• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Doa Bersama

7. Sifat Doa Bersama

Secara Kristiani, doa bersama ada banyak macamnya, ada doa formal dan

tidak formal. Doa bersama yang dilakukan secara formal adalah doa bersama

yang sifatnya prinsipial, wajib dan harus diikuti seluruh umat Katolik sesuai

dengan aturan yang ditetapkan dalam Gereja Katolik seperti Perayaan Ekaristi,

Perayaan Liturgi Gereja, Perayaan 7 Sakramen, Ibadat Harian.

Di samping doa formal ada pula doa bersama tidak formal yaitu doa

bersama yang sifatnya dianjurkan dan tidak wajib bagi tiap umat Katolik untuk

melaksanakannya seperti ibadat rosario, ibadat jalan salib, ibadat lingkungan,

ziarah, ibadat tirakatan, dan sebagainya. Mengingat ada banyak doa bersama baik

formal maupun tidak formal dalam agama Kristen, penulis membatasi penguraian

tentang doa bersama yang formal dan tidak formal di lingkungan Panti Asuhan

St.Maria dan Brayat Pinuji Boro sebagai sasaran penelitian. Adapun doa bersama

formal adalah perayaan Ekaristi sedangkan doa bersama yang tidak formal yang

dilaksanakan oleh anak-anak Panti Asuhan St.Maria dan Brayat Pinuji Boro

a. Perayaan Ekaristi

Dalam lembaga Panti Asuhan St.Maria dan Brayat Pinuji Boro, doa

bersama secara formal dan rutin diikuti dan dilaksanakan adalah Perayaan

Ekaristi. Perayaan Ekaristi merupakan doa bersama formal karena perayaan

Ekaristi merupakan acara perjamuan yang diwariskan Yesus Kristus. Perayaan

Ekaristi adalah perayaan seluruh Tubuh Mistik Yesus yang menunjukan makna

kebersamaan dan menjawab kebutuhan dan kerinduan aktual dari umat beriman

(Martasudjita, 2005: 106).

Perayaan Ekaristi sebagai perayaan kenangan akan Tuhan yang Kudus dan

sebagai perjamuan Kudus. Di dalam perjamuan itu, Yesus membagi-bagikan Roti

dan Anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya yang dikurbankan demi

keselamatan semua umat manusia yang terwujud dalam penyaliban diri-Nya pada

kayu Salib. Perayaan Ekaristi juga merupakan ibadat syukur dan ungkapan

persatuan diri dengan Allah sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus untuk

kedua kalinya untuk menghakimi orang hidup dan mati.

Dengan demikian perayaan Ekaristi merupakan perayaan pengenangan

karya keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Putera-Nya yakni Yesus

Kristus dan menjelaskan kehadiran sakramental misteri keselamatan Allah bagi

semua umat beriman ((Martasudjita, 2005: 348).

b. Doa Malam Bersama

Untuk doa bersama yang tidak formal dan selalu dilaksanakan setiap hari

oleh anak-anak Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji Boro adalah doa malam

dipimpin atau dipandu oleh salah satu anak yang bertugas. Kreativitas dalam

berdoa malam bersama tergantung dari pemandu doa malam, peserta

menyesuaikan saja. Namun inti dari tiap doa malam bersama merupakan

ungkapan syukur atas bimbingan Tuhan pada hari yang lalu dan memohon

perlindungan dalam istirahat. Dengan demikian doa malam bersama berarti

menutup hari dalam nama Tuhan. Dengan berdoa seperti ini, Gereja menguduskan

seluruh hari dan seluruh kegiatan manusia. Adapun langkah-langkah secara umum

dalam doa malam bersama yang selalu dilaksanakan oleh anak Panti Asuhan St.

Maria dan Brayat Pinuji Boro yakni:

1) Pembuka

Pada langkah ini, biasanya pemandu mengajak peserta untuk

mempersiapkan diri dalam suasana tenang untuk masuk kedalam suasana doa

bersama. Pada langkah ini pula menjadi awal menciptakan ketenangan dan

kesunyiaan hati serta pikiran masing-masing peserta doa. Selain itu, bagian ini

anak-anak panti asuhan membuka doa dengan bernyanyi sesuai dengan krativitas

pemandu doa bersama yang bertugas.

2) Kegiatan inti doa bersama

Dalam langkah ini, peserta doa memanjatkan doa bersama secara bersama

dengan buku doa yang sudah dibuatkan oleh petugas doa sesuai dengan

kreativitasnya dalam membawakan doa bersama. Namun terkadang pada langkah

ini peserta doa bersama memanjatkan doa secara spontan saja. Untuk isi doa

bersama yang dipanjatkan kepada Allah biasanya ucapan syukur atas bimbingan

bersama bisa saja pujian dan tobat kepada Bapa sesuai dengan yang memimpin

doa bersama. Pada langkah ini biasanya ditutup dengan doa yang diajarkan Yesus

sendiri yaitu Bapa Kami dan doa kepada Bunda Maria yakni Salam Maria.

3) Penutup

Pada langkah ini dibacakan doa penutup doa bersama. Bila ada

pengumuman terkait ada tugas yang harus dikerjakan pagi hari atau petugas doa

serta hal-hal yang terkai dengan kegiatan doa bersama besoknya, maka

pengumuman dibacakan pada langkah ini. Setelah itu kegiatan doa bersama

ditutup dengan lagu penutup.

c. Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Untuk doa sebelum dan sesudah makan bersama diungkapkan kepada

Tuhan dengan berbagai bentuk doa baik itu memohon, bersyukur atau pujian

semua tergantung yang memimpin doa. Namun yang paling penting bahwa acara

yang mempersatukan dan bahkan menjadi puncak pertemuan seluruh anggota

anak-anak Panti Asuhan St. Maria dan Brayat Pinuji Boro adalah acara makan

bersama. Dengan makan bersama seluruh persaudaraan dan keakraban hubungan

seluruh warga panti asuhan dibangun dan dikembangkan.

Dari situlah doa sebelum dan sesudah makan mengambil suatu peranan

yang cukup penting untuk membangun suatu relasi yang dekat dan hangat di

antara warga panti dan secara khusus membangun suatu relasi dan komunikasi

yang lebih dekat pada kepada Allah.

Pada kesempatan doa sebelum makan bersama yang dilakukan di pagi

syukur atas penyertaan bimbingan Allah dan hari baru yang telah Ia berikan.

Sedangkan pada doa sesudah makan bersama, menjadi kesempatan untuk

memohon perlindungan dan penyertaan dalam perjalanan kesekolah dan berkat

untuk semua kegiatan yang akan dilakukan sepanjang hari itu.

Dokumen terkait