BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.6 Pembahasan
Pembelajaran bagi siswa menjadi kurang bermakna ketika guru sering
menggunakan metode pembelajaran konvensional dan mengandalkan buku paket
siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA. Kekurangan ini menyebabkan siswa
kesulitan untuk berpikir secara abstrak dalam materi tertentu, walaupun usia
mereka sudah dalam tahap operasi formal. Kekurangan ini mendorong peneliti
untuk menciptakan media pembelajaran baru bagi siswa. Dalam menciptakan
media pembelajaran baru ini, dilandasi dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Tahun 2006 (KTSP 2006). Peneliti menggunakan konsep penelitian
pengembangan menurut Sugiyono. Peneliti mengambil sampel penelitian
pengembangannya di kelas VI SD N Karangmloko 2. Langkah yang digunakan
meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, dan revisi
produk. Produksi massal tidak dilakukan oleh peneliti dikarenakan keterbatasan
waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti.
Potensi yang didapatkan peneliti yaitu sarana alat elektronik dan non
elektonik yang cukup memadahi untuk mendukung penggunaan media
pembelajaran di sekolah yang berwujud elektronik, seperti video. Sarana yang
kemudian disebut sebagai potensi ini adalah komputer jinjing, proyektor, dan
pengeras suara, didukung dengan adanya layar proyektor. Masalah yang
ditemukan peneliti berupa belum bermaknanya kegiatan belajar mengajar bagi
siswa kelas VI, terutama pada pelajaran IPA. Potensi yang dikembangkan secara
Pengumpulan data dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dan
pengisian angket. Observasi dilaksanakan oleh peneliti di kelas VI SD N
Karangmloko 2, selanjutnya peneliti melaksanakan wawancara terhadap guru
kelas VI dan kepala sekolah serta siswa kelas VI SD N Karangmloko 2. Pada
tahap analisis kebutuhan siswa, peneliti melakukan pengisian angket dan
wawancara yang bersumberkan kelas VI SD N Karangmloko 2, hingga akhirnya
peneliti menyimpulkan untuk mengembangkan media pembelajaran video pada
mata pelajaran IPA materi tata surya.
Langkah selanjutnya ialah desain produk, dalam mendesain produk
peneliti mengumpulkan bahan (video nyata dan animasi, foto nyata dan animasi,
serta audio yang terdiri dari narasi dan musik sebagai backsound). Bahan tersebut
diolah dengan menggunakan perangkat lunak Audacity, Movei Maker, dan Corel
VideoStudio Pro X6 hingga mengemasnya dalam bentuk kepingan digital video disc (DVD). Setelah melakukan desain produk, peneliti menyerahkannya kepada
beberapa narasumber ahli yang sudah berpengalaman untuk menilainya.
Narasumber ahli terdiri dari 4 orang dosen PTS, 1 orang kepala sekolah SD, dan 1
orang guru kelas SD yang kemudian memberikan penilaian dengan hasil rata-rata
2,94 dalam kualifikasi baik. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk melihat apakah
rancangan produk (media pembelajaran) secara rasional akan lebih efektif dari
media pembelajaran sebelumnya atau tidak. Melalui diskusi dengan para
narasumber ahli dalam proses validasi desain ini, maka akan dapat diketahui
kelemahannya. Setelah diketahui kelemahannya, peneliti melakukan perbaikan
memperbaiki desain media pembelajaran video pada aspek kualitas suara narasi,
pemilihan gambar, serta pemilahan video dalam beberapa bagian.
Tahap yang selanjutnya ialah tahap ujicoba produk. Kegiatan ini dilakukan
secara kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi apakah media pembelajaran baru tersebut lebih efektif dan efisien
dibandingkan media pembelajaran yang lama atau yang lain. Peneliti
melaksanakan ujicoba terbatas ini kepada 9 siswa kelas VI SD N Karangmloko 2.
Dalam tahap ujicoba ini produk mendapatkan skor dengan rata-rata 3,2 dengan
kualifikasi baik. Guna kepentingan lebih lanjut (revisi produk), peneliti
melaksanakan wawancara dan pengisian angket terhadap kesembilan subjek
tersebut di akhir pertemuan. Ketika melakukan wawancara, terdapat seorang
subjek yang mengutarakan suatu hal yang tidak dapat dia terima. Hal tersebut
adalah masih terdapat gambar yang sering ditayangkan untuk mewakili dalam
beberapa konten materi. Berdasarkan masukan inilah peneliti melakukan
perbaikan, tahap ini disebut dengan revisi produk. Revisi produk mempunyai
tujuan agar media pembelajaran menjadi lebih efektif bagi siswa dalam
memahami materi pelajaran maupun dari segi kemaksimalan media yang
diciptakan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang
tidak terlalu penting, selanjutnya produk yang berupa media pembelajaran baru
tersebut diterapkan dalam kelas atau lingkup lembaga pendidikan yang luas.
Pelaksanaan ujicoba produk secara luas ini dilaksanakan dengan subjek kelas VI
juga melaksankan kegiatan wawancara terhadap 15 siswa (terutama bagi siswa
yang belum pernah diwawancarai) dan pengisian angket kepada semua subjek.
Pengumpulan data secara lebih luas ini guna memperbaiki produk yang akan
dihasilkan oleh peneliti. Kenyataan di lapangan mengatakan bahwa subjek tidak
lagi menemukan suatu hal yang membuat mereka mengalami masalah. Para
subjek mengaku bahwa media pembelajaran video tersebut membuat mereka
terbantu dalam memahami materi dan merasa senang dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media video. Melalui tahap ini produk
mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,26 dengan kualifikasi sangat baik.
Berdasarkan hal ini media pembelajaran yang tengah dikembangkan peneliti telah
tercipta. Produk yang berhasil dikembangkan peneliti berupa media pembelajaran
video dengan total durasi 23 menit 27 detik. Video pembelajaran dikemas dalam
bentuk digital video disc (DVD) yang diberi judul “Tata Surya”.
Media pembelajaran video yang disusun oleh peneliti telah melalui
beberapa langkah penelitian pengembangan. Produk yang berhasil dikembangkan
peneliti tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan
kekurangan dari produk yang telah dikembangkan oleh peneliti:
4.6.1 Kelebihan Produk
4.6.1.1 Media pembelajaran video termasuk mudah dalam penyajiannya, media
pembelajaran ini dapat dioperasikan berdasarkan kebutuhan (dapat langsung
diputar, dipercepat, diperlambat, dan melakukan jeda sesuai dengan kebutuhan).
4.6.1.2 Media pembelajaran video yang dikembangkan menyuguhkan gambar
(teks dan suara), backsound, dan soal latihan yang ditampilkan seusai sub materi
selesai disuguhkan.
4.6.1.3 Produk yang berhasil dikembangkan telah dikemas dalam bentuk digital
video disc (DVD), sehingga mudah digunakan pada komputer lain.
4.6.1.4 Produk ini dapat ditampilkan secara individu, kelompok kecil, dan
kelompok besar.
4.6.1.5 Produk media pembelajaran video dapat menghadirkan objek yang tidak
bisa dihadirkan di dalam kelas dan sulit untuk dijumpai secara langsung, seperti
benda-benda langit dalam tata surya.
4.6.2 Kelemahan Produk
4.6.2.1 Dalam media pembelajaran video masih terdapat beberapa gambar yang
kurang baik, sehingga jika diperbesar gambar tersebut akan tampak tidak jelas
atau pecah.
4.6.2.2 Media pembelajaran video tidak dapat ditampilkan di sekolah yang tidak
memiliki fasilitas pendukung, seperti komputer, komputer jinjing (laptop),
proyektor, layar proyektor, dan pengeras suara.
4.6.2.3 Pembuatan media pembelajaran video membutuhkan ide kreatif dalam
mendesain produk agar menarik, sehingga membutuhkan waktu lama dalam
pengambilan objek, terlebih materi benda langit yang memaksa peneliti untuk
mengambil sebagian bahan dari internet.
4.6.2.4 Dalam menyusun media pembelajaran dibutuhkan peralatan yang tidak
112 BAB V
PENUTUP
Dalam bab penutup ini akan mengkaji tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran.
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Media pembelajaran video pada mata pelajaran IPA materi tata surya kelas VI
SD N Karangmloko 2 dikembangkan dengan prosedur hasil modifikasi dari
model penelitian pengembangan menurut Sugiyono, yaitu: (1) Penggalian
potensi dan masalah di lapangan, (2) Pengumpulan data melalui observasi
kelas, wawancara tenaga pengajar, dan menganalisis kebutuhan siswa melalui
wawancara siswa dan pengisian angket kebutuhan siswa, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8)
ujicoba pemakaian. Produk dikatakan telah tercipta setelah dalam melakukan
ujicoba pemakaian tidak ada saran ataupun komentar yang diberikan oleh
subjek penelitian. Proses produksi secara masal tidak dilakukan karena
ketebatasan waktu dan dana yang dialami oleh peneliti.
2. Media pembelajaran video pada mata pelajaran IPA materi tata surya kelas VI
SD N Karangmloko 2 mendapatkan nilai rata-rata 2,94 dengan kualifikasi baik
dari narasumber ahli yang terdiri dari 2 orang dosen sebagai ahli media
pembelajaran, 2 orang dosen sebagai ahli materi IPA, seorang kepala sekolah,
pembelajaran video yang tengah dikembangkan peneliti layak digunakan pada
tahap selanjutnya setelah dilakukan revisi. Setelah melakukan revisi produk
diujicobakan pada kelompok terbatas (9 orang siswa kelas VI SD N
Karangmloko 2) dan mendapatkan skor rata-rata 3,2 dengan kualifikasi baik.
Hingga pada akhirnya kegiatan ujicoba pemakaian dilakukan dengan
melibatkan seluruh siswa kelas VI SD N Karangmloko 2 sebagai subjek,
produk yang berupa media pembelajaran video ini mendapatkan skor rata-rata
sebesar 3,26 dengan kualifikasi sangat baik.
2.2 Keterbatasan Penelitian
2.2.1 Pengambilan sampel dalam penelitian pengembangan ini masih terbatas
pada 1 sekolah, yaitu SD N Karangmloko 2.
2.2.2 Uji validasi desain produk masih terbatas pada 6 narasumber ahli.
2.3 Saran
2.3.1 Pengambilan sampel untuk penelitian pengembangan sebaiknya
diperbanyak pada beberapa sekolah dasar.
2.3.2 Uji validasi desain produk sebaiknya melibatkan jumlah narasumber ahli
114
DAFTAR REFERENSI
Abdulhak, I. & Darmawan, D. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Admiranto, A, G. (2013). Menjelajahi Tata Surya. Yogyakarta: Kanisius.
Ali, M. & Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Antinah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Binanto, I. (2010). Multimedia Digital: Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi Offset.
Bosak, S, V. (2011). Mengenal Sains. Jakarta: Indeks.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Delphie, B. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama.
Fatimah, S. (2011). Pengembangan Asessment Alternatif Dalam Pembelajaran
Matematika Realistik di SD. Disestasi tidak diterbitkan. UNY.
Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto. (2010). Sains untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
Herabudin. (2010). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Karta, I, M. Sudaryono. & Budiyono, H. (2012). Pengembangan Video Pembelajaran Menulis Puisi Baru Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Tekno-Pedogogi Vol. 2 No. 1 Maret 2012:32-39. http://onlinejoural.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/136 diakses 1 November 2014 pukul 20.00 WIB.
Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penysunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Moleong, L, J. (2004). Metodologi Pendidikan Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mufidah, F. (2012). Cermati Penyakit-penyakit yang Rentan Diderita Anak Usia
Sekolah. Yogyakarta: FlashBooks.
Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi.
Putra, I, G, L, A, K. Tastra, I, D, K. & Suwarta, I, I, W (2014). Pengembangan Media Video Pembelajaran dengan Model Addie Pada Pembelajaran Bahasa Inggris di SD N 1 Selat. e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 2 No: 1 Tahun: 2014). http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJTP/article/.../3145 diakses 1 November 2014 pukul 21.00 WIB.
Rozie, F. (2013). Pengembangan Media Video Pembelajaran Daur Air untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa SD. Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman 413-424. http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/4191/846 diakses 1 November 2014 pukul 20.40 WIB.
Riyana, C. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
Sadiman, A, S. Raharjo, R. Haryono, A. & Rahardjito. (2008). Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Suciningsih, K. Parmiti, D, P. & Suartama, I, K. (2013). Pengembangan Video Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 di SD Negeri 1 Bondalem Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 1 No: 2 Tahun: 2013). http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJTP/article/view/1359 diakses 1 November 2015 pukul 19.00 WIB.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, D. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. & Rivai, A. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sufanti, M. (2010). Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sumaji. (2003). Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.
Sumatowa. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Susilana, R. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama.
Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.
Ward. H. (2010). Pengajaran Sains Berdasarkan Cara Kerja Otak. Jakarta: Indeks.
Wind, A. (2014). Jago Membuat Video Tutorial. Yogyakarta: Andi Offset.
Wong, D, L. (2009). Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Lampiran 3
Lembar Observasi Kelas
No. Aspek yang Diamati Cek 1. Guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi
saat mengajar.
2. Guru masih mengandalkan buku cetak sebagai sumber belajar utama.
3. Guru menggunakan media pembelajaran saat mengajar (media gambar pada buku paket).
4. Media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
5. Media yang digunakan bervariasi.
6. Media pembelajaran yang digunakan masih konvensional.
7. Media pembelajaran yang digunakan berbasis IT. 8. Siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran 9. Siswa terlihat tegang saat mengikuti KBM.
Lampiran 4
Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan terhadap Pengajar
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah di sekolah ini sudah terdapat media pembelajaran mata pelajaran IPA untuk kelas VI semester genap?
2. Jenis media pembelajaran apa yang sering Anda gunakan untuk mengajar siswa kelas VI semester genap pada mata pelajaran IPA?
3. Apakah di sekolah ini terdapat sarana pendukung untuk menerapkan media pembelajaran dalam bentuk video dalam mengajar siswa kelas VI semester genap pada mata pelajaran IPA?
4. Apakah Anda pernah menggunakan media pembelajaran dalam bentuk video untuk mengajar materi IPA pada siswa kelas VI semester genap?
5. Apakah di sekolah ini menyediakan media pembelajaran dalam bentuk video untuk mengajar materi IPA pada siswa kelas VI semester genap?
6. Menurut Anda perlukah media pembelajaran dalam bentuk video dikembangkan untuk mata pelajaran IPA kelas VI semester genap?
7. Apabila media pembelajaran yang menggunakan video untuk mata pelajaran IPA kelas VI, materi apa yang perlu terdapat dalam media tersebut?
Lampiran 5
Intrumen Wawancara Analisis Kebutuhan terhadap Siswa
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah gurumu memakai media pembelajaran saat mengajar mata pelajaran IPA?
2. Media pembelajaran apa yang dipergunakan guru saat mengajar mata pelajaran IPA?
3. Media pembelajaran dalam bentuk apa yang kamu inginkan untuk mata pelajaran IPA?
Mengapa?
4. Menurut pendapatmu, apakah mata pelajaran IPA memerlukan media pembelajaran dalam bentuk video?
Mengapa?
5. Apabila media pembelajaran dalam bentuk video kamu perlukan pada mata pelajaran IPA, materi apa yang kamu inginkan?
Lampiran 6
Angket Analisis Kebutuhan Siswa
Bagian I
Petunjuk : Berilah tanda centang () sesuai pilihanmu! No Pernyataan Tidak
pernah
Jarang Sering Selalu
1. Guru menggunakan media pembelajaran saat KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas.
2. Guru menggunakan media pembelajaran yang bermacam- macam saat KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas.
3. Guru menggunakan media pembelajaran video saat KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas.
4. Guru melibatkan siswa dalam penggunaan media pembelajaran mata pelajaran IPA.
5. Guru meminta siswa untuk membawa media pembelajaran dari luar sekolah untuk mata pelajaran IPA.
6. Guru berceramah saat memberikan materi mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas.
7. Guru meminta siswa untuk membaca buku paket dan LKS saat KBM mata pelajaran IPA.
Nama :
No Pernyataan Tidak pernah
Jarang Sering Selalu
8. Guru meminta siswa untuk memahami materi dengan menggunakan media pembelajaran saat KBM mata pelajaran IPA.
9. Guru memberikan tugas, pekerjaan rumah (PR), dan soal dari buku paket siswa atau LKS pada mata pelajaran IPA.
10. Guru memberikan tugas, pekerjaan rumah (PR), dan soal dari media pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran IPA.
Bagian II
Petunjuk : Berilah tanda centang () sesuai pilihanmu!
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah kamu menyukai media pembelajaran dalam bentuk video?
2. Apakah kamu menginginkan adanya media pembelajaran video pada setiap materi mata pelajaran IPA?
3. Apakah kamu merasa lebih mudah dalam memahami materi mata pelajaran IPA jika guru menerangkan materi dengan media pembelajaran video?
4. Apakah kamu merasa nyaman dalam belajar mata pelajaran IPA jika guru menggunakan media pembelajaran video?
5. Apakah dengan adanya media pembelajaran video, kamu dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar mata pelajaran IPA di dalam maupun luar kelas?
6. Apakah media pembelajaran video membuatmu kesulitan dalam memahami materi mata pelajaran IPA?
7. Apakah media pembelajaran video akan membuatmu merasa jenuh dalam mengikuti KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas?
8. Apakah media pembelajaran video membuatmu merasa cepat lelah saat mengikuti KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun di luar kelas?
9. Apakah media pembelajaran video membuatmu menjadi tidak berkonsentrasi saat mengikuti KBM mata pelajaran IPA di dalam maupun luar kelas? 10. Apakah kamu merasa dapat memahami materi mata
pelajaran IPA tanpa menggunakan media pembelajaran video?
Lampiran 7
Penilaian Desain Produk Oleh Narasumber Ahli
INSTRUMEN PENILAIAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Sasaran Program : Siswa kelas VI SD N Karangmloko 2
Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Video Dalam Materi Tata Surya Pada Siswa Kelas VI SD N Karangmloko 2
Peneliti : Felix Prastiyan Budi Sunarno Ahli Materi :
Tanggal :
Petunjuk
1. Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai!
0 : jika Anda menyatakan produk sangat kurang dari butir pernyataan. 1 : jika Anda menyatakan produk kurang dari butir pernyataan.
2 : jika Anda menyatakan produk cukup dari butir pernyataan. 3 : jika Anda menyatakan poduk baik dari butir pernyataan.
4 : jika Anda menyatakan produk sangat baik dari butir pernyataan.
2. Mohon untuk memberikan komentar, kritik, dan saran pada kolom yang sudah tersedia apabila terdapat hal yang perlu disampaikan.
A. Kualitas Desain Media Pembelajaran
No. Butir Pernyataan 0 1 2 3 4 Komentar 1. Kualitas suara (narasi dan
backsound) dapat didengar dengan
baik dan tidak mengganggu satu sama lain.
2. Ketepatan narasi sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
3. Penggunaan huruf dalam media yang dikembangkan sangat sesuai.
4. Ketepatan jenis dan ukuran huruf. 5. Pemilihan warna teks yang
dikembangkan sangat sesuai.
6. Penggunaan bahasa yang digunakan baku dan mudah dipahami.
7. Foto dan video (nyata/animasi) yang ditampilkan relevan dengan materi yang hendak diajarkan.
8. Kejelasan tampilan gambar dapat diterima indera penglihatan dengan baik.
9. Teknik penyajian gambar yang digunakan bervariasi, ramah mata, dan menarik.
10. Media pembelajaran yang dikembangkan efisien dalam kegiatan pembelajaran.
11. Media yang dikembangkan komunikatif, sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran.
12. Kejelasan isi video mudah dipahami oleh siswa.
13. Media pembelajaran yang dikembangkan mudah digunakan oleh guru maupun siswa di dalam kelas.
14. Isi media pembelajaran sesuai dengan konteks siswa, guru, dan lingkungan (sekolah, keluarga, dan tempat tinggal)
No. Butir Pernyataan 0 1 2 3 4 Komentar 15. Kedalaman isi materi yang
disampaikan melalui media pembelajaran memperkaya pengetahuan pengguna tentang sistem tata surya.
16. Dalam media pembelajaran yang dikembangkan terdapat materi yang sesuai dengan indikator dan tahapan perkembangan peserta didik.
17. Penyesuaian materi dalam media pembelajaran yang dikembangkan menarik dan sesuai dengan tahapan peserta didik.
18. Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pemahaman peserta didik dalam memahami materi pelajaran.
B. Mohon untuk memberikan komentar/tanggapan secara umum mengenai media pembelajaran ini.
……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………
C.Kesimpulan
Media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba lapangan tanpa revisi.
2. Layak untuk digunakan / uji coba lapangan dengan revisi sesuai masukan dari narasumber ahli.
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba lapangan.
(Mohon diberi tanda dengan cara melingkari pada nomor untuk mendapatkan kesimpulan dari Bapak/Ibu)
Yogyakarta,
(………..)
DATA DIRI RESPONDEN
Pekerjaan : …………
Lama bekerja di bidang pendidikan : …………
Latar belakang pendidikan : Diploma bidang ……….. S1 bidang………. S2 bidang………. S3 bidang……….
Usia : ………..
Jenis kelamin : L/P
Terima kasih atas waktu yang diberikan oleh Bapak/Ibu untuk menilai media pembelajaran yang peneliti susun.
Lampiran 8
Hasil Penilaian Desain Produk Oleh Salah Satu Narasumber Ahli Setelah Revisi Desain