• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah prototipe media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis ICT Multiple Intelligences. Multimedia atau media pembelajaran berbasis ICT sampai sekarang masih belum jelas definisinya. Setiap orang mempunyai definisi yang berbeda mengenai media pembelajaran ICT. Secara sederhana berdasarkan arti kata, multimedia berarti banyak media yang bisa berupa kombinasi dari teks, grafik, video, suara, dan animasi (Arsyad, 2011:170). Penyusunan multimedia dapat ditampilkan dengan

4.5 4 4.28 3.7 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6

Sistematika Bahasa Tampilan

Sk o r R at a -r at a Aspek Penilaian

70 berbagai kombinasi sistem yang bekerja secara akurat dan menarik, sehingga

membutuhkan teknologi yang canggih. Teknologi tersebut adalah perangkat komputer yang disebut juga dengan istilah media ICT. Media ICT (Information and Communication Technology) secara harfiah berarti teknologi yang memberikan informasi dan mampu menciptakan komunikasi antara teknologi dengan manusia. Sedangkan menurut Mayer (2009:3), mengemukakan bahwa media ICT atau multimedia adalah media pembelajaran untuk presentasi materi dengan menggunakan kata-kata dan gambar. Kata-kata yang dimaksud dalam pengertian di atas yaitu materi yang disajikan dengan bentuk verbal seperti teks, audio percakapan atau audio musik. Sementara, gambar maksudnya adalah materi yang disajikan dalam bentuk gambar dan disajikan menggunakan teknologi visual seperti proyektor dan komputer. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media ICT merupakan kombinasi dari berbagai unsur tampilan media yang dikemas secara audio dan visual dengan sistem komputer.

Media ICT sangat penting untuk menunjang mutu pembelajaran di sekolah. Multimedia/media ICT sangat tepat bila diterapkan dalam dunia pendidikan, meskipun saat ini masih dianggap barang mahal (Arsyad, 2010:172). Dalam kerucut pengalaman Wyatt dan Looper (Akbar, 2011) media ICT seperti tampilan gambar dan video, memiliki pengaruh 30% dalam ingatan peserta didik. Namun sejatinya media ICT merupakan jembatan lebih cepat mentransfer ilmu kepada peserta didik dari pada transfer ilmu yang hanya menggunakan percakapan verbal

(ceramah). Darmawan (2011) mengemukakan bahwa, “Penggunaan TIK

merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepeda peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas”.

Inti dari pernyataan tersebut bahwa teknologi dianggap mampu lebih cepat menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Manfaat dari media sangat banyak berpengaruh dalam pembelajaran.

Media merupakan syarat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran berupa tampilan audiovisual dapat meningkatkan 30% pemahaman peserta didik, Wyatt dan looper (Akbar, 2011). Nilai 30% tampak sedikit jika di bandingkan nilai 80% atau 100%, tetapi jika dibayangkan pengaruh nilai 30%

71 sangatlah besar. Seandainya seorang peserta didik hanya mampu memahami

materi dalam proses belajarnya sebanyak 50% tanpa menggunakan media, maka jika menggunakan media pembelajaran di mungkinkan perolehan peserta didik akan meningkat menjadi 80% dalam belajar. Penjelasan tersebut menguatkan pendapat bahwa media ICT adalah perangkat pembelajaran yang sangat penting dan bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berikut adalah manfaat-manfaat media pembelajaran menurut beberapa tokoh. Sudjana & Rivai (1992) dalam Arsyad (2011: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik yaitu, (1) Peserta didik lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran, (2) Materi akan lebih mudah dipahami maknanya dan memungkinkan peserta didik menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) Pembelajaran akan menjadi lebih bervariasi dan tidak hanya komunikasi verbal, sehingga peserta didik tidak akan mudah bosan, juga mampu menghemat tenaga guru untuk mengajar seharian, (4) Peserta didik dapat melakukan banyak kegiatan selain hanya mengamati yaitu memahami, melakukan, mendemonstrasikan, memamerkan dan lain-lain.

Sedangkan menurut Arsyad (2011) sendiri dalam rangkumanya, manfaat media ada empat hal. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut, (1) Media pembelajaran dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga mampu meningkarkan proses dan hasil belajar peserta didik, (2) Media pembelajaran mampu meningkatkan dan mengarahkan minat peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, komunikasi peserta didik dengan lingkungan, dan memungkinkan peserta didik untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, (3) Media pembelajaran mampu mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan indera, (4) Media pembelajaran mampu memberikan pemngalaman yang sama pada setiap peserta didik.

Dari beberapa pernyataan dia atas dapatlah disimpulkan manfaat media pembelajaran secara ringkas adalah sebagai berikut:

1. Media pempelajaran mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik.

72

3. Media pembelajaran mampu memberikan pengalaman bermakna dalam

proses belajar peserta didik.

Validasi untuk mengetahui kelayakan prototipe Media ICT ini menggunakan angket sebagai instrumen penilaiannya. Skala yang digunakan dalam angket menggunakan skala Likert dengan skor penilaian 1 sampai 5. Skor 1 berarti tidak baik, skor 2 berarti kurang baik, skor 3 cukup baik, skor 4 baik dan skor 5 sangat baik. Data kuantitatif yang diperoleh melalui validasi kemudian dikonversi kedalam data kualitatif dengan mengacu pada skala penilaian menurut Sukardjo

yaitu X ≤ 1,79 berarti sangat kurang baik, 1,79 < X ≤ 2,60 berati kurang baik, 2,60 < X≤ 3,40 berarti cukup baik, 3,40 < X ≤ 4,21 berarti baik dan X > 4,21 berarti

sangat baik.

Hasil penialaian dari ketiga validator dalam aspek sistematika terdapat 6 item. Skor rata-rata tertinggi 4,33 diperoleh dari penilaian pada item materi yang disajikan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik. Dua skor rata-rata dibawahnya yaitu dengan skor rata-rata 4 diperoleh pada item menunjukkan sumber materi yang disajikan dan Materi yang disajikan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Pada item media mudah dioperasikan dan materi disajikan secara sistematis dan jelas, mendapatkan skor rata-rata 3,66. Nilai skor rata-rata terendah yaitu 3,33 yang didapatkan pada item petunjuk penggunaan disajikan dengan jelas. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) keenam item tersubut menempati kategori cukup baik hingga sangat baik. Dalam rata-rata kesuluruhan mendapatkan nilai 3,83 yang berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) masuk dalam kategori baik

Hasil penilaian dari ketiga validator dalam aspek bahasa, item Menggunakan kalimat komunikasi interaktif yang mudah dimengerti dan Kalimat komunikasi mampu menjelaskan konten media mendapatkan skor rata-rata yang sama yaitu 3,66. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) kedua item tersebut masuk dalam kategori baik. Item Kalimat petunjuk penggunaan mudah dimengerti dan item Menggunakan gaya bahasa anak-anak , mendapatkan skor rata-rata 3,33. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) masuk dalam kategori cukup baik. Rata-rata dari keseluruhan skor dalam aspek bahasa

73 adalah 3,5, Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) nilai

tersebut masuk dalam kategori baik.

Hasil penilaian ketiga validator dalam aspek tampilan, item desain background mendukung seluruh konten dan kombinasi gambar dan warna relevan, mendapatkan skor rata-rata 4,33. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008:101) kedua item tersebut masuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan item transisi slide menarik dan tidak monoton mendapatkan skor rata-rata 4. Item tata letak keseluruhan konten mampu saling mendukung dalam satu kesatuan dan item menggunakan gambar yang relevan pada simbol tombol mendapatkan skor rata-rata 3,66. Sedangkan item musik pengiring mampu mendukung suasana belajar mendapatkan skor 3,33 dan skor rata-rata terendah ada pada item konten video mampu menyampaikan materi dengan pembawaan yang menarik yaitu dengan skor rata-rata 3. Rata-rata dari keseluruhan skor diatas dalam aspek tampilan adalah 3,76. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008:101) nilai tersebut masuk dalam kategori baik.

Data validasi dari ahli multimedia mendapatkan skor rata-rata 3,26. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple intelligences untuk kurikulum 2013 masuk dalam kategori cukup baik sehingga layak digunakan. Selain data kuantitatif, dari validator juga mendapatkan data kualitatif berupa kritik dan saran bahwa simbol dalam tombol susah dipahami.

Data validasi dari ahli bahasa mendapatkan skor rata-rata 3,6. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) maka Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple intelligences untuk kurikulum 2013 masuk dalam kategori baik sehingga layak digunakan. Selain data kuantitatif, juga mendapatkan data kualitatif dari validator berupa komentar aspek bahasa atau penggunaan bahasa masih perlu diperhatikan dalam pemilihan kata.

Data validasi dari guru kelas IV SD mendapatkan skor rata-rata 4,26. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) maka Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple intelligences untuk kurikulum 2013 masuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan.

74 Selain data kuantitatif, juga mendapatkan data kualitatif dari validator berupa

komentar bahwa pada dasarnya sudah baik, hanya saja perlu diperhatikan penggunaan kata.

Melalui validasi, didapatkan hasil penilaian dari validator seperti di atas. Seluruh skor rata-rata dari ketiga validator adalah 3,70. Berdasarkan skala penilaian menurut Sukardjo (2008: 101) masuk dalam kategori baik .

75

BAB V

KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

Dokumen terkait