BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
“Penelitian yang menghasilkan produk akhir berupa modul ini merupakan jenis R&D (Research and Development) menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D Models). Tahapan yang dilakukan yaitu define, design, develop, dan disseminate”
“Pada tahapan pendefinisian (Define) dilakukan identifikasi dan analisis masalah berupa analisis awal, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas dan perumusan tujuan pembelajaran. Hasil yang didapat dari tahapan”
“pendefinisian ini ditemukan permasalahan yang memerlukan
dikembangkannya modul IPS berbasis karakter.”
“Pada tahap perancangan (design) terdapat beberapa langkah- langkah, yaitu penyusunan peta kompetensi, perumusan materi, pemilihan format modul, dan penulisan naskah modul. Penyusunan peta kompetensi dibuat memuat rencana awal materi yang ditampilkan. Sedangkan langkah perumusan materi dilakukan untuk menentukan detail materi yang disajikan di dalam modul. Pada langkah pemilihan format dan komponen-komponen modul disesuaikan dengan kajian teori tentang pengembangan modul yang baik. Kemudian modul pembelajaran yang sudah tersusun, dikonsultasikan dengan pembimbing sehingga mendapat masukan dan saran untuk tujuan perbaikan dan penyempurnaan”
“Tahap pengembangan (develop) bertujuan untuk menghasilkan produk jadi berupa modul yang telah melalui tahap validasi. Validasi yang dilakukan oleh validator ahli dan validator praktisi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dari modul. Selanjutnya revisi dilakukan untuk penyempurnaan dan perbaikan produk. Setelah tahap revisi selesai maka modul diuji cobakan kepada peserta didik. Uji coba pengembangan dilakukan untuk mengetahuai
respon atau tanggapan peserta didik terhadap modul IPS berbasis karakter yang telah dikembangkan”
“Sebagai tahap terakhir dari penelitian ini yaitu penyebaran (disseminate). Penyebaran modul pembelajaran ini hanya dilakukan pada”
“peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa secara terbatas. Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai hasil dari ke tiga rumusan masalah sebelumnya, yaitu bagaimana kevalidan modul, bagaimana kepraktisan modul, dan bagaimana efektifitas pengembangan modul IPS berbasis Karakter pada peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa”
Modul IPS dikembangkan berupa modul IPS berbasis karakter, dari hasil penelitian diyatakan valid. Hal ini berdasarkan hasil validasi instrumen penelitian berupa validasi modul, RPP, LKPD, angket respon guru, angket respon peserta didik dan jurnal penilaian sikap.
“Adapun hasil penelitian berdasarkan tabel validasi modul diperoleh nilai rata-rata keseluruhan 4 dengan kategori sangat valid, tabel validasi RPP diperoleh nilai rata-rata keseluruhan 3,8 dengan kategori sangat valid, tabel hasil validasi LKPD diperoleh rata-rata keseluruhan 3,1 dengan kategori valid, tabel hasil validasi jurnal penilaian sikap dengan rata-rata keseluruhan 4 dengan kategori sangat valid, dan tabel hasil validasi angket respons guru diperoleh rata-rata keseluruhan 3,8 dengan kategori sangat valid, serta tabel hasil validasi angket respons peserta didik dengan rata-rata keseluruhan 4 dengan kategori sangat valid. Jadi, dari 6 hasil validasi dapat di rata-ratakan dengan nilai 3,8 dengan kategori sangat valid. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa modul IPS berbasis karakter dinyatakan sangat valid sehingga modul ini dapat diterapkan oleh guru pada saat proses pembelajaran IPS pada peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa”
Selanjutnya kepraktisan modul maka digunakan analisis respon guru dan peserta didik. Karena pada hakikatnya modul IPS berbasis karakter dapat dinyatakan praktis apabila hasil angket respons guru dan angket respons peserta didik telah mencapai hasil yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa dan guru dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa modul yang digunakan sangat membantu dan memberi kemudahan bagi guru, hal ini terlihat dari respons peserta didik yang sangat menyukai modul yang hendak ditampilkan dan disampaikan oleh guru dan peneliti. Dan berdasarkan hasil respon guru dan peserta didik dengan nilai rata-rata keseluruhan 4 dengan kategori sangat parktis, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa modul IPS berbasis karakter sangat praktis digunakan dalam proses pembelajaran pada peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa.
Kemudian modul IPS berbasis karakter dapat dinyatakan efektif, hal ini ditinjau bersadarkan hasil belajar dan nilai sikap peserta didik, dan memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan melalui modul yang digunakan, serta memberikan kemudahan kepada guru dalam menggunakan modul tersebut tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil bahwa modul yang digunakan dapat memberikan efek yang sangat baik bagi peserta didik, hal ini terlihat dari hasil belajar dan nilai sikap peserta didik yang sangat signifikan. Pada saat melakukan dokumentasi terhadap hasil belajar dan nilai sikap peserta didik untuk pembelajaran sebelumnya didapatkan hasil ketuntasan belajar rata-rata masih tergolong rendah. Kemudian setelah modul IPS berbasis karakter ini diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, dari
hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar dan nilai sikap peserta didik menjadi meningkat, hal ini dapat terlihat pada tabel 4.10 dan 4.11, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata ketuntasan hasil belajar dan nilai sikap peserta didik berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul IPS berbasis karakter efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap peserta didik.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan modul IPS berbasis karakter dinyatakan valid setelah divalidasi oleh validator, kemudian praktis karena memberi kemudahan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap peserta didik.
Jika dillihat dari penelitian terdahulu, yakni penelitian yang dilakukan oleh Aran(2012)denganjudul “Pengembangan Model Pendidikan Karakter sebagai Upaya Peningkatan Personal dan Social Skill Bagi Anak Jalanan di Daerah Istimewa Yogyakarta”. “Penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta. Pengambilan data penelitian ini melalui pelatihan yang ditujukan kepada anak jalanan yang berada di rumah singgah wilayah Yogyakarta. Hasil penelitian ini” “menunjukkan bahwa terdapat peningkatan personal dan social skill anak jalanan setelah dilakukan penelitian. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena penelitian yang dilakukan oleh penulis berusaha mengembangkan modul berbasis karakter melalui pembelajaran” IPS Kelas IV MI Madani Kabupaten Gowa. Dipandang dari sisi lain penelitian ini memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis yang berusaha untuk membetuk karakter melalui pembinaan dan pengajaran.
Kemudian “penelitian yang dilakukan oleh Karminah (2013) yang meneliti tentang Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Ambarawa) Tahun Ajaran 2012/2013, merupakan penelitian dengan jenis penelitian yang digunakan studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa guru sejarah telah siap dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah tersebut. Guru mata pelajaran sejarah menerapkan pendidikan karakter pada pelajaran sejarahnya. Pelajaran sejarah dinilai mampu memberikan pendidikan karakter bagi Peserta didik di sekolah tersebut. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Karminah adalah, pada penelitian Karminah hanya membahas tentang kesiapan guru dan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, tidak menyinggung mengenai pengembangan modul berbasis karakter dalam menanamkan nilai-nilai karakter agar hasil belajar dan nilai sikap dapat meningkat pada pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian di MI Madani Kabupaten Gowa dengan forkus” “pada pengembangan modul berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap pada pembelajaran” IPS.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2018) yang meneliti tentang “Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Integrasi Islam dan Sains pada Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 1 Beji Pasuruan, merupakan penelitian dengan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developent). Berdasarkan hasil pengembangan diketahui bahwa modul ini dikembangkan dengan menggunakan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan yang diterbitkan oleh Kementrian Agama RI. Hasil belajar yang sesuai dengan pembelajaran modul ini ditujukan untuk mencapai KI dan KD yang ada dalam kurikulum 2013 dan sebagai sarana Peserta didik untuk menambah
keyakinan mereka terhadap Allah SWT melalui integrasi dengan dalil Al-Qur’an.
Guru mata pelajaran IPS menerapkan modul berbasis integrasi islami dan sains pada pelajaran IPS. Modul ini dinilai mampu memberikan efektifitas dan kemenarikan pada pembelajaran IPS sehingga menunjukkan bahwa modul ini memiliki tingkat kelayakan, efektivitas, dan kemenarikan yang tinggi dan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu adalah pada penelitian Rahayu hanya membahas tentang pengembangan modul berbasis intergrasi islam dan sains, tidak menyinggung mengenai pengembangan modul berbasis karakter dalam menanamkan nilai-nilai karakter agar hasil belajar dan nilai sikap dapat meningkat pada pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini, peneliti” “mengambil fokus penelitian di MI Madani Kabupaten Gowa dengan forkus pada pengembangan modul berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap pada pembelajaran IPS, sehingga keterkaitan antara kedua penelitian yakni masing-masing menanamkan pada penanaman nilai” karakter.
Terakhir, penelitian yang dilakukan oleh Zauwana (2018) yang meneliti tentang “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Berbasis Karakter di MIN Bandar Lampung, merupakan penelitian dengan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developent). Berdasarkan hasil pengembangan diketahui bahwa rancangan produk modul berbasis karakter termasuk kreteria layak sehingga modul berbasis karakter yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Guru mata pelajaran bahasa indonesia menerapkan modul berbasis karakter. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Zauwana adalah pada penelitian Zauwana hanya membahas tentang pengembangan modul berbasis karakter pada pembelajaran bahasa indonesia, tidak menyinggung mengenai pengembangan modul
berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap pada pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian di MI Madani Kabupaten Gowa dengan forkus pada pengembangan modul berbasis karakter dalam meningkatkan hasil belajar dan nilai sikap pada pembelajaran IPS, sehingga keterkaitan antara kedua penelitian yakni masing-masing menanamkan pada penanaman nilai” karakter.
Penelitian di atas, erat kaitanya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan dan efektivitas modul IPS berbasis karakter pada peserta didik kelas V MI Madani Kabupaten Gowa.
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan mengenai pengembagan modul IPS berbasis karakter, yang tentunya sangat bagus untuk dikembangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif.
Penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zauwan (2018) dengan judul “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Berbasis Karakter di MIN Bandar Lampung” yakni sama-sama mencari kevalidan, kepraktisan serta efektivitas modul. Oleh karena itu dengan adanya beberapa acuan penelitian yang relevan di atas, maka dalam hal ini peneliti ingin menciptakan pembaharuan pengembangan bahan ajar IPS berbasis karakter. yang dikemas menjadi dua bentuk, yaitu dalam bentuk buku cetak, dan dalam bentuk file serta dapat dibagikan melalui link kepada peserta didik melalui aplikasi tertentu seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom Meeting, Google Classroom dan aplikasi lainnya. Jadi, modul ini dapat digunakan pada saat mengajar secara langsung (offline) serta dapat digunakan secara online.
“BAB V PENUTUP”
A. “Simpulan”
“Berdasarkan hasil pengembangan dan uji coba produk terkait modul IPS berbasis karakter, maka peneliti menyimpulkan bahwa”:
1. Modul “IPS berbasis karakter dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil validasi modul IPS berbasis karakter dengan nilai validator 1 dan validator 2 dengan rata-rata nilai keseluruhan 4 dengan kategori sangat valid. Dalam penelitian pengembangan ini instrumen yang digunakan telah divalidasi dan hasilnya menunjukkan bahwa semua instrumen dinyatakan sangat valid”
2. Modul “IPS berbasis karakter dinyatakan parktis. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil angket respons guru dan angket respons peserta didik dengan nilai rata-rata keseluruhan 4 dengan kategori sangat praktis.
Dalam pengembangan dan penerapan modul ini dapat memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran”
3. Modul “IPS berbasis karakter dinyatakan efektif hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan nilai sikap peserta didik, adapun rata-rata keseluruhan ketuntasan klasikal peserta didik mencapai ketuntasan 90%
dan berada pada kategori sangat baik”
B. “Saran”
“Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ada beberapa hal yang disarankan yaitu sebagai berikut”
1. “ModulIPSberbasis karakter memberikan semangat dan kesan pada
pembelajaran yang tidak monoton, dengan menampilkan materi ajar dan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berbasis karakter”
2. “Kepada kepala sekolah sebagaipemegang kebijakan Pendidikan di sekolah, kiranya dapat memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru dalam mengembangkan modul yang inovatif dan variative dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Sekolah Dasar”
3. “Kepada para guru, agar mampumengembangkan modul yang menarik, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sehingga peserta didik lebih semangat dalam belajar serta mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru”
4. Penelitianpengembangan modul ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengembangkan modul dan media yang lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Terjemah dan Tajwid.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta.
Arman, (2012). Pengembangan Model Pendidikan Karakter sebagai Upaya Peningkatan Personal dan Social Skill Bagi Anak Jalanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Yogjakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta.
Asri, Syamsul. (2010). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Quantum Learning Dengan Setting Kooperatif Pada Peserta didik Kelas X SMA Negeri 9 Makassar. Tesis. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Belawati Tian, ( 2013). Materi Pokok Pengembangan Bahan Ajar . Jakarta:
Universitas Terbuka.
Benny A, (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Daryanto, (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
E. Mulyasa, (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT.Remaja Posdakarya.
Ernalis, D. Syahruddin, Yunus Abidin, (2018). Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Model Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Pendidikan Karakter, di akses 15 maret.
Ervian Arif Muhafid, (2013). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpendekatan Ketrampilan proses Pada Tema Bunyi di SMP Kelas VIII. Semaran:
Upgris
Gulo W, (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Gunawan, (2013). Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Hasil Wawancara, dilakukan kepada Guru MI Madani Kabupaten Gowa.
Heri, Gunawan, (2014). Pendidikan karakter konsep dan implementasi, Bandung: ALFABETA.
Johoriah, (2009). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbasis Karakter Kelas IV SD Negeri Kaccia Makassar. Tesis . Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Karminah, (2013). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran
Sejarah (Studi Kasus Di SMA Negeri 1 Ambarawa) Tahun Ajaran 2012/2013. Tesis. Yogjakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta.
Kementerian Agama RI, (2014), Al-Qur‟an terjemah dan Tajwid. Bandung:
Sygma Examedia Arkanleema.
Kunandar, (2006). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Mimin, Haryati, (2007). Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta: Gaung Persada Press.
Mulyasa, (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi aksara.
Nana, Syaodih Sukmadinata, (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Muthoifi, Mutohharun Jinan, (2015). Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara:
Studi Kritis Pemikiran Karakter dan Budi Pekerti Dalam Tinjauan Islam, Jurnal Studi Islam, Vol. 16, No. 2, Desember. h. 168-169
Peraturan Pemerintah no. 32 Tahun 2013. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendikbud no. 104 Tahun 2014.Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud no. 53 Tahun 2015. Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Prastowo, Andi, (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Prastowo, Andi, (2012). Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta:
Pedagodia.
Pupuh, Fathurroman,Dkk. (2015). Pengembangan Pendidikan Karakter, Bandung: PT Refika Aditama.
Punaji, Setyosari (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri
Purwanto, (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rahayu, (2018). Pengembangan modul pembelajaran IPS berbasis integrasi islam dan sains pada Peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Beji Pasuruan. Tesis. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sadiman, Arief S, dkk. (2013). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sahaba, (2008). Kontribusi Pemanfaatan Pensintesis Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik Kelas VI SDN Borongkaluku Kecamatan Bontomarannu. Tesis. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Sanjaya, (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta: Kencana Media grup.
Sapriya, (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sica Septyenthi dkk, (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Entrepreneurship di SMK. Jurnal Pendidikan IPA Vol. 3 No.
2, Juli.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, Bandung: ALFABETA.
Sunaryo, Kuswana, (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. Jakarta: Rosdakarya.
Tabah Subekti, Ela Minchah Laila Alawiyah, Sumarlam, (2016).
Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Bermuatan Nilai Karakter Kebangsaan Bagi MahaPeserta didik PGSD, Jurnal/Profesi Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 2.
Thiagajaran dkk, (1974). Model pengembangan 4-D (Four-D).Instructional Development for TrainingTeacherof Exeptional Children. Washinton DC.
Trianto, ( 2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Tjipto, (2011). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Vembrianto St, (2011). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.
Wena M, (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer suatu tinjauan konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Universitas Muhammadiyah Makassar. (2020). Pedoman PenulisanTesis.
Zauwana, (2018). Pengembangan modul bahasa indonesia berbasis karakter di MIN Bandar Lampung. Tesis. Lampung: Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan.s
RIWAYAT HIDUP
Saqjuddin. Dilahirkan di Dusun Mong, Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng pada tanggal 3 September 1996, dari pasangan Ayahanda Samsahari dan Ibunda Hj. Sallama. Peneliti masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Negeri 263 Kajuara dan selesai pada tahun 2009, pada tahun yang sama (2009) peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Liliriaja dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama (2012) peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Liliriaja dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama (2015), peneliti melanjutkan pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2019. Selanjutnya pada tahun 2020 peneliti melanjutkan Pendidikan pada Program Strata Dua (S2) Program Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2022.
---LAMPIRAN---
DOKUMENTASI PENERAPAN MODUL BERBASIS KARAKTER
Penerapan Modul Berbasis Karakter
Persiapan Mengerjakan LKPD
Diskusi Kelas pada Penerapan Modul
Diskusi Kelas pada Penerapan Modul
Hasil Belajar Peserta Didik
No. Nama Pretest Postest
1 Achmad Ridho Putra Pratama 80 90
2 Afif Zahrowy 80 85
3 Ahmad Mi'rajul Fikri 40 70
4 Ahmad Tsaqif Mumtaz 55 90
5 Akmal Fuady 75 90
6 Alicia Fatima Heizer 80 85
7 Andi Aqilah Noor Filzah 80 95
8 Andi Fatimah Azra 75 80
9 Andi Muh. Zul Khaidir 75 90
10 Ausa Kamil Nas 80 95
11 Dhita Apriliamecca Triyono 80 95
12 Hawis Ma'arif 80 90
13 Masyuri Tsurayyah I'Malebbi J 80 90
14 Muh Faiz Khalish 80 90
15 Muh Zidan Zignavan Asry 80 90
16 Muh. Zarcy Alzamaskhary 75 95
17 Muhammad Ghibran As Shidiq 80 90
18 Nafiriskia Yoglafira 80 95
19 Nur azisah Asis 90 100
20 Nurul Askiyah Baharuddin 90 100
Rata-Rata 77 90
Nilai Tertinggi 90 100
Nilai Terendah 40 70
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan Pendidikan : MI Madani Alauddin Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : V/ Semester I Mata Pelajaran : IPS
Petunjuk
Isilah kolom penilaian sikap di bawah ini sesuai dengan urutan sikap yang terdapat pada keterangan.
Berilah skor 0-4 pada kolom sikap tersebut berdasarkan hasil observasi guru terhadap sikap siswa yang disesuaikan dengan rubrik penilaian yang tersedia dengan ketentuan:
A. 3,5 – 4,0 B. 3,0 – 3,4 C. 2,0 – 2,9 D. 1,0 – 1,9
Hitunglah jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian tentukan rata-ratanya sebagai nilai akhir.
N
Putra
1
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI SIKAP MURID
PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V MI MADANI KABUPATEN GOWA
TESIS
Oleh:
SAQJUDDIN 105060408219
Pembimbing 1 : Dr. Muhammad Nawir, M.Pd Pembimbing 2 : Dr. Idawati, M.Pd
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
Kepada Yth:
Bapak/Ibu
Dr. Muhajir, M.Pd.
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu untuk memberikan kritik dan saran terhadap instumen penelitian yang akan saya gunakan nantinya.
Hasil penilaian dari Bapak/Ibu merupakan bantuan yang tak terhingga dalam rangka penulisan tugas akhir saya.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan rahmatNya kepada Bapak/Ibu beserta keluarga. Aamiin Allahumaa Aamiin.
Atas partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
VALIDASI ISI
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI SIKAP MURID PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V
MI MADANI KABUPATEN GOWA
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kurikulum Acuan : K13 Satuan Pendidikan : MI Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : V/I
Materi Pokok : Interaksi Sosial
Nama Validator : Dr. Muhajir, M. Pd
Instansi : Universitas Muhammadiyah Makassar
A. Petunjuk
Dalam rangka penyusunan tesis dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Murid pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” salah satu rangkaian
Dalam rangka penyusunan tesis dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Karakter dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Nilai Sikap Murid pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Madani Kabupaten Gowa” salah satu rangkaian