BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
Setelah dilakukan uji hipotesis kemampuan komunikasi matematis siswa, dapat ditarik kesimpulan bahwa ditolak, sedangkan diterima. menyatakan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode SFE lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan komunikasi metematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan taraf signifikansi 0,05. Dapat dilihat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata posttes siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttes siswa kelas kontrol. Setelah dilakukan analisis hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Salah satu penyebabnya adalah proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda.
Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif metode SFE dimana terdapat langkah-langkah yang diterapkan yaitu Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai/kompetensi dasar dan murid memperhatikan. Guru mendemonstrasikan/menyajikan
garis-garis besar materi pembelajaran. Sedangkan murid menperhatikan yang disampaikan oleh guru, Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil masing-masing 4-5 orang dan murid bekumpul dengan kelompok masing-masing-masing-masing. Guru membagikan LKS untuk dikerjakan oleh tiap kelompok untuk didiskusikan serta dikerjakan dan siswa menerima LKS yang diberikan guru serta bersiap-siap dalam mengerjakan LKS. Guru Meminta siswa untuk memperhatikan Pertanyaan yang terdapat dalam LKS guna menarik minat dan mengembangkan keingintahuan siswa. Memperhatikan pertanyaan yang ada dalam LKS dan mengembangkan minat dan keingintahuan. Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi serta memperhatikan setiap diskusi pada tiap-tiap kelompok dan siswa Berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan segiempat dan menuliskan jawabannya pada LKS. Guru memberikan kepada tiap kelompok secara bergiliran untuk mengembangkan dan menjelaskan hasil diskusi tersebut kepada siswa lainnya dan Siswa yang terpilih untuk menjelaskan maju di depan kelas untuk menjelaskan dan menerangkan hasil diskusi melalui peta konsep. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan dan siswa dari kelompok lain yang tidak tepilih mendengarkan dengan seksama penjelasan siswa yang persentasi dan bertanya apabila ada penjelasan yang tidak dimengerti. Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa sekaligus memberi penjelaskan singkat dan siswa memahami tentang segiempat.
Pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya guru menerapkan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru matematika di sekolah tersebut. Dengan adanya kelas kontrol pada penelitian ini digunakan sebagai pembanding untuk melihat seberapa besar pengaruh dan efektifnya penerapan model pembelajaran kooperatif metode SFE untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Pada tahap pembelajaran dalam metode SFE setiap kelompok membuat peta konsep tentang materi yang mereka pelajari ini dimaksudkan untuk mengembangkan kreatifitas mereka dan mereka terlihat lebih antusias dalam belajar serta mereka mampu mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Dibawah ini merupakan gambar salah satu hasil karya murid, yaitu:
Gambar 4.4
Peta Konsep yang Dibuat Pada Proses Pembelajaran
Pada proses pembelajaran metode SFE dengan peta konsep ini setiap anggota kelompok bergantian menjelaskan materi yang telah mereka buat dan diskusikan dalam bentuk peta konsep. Hasil diskusi yang mereka buat dijelaskan satu per satu oleh anggota kelompok kepada kelompok lainnya secara bergantian. Di bawah ini adalah bentuk visualisasi dari siswa yang menerangkan dengan peta konsep.
Gambar 4.5
Pada tahap pengelompokkan siswa masih terlihat ada murid yang masih canggung dan belum terbiasa dengan diskusi kelompok dan kesulitan dalam mengerjakan LKS pada pertemuan pertama sampai kedua. Pada pertemuan ketiga sampai pertemuan ke-delapan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan dan luwes dalam mengerjakan LKS. Walaupun masih ada beberapa siswa yang belum bisa menyelesaikan soal permasalahan yang ada. Pada tahap ini dapat divisualisasikan pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.6
Suasana Berdiskusi Saat Proses Pembelajaran
Tes akhir komunikasi matematis siswa dilakukan pada akhir pembelajaran. Soal tes yang diberikan sebanyak 7 soal berupa essay. Dalam penelitian ini terdapat tiga indikator kemampuan matematis siswa yang diukur peneliti, yaitu:
a. Written text
Indikator Written text diwakili oleh soal nomor 1 dan 8. Total persentase yang diperoleh dari soal no 1 dan 8 untuk kelas eksperimen adalah 81,25% dan kelas kontrol dengan persentase 72,19%, sedangkan rata-rata nilai kemampuan
Written text siswa kelas eksperimen adalah 6,5 dan kelas kontrol 5,75. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator Written text kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hasil penelitian di atas diperkuat oleh hasil pekerjaan yang dikerjakan siswa. Di bawah ini merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban post test yang telah dikerjakan oleh siswa, sebagai berikut:
Soal no 1
Shinta mempunyai kamar yang lantainya berbentuk persegipanjang. Lantai kamar tersebut akan dipasang ubin yang berbentuk persegi. Jika pada lantai kamar tersebut dipasang ubin sebanyak 120 ubin. Nyatakanlah hubungan antara 120 ubin dengan lantai kamar tersebut?
Jawaban siswa kelas kontrol
Gambar 4.7
Contoh Ke-1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Indikator Written Text Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.7 memperlihatkan bahwa Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar dimana memang benar bahwa ubin kamar tersebut merupakan luas dari kamar shinta akan tetapi pada jawaban tersebut hanya kurang menyebutkan jumlah dari ubin tersebut yaitu sebesar 120 ubin dan jawabannya terlalu singkat. Hal ini terjadi karena pada siswa kelas kontrol kurang dilatih untuk mengembangkan idenya dalam berkomunikasi sehingga siswa menjawabnya dengan singkat. Hal ini menunjukkan bahwa pada soal nomor satu kemampuan komunikasi matematis
pada indikator Written text siswa sudah baik pada soal nomor satu ini dan hal ini juga disebabkan karena soal nomor satu tergolong mudah.
Gambar 4.8
Contoh Ke-1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis Pada Indikator Written Text Pada Kelas Eksperimen
Pada gambar 4.8 memperlihatkan bahwa Jawaban sudah lengkap dan jelas sesuai dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar dimana terdapat hubungan dari 120 ubin tersebut dengan luas kamar yang menunjukkan bahwa luas dari kamar shinta adalah 120 ubin. Hal ini menunjukkan bahwa pada soal nomor satu kemampuan komunikasi di indikator Written text siswa sudah baik dan hal ini juga disebabkan bahwa soal nomor satu tergolong soal yang mudah.
Soal nomor 8
Bagaimana kamu menggambar persegi dan persegipanjang dengan keliling sama tetapi luasnya berbeda? Jelaskan jawabanmu!
Jawaban siswa kelas kontrol
Gambar 4.9
Contoh ke-2 untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Indikator Written Text Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.9 memperlihatkan bahwa Jawaban kurang lengkap dan argumen kurang tepat. Hal ini ditunjukkan bahwa argumen yang dikemukakan siswa yaitu persegi panjang bentuknya mirip dengan persegi itu tidak ada kaitannya dengan soal serta jawaban yang diharapkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang mampu mengkomunikasikan argument dan pengetahuannya serta kemampuan komunikasi di indikator Written text pada soal nomor delapan ini masih kurang baik.
Jawaban siswa kelas eksperimen
Gambar 4.10
Contoh Ke -2 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Written Text Pada Kelas Eksperimen
Pada Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar. Siswa mampu menjlaskan langkah-langkah pengerjaan soal dengan argument yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dalam indikator Written text
siswa eksperimen pada soal nomor delapan sudah baik.
b. Drawing
Indikator Drawing diwakili oleh soal nomor 3, 5 dan 7. Total persentase yang diperoleh dari soal no 3, 6 dan 9 untuk kelas eksperimen adalah 66,67% dan kelas kontrol dengan persentase 59,17%, sedangkan rata-rata nilai kemampuan Drawing siswa kelas eksperimen adalah 8,0 dan kelas kontrol 7,1. Sehingga dapat
dikatakan bahwa indikator Drawing kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hasil penelitian di atas diperkuat oleh hasil pekerjaan yang dikerjakan siswa. Di bawah ini merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban post test yang telah dikerjakan oleh siswa, sebagai berikut:
Soal no 9
Amatilah gambar di bawah ini, Berapakah luas daerah yang diarsir pada gambar tersebut?
Jawaban kelas kontrol
Gambar 4.11
Contoh Ke -1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Drawing Pada Kelas Kontrol
12 cm
2 cm
Pada Gambar 4.11 memperlihatkan bahwa jawaban kurang memberikan argumen dimana jawaban tidak dijabarkan secara mendetail dari rumus yang digunakan walaupun hasil jawabannya benar. Hal ini menunjukkan bahwa pada indikator Drawing kemampuan komunikasi pada soal nomor sembilan masih kurang baik.
Jawaban kelas eksperimen
Gambar 4.12
Contoh Ke -1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Drawing Pada Kelas Eksperimen
Pada gambar 4.12 memperlihatkan bahwa jawaban hampir lengkap sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen kurang tepat. Argumen di atas sebenarnya sudah hampir benar hanya saja luas yang dihitung pada kotak kecil tersebut hanya satu padahal jika kita melihat gambar kotaknya terdapat empat kotak kecil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa argument kurang tepat karena tidak teliti saat menjawab soal atau kemungkinan tidak tahu maka dapat
disimpulkan bahwa pada indikator Drawing kemampuan komunikasi pada
nomor sembilan masih kurang baik. Soal nomor 3
Perhatikanlah gambar di bawah ini, berapakah nilai x dan y?
((2x+70)0 (2y)0
Jawaban siswa kontrol
Gambar 4.13
Contoh Ke -2 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Drawing Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.13 memperlihatkan bahwa Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar akan tetapi perhitungannya masih salah. Argumen yang kurang lengkap ini dikarenakan siswa tidak menyebutkan dari mana rumus itu berada, akan tetapi dari jawabannya terlihat bahwa siswa tersebut menggunakan sifat jajar genjang
yaitu sudut yang berdekatan pada jajargenjang berjumlah 180o serta
perhitungannya masih salah sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator
Drawing kemampuan komunikasinya pada soal nomor tiga cukup baik dan kemampuan berhitungnya masih kurang teliti.
Gambar 4.14
Contoh Ke -2 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Drawing Pada Kelas Eksperimen
Pada Gambar 4.14 memperlihatkan bahwa jawaban lengkap dan jelas sesuai dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar. Argumen yang dijawab oleh siswa tersebut yaitu menggunakan sifat jajargenjang yaitu sudut yang berhadapan sama besar dan perhitungan dari jawaban tersebut sudah tepat. Hal ini menunjukan bahwa pada indikator Drawing kemampuan komunikasinya pada soal nomor tiga yaitu sudah baik.
Soal nomor 6
Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 m. Dalam taman tersebut terdapat sebuah kolam renang yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 8 m dan lebar 6 m. Gambarkanlah luas taman tersebut dan tentukanlah Luasnya!
Gambar 4.15
Contoh Ke -3 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Drawing Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.15 menunjukan bahwa jawaban kurang lengkap dan argument kurang tepat. Argumen yang ditunjukkan masih salah dimana rumus yang digunakan tidak dijabarkan asal dari rumus tersebut sehingga bias digunakan. Hal ini diduga bahwa karena siswa kurang dilatih bagaimana cara menjelaskan pengetahuannya dan berkomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi pada indikator Drawing pada soal nomor enam masih kurang baik.
Jawaban kelas Eksperimen
Gambar 4.16
Contoh Ke -3 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Gambar 4.16 memperlihatkan bahwa Jawaban lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai argument yang benar akan tetapi perhitngannya masih salah. Hal ini menunjukkan bahwa pada indikator Drawing kemampuan komunikasinya pada nomor enam sudah baik akan tetapi hanya diperhitugannya saja yang kurang teliti.
c. Mathematical Expression
Indikator Mathematical Expression diwakili oleh soal nomor 2 dan 4. Total persentase yang diperoleh dari soal no 2 dan 4 untuk kelas eksperimen adalah 65,63 % dan kelas kontrol dengan persentase 62,50%, sedangkan rata-rata nilai kemampuan Mathematical Expression siswa kelas eksperimen adalah 5,25 dan kelas kontrol 5 . Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator Mathematical Expression kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hasil penelitian di atas diperkuat oleh hasil pekerjaan yang dikerjakan siswa. Di bawah ini merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban yang telah dikerjakan oleh siswa, sebagai berikut:
Soal no 2
Ayah mempunyai sebidang kebun pisang berbentuk persegi panjang dengan panjang 20 meter dan lebar setengahnya dari panjangnya. Ayah ingin membuat pagar mengelilingi kebun tersebut. Buatlah model matematika serta tentukanlah panjang dan lebar persegi panjang tersebut!
Gambar 4.17
Contoh Ke -1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Mathematical Expression Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.17 memperlihatkan bahwa Jawaban lengkap, sebagian
petunjuk soal diikuti dan disertai argumen yang benar akan tetapi
perhitungannya masih salah ada kemugkinan bahwa kurang teliti dalam berhitung atau karena cara berhitungnya masih lemah. Hal ini menunjukkan bahwa pada indikator Mathematical Expression kemampuan komunikasi pada soal nomor dua sudah baik.
Jawaban kelas eksperimen
Gambar 4.18
Contoh Ke -1 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Mathematical Expression Pada Kelas Eksperimen
Pada Gambar 4.18 memperlihatkan bahwa jawaban lengkap dan jelas sesuai dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar. Hal ini menunjukkan kemampuan komunikasi pada indikator Mathematical Expression pada soal
nomor dua sudah baik dan hal ini juga disebabkan bahwa soal nomor dua tergolong soal mudah.
Soal no 4
Keliling sebuah persegi panjang adalah 100 cm. Perbandingan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tersebut adalah 3:2. Buatlah model matematika dan tentukanlah panjang dan lebar persegipanjang tersebut!
Jawaban kelas control
Gambar 4.19
Contoh Ke -2 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Mathematical Expression Pada Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.19 memperlihatkan bahwa jawaban hampir lengkap
sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen kurang tepat dimana
penjelasannya masih kurang dimengerti. Hal ini menunjukkan bahwa pada indikator Mathematical Expression kemampuan komunikasi pada soal nomor empat masih kurang baik.
Gambar 4.20
Contoh Ke -2 Untuk Jawaban Siswa Tes Kemampuan Komunikasi Mate matis
Pada Indikator Mathematical Expression Pada Kelas Eksperimen
Pada Gambar 4.20 memperlihatkan bahwa jawaban lengkap dan jelas sesuai dengan petunjuk soal disertai argumen yang benar dimana untuk mencari panjang dan lebar, siswa terlebih dahulu menggunakan persamaan kemudian disubtitusikan ke dalam rumus keliling sehingga bias menemukan lebar dan
panjangnya. Hal ini menunjukan bahwa pada indikator Mathematical
Expression kemampuan komunikasi pada soal nomor empat sudah baik.