• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

a. Metode Pembinaan Akhlak Disiplin dan Tanggung Jawab Peserta Didik Melalui Kegiatan Kepramukaan di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar.

Dalam pembinaan akhlakulkarimah disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan kepramukaan diperlukan suatu metode. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar mengacu kepada Prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan (PDKMK) yang terdapat di dalam Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART)Gerakan Pramuka yaitu :

1) Pengamalan kode kehormatan Pramuka 2) Belajar sambil melakukan

3) Sistem berkelompok dan bekerjasama 4) Kegiatan yang menarik dan menantang 5) Kegiatan di alam terbuka

6) Kemitraan dengan anggota dewas dalam setiap kegiatan 7) Sistem tanda kecakapan

8) Sistem terpisah untuk putera dan puteri

9) Kiasan dasar (Kwartir Nasional, 2011:29-31).

Metode adalah cara yang teratur dan terarah yang digunakan oleh pembina untuk mencapai suatu maksud atau tujuan yaitu membina disiplin dan tanggung jawab kepada peserta didik. Metode kepramukaan merupakan salah satu cara belajar interaktif dan progresif yang diterapkan oleh Pembina Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar berdasarkan wawancara diantaranya :

a. Sistem Beregu

Sistem beregu merupakan sistem berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi. Sistem ini dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, berorganisasi memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerjasama dalam kerukunan (gotong royong). Hal ini seperti yang terlihat dalam struktur organisasi Dewan Penggalang Gerakan Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar bahwa pembina Pramuka membagi menjadi beberapa sangga diantaranya yaitu regu garuda, regu elang, regu

teratai dan regu melati. Dari masing-masing regu terdiri dari 10 anggota yang berbeda kelas, dan berbeda jenis.

Melalui sistem beregu ini peserta didik belajar mengenai sikap disiplin dan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan cara menanakan disiplin yaitu dengan cara demokrati (Elizabeth, 1976:43). Dalam membina tanggung jawab peserta didik melalui sistem beregu ini merupakan tanggung jawab terhadap didiri sendiri (Joko, 1998:157)

Sistem beregu yang diterapkan oleh Pembina Pramuka di MTsN 6 Kabupaten Tanah datar termasuk salah satu akhakulkarimah, disiplin terhadap diri sendiri dan tanggung jawab ini dijarkan dalam Islam.

b. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

Kode kehormatan dilaksanakan dengan menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Artinya dalam kegiatan pramuka meskipun tengah berada di perkemahan hutan belantara tidak lupa melaksanakan kewajibannya sebagai insan yang beragama. Di sini seorang pembina Pramuka berperan aktif untuk memberikan contoh, nasehat, dan motivasi. Seperti shalat tepat pada waktunya, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, tidak membuang sampah sembarangan, jika sedang berhalangan tidak dapat hadir memberikan keterangan.

Pengamalankodekehormatan Pramukadi MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar contohnya pembina tidak bosan-bosan memberikan nasihatberupa ajakan kepada peserta didik untuk tidak lupa berdoa baik sebelumdan sesudah melakukan kegiatan Pramuka sebagai wujud menjalankanibadah. Peserta didik harus selalu menjaga perbuatan dan perkataannya, saling tolong menolong, mengenal lingkungan sekitar dan melakukan upaya menjaga dan melestarikan lingkungan dengan cara membersihkan sampah-sampah yang mereka temui selama perjalanan.

Kode kehormatan Pramuka Penggalang ada dua, yaitu Trisatya dan Dasadarma. Trisatya adalah tiga butir janji pramuka Penggalang yang mengikat diri pribadi demi kehormatannya dan dipakai sebagai dasar pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik. Trisatya merupakan janji yang diucapkan secara sukarela oleh calon anggota atau calon pengurus gerakan anggota pada saat pelantikan menjadi anggota atau pengurus. Isi Trisatya:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila,

menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma (Kwartir Nasional, 2013:43)

Dasadarma adalah ketentuan moral pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang harusdihayati, dimiliki, dan diamalkan dalam kehidupan anggota GerakanPramuka.

Isi Dasadarma:

a) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. c) Patriot yang sopan dan kasatria.

d) Patuh dan suka bermusyawarah. e) Rela menolong dan tabah. f) Rajin, terampil, dan gembira. g) Hemat, cermat, dan bersahaja. h) Disiplin, berani, dan setia.

i) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

j) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan(Kwartir Nasional, 2013:43).

Pengalaman kode kehormatan ini dalam pembinaan

akhlakulkarimah khususnya disiplin dan bertanggung jawab di Gerakan

Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar sangatbagus karena 10 Dasadharma tersebut seluruhnya meliputi 3 ruang lingkup akhlak yaitu akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap sesama manusia dan akhlak terhadap lingkungan (Ridwan dan Riki, 2009:13-16)

Metode pengamalan kode kehormatan pramuka yang dilaksanakandalam kegiatan camping latihan rutin mingguan, jelajah

medan/lingkungan/hiking, kerjabakti, latihan gabungan, dan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) sebagaimana yang tercantum dalambuku Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Lebih lanjutdijelaskan bahwa kode kehormatan pramuka dilaksanakan dengan cara:

1) Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masingmasing.

2) Mengenal, memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya.

3) Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan masyarakat, membina persaudaraan dengan pramuka sedunia. 4) Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi

dalam menghadapi atau mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenal putus asa.

5) Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani dalam kebenaran, berani mengakui kesalahan, memeganga teguh prinsip dan tatanan yang benar, taat terhadap aturan dan kesepakatan (Kwartir Nasional, 2011:43)

Metode pengamalan kode kehormatan Pramuka dilaksanakan melalui pembiasaan perilaku, pemberian nasehat dan keteladan dari pembina yang dilakukan selama kegiatan pramuka. Perilaku tersebut diwujudkan dengan berbagai macam cara seperti menjalankan ibadah, menjaga kerukunan, toleransi dan saling tolong menolong dengan teman, mengenal serta memelihara dan ikut melestarikan lingkungan dan alam seisinya, selalu menjaga kesehatan diri baik jasmani maupun rohani. Tujuan akhirnya dari pembinaan dengan menggunkan pengamalan kode kehormatan ini yaitu agar peserta didik menjadi insan

kamil sesuai dengan Dasadharma ke-10 yaitu suci dalam pikiran,

perkataan dan perbuatan.

c. Belajar Sambil Melakukan

Metode belajar sambil melakukan di kegiatan kepramukaan diterapkan dalam berbagai hal di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar. Metode ini banyak digunakan dalam mempelajari keterampilan seperti

PPGD, tali temali, mendirikan tenda, dan baris berbaris. Dari data yang diperoleh melalui wawancara peneliti dengan informan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan seperti berbaris, pembina Pramuka mengajarkan peraturan baris-berbaris yang benar dengan mempraktikkannya secara langsung bersama dengan peserta didik. Mereka diberi materi terlebih dahulu untuk mengenalberbagai macam aba-aba, setelah paham dengan materi pembina mengajak lansung ke lapangan untuk mempraktekkannya. Latihan PBB dapat menumbuh kembangkan peserta didik untuk belajar disiplin, sebab kegiatan baris-berbaris mengikuti komando seorang pemimpin.

Dalam belajar menguasai keterampilan tali-temali, pembina

Pramuka mengajarkan bagaimana mempelajari keterampilan tali-temali yang benar, dengan cara memberikan materi dan contoh secara lansung. Setelah mempelajari materi bagaimana membuat jenis-jenis tali simpul, tali ikat, dan tali jerat seperti simpul hidup, simpul tali, peserta didik langsung memprakktikannya agar memahami ketrampilan tersebut. Dari belajar tali-temali ini peserta didik belajar bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dari pembina Pramuka di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar.

Belajar sambil melakukan ini sesuai dengan teori pendekatan pembinaan secara eksprensial yaitu menempatkan pesrta didik lansung terlibat dalam pembinaan dan situasi. (Mangunharja, 1986:17). Hal ini mendukung pembinaan akhlakul karimah disiplin dan bertanggung jawab peserta didik Pramuka di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar. Dengan metode belajar sambilmelakukan siswa akan mempunyai pengalaman langsung akan keterampilanyang dipelajari, memiliki pemahaman lebih mendalam dan lebih melekatdalam ingatannya sehingga tidak mudah lupa jika dibandingkan hanyadengan mendengarkan teori saja tanpa melakukan praktik.Sebagaimanayang dijelaskan oleh Retno Indayati bahwa:

“Manusia belajar memahami dunia sekitarnya dengan jalanmengatur, menyusun kembali pengalaman-pengalaman yang banyakdan berserakan menjadi suatu struktur dan kebudayaan yang berartidan dipahami olehnya (Retno Indayati, 2008:20).

d. Kegiatan yang Menarik dan Menantang

Kegiatan yang menarik dan menantang dilaksanakan di Gerakan Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar agar anggota Pramuka tidak merasa bosan dengan kegiatan pramuka yang ada. Dari kegiatan tersebut akan timbul rasa dalam diri mereka untuk menakhlukkan kegiatan yang baru tersebut sehingga dapat menimbulkan semangat yang baru. Hal ini seperti yang dilakukan oleh pembina mengajak anggota pramuka rafling dan panjat tebing. Dengan adanya kegiatan baru tersebut mereka tidak merasa jenuh sebab mereka tidak hanya mengadakan latihan di lingkungan sekolah saja. Hal mengenai kegiatan yang menarik dan menantang ini selalu ditunggu-tunggu oleh peserta didik pramuka agar sealu tertarik kepada Pramuka serta untukmembina akhlak disiplin dan rasa tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan implementasi nilai akhlak yang terdapat didaam kegiatan yang menarik dan menantang diharapkan dapat membentuk akhlak mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung jawab, kepemimpinan, kerjasama, peduli sosial, ketelitian, dan religius (Kwartir Nasional, 2011:43-49)

e. Kegiatan di Alam Terbuka

Metode ini diberikan untuk membina akhlakul karimah disiplin dan bertanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan dan

pengalaman kepada peserta didik Gerakan Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar untuk memahami pentingnya alam dan lingkungan sekitar bagi kehidupan manusia. Dari alam mereka bias belajar untuk memahami bahwa ada rasa saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan alam sekitar. Dari hasil wawancara peneliti dengan narasumber Kak Arnetti menjelaskan bahwa metode pembinaan akhlakul karimah disiplin dan tanggung jawab peserta

didik melalui kegiatan Pramuka dapat terbentuk melalui kegiatan di alam terbuka yaitu dari individu yang semula rasa aku menjadi kami. Bahwa setelah pelatihan di alam terbuka mereka secara tidak sadar rasa tanggung jawab dan kedisiplinan tumbuh dengan baik. Dari yang semula tidak memikirkan temannya menjadi peduli, dari yang semula acuh menjadi peduli.

Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara alam dengan manusia, yaitu timbul kebutuhan untuk melestarikannya, hal ini merupakan suatu sikap disiplin dan tanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. Sebab kegiatan di alam terbuka membuka wawasan baru bagi mereka karena mereka langsung terjun melakukan penjelajahan.

Hal ini sesuai dengan implementasi nilai akhlak yang terdapat didaam kegiatan yang menarik dan menantang diharapkan dapat membentuk akhlak mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung jawab, kepemimpinan, kerjasama, peduli sosial, ketelitian, dan religius (Kwartir Nasional, 2011:43-49).

f. Sistim Tanda Kecakapan

Tanda kecakapan merupakan tanda yang menunjukkan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki oleh seorang peserta didik (anggota pramuka). Tanda kecakapan ini diberikan kepada peserta didik setelah peserta didik menyelesaikan ujian masing-masing. Di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar ini yang digunakan yaitu TKU, TKK dan TPG. Tanda kecakapan dan keterampilan ini seperti pencak silat, perenang, shalat, doa, juru potret, komunikasi, dirigen dan lain-lain sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sesuai dengan hal yangdikemukakan dalam Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar :

TKU adalah standar nilai-nilai dan keterampilan yang semestinya dicapai oleh seorang pramuka, sedangkan Syarat Kecakapan Khusus (TKK) adalah standar kompetensi siswa berdasarkan

peminatannya. Syarat lain adalah Tanda Pramuka Garuda (TPG) yang diberikan setelah pramuka mennyelesaikan syarat kecakapan umum sebagai tertinggi di golongannya (Kwartir Nasional, 2011:23)

Metode pembinaan akhlakul karimah dalam sistim tanda kecapan ini sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka bab II pasal 3 dijelaskan :

3) Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani.

4) Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. (Kwartir Nasional, 2011:3).

Gerakan pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar dalam pencapaian TKU dan TKKmerupakan salah satu caramenanamkan tanggungjawab kepada siswa, siswa yang mengikuti pramuka wajib mengikuti ujian TKU sebagai syaratkenaikan tingkat begitu pula ujian TKK. Tanggungjawab siswa dapat dilihatdengan bagaimana cara siswa dalam menyelesaikan tiap poin-poin materiyang diujikan, siswa dituntut untuk menyelesaikan semua poin-poin materiyang diujikan. Dengan melakukan pencapaian TKU dan TKK ini, siswadituntut untuk selalu aktif mengikuti segala kegiatan baik yang ada dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.Tujuan pemberian tugas serta pencapaian TKU dan TKK adalah untukmelatih siswa memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlakmulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilailuhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup, hal ini sesuai dengan

tujuangerakan pramuka dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 TentangGerakan Pramuka pasal 4 yang berbunyi:

Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agarmemiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilailuhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsadalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan RepublikIndonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkunganhidup (UU nomor 12 tahun 2010)

Dalam pelaksanaan ujian TKU dan TKK di lapangan, peserta didikserius dalam melaksakan ujian SKU.Oleh karena itu,pembina harus lebih meningkatkan pengawasan dan kontrol selamapelaksanaan ujian agar peserta didk lyang lain termotivasi dan saling berlomba untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Khusus b. Proses Pembinaan Akhlak Disiplin dan Tanggung Jawab Peserta

Didik Melalui Kegiatan Kepramukaan di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar

Dari metode tersebut terjadilah suatu proses. Proses merupakan urutan pelaksanaan atau peristiwa yang terjadi secara alami atau direkayasa (didesain). Dalam suatu proses bisa dikenali oleh perubahan yang dibuat pada sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruh proses itu sendiri.Perubahan sikap dapat berubah melalui empatmacam yaitu:

a. Adopsi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadiberulang-ulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahapdiserap ke dalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknyasuatu sikap.

b. Diferensiasi yaitu dengan berkembangya intelegensi, bertambahnyapengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia , maka ada hal-halyang tadinya dianggap sejenis, sekarang dianggap tersendiri lepasdari jenisnya, terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikaptersendiri pula.

c. Integrasi yaitu pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengansatu hal sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.

d. Trauma yaitu pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan,yang,meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yangbersangkutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat jugamenyebabkan terbentuknya sikap (Hanurawan, 2003:87)

Agar terjadi perubahan sikap seperti yang diharapkan, pada proses pembinaanakhlakkul karimahdisiplin dan tanggungjawab peserta didik melalui kegiatan Pramuka tidak hanya dilakukan satu kali tetapi berulang kali. Hal itu bertujuan agar disiplin dan tanggungjawab benar-benar tertanam dalam diri mereka. Proses ppembinaan sikap disiplin dan tanggungjawab peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar melalui Pembinaan yang berikan Pembina

Pembinaan akhlakulkarimah disiplin dan tanggung jawab tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses tertentu, melalui kontak sosial terus-menerus antara individu dengan individu-individu lain di sekitarnya. Anak lahir tidak dilengkapi dengan adanya sikap, tetapi sikap itu tumbuh dari pengalaman yang diperoleh seseorang selama hidupnya, dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya, kemudian berkembang dari keinginan dalam diri pribadinya.

Proses pembinaan akhlakulkarimah disiplin dan tanggung jawab pada peserta didik melalui kegiatan Pramuka tidak dengan dipaksakan, tetapi ditanamkan melalui “penyadaran diri” peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menantang, yang mengandung pendidikan dan dilakukan secara berkesinambungan, sehingga pada diri peserta didik tumbuh kesadaran bahwa mematuhi peraturan merupakan kiat menuju kesuksesan. Proses pembinaan akhlakulkarimah disiplin dan tanggung jawab peserta didik di Gerakan Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar dapat terjadi melalui :

a. Kesepakatan Peraturan

Peraturan dibuat bukan diperuntukkan perseorangan saja melainkan untuk semua warga sekolah. Ketika peraturan telah

disepakati berarti tidak ada beban bagi mereka untuk siap melaksanakannya jika melanggar peraturan tersebut maka siap menerima konsekuensinya. Peraturan menjadi salah satu hal yang penting terjadinya sikap disiplin dan tanggungjawab pada peserta didik. Dengan adanya peraturan yang dibrikan Pembina Pramuka di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar menjadikan penekanan pada diri peserta didik untuk mematuhi dan melaksanakan peraturan yang telah disepakati bersama.

Hal ini sesuai dengan cara menanamkan didplin dan tanggung jawab terhadap anak dengan cara demokrasi (Elizabeth, 1976:43). b. Pemberian Hukuman

Melalui pemberian hukuman secara tegas kepada peserta didik dapat secara cepat menanamkan sikap disiplin dan tanggungjawab pada diri serta didik memperoleh pengalaman pribadi. Pengalaman yang menyebabkan rasa malu tidak akan diulang kembali. Perlahan-lahan akan dihilangkan karena merasa malu, takut dan trauma. Pemberian hukuman ini seperti bernyanyi, berjoget, dan push up. Sehingga mereka tidak akan meremehkannnya.

Hukuman yang diberikan oleh pembina Pramuka MTsn 6 Kabupaten Tanah Datar ini bersifat mendidik termasuk kedalam unsur-unsur disiplin dengan cara membentuk sikap disiplinnya yaitu secara otoriter (Elizabeth, 1976:43).

c. Latihan Terus Menerus

Sikap disiplin dan tangungjawab tanpa adanya latihan akan sia-sia saja. Tanpa adanya latihan tidak akan tertanam dalam diri peserta didik. Tetapi ketika latihan terus menerus akan menjadi suatu kebiasaan dalam diri mereka, jika mereka tidak melaksanakan sebagaimana mestinya mereka merasa enggan. Salah satunya dalam hal berpakaian yag diterapkan oleh Pembina Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar.

Disamping itu juga pembinaan akhlak disiplin dan tanggungjawabsangatlah sulit jika tidak dilatih dan dibiasakan. Karena dari pelatihantersebut akan membentuk sikap tertentu pada peserta didik, yang lambatlaun sikap itu akan bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkanlagi, karena telah masuk menjadi bagian dalam pribadinya. Sebagaimanayang dijelaskan oleh Novan Ardy Wiyani bahwa “lahirnya kebiasaan yangkonsisten untuk beramal shaleh puncak pemahaman terhadap ilmu dari seseorang (2012:22).

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa sikap disiplindan tanggungjawab merupakan salah satu amal shaleh yang harus dibinaoleh pembina agar peserta didik dapat memahaminya dan akan selalumengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sebab barang siapamenanam kebaikan dia akan menuai apa yang ditanam.

d. Keteladanan Pembina

Pembina merupakan contoh yang paling tinggi dan contoh yang palingbaik bagi peserta didik atau anggota pramuka.peserta didik atau anggotapramuka akan mencontoh segala tindakan dari seorang pembina. Jadipembina merupakan model dengan cara memberikan contoh yang baikkepada siswa baik dalam ucapan ataupun perbuatan. Sebagaimana Binti Maunah menjelaskan bahwa :

Dalam dunia pendidikan, salah satu yang harus diperhatikan adalahpara pendidik harus mampu membangkitkan kesan pertama positif dantetap positif untuk hari-hari berikutnya. Sikap dan perilaku pendidikseperti ini sangat penting artinya bagi kemauan dan semangat belajaranak-anak. Pembentukan kesan pertama ditentukan oleh :

1) Kepribadian orang yang diamati 2) Perilaku orang tersebut

3) Latar belakang situasi waktu mengamati (2009:92).

Menurut Daryanto dan Suryatri Darmiatun mengemukakan bahwa:

Keteladanan merupakan perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan

menjadi panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin (kehadiran guru yang lebih awal dibanding peserta didik), kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, tanggung jawab, kerja keras, dan percaya diri (2013:76).

Pembina dapat menjadi pengaruh besar dalam proses penanaman sikap disiplin dan tanggungjawab. Pembina dijadikan panutan akan setiap tingkah lakunya baik ucapan maupu perbuatannya. Salah satu contoh keteladan pembina Pramuka MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar yaitu datang tepat pada waktunya, tidak membuang sampah sembarangan, memakai seragam lengkap, melaksanakan shalat, berjabat tangan bila bertemu, mengucapakan salam. Hal ini sesuai dengan Metode Kepramukaan Kkemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan. (Kwartir Nasional, 2011:31)

Dari penjelasan di atas dapat dapat diketahui bahwa pentingnyapembina pramuka sebagai seorang pendidik memberikan contoh riil ataulangsung kepada peserta didik tidak hanya dengan nasehat saja, tetapi jugamengimplementasikannya dalam kepribadian diri sendiri. Sebab dengancara tersebut akan memberikan persepsi positif kepada peserta didiksehingga mereka akan meniru perilaku tersebut. Keteladanan seorangpendidik atau pembina mencerminkan bahwa segala tingkah lakunya, tuturkata, sikap, maupun cara berpakaan semuanya dapat diteladani.

c. Teknik Evaluasi Pembinaan Akhlak Disiplin dan Tanggung Jawab Peserta Didik Melalui Kegiatan Kepramukaan di MTsN 6 Kabupaten Tanah Datar

Dari proses tersebut kemudian perlu diadakan evaluasi. Evaluasi atau juga disebut penilaian adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Dalam evaluasi perlu diadakan teknik-teknik tertentu untuk mencapi suatu maksud. Teknik evaluasi diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik maupun peserta didik yaitu perkembangan murid, proses belajar mengajar, menemukan

kelamahan-kelemahan yang dilakukan, baik yang berkaitan dengan materi, metode, fasilitas dan sebagainya. Teknik yang digunakan dalam evaluasi atau penilaian terhadap sikap menggunakan teknik non tes. Beberapa teknik evaluasi non tes dapat digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap sikap peserta didik pramuka diGerakan Pramuka

Dokumen terkait