• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Hasil penelitian dihasilkan dari pemilihan morfem terikat pada novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro, penelitian ini dilakukan secara bertahap karena morfem terikat dianalisis per kata, pada dasarnya morfem terikat yang ditemukan prefiks yang berjumlah 474 kata, klitika 528 kata sedangkan paretikel 11 kata, jadi morfem yang dominan pada novel yaitu klitika.

Dilihat dari penggunaan partikel rendah daripada prefiks, terutama penggunaan morfem di- 4, men-, 24, me- 32, meng- 33, mem- 42, ter- 47, ber- 114, sedangkan jumlah partikel hanya 11 kata. Jadi penggunaan klitika yang tertinggi yang ditemukan pada novel.

Morfem terikat dalam bahasa Indonesia menurut Santoso (2004), ada dua macam, yakni morfem terikat morfologis dan morfem terikat sintaksis. Morfem terikat morfologis yakni morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar sebagai berikut adalah sebagai berikut:

1. Prefiks (awalan): per-, me-, ter-, di-, ber-, dan lain-lain 2. Infiks (sisipan): el-, em-, er-.

3. Sufiks (akhiran): -an, -kan, dan –i.

4. Konfiks (imbuhan gabungan senyawa) mempunyai funsi macam-macam sebagai berikut:

a. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata kerja yaitu me-, ber-, per-,-kan, -i, dan ber-an.

b. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata benda yaitu pe- dan ke-.

c. –an, -ke-an, per-an,-man,-wan,-wati

d. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata sifat ter-, i-, wi-, dan ia-.

e. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata bilangan ke-, se- f. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata tugas se-, dan se-nya.

Afiksasi (prefiks) yang terdiri dari prefiks (meng, ber, ter, dan di) infiks, sufiks dan konfiks. Meliputi:Morfem membuat prefiks –mem, bermimpi prefiks – ber, mengambil prefiks meng, berjalan prefiks ber, terdengar prefiks ter, Morfem mengambil prefiks meng, mengagumi prefiks meng, berawal prefiks ber, membenci prefiks mem, berjambul prefiks ber, terpakai prefiks ter, dibuat prefiks di, tertawa prefiks ter, berujar prefiks ber, bernapas prefiks ber.

Kata yang bersupiks terdiri dari (-an, -kan, men-kan) meliputi morfem jalanan, sufiks an, pikiran supiks supiks an, pacaran supiks an, banggakan supiks kan, tulisan, supiks an, tiduran supiks an, serahkan supiks kan, berikan supiks kan, meninggalkan konfiks men-kan, berikan supiks kan, keindahan konfiks ke-an,

Kata yang berkonfiks yang terdiri dari (ke-an, dan per-an) meliputi morfem keindahan konfiks an, keajaiban konfiks an, keyakinan konfiks an, kehabisan, konfiks an, kebanyakan, konfiks an, kekuningan, konfiks ke-an, kekenyangan konfiks ke-ke-an, kebanggaan konfiks ke-ke-an, kebanyakan konfiks ke-an, kejelekan konfiks ke-an, kehilangan konfiks ke-an, ketahuan konfiks ke-an, kelembutan konfiks an, kebingungan konfiks an, kepanjangan, konfiks ke-an, kejadian konfiks ke-an.

Morfem kegilaan konfiks ke-an, kehilangan konfiks ke-an, kebanjiran konfiks ke-an, ketahuan konfiks ke-an, kehangatan konfiks ke-an, keseringan

konfiks ke-an, kerinduan konfiks ke-an, ketertarikan konfiks ke-an, keberanian konfiks ke-an, keyakinan, konfiks ke-an.

Kata yang berkonfiks per-an meliputi Morfem pertarungan konfiks per-an, perjalanan konfiks per-an, persuratan konfiks per-an, perjalanan konfiks per-an, persahabatan konfiks per-an, Kata berkonfiks di-kan, meliputi: Morfem dibutuhkan, konfiks di-kan.

Kata yang berkonfiks meng-kan meliputi Morfem mengumpulkan konfiks meng-kan, mengatakan konfiks meng-kan, menghasilkan konfiks meng-kan, menghilangkan konfiks meng-kan.

Kata yang berkonfiks pe-an dan me-kan meliputi Morfem pegunungan konfiks pe-an, peringatan konfiks pe-an, pepohonan konfiks pe-an, pedesaan konfiks pe-an.

Kata yang berkonfiks me-kan, memainkan konfiks me-kan, menimbulkan konfiks me-kan, menimbulkan, konfiks me-kan, melancarkan morfem me-kan, melepaskan konfiks me-kan.Kata yang berkonfiks men-kan meliputi Morfem mengairahkan konpiks men-kan, menyakitkan konfiks me-kan, mengirimkan, konfiks men-kan.

Klitika dan proklitika yang terdiri dari nya, dan ku meliputi Morfem badannya klitika nya, kulitnya klitika nya, kakaknya klitika nya, kamarnya klitika nya, keretanya klitika nya, tahunku klitika ku, kuakan klitika ku, kucoba, proklitika ku.

Partikel yang terdiri dari lah,kah dan pun meliputi morfem bukankah partikel kah, mungkinkah partikel kah, muncullah partikel lah, bukankah partikel

kah, wajarlah partikel lah, apalah partikel lah, Takdirpun partikel pun, timbullah partikel lah, teruslah partikel lah, kantorlah partikel -lah.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari hasil analisis data dan temuan tentang penggunaan bentuk morfem terikat pada novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam penggunaan morfem terikat pada novel terdapat 3 jenis cara untuk menentukannya sebuah morfem terikat yaitu: Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur (1) bentuk dasar, (2) afiks, dan (3) makna gramatikal yang dihasilkan. Afiks adalah sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Morfem disebut proklitik menunjukkan makna melakukan tindakan atau perbuatan. Contohnya klitika rumahnya morfem nya, kampusnya morfem nya, ibuku morfem ku, jaketnya morfem nya. Sedangkan partikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk khusus.

Kata terdengar kombinasi dari dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas, kata berjalan kombinasi dari dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas. Kata makanan terdiri dari dua morfem, makan dan –an, kata berikan terdiri dari dua morfem, morfem beri dan morfem – kan. Kata kebanyakan tediri dari dua morfem, morfem banyak dan morfem ke-an.

Dari pembahasan data di atas dapat ditemukan afiksasi terdiri dari 474 kata, klitika 531 kata sedangkan partikel terdiri dari 11 kata. Jadi jumlah keseluruhan yang terdapat pada novel yaitu 1.016 kata.

44

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan dalam penelitian ini beberapa hal yang merupakan saran antara lain sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini haruslah lebih teliti terutama orang yang akan meneliti bahan yang sama

2. Pembaca atau pelajar juga harus mencari referensi yang lebih akurat, untuk lebih memperkaya pengetahuan mengenai morfem terikat, khususnya jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Penulis sadar akan kekurangan karya ini, maka dari itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, edisi 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Alwi, Hasan dll. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta:

Balai Pustaka.

Ba’dulu, Abdul Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta : Rineka Cipta.

Dhirgantoro, Dhonny. 2005. 5 Cm . Jakarta: P.T Gramedia

Finosa, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi.

Hockett. 1958. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa

J.W.M Verhaar. 1995. Pengantar Linguistik. Yogyakarta : Gajah Mada University press.

Karib, Syaharuddin. 2014. Analisis Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun Karya Sutan Takdir Alisjahbana.

Kridalaksana, Harimurti. 2009. Pesona Bahasa ; Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa. Yogyakarta : Kanwa Publisher.

Munirah 2012. Morfologi Bahasa Indonesia. “ . bahan ajar tidak diterbitkan.

Makassar: Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ramlan. 1983. Morfologi : Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV Karyono.

2001. Morfologi : Suatu Tindakan Deskriptif. (Yogyakarta : C.V.

Haryono)

2009. a.Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

2009. b. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV. Karyono.

Tarigan, Henry Guntur. 1975. Morfologi Bahasa Simalungun. Jakarta : Universitas Indonesia (disertasi).

1985. Pengajaran Morfologi. Bandung : Angkasa

1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Verhaar, 1988. Morfologi Bahasa Indonesia. Makassar: Unismuh Makassar.

http://susandi.wordpress.com/seputar-bahasa/morfologi-2/ diakses tanggal 25 April 2016 pukul 16. 00 Wita.

http://id.wikipedia.org/wiki/linguistik, diakses tanggal 25 April 2016 pukul 16.00 Wita.

1992 di Biring-Balang. Merupakan anak keempat dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan ayahanda (Alm) Dg. Kampo dan (Alm) Dg. Te’ne.

Pada tahun 1997, penulis memasuki jenjang pendidikan dasar di SD Inpres Kadundungan dan tamat pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Galesong Selatan dan tamat pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Takalar dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat rahmat Allah subuhana wata’ala, kerja keras penulis, dan iringan do’a dari orang tua serta keluarga, penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan diterimanya skripsi yang berjudul

“ Penggunaan bentuk morfem terikat pada novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro.

Dokumen terkait