• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

E. Teknik Analisis Data

Berdasrkan teknik pengumpulan data yang digunakan maka data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data analisis ini dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Membaca secara tepat novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhigantoro.

2. Mengidentifikasi morfem terikat 3. Mengelompokkan morfem terikat 4. Menganalisis morfem terikat 5. Menyimpulkan hasil identifikasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa objek kajian utama dalam penelitian ini adalah tentang Penggunaan Morfem Terikat dalam novel yang dit 5 cm karya Donny Dhirgantoro diterbitkan P.T. Grafindo, Jakarta tahun 2005.

Setelah penulis meneliti penggunaan morfem terikat dalam novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro, maka data dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Morfem terikat jenis imbuhan (afiks) yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks dan konfiks.

a. Prefiks, -ber yang terdapat dalam novel berjumlah 114 kata, prefiks –ter 47 kata, prefiks meng 33 kata, prefiks di 4 kata, prefiks -me 32 kata, prefiks men 24 kata sedangkan prefiks -mem 42 kata, jadi keseluruhan jumlah kata yang terdapat dalam novel yaitu 296 kata. Misalnya kata terdengar adalah kombinasi anatara morfem terikat dan morfem bebas, morfem terikat yaitu morfem -ter, morfem bebas yaitu dengar,

b. Infiks (sisipan) tidak terdapat dalam novel.

c. Sufiks (akhiran), sufiks –kan yang terdapat dalam novel 4 kata, sufiks –an 20 kata, sufiks –wan, -man dan wati tidak terdapat dalam novel, jadi jumlah keseluruhan kata yang ada dalam novel yaitu 24 kata.

d. Konfiks (awalan dan akhiran) konfiks ke-an, yang terdapat dalam novel 93 kata, konfiks per-an, 6 kata, konfiks di-kan, 2 kata, konfiks meng-kan, 6 kata, konfiks pe-an, 4 kata, konfiks me-kan, 22 kata, konfiks men-kan, 9

31

kata, sedangkan konfiks mem-kan 12 kata, jadi keseluruhan kata yang ada dalam novel yaitu 107 kata.

Jadi jumlah keseluruhan afiksasi yang terdapat dalam novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro yaitu 474 kata, namun tidak semua jenis afiksasi terdapat dalam novel terutama infiks (akhiran). Data di bawah ini termasuk morfem terikat berupa Afiksasi, meliputi : prefiks (ber-, ter-, meng-, di-), infiks (el-,em-, er-), supiks (kan-,an-, wan-, man-, wati-) konfiks (ke-an, per-an, di-kan, meng-kan, dll.

1) Meninggalkan = morfem terikat men- kan, hal 01 2) Membuat = morfem terikat mem, hal 01

3) Bermimpi = morfem terikat ber, hal 01 4) Mengambil= morfem meng, hal 02 5) Mencari=morfem men, hal 02 6) Keajaiban=morfem ke-an hal 02 7) Keindahan=morfem ke-an hal 02,73 8) Bercerita= morfem ber, hal 02 9) Berawal=morfem ber, hal 02 10) Menyimpan= morfem men, hal 02 11) Keyakinan= morfem ke-an, hal 02 12) Mudahan=morfem an, hal 02 13) Memakan= morfem me, hal 03 14) Bersatu= morfem ber, hal 03 15) Pemakaman= morfem pe-an, hal 03 16) Mendatang= morfem men, hal 03

2. Morfem disebut proklitik, menunjukkan makna melakukan tindakan atau perbuatan, bentuk dasar enklitik menunjukkan makna kepunyaan.

Klitika –nya yang terdapat pada novel 509 kata, klitika –ku 19 kata sedangkan proklitika -ku 3 kata, jadi jumlah keseluruhan yang ada dalam novel yaitu 531 kata. Data di bawah termasuk morfem terikat yang berupa klitika dan proklitika.

a. namanya= morfem terikat nya, hal 02 b. Mimpinya= morfem nya, hal 02 c. Hatinya= morfem nya, hal 02 d. Kehidupannya=morfem nya, hal 04 e. Lagunya=morfem nya, hal 05 f. Filmnya= morfem nya, hal 06 g. Badannya= morfem nya, hal 06 h. Kulitnya= morfem nya, hal 06 i. Bawaannya= morfem nya, hal 07 j. Temannya= morfem nya, hal 08 k. Pacarnya= morfem nya, hal 09 l. Judulnya=morfem nya, hal 09 m. Ceweknya= morfem nya, hal 09 n. Tetangganya= morfem nya, hal 10 o. Gengnya= morfem nya, hal 11 p. Kakaknya= morfem nya, hal 11 q. Komputernya= morfem nya, hal 11 r. Badannya= morfem nya, hal 12 s. Kepalanya= morfem nya, hal 12,59 t. Kostumnya= morfem nya, hal 13 u. Kacamatanya= morfem nya, hal 13 v. Pikirannya= morfem nya, hal 13 w. Telinganya= morfem nya, hal 16

3. Kata berpartikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu.

Partikel lah yang terdapat pada novel 8 kata, partikel kah 2 kata, sedangkan partikel pun 1 kata, jadi jumlah keseluruhan kata partikel yang ada dalam novel yaitu 11 kata. Data di bawah termasuk morfem terikat yang berupa partikel.

a. Bukankah= morfem terikat kah, hal 01 b. Mungkinkah= morfem terikat kah, hal 01 c. Muncullah= morfem lah, hal 08

d. Muncullah= morfem lah, hal 08 e. Bukanlah= morfem lah, hal 38,53 f. Wajarlah= morfem lah, hal 167 g. Apalah= morfem lah, hal 260 h. Takdirpun= morfem pun, hal 260 i. Timbullah= morfem lah, hal 274 j. Teruslah= morfem lah, hal 349 k. Kantorlah= morfem lah, hal 353

Dari data di atas bahwa penggunaan morfem terikat terbagi menjadi tiga bagian yaitu Afiksasi yang terdiri dari 474 kata, klitika dan proklitika 531 kata sedangkan partikel terdiri dari 11 kata. Jadi jumlah keseluruhan morfem terikat yaitu 1.016 kata.

Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak mempunyai arti. Makna morfem terikat baru jelas setelah morfem itu dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi awalan dan akhiran) tergolong sebagai morfem terikat.

Selain itu, unsur-unsur kecil seperti partikel –ku, -lah, -kah, dan bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri, juga tergolong sebagai morfem terikat.

1. Morfem terikat jenis imbuhan (afiks) yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks dan konfiks.

a. Kata prefiks awalan –ber, -ter, -meng, -per, -di.

1) Kata bersatu kombinasi dari morfem terikat dan morfem bebas, morfem terikat –ber dan morfem bebas satu, dikatakan morfem -ter terikat karena tidak bisa digunakan dalam sebuah tuturan atau tulisan, sedangkn terdengar dikatakan sebagai bebas sudah memiliki arti atau makna dan dapat digunakan dalam sebuah penuturan.

2) Kata terdengar kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem ter terikat dan morfem dengar bebas, morfem terikat ter- tidak bisa berdiri sendiri dalam sebuah penuturan.

3) Kata mengganggu kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem meng- terikat dan morfem ganggu bebas, morfem terikat meng- tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan.

4) Kata dikirim kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem di- terikat dan morfem kirim bebas, morfem terikat – di tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan.

b. Infiks (sisipan –el, -em,-er, -dan -el) tidak terdapat dalam novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro.

c. Sufiks (akhiran, -kan, -an, -wan, -man dan –wati)

1) Kata berikan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem –kan terikat dan morfem beri bebas, morfem terikat – kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan.

2) Kata pacaran kombinasi dari morfem bebas dan terikat, morfem –an terikat dan morfem pacar bebas, morfem terikat –an tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

d. Konfiks ( awalan-akhiran, ke-an, per-an, di-kan, meng-kan, pe-an, me-kan, men-kan, mem-kan).

1) Kata kecerdasan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem ke-an morfem terikat morfem cerdas morfem bebas, morfem terikat ke-an tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

2) Kata persuratan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem per-an morfem terikat morfem surat morfem bebas, morfem terikat per-an tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

3) Kata dibutuhkan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem di-kan morfem terikat morfem butuh morfem bebas, morfem terikat di-kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

4) Kata menghilangkan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem meng-kan morfem terikat morfem hilang morfem bebas, morfem terikat meng-kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

5) Kata pegunungan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem pe-an morfem terikat morfem gunung morfem bebas, morfem terikat pe-an tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

6) Kata menurunkan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem me-kan morfem terikat morfem turun morfem bebas, morfem terikat me-kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

7) Kata menjatuhkan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem men-kan morfem terikat morfem jatuh morfem bebas, morfem terikat men-kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

8) Kata membersihkan kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem mem-kan morfem terikat morfem bersih morfem bebas, morfem terikat mem-kan tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

2. Morfem disebut proklitik, menunjukkan makna melakukan tindakan atau perbuatan, bentuk dasar enklitik menunjukkan makna kepunyaan.

a. Kata klitika, ( -nya, -ku, -mu)

1) kata bunganya kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -nya morfem terikat morfem bunga morfem bebas, morfem terikat -nya tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

2) Kata tanahku kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -ku morfem terikat morfem tanah morfem bebas, morfem terikat -ku tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

b. Kata proklitika (-ku).

Kata kubawa kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -ku morfem terikat morfem bawa morfem bebas, morfem terikat -ku tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

3. Kata partikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu.

Partikel lah, fungsinya adalah fungsinya adalah memberi penekanan makna kelas kata benda dan kata kerja. Kata bukanlah kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -lah morfem terikat morfem bukan morfem bebas, morfem terikat -lah tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

Partikel –kah fungsinya adalah untuk memberi penekanan makna pada kalimat yang berjenis kalimat pertanyaan. Kata mungkinkah kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -kah morfem terikat morfem mungkin morfem bebas, morfem terikat -kah tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

Partikel pun, fungsinya adalah memberi penekanan makna pada kata-kata tugas yang dipakai dalam kalimat berita dan menunjukkan makna pertentangan. Kata takdirpun kombinasi dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -pun morfem terikat morfem takdir morfem bebas, morfem terikat -pun tidak dapat digunakan dalam sebuah penuturan karena tidak mengandung arti atau makna.

Dari penjelasan morfem di atas penulis akan menuliskan beberapa macam morfem terikat, baik itu afiks, klitika maupun partikel, morfem terikat yaitu afiks (ketinggalan morfem ke-an, melepaskan morfem me-kan, tersenyum morfem ter, membuat morfem mem, berjalan morfem ber), klitika ( rumahnya morfem nya, kampusnya morfem nya, ibuku morfem ku, jaketnya morfem nya) partikel (bukankah morfem kah, muncullah morfem lah, wajarlah morfem lah, apalah morfem lah, dan sebagainya.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu deskripsi penggunaan morfem terikat yang digunakan Donny Dhirgantoro maka dapat dikemukakan bahwa terdapat variasi morfem yang dipakai. Jumlah morfem terikat secara keseluruhan adalah 1.016 kata.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian dihasilkan dari pemilihan morfem terikat pada novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro, penelitian ini dilakukan secara bertahap karena morfem terikat dianalisis per kata, pada dasarnya morfem terikat yang ditemukan prefiks yang berjumlah 474 kata, klitika 528 kata sedangkan paretikel 11 kata, jadi morfem yang dominan pada novel yaitu klitika.

Dilihat dari penggunaan partikel rendah daripada prefiks, terutama penggunaan morfem di- 4, men-, 24, me- 32, meng- 33, mem- 42, ter- 47, ber- 114, sedangkan jumlah partikel hanya 11 kata. Jadi penggunaan klitika yang tertinggi yang ditemukan pada novel.

Morfem terikat dalam bahasa Indonesia menurut Santoso (2004), ada dua macam, yakni morfem terikat morfologis dan morfem terikat sintaksis. Morfem terikat morfologis yakni morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar sebagai berikut adalah sebagai berikut:

1. Prefiks (awalan): per-, me-, ter-, di-, ber-, dan lain-lain 2. Infiks (sisipan): el-, em-, er-.

3. Sufiks (akhiran): -an, -kan, dan –i.

4. Konfiks (imbuhan gabungan senyawa) mempunyai funsi macam-macam sebagai berikut:

a. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata kerja yaitu me-, ber-, per-,-kan, -i, dan ber-an.

b. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata benda yaitu pe- dan ke-.

c. –an, -ke-an, per-an,-man,-wan,-wati

d. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata sifat ter-, i-, wi-, dan ia-.

e. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata bilangan ke-, se- f. Imbuhan yang berfungsi membentuk kata tugas se-, dan se-nya.

Afiksasi (prefiks) yang terdiri dari prefiks (meng, ber, ter, dan di) infiks, sufiks dan konfiks. Meliputi:Morfem membuat prefiks –mem, bermimpi prefiks – ber, mengambil prefiks meng, berjalan prefiks ber, terdengar prefiks ter, Morfem mengambil prefiks meng, mengagumi prefiks meng, berawal prefiks ber, membenci prefiks mem, berjambul prefiks ber, terpakai prefiks ter, dibuat prefiks di, tertawa prefiks ter, berujar prefiks ber, bernapas prefiks ber.

Kata yang bersupiks terdiri dari (-an, -kan, men-kan) meliputi morfem jalanan, sufiks an, pikiran supiks supiks an, pacaran supiks an, banggakan supiks kan, tulisan, supiks an, tiduran supiks an, serahkan supiks kan, berikan supiks kan, meninggalkan konfiks men-kan, berikan supiks kan, keindahan konfiks ke-an,

Kata yang berkonfiks yang terdiri dari (ke-an, dan per-an) meliputi morfem keindahan konfiks an, keajaiban konfiks an, keyakinan konfiks an, kehabisan, konfiks an, kebanyakan, konfiks an, kekuningan, konfiks ke-an, kekenyangan konfiks ke-ke-an, kebanggaan konfiks ke-ke-an, kebanyakan konfiks ke-an, kejelekan konfiks ke-an, kehilangan konfiks ke-an, ketahuan konfiks ke-an, kelembutan konfiks an, kebingungan konfiks an, kepanjangan, konfiks ke-an, kejadian konfiks ke-an.

Morfem kegilaan konfiks ke-an, kehilangan konfiks ke-an, kebanjiran konfiks ke-an, ketahuan konfiks ke-an, kehangatan konfiks ke-an, keseringan

konfiks ke-an, kerinduan konfiks ke-an, ketertarikan konfiks ke-an, keberanian konfiks ke-an, keyakinan, konfiks ke-an.

Kata yang berkonfiks per-an meliputi Morfem pertarungan konfiks per-an, perjalanan konfiks per-an, persuratan konfiks per-an, perjalanan konfiks per-an, persahabatan konfiks per-an, Kata berkonfiks di-kan, meliputi: Morfem dibutuhkan, konfiks di-kan.

Kata yang berkonfiks meng-kan meliputi Morfem mengumpulkan konfiks meng-kan, mengatakan konfiks meng-kan, menghasilkan konfiks meng-kan, menghilangkan konfiks meng-kan.

Kata yang berkonfiks pe-an dan me-kan meliputi Morfem pegunungan konfiks pe-an, peringatan konfiks pe-an, pepohonan konfiks pe-an, pedesaan konfiks pe-an.

Kata yang berkonfiks me-kan, memainkan konfiks me-kan, menimbulkan konfiks me-kan, menimbulkan, konfiks me-kan, melancarkan morfem me-kan, melepaskan konfiks me-kan.Kata yang berkonfiks men-kan meliputi Morfem mengairahkan konpiks men-kan, menyakitkan konfiks me-kan, mengirimkan, konfiks men-kan.

Klitika dan proklitika yang terdiri dari nya, dan ku meliputi Morfem badannya klitika nya, kulitnya klitika nya, kakaknya klitika nya, kamarnya klitika nya, keretanya klitika nya, tahunku klitika ku, kuakan klitika ku, kucoba, proklitika ku.

Partikel yang terdiri dari lah,kah dan pun meliputi morfem bukankah partikel kah, mungkinkah partikel kah, muncullah partikel lah, bukankah partikel

kah, wajarlah partikel lah, apalah partikel lah, Takdirpun partikel pun, timbullah partikel lah, teruslah partikel lah, kantorlah partikel -lah.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari hasil analisis data dan temuan tentang penggunaan bentuk morfem terikat pada novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam penggunaan morfem terikat pada novel terdapat 3 jenis cara untuk menentukannya sebuah morfem terikat yaitu: Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur (1) bentuk dasar, (2) afiks, dan (3) makna gramatikal yang dihasilkan. Afiks adalah sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Morfem disebut proklitik menunjukkan makna melakukan tindakan atau perbuatan. Contohnya klitika rumahnya morfem nya, kampusnya morfem nya, ibuku morfem ku, jaketnya morfem nya. Sedangkan partikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk khusus.

Kata terdengar kombinasi dari dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas, kata berjalan kombinasi dari dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas. Kata makanan terdiri dari dua morfem, makan dan –an, kata berikan terdiri dari dua morfem, morfem beri dan morfem – kan. Kata kebanyakan tediri dari dua morfem, morfem banyak dan morfem ke-an.

Dari pembahasan data di atas dapat ditemukan afiksasi terdiri dari 474 kata, klitika 531 kata sedangkan partikel terdiri dari 11 kata. Jadi jumlah keseluruhan yang terdapat pada novel yaitu 1.016 kata.

44

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan dalam penelitian ini beberapa hal yang merupakan saran antara lain sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini haruslah lebih teliti terutama orang yang akan meneliti bahan yang sama

2. Pembaca atau pelajar juga harus mencari referensi yang lebih akurat, untuk lebih memperkaya pengetahuan mengenai morfem terikat, khususnya jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Penulis sadar akan kekurangan karya ini, maka dari itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, edisi 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Alwi, Hasan dll. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta:

Balai Pustaka.

Ba’dulu, Abdul Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta : Rineka Cipta.

Dhirgantoro, Dhonny. 2005. 5 Cm . Jakarta: P.T Gramedia

Finosa, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi.

Hockett. 1958. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa

J.W.M Verhaar. 1995. Pengantar Linguistik. Yogyakarta : Gajah Mada University press.

Karib, Syaharuddin. 2014. Analisis Nilai-Nilai Moral Dalam Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun Karya Sutan Takdir Alisjahbana.

Kridalaksana, Harimurti. 2009. Pesona Bahasa ; Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa. Yogyakarta : Kanwa Publisher.

Munirah 2012. Morfologi Bahasa Indonesia. “ . bahan ajar tidak diterbitkan.

Makassar: Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ramlan. 1983. Morfologi : Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV Karyono.

2001. Morfologi : Suatu Tindakan Deskriptif. (Yogyakarta : C.V.

Haryono)

2009. a.Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

2009. b. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV. Karyono.

Tarigan, Henry Guntur. 1975. Morfologi Bahasa Simalungun. Jakarta : Universitas Indonesia (disertasi).

1985. Pengajaran Morfologi. Bandung : Angkasa

1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Verhaar, 1988. Morfologi Bahasa Indonesia. Makassar: Unismuh Makassar.

http://susandi.wordpress.com/seputar-bahasa/morfologi-2/ diakses tanggal 25 April 2016 pukul 16. 00 Wita.

http://id.wikipedia.org/wiki/linguistik, diakses tanggal 25 April 2016 pukul 16.00 Wita.

1992 di Biring-Balang. Merupakan anak keempat dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan ayahanda (Alm) Dg. Kampo dan (Alm) Dg. Te’ne.

Pada tahun 1997, penulis memasuki jenjang pendidikan dasar di SD Inpres Kadundungan dan tamat pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Galesong Selatan dan tamat pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Takalar dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat rahmat Allah subuhana wata’ala, kerja keras penulis, dan iringan do’a dari orang tua serta keluarga, penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan diterimanya skripsi yang berjudul

“ Penggunaan bentuk morfem terikat pada novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro.

Dokumen terkait