• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Dalam pembahsan ini dimana peneliti akan membahas tentang Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang dengan menggunakan 8 indikator di tambah dengan satu pembahasan tentang factor penghambat dimana indicator tersebut memiliki penjalasan masing masing yang akan memperjelas hasil dari penelitian yang di lakukan oleh peneliti dan adapun pembahsan dari kedelapan indicator yang di angkat oleh peneliti tentang SOP ditambaha dengan factor penghambat yang menjadi pembahsan yaitu :

1 Kemudahan dan Kejelasan

Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang sudah diinformasikan baik kepada masyarakat baik melalui pamplet yang terpasang didalam maupun diluar ruangan serta diinformasikan melalui website resmi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang. Dan kejelasan waktu penyelesaian administrasi kependudukan berdasarkan SOP yaitu 1 hari kerja dan bisa selesai dalam beberapa jam tergantung dari dokumen yang dibuat seperti pembuatan kartu keluarga, sudah diinformasikan oleh penyelenggara pelayanan.

Tetapi akan lama jika ada kendala teknis dan itu semua sudah diinformasikan sebelumnya dan tersebut telah menunjukan hal baik karna para petugas dapat meyelesaikan tugasnya dengan cepat. Dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) meyetakana bahwa kemudahan dan kejelasan tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pengawasan yang di lakukan secara terus menerus oleh pihak pemerintah tentang pemberitahauan atau sosialisai kepad masayrakat karna pada dasarnya masih

banyak mayarakat samapai sejau in imasi kebingungan dalam melakukan pengurusan

2 Efisiensi dan Efektifitas

Standar Operasional Prosedur menunjukkan waktu penyelesaian 1 hari kerja dan tidak ada pungut biaya. Dengan demikian keefektifan dan keefisienan sudah terlaksana dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enekang dalam hal dalam menerapkan inplementasi SOP telah berjalan denagan baik sehingga membuahkan hasil kinerja yang baik karena para petugas konsisten dengan efisien dan efektif dalam bekerja terutama menerapkan waktu bekerja Dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Lulu Shobihatun Naqibah, Yaqub Cikusin dan Agus Sainal Abidin (2021) meyetakana bahwa responsiveness adalah sala satu hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pelyanan publk tanpa respon dari petugas maka aktifitas dalam pengurusan tidak akan berjalan dengan baik

3 Keselarasan

keselarasan SOP yang di terapkan telah berjalan dengan baik dan juga prosedu prosedur lainya juga saling mendukung sehingga SOP yang di terapkan dapat bejalan dengan baik selama ini dan SOP yang di terapkan selama ini sudah sangat baik bahkan dapat selaras dengan prosedur prosedur lainya karena apa bila ada maslaha akan di evaluasi dengan cepat sehingga sampai sejau ini dapat berjalan dengan baik dana juga beberapa prosedur dapat bejalan dengan selarasa dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa dalam keselarasan tidak aka berjalan dengan baik bila

tidak memahami dengan baik tentang SOP dan juga toleransi oleh pegawai tentang aturan yang ketat maka dari itu para pegawai akan di berikan pelatihan tetang penerapan SOP

4 Keterukuran

Standar Operasional Prosedur Administrasi pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang mengandung standar kualitas mutu tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya dan kinerja dapat berjalan dengan baik maka para pegawai dapat mengikuti aturan telah di tetapkan seperti cara pelayanan dan penergetan dalam melakukan pelayanan sehingga dapat mengurangi resiko para masayrakat mengeluh atas pelayanan yang dilakukan dan hal ini menunjukan bahwa keterukuran inplementasi SOP telah berjalan dengan baik karna sampai sejaui ini para pegawai masi dapat megatasi masalah masyarakat dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa dalam keterukuran tidak aka berjalan dengan baik bila tidak ada ada pengawasan dan survey yang di lakukan secara lansung oleh para petugas sehingga SOP bias di ukur memlalui bebrepa hasil observasi

5 Dinamis

Standar Operasional Prosedur dalam bentuk pelayanan online sudah memberikan kemudahan pada masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi kependudukan dan SOP selama ini telah berjalan dengan baik karena sampai sejau ini bisa mengikuti perkemabangan zaman sehingga dapat mempermuda pekerjaan para petugas dan paramasyarakat dapat megepesienkan

waktu selain itu para masayarakat juga dapat mendapat informasi dengan mudah tentang tatacara dalam pengurusan dan hal ini bisa terbilang bahwa inpelemntasi SOP sangat dinamis dan berjalan dengan baik dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa SOP tidak akan dinamis bila tidak ada pengawasan dan survey yang di lakukan secara lansung oleh para petugas sehingga SOP bias di evaluasi sesuai dengan kondisi yang terjadi kebutuhan masyarakat

6 Berorientasi Kepada Pengguna Layanan

beroeientasi kepada pengguna layanan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat atau pengguna layanan untuk memberikan masukan ataupun kritikan tentang prosedur pelayanan yang diberikan dan Standar Operasional Prosedur tentang Berorientasi Kepada Pengguna Layanan sudah ada SOP dimana hal tersebut memang di wajibakan kepada petugas tatacara dalam melayani yang baik seperti sopan saat melakukan pelayanan selalu mengarahkan masaarakat membutuhkan petunjuk saat melakukan pengurusan dan hal sudah di terapkan sejak dulu dan bisa dikatakan bahwa berpendapat bahwa dalam Standar Operasional Prosedur tentang SOP tentang Berorientasi Kepada Pengguna Layanan sudah sangat baik karena para petugas selalu memngikuti instruksi sesuai dengan arahan yang telah di tetapkan dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa dalam berorientasi kepada pengguna layanan tidak aka berjalan dengan baik bila tidak ada hasil survey yang di lakukan tentang pelyanan yang di lakukan oleh para pegawai

7 Kepatuhan Hukum

Kepatuhan hukum dilihat dari adanya dasar hukum yang menjadi acuan dalam penerapan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Administrasi Kependudukan sehingga pelayanan bisa berjalan dengan optimal dan hal telah berjalan dengan baik dan Standar Operasional tentang kepatuhan hukum bahwa sampai sejau ini pelayanan yang di lakukan sudah sangat baik karena pada dasarnya palayanan yang di lakukan sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan seperti saat melakukan antrian dalam pengurusan maka dalam aturang yang di gunakan harus melakukan antrian tanpa memandang status seseorang agar antrian yang di lakukan tetap terjaga dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa dalam kepatuhan hkum tidak aka berjalan bial sala satu dari piha ada yang tidak memahimi tentang prosedur dalam pengurusan SOP maka dari itu para pegawai di haruskan mamahami hukun dalam melakukan pelayanan agar dapat megarahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan

8 Kepastian hukum

kepastian hukum dalam meg SOP berpendapat bahwa selama ini aturan tentang penilaian kinerja telah diatur dalam aturan pemerintah sehiingga membuat para petugas termotivasi dalam melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk pencitraan bagi mereka dan masa depan mereka nama baik istansi dalam hal ini petugas juga takut bila ada masayrakat yang melapor hasil kinerja mereka buruk karena hal ini bisa memperburuk pencitraan mereka dan hal tersebut bisa saja di bawa ke hukum karna tentang penilaian sudah ada memang dalam aturan

pemerintah dan pelaksanaan tugas selama ini yang dilakukan oleh petugas memnag sudah di atur dalam ketentuan hukum maka dan hal tersebut dilakukan demi kebaikan masayrakat nama baik istansi seperti halnya dengan tatacara melakukan pelayanan yang baik dan hal ini telah di atur jau sebelumnya peraturan pemerintah yang kemudian di pertegas dalam penerapan SOP sehingga kinerja para petugas dapat maksimal dalam kegiatanya dan hal ini menunjukan bahwa kepastian hukum dalam menerapkan SOP telah berjalan dengan baik dan sala satu pendapat dari penelitian terdahulu yang bernama Ighfar Hidayatullah (2018) menytakan bahwa dalam kepastian hukum adalah aturan telah tertulis dalam melakukan pelyanan public tentang pegawai yang lalai dlam melakukan tugasnya selain itu bentuk penilaian juga sudah di atur dalam aturan aturan yang telah di tetapkan

9. faktor penghambat

Menjadi factor penghambat yaitu masi ada beberapa masyarakat yang menjadi factor penghambat saat melakukan pengurusan yang menggap bahwa hanya dirinya yang sedang di urusakan sedangkan di ketahui di kabupaten enrekang begitu banyak masyarakat setiap hari melakukan pengurusan yang harus di layani oleh petugas dan factor penghmabta bagi petugas saat memberikan informasi kepada masayarakat dimana diketahui bahwa daerah enrekang sampai sejau ini masi banyak yang memiliki koneksi jaringan sangat lemah bahkan ada sama sekali tidak memiliki koneksi yang membuat masyarakat tersebut kekurangan informasi yang di berikan kepada pemerintah dan hal yang menajdi masalah daerah tersebut susah di jangkau karena kondisi medan yang tidak

memunkinkan jaringan untuk melintas dan sala satu ungkapan dari penelitian terdahul yang bernama Meiffa Herfianti dan Ida Anggriani (2017) mengatakan bahwa dalam hal factor penghamabat bias di tasi bersama bila semua pihak berusaha mengatasi hal tersebut seperti hasl nya daerah terpencil yang yang sangat minim dalam mendapatkan informasi tapi para pemereintah menyiapkan program sosialisasi kepada daerah yang sangat minim dalam mendapatkan informasi

Dari hasil pembahasan yang didapatkan oleh peneliti dimana dimana SOP telah diterapkan oleh petugas dengan baik dalam melakukan pelayanan dan ditunjukan dengan beberapa hasil penelitian dilakukan secara lansgusng di antaranya wawanra yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan dari petugas secara langsung kemudian beberapa data sekunder yang dapat memperkuat hasil wawancara dari pernyataan informan kemudian hasil dokumentasi sebagai data pendukung

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang, secara garis besar maka kesimpulan pada penelitian ini adalah:

1. Kemudahan dan kejelasan dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan sudah berjalan cukup baik dilihat dari kejelasan prosedur, persyaratan dan dalam kejelasan waktu penyelesaian administrasi kependudukan diinformasikan secara jelas dan tebuka.

2. Efisiensi dan efektivitas dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan dilihat dari kedisiplinan, biaya, dan kecepatan layanan yaitu kemampuan dalam menyelesaikan administrasi kependudukan dengan menerapkan proses penyelesaian dalam 1 hari kerja pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang.

3. Keselarasan dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang selaras dengan prosedur standar lain yang terkait.

4. Keterukunan dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang proses dan hasil pekerjaannya dapat diukur kualitas dan kuantitasnya.

5. Dinamis dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi kependudukan dilihat dari pengadaan pelayanan online untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang.

6. Berorientasi kepada pengguna layanan dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan dilihat dari penyediaan media untuk masyarakat dalam memberikan masukan ataupun kritikan terhadap pelayanan yang diberikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang.

7. Kepatuhan hukum dan kepastian hukum dalam Standar Operasional Prosedur Administrasi Kependudukan berjalan dengan baik berdasarkan aturan hukum yang ada, hal ini terlihat dari persyaratan layanan yang dicantumkan dalam standar operasional prosedur yang digunakan dalam pelayanan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yaitu :

1. Diharapkan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang agar dapat mencari solusi atas warga ynag masi tidak ingin di atur saat melakukan pengurusan

2. Disarankan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang agar dapat mencari solusi dalam menyampaikan informasi di bagian pedalaman kabupaten nerekang

3. Disarankan kepada penelti selanjutnay agar dalam penelitian dapat di kembnagkan khusus dalam penelitian di Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil dimana dalam penelitian ini masi banyak kekurangan yang butuh untuk di kembangkan

68

DAFTAR PUSTAKA

Afatih, M.(2010). Administrasi Kebijakan Publik. LAN-RI, Jakarta.

Arini, T, Soemohadiwidjoyo.(2014). Mudah Menyusun Standar Operasional Prosedur. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Atik, Ratminto.(2013). Manajemen Pelayanan Disertai dengan Pengembangan Model Konseptual Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ekotama, Suryono.(2011). Cara Gampang Bikin Standar Operating Procedure agar Roda Usaha Lebih Tertata. Yogyakarta: Media Pressindo.

Harbani, Pasolong.(2013). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

Hardiansyah.(2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media.

Hayat.(2017). Manajemen Pelayanan Publik. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Insani, Itsyadi.(2010). Standar Operasional Prosedur sebagai Prdoman Pelaksanaan Administrasi Perkantoran dalam Rangka Peningkatan Pelayanan dan Kinerja Organisasi Pemerintah. Penyempurnaan Makalah pada Workshop manajemen Perkantoran Dilingkungan Perkantoran Kementerian informatika Bandung.

Kurniawan, Agung.(2005). Tranformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

Pembaruan.

Laksmi, dkk,(2008). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Pernaka.

Miles, dkk.(1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moekijat.(2008). Administrasi Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.

Moenir.(2010). Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Enrekang.

Sadu, Wasistiono.(2001). Manajemen Pemerintah Daerah. Bandung: Alqa Print.

Sedarmayanti.(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Negeri Sipil. Bandung: PT Rafika Aditama.

Sinambela, dkk.(2010). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sondang, P, Siagian.(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tambunan, Rudi, M.(2013). Pedoman Penyususnan Standar Operating Procedures. Jakarta: Maistas Publishing.

Tanjung, dkk.(2012). Panduan Praktis Menyusun Standar Operasional Prosedur Instansi Pemerintah. Yogyakarta: Total Media.

Thoha, Miftah.(2010). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

LAMPIRAN

1. Bagaimana Kemudahan dan kejelasan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

2. Bagaimana Efisiensi dan efektivitas Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

3. Bagaimana Keselarasan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

4. Bagaimana Keterukunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

5. Bagaimana Dinamis Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

6. Bagaimana Berorientasi kepada pengguna atau pihak yang dilayani Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

7. Bagaimana Kepatuhan hukum Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

8. Bagaimana Kepastian hukum Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

9. Apa faktor penghambat dalam menjalankan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pelayanan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Enrekang ?

DOKEUMNTASI

Dokumen terkait