• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari kegiatan doa bersama terhadap kepribadian rohani anak panti asuhan. Pada tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,353. Ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel doa bersama terhadap variabel kepribadian rohani sebesar 35,3 %, sedangkan 64,7 % dipengaruhi variabel lain selain kegiatan doa bersama misalnya faktor keturunan, lingkungan sosial, lingkungan fisik dan faktor kehendak bebas anak panti asuhan.

Dari hasil penelitian, secara teoritis kegiatan doa bersama memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kepribadian rohani anak bila dibandingkan dengan variabel lainnya yang ditunjukkan dengan nilai sebesar 35,3 %. Oleh karena itu, kajian secara ilmiah menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki kekuatan dari segi variabel bebas atau independen yaitu kegiatan doa bersama yang memiliki pengaruh yang cukup besar dan signifikan terhadap variabel terikat

dependen yaitu kepribadian rohani anak panti asuhan.

Dari hasil deskripsi data menunjukkan bahwa kegiatan doa bersama memberi manfaat dalam meningkatkan kepribadian rohani anak. Manfaat dari doa bersama dapat dirasakan anak bagi hidupnya karena doa bersama berjalan dengan

baik dan lancar. Hasilnya dapat dilihat berdasarkan nilai mean dan deskripsi data pada kegiatan doa bersama. Nilai mean sebesar 185,58 dan hasil deskripsi data dengan jumlah anak N valid 90 anak menyatakan bahwa kegiatan doa bersama sangat baik sebanyak 40 anak (44,4 %), yang menyatakan baik sebanyak 43 anak (47,8 %). Sedangkan yang menyatakan cukup baik sebanyak 6 orang (6,7 %) dan kurang 1 orang (1,1 %). Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan doa bersama baik dan memberi manfaat bagi kepribadian rohani anak.

Hal ini karena doa mempunyai fungsi pengaturan dan penataan kembali pribadi dan hidup manusia baik yang internal maupun yang eksternal, baik sikap maupun tindakan yang dilakukannya kepada sesama dan Tuhan, sehingga orang menjadi rohani dalam arti segala tingkah laku, sikap dan tindakan menjadi kenyataan yang patut kepada Allah (Darminta, 1983: 62-63).

Doa juga bersifat Roh, merangkul kita dengan sesama dalam cinta Tuhan yang mengantar kita ke arah transformasi diri menjadi pribadi yang lebih baik. Doa bersama memberi makan rohani dan spirit tubuh. Bila rohani berkembang karena doa bersama maka kepribadian rohani juga ikut berkembang (Rex A. Pai, 2003: 1-2). Bila rohani berkembang maka akan timbul kerinduan untuk selalu bersatu dengan sesama dan Tuhan melalui kegiatan doa bersama.

Pernyataan ini diperkuat dengan hasil mean dan deskripsi data per sub variabel pada frekuensi doa. Dengan nilai mean sebesar 41,27 dan dari jumlah anak N valid 90 anak yang sangat sering sebanyak 63 orang (70 %), sering sebanyak 23 orang (25,6 %). Sedangkan anak yang menyatakan cukup sering sebanyak 4 orang (4,4 %). Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan doa bersama

merupakan kegiatan yang diminati dan memberikan manfaat bagi setiap anak yang sering mengikuti doa bersama. Manfaat yang diperoleh yakni meningkatkan hubungan yang lebih dekat dengan Allah dan meningkatkan kepribadian rohani yang telah dimiliki dalam upaya mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah sesama.

Upaya anak panti asuhan putra dan putri dalam meningkatkan kepribadian rohani dapat dilihat dari usaha mengikuti doa dengan disiplin dan penuh motivasi dengan ambil bagian secara langsung dalam kegiatan doa bersama. Maka pada tingkat kedisiplinan dalam doa bersama anak panti asuhan putra dan putri dengan

nilai mean sebesar 37,70 dan N valid 90 orang menyatakan sangat disiplin

sebanyak 47 orang (52,2 % %), disiplin sebanyak 34 orang (37,8 %). Sedangkan anak yang menyatakan cukup disiplin sebanyak 8 orang (8,9 %) dan anak yang sangat kurang disiplin sebanyak 1 orang (1,1 %). Ini menunjukkan bahwa anak dalam mengikuti doa bersama mampu menempatkan diri mereka dengan baik. Dalam arti tidak menganggap kegiatan doa bersama sebagai kegiatan yang biasa saja tetapi sebagai suatu kesempatan yang baik dan harus diikuti dan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Untuk anak yang belum bisa menyadari kegiatan doa bersama sebagai kegiatan yang penting dan memberikan manfaat bagi diri anak yang berdoa perlu mendapatkan dorongan dari para pendamping agar anak semakin mampu menumbuhkan kedisiplinannya dalam doa bersama.

Sedangkan pada motivasi, anak bersama anak panti asuhan putra dan putri dengan nilai mean sebesar 106,61 dan N valid 90 orang menyatakan menyatakan sangat kuat sebanyak 33 orang (36,7 %), kuat sebanyak 46 orang (51,1 %).

Sedangkan anak yang menyatakan cukup kuat sebanyak 7 orang (7,8 %), anak yang kurang kuat sebanyak 3 orang (3,3 %) dan anak yang sangat kurang kuat 1 orang (1,1 %). Hasil ini menunjukkan bahwa doa bersama yang sering diikuti dan dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan semakin mampu memotivasi anak dalam mengikuti doa bersama. Motivasi yang ada dalam diri anak mampu memberanikan diri anak untuk terlibat secara langsung dalam doa bersama baik sebagai pemandu maupun sebagai petugas. Oleh karena itu mampu menciptakan rasa syukur dan damai dalam hati anak. Bagi anak yang belum memiliki motivasi yang kuat perlu mendapat dorongan secara baik dari pendamping untuk membiasakan anak terlibat dalam doa bersama secara langsung.

Dilihat dari hasil pembahasan di atas, terlihat bahwa kegiatan doa bersama yang di ikuti dan dilakukan oleh anak panti asuhan putra dan putri memiliki pengaruh bagi anak dalam meningkatkan kepribadian rohani dalam diri anak panti

asuhan putra dan putri. Pernyataan ini dapat dilihat berdasarkan nilai mean

sebesar 226,00 dan dari jumlah N valid 90 anak tergolong sangat baik sebanyak 18 orang (20 %), yang baik sebanyak 18 orang (20 %), yang tergolong cukup baik sebanyak 52 orang (57,8 %) dan kurang baik 2 orang (2,2 5), dengan demikian menunjukan bahwa kepribadian rohani anak panti asuhan putra dan putri cukup baik.

Selain itu kegiatan doa bersama yang di ikuti dan dilakukan memiliki pegaruh pada kepribadian rohani dalam aspek pengetahuan, perasaan dan naluri. Hal ini bisa dilihat dimana pada aspek pengetahuan dengan nilai mean sebesar 45,84 dan dari jumlah anak N valid 90 anak yang menyatakan sangat mengetahui

sebanyak 73 orang (81,1 %) dan yang dinyatakan mengetahui 16 orang (17,8 %). Sedangkan anak panti asuhan putra dan putri yang cukup mengetahui sebanyak 1 orang (1,1 %). Hasil ini menunjukan bahwa anak panti asuhan putra dan putri memiliki sangat mengetahui tentang sikap atau perbuatan yang bisa mengembangkan kepribadian rohani dalam diri mereka.

Untuk aspek perasaan, anak panti asuhan putra dan putri dengan nilai

mean sebesar 81,14 dan dari jumlah anak N valid 90 anak menyatakan sangat

senang sebanyak 28 orang (31,1 %) dan yang menyatakan senang 40 orang (44,4%). Sedangkan anak panti asuhan putra dan putri yang cukup senang sebanyak 19 orang (21,1 %) dan kurang senang sebanyak 3 orang (3,33%). Oleh karena itu anak panti asuhan putra dan putri merasakan perasaan senang dalam dirinya bila dapat mewujudkan sikap dan perbuatan dalam membantu sesama.

Maka pada deskripsi data pada aspek naluri, anak panti asuhan putra dan putri dengan nilai mean sebesar 99, 01 dan dari jumlah anak N valid 90 anak, dalam aspek naluri menyatakan dirinya memiliki naluri sangat kuat sebanyak 33 orang (36,7 %) dan yang menyatakan kuat 38 orang (42,2 %). Sedangkan anak panti asuhan putra dan putri yang memiliki naluri cukup kuat sebanyak 18 orang (20 %) dan sangat kurang kuat sebanyak 1 orang (1,1 %). Oleh karena itu menunjukan bahwa anak panti asuhan putra dan putri memiliki naluri yang kuat dalam dirinya untuk mengambil sikap atau tindakan dalam membantu sesama dan mahluk hidup lainya untuk semakin meningkatkan kepribadian rohani yang semakin matang dalam diri mereka.

Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan antara variabel doa bersama dengan variabel kepribadian rohani menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikansi antara kedua variabel tersebut. Hal ini berdasarkan hasil analisis penghitungan koefisien korelasi dengan hasil sebesar 0,594 atau 5,94%. Hasil tersebut ditunjukkan dengan hasil signifikansi yang jauh dari 0,05 yakni 0,000. Maka jelaslah bahwa adanya korelasi antara kegiatan doa bersama dengan kepribadian rohani. Oleh karena itu semakin rutin kegiatan doa bersama dilaksanakan di panti asuhan putra dan putri maka kepribadian rohani anak akan semakin baik juga.

Dokumen terkait