• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernah 2 28,6 2 28,6 3 42,9 7 100 Tdk pernah 6 8,3 27 37,5 39 54,2 72 100

B. Pembahasan Hasil Bivariat

1. Hubungan Antara Umur Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur 2012

Hasil analisa bivariat dengan penghitungan Spearman antara pengetahuan ibu berdasarkan umur di wilayah kerja puskesmas ciputat timur diperoleh p value 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu diWilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur dan hubungan itu dtunjukkan oleh nilai relasi sebesar 0,254 berarti ada hubunganakan tetapi korelasinya rendah.

Nilai korelasi yang positif menunjukkan bahwa semakin bertambah umur seseorang semakin mudah seseorang dalam penyerapan informasi sehingga semakin tinggi tingkat pengetahuannya.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rubiyanto (2002) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan pengetahuan ibu.Hal ini juga sesuai dengan pendapat (Alimadi dalam Mahardani, 2011) yang

mengemukakan bahwa daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur.

Menurut Kosasih (1997) juga menyatakan bahwa usia dapat mempengaruhi pengetahuan serta sikap seseorang, di mana semakin matang usia seseorang maka ia akan semakin bijaksana dalam berfikir dan bersikap. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur tertentu, kemampuan penerimaan atau mengingat sesuatu pengetahuan akan berkurang.

2. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Burukdi Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur 2012

Hasil analisa bivariat dengan menggunakan penghitungan Spearman rho mengenai hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk diperoleh nilai p value sebesar 0,000.Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang gizi buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur yang ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,761 yang berarti hubungan yang kuat.Maka semakin tinggi pendidikan ibu semakin baik pengetahuan ibu tentang gizi buruk.Hal ini ditunjukkan oleh nilai korelasi yang positif.

Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan akan mempengaruhi kognitif seseorang dalam peningkatan pengetahuan. Ibu dengan tingkat

pendidikan yang semakin tinggi diyakini akan mengalami peningkatan pengetahuan karena informasi yang diperolehnya baik dalam bidang pendidikan formal maupun non-formal (Kosasih, 1997). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh rubiyanto (2002) dan Mahardani (2011) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu.Hal tersebut juga sesuai dengan Sarwono, yang menyatakan bahwa ibu yang berpendidikan tinggi lebih besar kepeduliannya terhadap masalah kesehatan dan peningkatan pengetahuanakan meningkatkan partisipasi ibu dalam menjaga kesehatan anaknya.

3. Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur 2012

Hasil Analisa bivariat dengan menggunakan analisa Spearman Rhomengenai hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk didapatkan hasil p value sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan akan tetapi hubungannya terbalik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai -0,436 pada koefisien korelasi yang menyatakan hasilnya negatif dimana hubungannya terbalik artinya bahwa ibu yang tidak bekerja mempunyai pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

Ibu tidak bekerja adalah ibu-ibu yang tidak melakukan pekerjaan mencari penghasilan dan hanya menjalankan fungsi sebagai

ibu rumah tangga saja (Muhammad ali, 2003). Ibu yang tidak bekerja mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan pola makan anaknya, serta lebih rutin datang keposyandu dari pada ibu yang bekerja sehingga ibu yang tidak bekerja mendapat banyak kesempatan mendapat informasi dari tenaga kesehatan saat ada penyuluhan di posyandu.

Kadangakala orang hanya memandang sebelah mata fungsi utama ibu rumah tangga akan tetapi funfsi dan peran ibu dalam rumah tangga penting dalam upaya kesehatan terutama gizi balita, karena fungsi utama ibu rumah tangga sebagai ibu bagi anaknya secara otoomatis ibu akan berusaha mengontrol kesehatan anaknya khususnya tentang gizi.

Menurut Suharyono (dikutip dari Niluh, 2009) pada jaman sekarang media informasi sudah sedemikian banyaknya sehingga informasi yang didengar oleh masyarakat lebih banyak melalui media massa, televisi dan koran yang semuanya bisa didapatkan bahkan jika responden hanya bekerja di lingkungan rumah.Sesuai dengan penelitian ini bahwa pengetahuan yang baik terdapat pada ibu yang tidak bekerja dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

4. Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur 2012

Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji Spearman antara pendapatan keluarga dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk dengan analisa spearman diperoleh sebesar 0,004 nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan pengetahuan ibu hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,323. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2003)

Semakin tinggi nilai pendapatan keluarga semakin mudah fasilitas tersedia semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu.Hal ini ditunjukkan oleh nilai korelasi yang positif.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranadji (2000) semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga maka semakin baik pengetahuan ibu tentang gizi sehingga semakin baik gizi anak-anaknya.

5. Hubungan Pengalaman Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur 2012

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan perhitungan spearman didapatkan hasil 0,343. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pengelaman dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk. Pengetahuan seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya pendidikan. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa ibu yang mempunyai pengelaman merawat balita sekitar 4 responden mempunyai pendidikan yang redah dan 3 reponden mempunyai pendidikan menengah sedangkan hanya tidak ada responden yang mempunyai pendidikan tinggi. Ibu yang mempunyai pengalaman rata-rata pendidikannya berada pada tingkat pendidikan yang rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan ibu, serta ibu mempunyai pengalaman mungkin masih belum memahami tentang gizi buruk. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kosasih (1996) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dan tokoh masyarakat tentang kusta di Kabupaten Kuningan.

Dokumen terkait