• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

Hasil pemeriksaan zat pengawet formalin secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi Kalium Permanganat (KMnO4) dapat disimpulkan bahwa sampel tahu yang beredar di Kota Medan tersebut Negatif mengandung Formalin karena menunjukkan hasil perubahan warna sampel tidak menjadi bening.

Melainkan hasil yang di dapat yaitu dari merah muda – coklat muda saja

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang beredar di beberapa Pasar dan di beberapa Swalayan Kota Medan yang berjumlah 10 sampel.

23

Sebelum dilakukan pengujian sampel tahu dengan pereaksi kalium permanganat (KMnO4), terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan menggunakan kontrol positif yang bertujuan sebagai pembanding. Kontrol positif berisi 2 mL formalin 37% kemudian di tambahkan pereaksi Kalium Permanganat (KMnO4) sebanyak 1-5 tetes.

Pengujian dengan menggunakan pereaksi kalium permanganat (KMnO4) ini ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap perubahan warna dari warna ungu menjadi coklat dan lama kelamaan menjadi bening setelah kurang lebih 30 menit.

Pada awal reaksi warna yang terbentuk seharusnya adalah warna merah bata yang berasal dari larutan KMnO4 1 N. Namun pada penelitian ini konsentrasi larutan KMnO4 diencerkan menjadi 0,1 N sehingga warna yang terbentuk lebih muda yaitu merah muda kemudian terjadi perubahan warna menjadi coklat dan akhirnya menjadi bening. Penambahan KMnO4 (kalium permanganat) berfungsi untuk mengoksidasi formaldehid dalam formalin, yang ditandai dengan hilangnya warna merah muda menjadi tidak berwarna (bening). Hilangnya warna merah muda menjadi bening pada sampel mengindikasikan sampel positif mengandung formalin (Sikanna, 2016).

24 Gambar 4.2 Mekanisme Reaksi

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.

Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Formalin sering digunakan sebagai bahan desinfektan, bahan insektisida, bahan baku industri plastik dan digunakan juga pada berbagai macam industri seperti industri tekstil, farmasi, kosmetika serta digunakan untuk mengawetkan mayat (Khaira,2017).

Formalin dapat masuk ke dalam tubuh dengan jalan inhalasi uap, kontak langsung dengan larutan yang mengandung formalin, atau dengan jalam memakan atau meminum bahan makanan yang yang mengandung formalin. Apabila formalin tercampur dalam makanan dengan dosis yang rendah dapat menyebabkan keracunan. Namun apabila termakan dalam dosis yang tinggi akan sangat membahayakan karena kandungan formalin yang tinggi didalam tubuh tinggi akan menyebabkan formalin bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat didalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel.

Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel dan jaringan) dan hanya dalam beberapa jam saja akan menyebabkan kejang-kejang, kencing darah, muntah darah bahkan dapat berujung pada kematian. Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat berakibat buruk pada organ tubuh seperti kerusakan hati dan ginjal (Khaira, 2017).

25

Formalin memiliki unsur aldehid yang mudah bereaksi dengan protein, karenanya ketika disiramkan ke makanan seperti tahu formalin akan mengikat unsur protein mulai dari bagian permukaan tahu sampai ke bagian dalamnya.

Dengan matinya protein setelah terikat unsur kimia dari formalin maka bila ditekan tahu terasa lebih kenyal. Selain itu protein yang telah mati tidak akan diserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam, sehingga tahu akan menjadi lebih awet (Khaira,2017).

26 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berasarkan hasil yang didapat dari pengujian formalin pada sampel tahu dapat disimpulkan bahwa sampel tahu yang beredar di beberapa tempat di kota medan negatif mengandung formalin. Hal ini dibuktikan dengan adanya uji kualitatif dengan menggunakan pereaksi kalium permanganat (KMnO4).

5.2 Saran

Disarankan pada pengujian berikutnya dilakukan parameter uji lain seperti uji dengan menggunakan alat Spektrofotometri.

27

DAFTAR PUSTAKA

Asma.(2018). Uji Kualitatif Kandungan Formalin Pada Ikan Segar Yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Kendari. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kendari.

Antoni, S. (2011). Analisa Kandungan Formalin pada Ikan Asin dengan Metoda Spektrofotometri di Kecamatan Tampan. Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Benyamin, N.C. (2019). Analisis Kandungan Formalin Pada Tahu Yang Dijual Di Pasar Oebobo Kota Kupang. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kendari.

Dewi, S. R. (2019). Identifikasi Formalin Pada Makanan Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Naga. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 2(1)

Fadilah, R.(2017). Bahan Tambahan Makanan. Bahan Ajar. Universitas Negeri Makassar.

Febrianti, D. R., & Sari, R. M. (2016). Analisis kualitatif formalin pada ikan tongkol yang dijual di Pasar Lama Banjarmasin. Jurnal Pharmascience.

3(2)

Harahap, F. A. R. (2019). Analisis Kadar Formalin Pada Ikan Segar Di Pasar Pagi Lawe Bulan Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Iftriani, I. (2016). Analisis Kandungan Bahan Pengawet Formalin Pada Tahu yang di Perdagangkan di Pasar Tradisional Kota Kendari (Pasar Panjang, Pasar Anduonohu, Pasar Basar dan Pasar Baruga). Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 1(2).

Indriyani, R., & Nurindahsari, I. (2014). Identifikasi Persentase Kandungan Formalin pada Tahu di Pasar Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan, 1(2).

Khaira, K. (2017). Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Yang Beredar Di Pasar Batusangkar Menggunakan Kalium Permanganat (KMnO4) dan Kulit Buah Naga.

Khairunnisa, N. (2019). Analisa Formalin Pada Tahu Mentah Yang Dijual Di Pasar Aksara, Cemara dan Desa Lau Dendang Medan.

Lakuto, R. S., Akili, R. H., & Joseph, W. B. (2017). Analisis Kandungan Formalin pada Tahu Putih di Pasar Bersehati Kota Manado Tahun 2017. KESMAS, 6(3).

Langi, T.M., dan Oessoe, Y.Y.E.(2019). Bahan Tambahan Pangan. Bahan Ajar.

Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Tarbiyah STAIN Batusangka.

28

Mudzkirah, I. (2016). Identifikasi Penggunaan Zat Pengawet Boraks dan Formalin pada Makanan Jajanan di Kantin UIN Alauddin Makassar Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Mukminah, S., Karimuna, L., & Asyik, N. Analisis Kandungan Formalin Pada Siomay Tahu yang Beredar di Sekolah Dasar di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 4(2).

Nasution, A. S. N. A. S., & Ervina, A. E. S. S. A. (2019). Use Anthocyanin Extract from Dragon Fruit Peel to Identification Formalin in Tofu With Simple Methods: Pemanfaatan Ekstrak Antosianin Dari Kulit Buah Naga Untuk Identifikasi Formalin Pada Tahu Dengan Simple Methods. Jurnal Gizi KH, 1(2), 5-5.

Nuhman, N., & Wilujeng, A. E. (2017). Pemanfaatan Ekstrak Antosianin dari Bahan Alam untuk Identifikasi Formalin Pada Tahu Putih. Jurnal sains, 7(14).

Rahmawati.(2017). Identifikasi Formalin PadaTahu Yang Dijual Di Pasar Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Perendaman Dalam Air Hangat. Skripsi Kesmas Universitas Jember

Sikanna, R.(2016). Analisa Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu Yang Di Jual Di Beberapa Pasar Kota Palu. Jurnal Kimia FMIPA Universitas Tadulako.

Stientje, S. dan Rostina, R..(2020). Identifikasi Formalin Pada Tahu di Pasar Tradisional PA’ Baeng-Baeng Kota Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 20(2).

Sukmawati, S. (2018). Analisis Senyawa Formaldehid (Formalin) Pada Daging Ayam Di Kota Makassar. Jurnal Galung Tropika, 7(2).

Tih, F. Puspitasari, G., dan Sihaloho, P.(2014). Uji Kualitatif Formalin Pada AyamPedaging di Pasar Sarijadi Kota Bandung Tahun 2014. Jurnal Kedokteran.

Turnip, E. D. (2018). Identifikasi dan Penentuan Kadar Formalin pada Mie Basah dan Identifikasi Boraks pada Bakso. FMIPA Universitas Sumatera Utara Wahyono, B. S., Hersoelistyorini, W., & Suyanto, A. (2016). Identifikasi Penggunaan Formalin pada Tahu Putih di Pasar Kedungmundu dan

29

Randusari Semarang. Progr Stud Teknol Fak Ilmu Keperawatan dan Kesehat Univ Muhammadiyah Semarang.

Wuisan, C., Paat, V., Sambou, C., & Tumbel, S. (2020). Identifikasi Kandungan Formalin Pada Tahu Putih Di Pasar Tradisional Airmadidi. Biofarmasetikal Tropis, 3(1).

30 LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Prosedur Pengujian Formalin pada Tahu dengan KMnO4

3.3.1 Preparasi Sampel Preparasi Sampel

Ditimbang sampel tahu masing-masing sebanyak 10 gr Ditambahkan aquadest 20 ml

Digerus hingga homogen Disaring dengan kertas saring Diambil filtratnya

Dimasukkan kedalam tabung reaksi

Hasil

3.3.2 Identifikasi Menggunakan KMnO4

3.3.2.1 Pembuatan Pereaksi KMnO4 0,1 N Pembuatan Pereaksi KMnO4 0,1 N

Ditimbang sebanyak 316,06 mg KMnO4

Dilarutkan dengan aquadest di labu ukur 100 ml Dipanaskan selama lebih kurang 15 menit Hasil

31 3.3.2.2 Pengujian Kontrol Positif

Pengujian Kontrol Positif

Diambil sebanyak 2 ml dari sediaan formalin 37%

Dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4 Hasil

3.3.2.2 Pengujian Sampel dengan KMnO4 Pengujian Sampel dengan KMnO4

Ditimbang sebanyak 10 gr Dihaluskan menggunakan mortir Ditambahkan aquadest 20 ml Diaduk dan disaring

Diambil hasil penyaringan sebanyak 5 ml Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Diambil hasil penyaringan sebanyak 5 ml Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4 0,1 N Digoyang-goyangkan tabung reaksi

Hasil

32 Lampiran 2. Gambar Sampel Tahu

Gambar Sampel Tahu Keterangan

Sampel 1 adalah tahu yang diambil dari Pasar Sentosa Baru

Sampel 2 adalah tahu yang diambil dari Pasar Pagi Setia Budi

Sampel 3 adalah tahu yang diambil dari Pasar Petisah

Sampel 4 adalah tahu yang diambil dari Pasar Sukaramai

Sampel 5 adalah tahu yang diambil dari Pasar MMTC

Sampel 6 adalah tahu yang diambil dari Bina Swalayan

33

Gambar Sampel Tahu Keterangan

Sampel 7 adalah tahu yang diambil dari Pondok Indah Pasar Buah Setia Budi

Sampel 8 adalah tahu yang diambil dari Transmart Carrefour

Sampel 9 adalah tahu yang diambil dari Smarco RCW

Sampel 10 adalah tahu yang diambil dari Brastagi Supermarket

34

Lampiran 2. Gambar Hasil Uji KMnO4 pada Sampel Tahu

Gambar Hasil Pengujian Keterangan

Hasil pengujian menggunakan larutan formalin 37% ditambah dengan KMnO4 0,1 N menghasilkan warna bening.

Hasil pengujian sampel pada tabung reaksi no. 01 sampai sampel pada tabung reaksi 07 ditambah dengan KMnO4 0,1 N menghasilkan warna coklat muda

Hasil pengujian sampel pada tabung reaksi 06 dan tabung reaksi 07 ditambah dengan KMnO4 0,1 N menghasilkan warna coklat muda

35

Hasil pengujian sampel pada tabung reaksi 08 dan tabung reaksi 10 ditambah dengan KMnO4 0,1 N menghasilkan warna coklat muda

Dokumen terkait