasar Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Kredit Umum Rp 50.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 50.000.000,00 K 3 P Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 K2 PK Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Sumber: PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Dari Tabel II.2 dapat diketahui bahwa selama periode 2008
sampai tahun 2010 plafon yang diberikan oleh PD BPR Bank Daerah
Karanganyar tidak pernah mengalami perubahan.
c) Jumlah Pengambilan Kredit
Jumlah pengambilan kredit adalah jumlah yang telah disalurkan oleh
PD BPR Bank Daerah kepada pihak kreditur selama masa 3 tahun
yaitu periode awal Januari 2008 sampai dengan akhir Desember
2010. Jumlah pengambilan kredit yang ada di PD BPR Bank Daerah
Karanganyar dikategorikan menurut masing-masing jenis kredit.
commit to user
58
berlaku selama periode yaitu antara awal tahun 2008 sampai dengan
akhir 2010, sebagai berikut:
Tabel 1I.3
Jumlah Pengambilan Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar Periode 2008-2010
No. Jenis kredit Jumlah Pengambilan Kredit
2008 2009 2010 1. Kredit Karyawan Rp 122.498.148.951,00 Rp 131.780.876.626,00 Rp 128.040.829.721,00 2. Kredit Desa Rp 215.163.500,00 Rp 251.674.000,00 Rp 324.037.000,00 3. Kredit Pasar Rp 511.647.000,00 Rp 673.243.000,00 Rp 795.901.000,00 4. Kredit Umum Rp 13.002.335.102,00 Rp 13.983.221.277,00 Rp 13.910.369.302,00 5. K 3 P Rp 2.334.681.816,00 Rp 1.359.071.210,00 Rp 1.259.149.050,00 6. K2 PK Rp 5.007.943.590,00 Rp 3.942.479.820,00 Rp 3.828.493.811,00
Sumber: PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Dalam rekapitulasi jumlah piutang dan peminjam pada PD BPR
Bank Daerah Karanganyar tahun 2008, tahun 2009, tahun 2010 di atas
terdapat piutang yang dipinjam oleh kreditur setiap tahunnya. Pemberian
kredit merupakan salah satu tujuan utama PD BPR Bank Daerah
Karanganyar dalam menjalankan operasionalnya untuk mendapatkan
pendapatan bunga. Dapat dilihat pemberian kredit untuk setiap jenis kredit
pada bulan Desember 2008 sebesar Rp 143.569.919.959,00, pada bulan
Desember 2009 sebesar Rp 151.990.565.933,00, pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2009 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan di daerah
Karanganyar banyak bermunculan perbankan baru yang menawarkan suku
bunga yang rendah, sehingga banyak nasabah PD BPR Bank Daerah
commit to user
59
Pada bulan Desember 2010 sebesar Rp 148.158.779.884,00. Pada tahun ini
pemberian kredit meningkat daripada tahun sebelumnya, karena di awal
tahun 2010 PD BPR Bank Daerah Karanganyar menurunkan suku bunga,
sehingga banyak nasabah yang ingin meminjam ke PD BPR Bank Daerah
Karanganyar lagi. Pemberian kredit untuk setiap jenisnya tiap tahunnya
mengalami kenaikan dan penurunan.
Pada tahun 2008 sampai tahun 2009 pemberian kredit untuk jenis
kredit karyawan mengalami kenaikan sebesar Rp 9.282.727.700,00, hal ini
dikarenakan bunga yang diberikan untuk kredit karyawan/ pegawai cukup
rendah dan plafon yang diberikan cukup besar sehingga banyak karyawan/
pegawai yang mengajukan pinjaman. Tetapi pada tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar Rp 3.740.046.900,00 ini dikarenakan syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh karyawan/ pegawai belum memenuhi. Seperti pegawai
belum mempunyai Surat Ketetapan Calon Pegawai, sehingga pihak
perbankan belum bisa memenuhi peminjaman kreditnya yang
menyebabkan berkurangnya pemberian kredit.
Pada jenis kredit desa setiap tahunnya mengalami kenaikan dari
tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp
108.873.500,00. Hal ini dikarenakan plafon yang diberikan cukup banyak
dan masyarakat desa membutuhkan dana untuk menambah modal agar
usahanya dapat berjalan dengan lancar.
Jenis kredit pasar pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009
commit to user
60
pasar memang harus memenuhi target untuk bisa memenuhi
perencanaan/peningkatan, karena di tahun-tahun sebelumnya targetnya
tidak terpenuhi.
Pada jenis kredit umum pada tahun 2008 sampai tahun 2009
mengalami kenaikan sebesar Rp 980.886.170,00 karena masyarakat pada
umumnya membutuhkan dana untuk menjalankan perekonomiannya dan
plafon yang disediakan untuk jenis kredit umum cukup besar dengan
bunga yang kecil juga, tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar Rp 72.851.970,00, hal ini karena pada tahun 2010 pendapatan
masyarakat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada jenis kredit Kelompok Kredit Ketahanan Pangan dan
Kelompok Kredit Pengusaha Kecil dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2010 selalu mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan nasabah Kelompok
Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil ingin
mencari plafon yang lebih besar, sehingga banyak nasabah Kelompok
Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil memilih
untuk meminjam dengan jenis kredit umum karena plafon yang diberikan
untuk kredit umum lebih besar.
2. Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit
Kredit adalah kepercayaan, dimana kreditur percaya kepada
debitur, maka sebelum kredit diberikan terlebih dahulu dilakukan analisis
kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang debitur, prospek usahanya,
commit to user
61
analisis adalah agar kreditur yakin bahwa kredit yang diberikan benar-
benar aman dan dapat dipercaya. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih
dahulu akan sangat membahayakan debitur, karena akan memunculkan
timbulnya kredit macet. Penilaian kelayakan kredit dengan menggunakan
alat analisis berbasis 6C digunakan dalam mengetahui Character,
Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy, dan Constraint)
seorang debitur. Alat analisis ini dilakukan guna menentukan layak atau
tidak kredit diberikan kepada debitur dan besar kecilnya pemberian kredit.
Pengajuan permohonan kredit kepada PD BPR Bank Daerah
Karanganyar, debitur harus memberikan keterangan yang sebenarnya yang
menyangkut 6C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of
economy, dan Constraint) dengan tujuan memperoleh informasi tentang
kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman/ kewajibannya. Hasil
dari analisis tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pihak bank dalam
memberikan keputusan kredit. Agar pihak bank dalam keputusan
membrikan kredit pada debitur mempunyai keyakinan atas kemampuan
debitur, maka pihak bank mengadakan survey langsung ke lapangan untuk
mengetahui benar atau tidaknya informasi yang telah diberikan oleh
debitur. Berikut ini adalah contoh beberapa calon debitur yang akan
commit to user
62
1. Toko Kelontong Makmur
a. Character
Debitur ini adalah nasabah baru. Di dalam lingkungannya
debitur tidak pernah terlibat dalam perkara hukum serta
mempunyai sikap, karakter dan reputasi yang baik di dalam
lingkungannya. Debitur memiliki tiga orang anak dan dua orang
istri. Debitur berusia 50 tahun. Rumah yang dimiliki sekarang
merupakan rumah dari usahanya sendiri. Hubungan dengan relasi
bisnis kurang baik, yang mana debitur pernah tidak memenuhi
kewajibannya.
b. Capacity
Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Toko Kelontong “MAKMUR”
berdiri cukup lama yaitu pada tahun 2005, setelah 4 tahun berjalan
usaha ini mengalami kemunduran. Pada awal tahun 2010 toko
kelontong “MAKMUR” mulai menjalankan usahanya pada Maret
2010 sampai sekarang dengan menjalankan usaha toko kelontong.
Usaha ini hanya dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri.
Konsumen yang datang rata-rata sekitar 80 orang. Total angsuran
kredit yang harus dibayar Bapak Sujarwo setiap bulannya adalah
commit to user
63
Tabel II.4 Pengahsilan Bersih Toko Kelontong “MAKMUR” Pendapatan toko kelontong
rata-rata Rp 10.000.000,00 Biaya transportasi Rp 500.000,00 Biaya listrik Rp 1.000.000,00 Biaya telepon Rp 600.000,00 Biaya rumah tangga Rp 5.000.000,00 Biaya lain-lain Rp 250.000,00 Total Pengeluaran Rp 7.350.000,00 Penghasilan Bersih Rp 2.650.000,00 c. Capital
Usaha kelontong ini menghasilkan laba yang sedikit. Modal
yang dimiliki debitur merupakan modal sendiri dan modal
pinjaman, dimana modal sendiri yang dipakai sebesar Rp
45.000.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebesar
Rp 50.000.000,00.
d. Collateral
Agunan yang dijadikan sebagai jaminan kredit berupa
setifikat tanah atas nama Bapak Sujarwo Purnomo. Kondisi dari
jaminan tersebut sangatlah baik sekali, yang mana lokasinya sangat
strategis. Jaminan yang diajukan Bapak Sujarwo merupakan tanah
commit to user
64
nilai jual yang sekarang masih relatif standar dengan nilai Rp
75.000.000,00.
e. Condition of economy
Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas
kewajaran. Prospek usaha kurang bagus, hal ini disebabkan karena
lokasi usaha debitur kurang strategis. Pesaing yang mengancam
Toko Kelontong “MAKMUR” yang berlokasi di sekitar usaha
debitur masih sedikit.
f. Constraint
Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam
kepolisian. Debitur juga memenuhi peraturan yang ada di bank,
yaitu memenuhi persyaratan permohonan kredit dengan lengkap.
Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh
debitur yaitu:
1) Identitas
Nama : Bapak Sujarwo Purnomo
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Lawu No. 33 Tegal Gede Karanganyar
2) Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:
Usul plafon : Rp 50.000.000,00
Tujuan Kredit : Tambahan modal usaha
Bentuk kredit : Kredit Umum
commit to user
65
Bunga Kredit : 1,5% per bulan
Pokok Pinjaman : Rp 2.083.333,33
Bunga Pinjaman : Rp 750.000,00
Total angsuran : Rp 2.833.333,33
3) Putusan Kredit
Berdasarkan data-data yang telah ada di atas, maka dapat
diputuskan bahwa permohonan kredit tidak disetujui atau
ditolak.
Hal tersebut berdasarkan:
a) Pengasilan bersih Bapak Sujarwo yang diterima tiap bulan
tidak dapat memenuhi pembayaran angsuran kredit tiap
bulannya.
b) Barang yang dijadikan jaminan, kurang memberikan nilai
harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit.
2. Perusahaan Genteng “Mekar Sari”
a. Character
Debitur adalah nasabah lama. Dalam lingkungannya,
debitur tidak pernah terlibat dalam perkara hukum serta
mempunyai sikap dan reputasi yang baik di dalam lingkungannya.
Usia debitur 45 tahun. Mempunyai 2 orang anak dan seorang istri.
Rumah yang sekarang ditinggali merupakan rumah milik sendiri.
commit to user
66
meminjam kredit saja melainkan juga sebagai nasabah bank
tersebut.
b. Capacity
Debitur menyelesaikan pendidikan terakhir di Sekolah
Menengah Atas. Usaha debitur ini sudah berjalan selama 6 tahun.
Usaha ini memiliki manajemen yang sangat baik, hal tersebut dapat
dibuktikan dengan banyaknya pesanan barang dari konsumen.
Meskipun sekarang banyak saingan, tetapi perusahaan ini tetap
mengutamakan prinsip usahanya yaitu dengan melayani konsumen
dengan baik dan memberikan kualitas genteng yang bagus. Bapak
Suwarno memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang, dan mereka
semua masih keluarga sendiri. Konsumen yang datang setiap
bulannya rata-rata 50 orang.
Tabel II.5 Penghasilan bersih
Perusahaan Genting “Mekar Sari” Pendapatan tiap bulan Rp 11.850.000,00 Biaya listrik Rp 150.000,00 Biaya telepon Rp 180.000,00 Biaya transportasi Rp 300.000,00 Gaji karyawan Rp 6.000.000,00 Biaya rumah tangga Rp 1.800.000,00 Biaya lain-lain Rp 300.000,00 Total pengeluaran Rp 8.730.000,00 Penghasilan bersih Rp 3.120.000,00
commit to user
67
c. Capital
Modal yang digunakan debitur merupakan milik sendiri dan
pinjaman dari bank. Modal sendiri yang digunakan sebesar Rp
7.500.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebesar
Rp 12.000.000,00
d. Collateral
Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa mobil Espass
tahun 1996 atas nama Bapak Suwarno. Jaminan yang diajukan
Bapak Suwarno merupakan mobil milik sendiri yang dibeli tahun
2000. Mobil yang dijadikan jaminan, kondisinya sangat baik.
Jaminan ini memiliki nilai jual sekarang relative standart dengan
nilai Rp 30.000.000,00.
e. Condition of economy
Persaingan antar sesama pengusaha masih berada dalam
batas kewajaran. Prospek usaha kedepan sangat bagus, karena
manajemen diatur dengan sebaik-baiknya serta lokasi usaha yang
sangat strategis.
f. Constraint
Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam
kepolisian. Debitur di lingkungan manapun selalu berkelakuan
sangat baik. Debitur juga mematuhi peraturan yang ada di bank,
commit to user
68
Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh
debitur sebagai berikut:
1) Identitas
Nama : Bapak Suwarno
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Merak Nomor 69 Jaten Karanganyar
2) Dari data diatas maka diusulkan:
Usul plafon : Rp 12.000.000,00
Tujuan kredit : Tambahan modal kerja
Bentuk kredit : Kredit Umum
Jangka Waktu : 2 tahun
Bunga kredit : 1,5 % perbulan
Pokok pinjaman : Rp 500.000,00
Bunga pinjaman : Rp 180.000,00
Total Angsuran : Rp 680.000,00
3) Putusan Kredit
Berdasarkan data di atas, maka diputuskan bahwa
permohonan kredit disetujui atau diterima. Hal ini berdasarkan
atas:
a) Penghasilan bersih tiap bulan sudah dapat memenuhi
angsuran kredit tiap bulannya.
b) Manajemen yang dilakukan Bapak Suwarno sangat bagus,
commit to user
69
atas hasil barang yang dijual oleh debitur, karena barang
yang dijual kualitasnya sangat bagus.
c) Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan
sebagai jaminan sudah memberikan nilai harga pasar yang
commit to user
70
BAB III