• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen TESIS. Oleh. DAUD YUSUF SARAGIH /Akt (Halaman 92-102)

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian hipotesis pertama menyimpulkan bahwa secara simultan variabel kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Secara parsial variabel pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, dan audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, sedangkan variabel kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan aset tetap milik daerah secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

5.7.1. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil uji atas pengaruh variabel kapasitas sumber daya manusia terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan uji t diperoleh hasil tingkat signifikansi variabel kapasitas sumber daya manusia sebesar 0,058 yang lebih besar dari α = 0,05 dan koefisien regresi 0,148. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ali Fikri, dkk (2015), Winidyaningrum (2009), Sukmaningrum (2012) yang menunjukan adanya pengaruh positif tidak signifikan antara sumber daya manusia terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan, dan Indriasari (2008) yang menunjukan

kapasitas sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap keterandalan laporan keuangan. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Mahaputra (2014), Choirunisah (2008), Wansyah (2012), Yosefrinaldi (2013), Darmayani (2014), Deni Herdianto (2015) dan Pakong, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Penelitian Alimbudiono & Fidelis (2004), dalam menilai kinerja dan kualitas sumber daya manusia untuk melaksanakan fungsi akuntansi, dapat dilihat dari kompetensi sumber daya dan tingkat tanggung jawabnya. Pelaksanaan tugas dan fungsi penyusunan laporan keuangan diperlukan kapasitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ilmu akuntansi. Kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang dalam mencapai kinerja yang lebih baik dalam menjalankan pekerjaannya.

Pemerintah Kota Tebing Tinggi perlu melakukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu dilaksanakannya bimbingan teknis secara berkala yang berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tebing Tinggi, dilaksanakan pertemuan rutin setiap bulan dan mengikutsertakan para Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Latar belakang pendidikan akuntansi, uraian pekerjaan, pedoman kerja dalam bidang akuntansi dan pelaksanaan pekerjaan yang baik akan mempermudah pencapaian tujuan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas.

Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi diperkirakan oleh kondisi dari sumber daya manusia pengelola keuangan yang ada belum maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini dapat dilihat dari kapasitas sumber daya manusia pengelola keuangan dalam menjalankan standar akuntansi pemerintahan yang berbasis akrual masih baru dalam penerapannya. Dilihat dari latar belakang pendidikan responden dalam demografinya sebesar 43,4% responden berlatar belakang pendidikan non ekonomi, sehingga memungkinkan responden yang belum menguasai sepenuhnya tugas dan fungsinya. Dilihat dari kursus/diklat/bimbingan diikuti 51,3% dari responden minim sekali (1-2 kali) dalam mengikuti diklat, dapat diduga minimnya mengikuti diklat juga akan sangat kurang dalam memahami pelaksanaan tugas dan fungsinya.

5.7.2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil uji atas pengaruh variabel pemanfaatan teknologi informasi terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan uji t dan diperoleh hasil tingkat signifikansi variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi 0,664. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Indriasari (2008), Winidyaningrum (2010), Wansyah, dkk (2012), Yosefrinaldi (2013), Yuliani, dkk (2010) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh

terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Deni Herdianto (2015) yang menunjukkan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah memanfaatkan teknologi informasi secara efisien dan efektif untuk kelancaran dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Pemanfaatan komputer dan jaringannya serta pemeliharaan yang baik akan sangat mempermudah pengolahan data yang terintegarasi dalam penyusunan laporan keuangan. Fasilitas teknologi informasi yang baik di setiap SKPD sangat mendukung kelancaran dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah sehingga akan menghasilkan kualitas informasi laporan keuangan pemerintah yang relevan, andal, lengkap/sempurna, tepat waktu, dapat dipahami, dapat dibuktikan, mudah diakses dan dapat dibandingkan. Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Pemerintah Kota Tebing Tinggi menjadi salah satu faktor yang membuat pengaruh teknologi informasi sangat signifikan, serat didukung oleh Peraturan Walikota Nomor 38 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Berdasarkan demografi responden 64,5% responden memiliki pendidikan terakhir adalah sarjana dan selebihnya strata dua, hal ini sangat mempengaruhi kemampuan responden dalam mengauasi teknologi informasi. Dilihat dari lamanya bekerja 46,1% lamanya bekerja responden diatas 20 tahun, dimana pada dasarnya responden sudah sangat menguasai teknologi informasi yang ada.

Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, untuk dapat menghasilkan kualitas informasi laporan keuangan yang baik.

5.7.3. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil uji atas pengaruh variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan uji t dan diperoleh hasil tingkat signifikansi variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 dan koefisien regresi 1,397. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mahaputra (2014) dan Penelitian Deni Herdianto (2015) yang menyatakan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Akan tetapi penelitian ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh M. Ali Fikri, dkk (2015) yang menunjukkan penerapan standar akuntansi pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.

Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah menerapkan standar akuntansi pemerintahan dengan baik. Standar akuntansi pemerintahan harus diterapkan di semua SKPD di Pemerintah Kota Tebing Tinggi secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan yang disusun secara periodik,

melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan dan laporan keuangan yang disusun secara terbuka dan jujur.

Penerapan standar akuntansi pemerintahan saat ini di Pemerintah Kota Tebing Tinggi menggunakan basis akrual sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, basis akrual ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015.

Penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Kota Tebing Tinggi didampingi oleh pihak BPKP perwakilan yang ada di Sumatera Utara dalam melakukan pembenahan pengelolaan keuangan di Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Penerapan standar akuntansi pemerintahan di Pemerintah Kota Tebing Tinggi berpengaruh signifikan dalam menerapkan basis akrual yang diwajibkan untuk setiap laporan keuangan pemerintah daerah, didukung dengan adanya Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Kota Tebing Tinggi sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan berbasis akrual.

5.7.4. Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil uji atas pengaruh variabel audit internal terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan uji t dan diperoleh hasil tingkat signifikansi variabel audit internal sebesar 0,000 yang lebih besar dari α = 0,05 dan koefisien regresi 0,558. Hal ini menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Armando (2013) dan Yuliani (2010) yang menyatakan bahwa audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap terhadap kualitas informasi

laporan keuangan pemerintah daearah, akan tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ali Fikri, dkk. (2015) yang menyatakan peran audit internal tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daearah.

Audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi diduga adanya peran inspektorat yang selalu menjalankan pemeriksaan berkala, terpadu, monitoring, penilaian (evaluasi) atas setiap kinerja SKPD di Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Pemeriksaan yang dilakukan inspektorat merupakan tindak lanjut dari pengusutan atas penyimpangan yang terjadi.

5.7.5. Pengaruh Pengelolaan Aset Tetap Milik Daerah Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil uji atas pengaruh variabel pengelolaan aset tetap milik daerah terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan uji t dan diperoleh hasil tingkat signifikansi variabel pengelolaan aset tetap milik daerah sebesar 0,098 yang lebih besar dari α = 0,05 dan koefisien regresi 0,191. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengelolaan aset tetap milik daerah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Kemungkinan tidak signifikannya pengelolaan aset tetap milik daerah pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi yaitu bahwa sampai saat ini belum diterbitkannya peraturan daerah terkait pelaksanaan pengelolaan aset tetap milik daerah di Kota Tebing Tinggi, hal ini menyebabkan kurangnya dukungan untuk melaksanakan pengelolaan aset tetap milik daerah yang memenuhi kepastian hukum.

Pengaruh tidak signifikan ini juga dapat diprediksi dikarenakan masih banyak aset tetap milik daerah di Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang belum memiliki status kepemilikan berupa sertifikat tanah, bahkan ada tanah yang memiliki sertifikat hak pakai ganda, dari 255 bidang tanah yang tercatat dalam buku inventaris aset tetap milik daerah Pemerintah Kota Tebing Tinggi hanya 129 bidang tanah yang memiliki sertifikat, sisanya belum memiliki status hukum yang jelas selain itu masih terdapat barang-barang hasil hibah atau dihibahkan ke pihak lain tanpa prosedur yang tepat. Untuk itu perlunya payung hukum yang mendasari pengelolaan aset tetap milik daerah di Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Hal ini sejalan dengan Sholeh, dkk. (2010) secara sederhana menyatakan pengelolaan aset/barang milik daerah meliputi: (1) adanya perencanaan yang tepat, (2) pelaksanaan secara efisien dan efektif dan (3) pengawasan (monitoring).

Menurut Sholeh, dkk. (2010) sasaran strategis yang harus dicapai dalam kebijakan pengelolaan aset/barang milik daerah adalah terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan yang dimiliki daerah. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudianto Simamora dan Abul Halim (2012) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan aset pasca pemekaran wilayah dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah di Kabupaten Tapanuli Selatan, hasil penelitian ini menunjukan sumber daya manusia, bukti kepemilikan, penilaian aset, komitmen pimpinan, dan sikap mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan setelah pemekaran.

5.7.6. Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

Pada hasil penelitian ini sistem pengendalian intern merupakan variabel yang dapat memoderasi atau memperkuat hubungan antara kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah dengan kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji residual yang memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,034 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan dan memiliki koefisien regresi yang bernilai -0,061 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sistem pengendalian intern pemerintah merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat pengaruh antara kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah dengan kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahaputra (2014), Indriasari (2008), Widyaningsih, dkk (2011), Sukmaningrum (2011), Wansyah, dkk (2012), Armando (2013), Yosefrinaldi (2013), dan Darmayani, dkk (2013) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas informasi pelaporan keuangan. Akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ali Fikri (2012). Sistem pengendalian intern pemerintah adalah merupakan kegiatan meliputi rencana organisasi, prosedur, dan catatan yang mendukung keterandalan laporan keuangan

yang akan disusun. SKPD di Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan dengan baik diantaranya dengan melakukan kegiatan penerapan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan mulai dari pencatatan, otorisasi, dan pelaporan.

Pengendalian intern dirancang untuk menjaga keterandalan data akuntansi yang ada.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen TESIS. Oleh. DAUD YUSUF SARAGIH /Akt (Halaman 92-102)

Dokumen terkait