• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis kesesuaian tiap buku berdasarkan sifat kontekstual terlihat pada lampiran satu untuk kode buku A (Kurikulum 2013). Peringkat pertama

dengan nilai 89% berada pada indikator 2.3.1 yaitu ”Konsep disajikan dengan

kegiatan yang dikaitkan dengan dengan kehidupan nyata siswa.” Terlihat bahwa buku A memang menyajikan konsep yang sesuai dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, sehingga peserta didik bisa dengan mudah memahami konsep yang dipelajari.

Diperlihatkan gambar-gambar nyata atau animasi yang sesuai kehidupan peserta didik sehari-hari, seperti pada halaman pertama bab tersebut, peserta didik diperlihatkan interaksi yang tejadi pada ekosistem hutan. Lalu setiap masuk sub bab baru, buku ini menugaskan peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan kegiatan yang mendukung konsep tersebut.

Peringkat kedua berada pada indikator 1.1.2 yaitu “Mengaitkan dengan info aktual yang terjadi pada kehidupan siswa.” Contohnya seperti pencemaran, sampah, polusi, serta pemanasan global yang memang sedang mencekam manusia dibumi. Dengan mengaitkan info-info aktual, peserta didik diajak untuk lebih perduli pada lingkungan sekitar, membuka kesadaran akan setiap perbuatan yang mereka lakukan akan ada dampaknya bagi lingkungan sekitar.

Peserta didik saat ini, malas untuk membaca koran atau menonton berita-berita aktual. Tetapi dengan menyajikan berita-berita aktual pada buku, peserta didik dapat memahami hal-hal baru diluar sana. Berita-berita baru tersbut juga dapat meningkatkan minat peserta didik untuk terus belajar.

Peringkat ketiga berada pada indikator 5.2.1 “Mengaitkan hubungan antara fakta dan konsep.“ dengan persentase sebesar 84.7%. Menyajikan

beberapa soal yang berkaitan tentang efek rumah kaca, polusi dan pencemaran. Di buku ini juga mengajak siswa untuk berpikir kritis, seperti kalimat berikut “banyak penyebab kerusakan lingkungan berasal dari zat kmia. Jelaskan sisi positif

mempelajari zat kimia?”

Dengan disajikan kalimat seperti diatas, akan membuat peserta didik lebih berpikir kritis, bahwa apa yang mereka pelajari selama ini, bisa berguna untuk kehidupannya, menjadikan siswa lebih berhati-hati dalam bertindak serta tidak sembarangan dalam menggunakan suatu bahan.

Berikut akan diperlihatkan data analisis karakteristik kontekstual pada buku A terlampir pada lampiran dua. Analisis karakteristik kontekstual ini berguna untuk melihat karakteristik yang ditonjolkan pada buku kode A. Persentase terbesar dari Tabel diatas adalah 89% pada proses “mengembangkan pengetahuan siswa”. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kegiatan praktikum baik perorangan atau kelompok. Disetiap permulaan topik, buku ini akan menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk mengarah pada proses pengetahuan siswa.

Kegiatan praktikum lebih efektif untuk memahami materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Kegiatan ini juga harus selalu di monitor oleh guru sebagai pendamping dan fasilitator agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Urutan kedua persentase terbesar ada pada mengkonstruksi konsep dengan persentase sebesar 71.15%. Buku ini mengajak peserta didik dengan mengenalkan konsep dari materi yang sederhana kemateri yang sulit serta mulai dari hal yang konkret ke hal yang abstrak.

Peserta didik akan sulit menerima materi jika dalam buku tersebut disajikan materi-materi yang rumit. Materi yang rumit akan membuat peserta didik malas untuk membaca, terlebih jika buku tersebut tidak meyiapkan gambar-gambar yang dapat membantu peserta didik memahami pelajaran.

Pada awal bab, materi yang disajikan harus dari materi yang sedrhana dan konkret. Maksudnya konkret adalah materi tersebut bisa dilihat dan dirasakan pada lingkungan sekitar peserta didik. Setelah peserta didik

menguasai materi yang mudah, maka materi bisa dilanjutkan pada tingkatan yang lebih sulit.

Urutan ketiga berada pada pada karakterisik “mengakomodasi dan menganalisis” dengan persentase sebesar 70.3 %. Peserta didik diharapkan bisa menganalisis konsep dan materi, kemudian dapat mengakomodasi sendiri dari konsep tersebut.

Dari data keseluruhan buku kurikulum 2013 pada bab interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, buku ini lebih menonjolkan pada aspek konstruktivisme, bertanya, masyarakat belajar, refleksi dan mengajak peserta didik untuk menemukan suatu hal yang baru dari konsep atau materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

Berikut adalah analisis data dari buku B yaitu buku dengan judul Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Ada dua bab yang akan dianalisis. Bab ekosistem (kode B1) dan manusia dan lingkungan (kode B2). Data terlampir pada lampiran tiga.

Data gambar tersebut terlihat bahwa data tertinggi dengan persentase sebesar 80% yaitu pada indikator 1.2.1. “Menyajikan materi dari yang sederhana ke materi yang rumit. Seperti pada materi diawal bab pada paragraf pertama berikut.

Pada bab sebelumnya kamu telah belajar bahwa sel-sel akan membentuk jaringan, beberapa jaringan membentukorgan, organ-organ bergabung membentuk sistem organ, dan sistem organ-sistem organ akan membentuk organismeatau makhluk hidup. Satu makhluk hidup disebut juga satuindividu, misalnya sebatang pohon mangga, seekor ikan, dan seekor sapi”.

Dari materi tersebut terlihat jelas bahwa buku B1 menjelaskan materi dari yang sederhana hingga materi yang rumit. Menjelaskan dari materi yang mudah hingga materi yang sulit.

Memulai materi dengan satuan individu yaitu kompenen sederhana dalam ekosistem. Meningkat pada populasi dan selanjutnya. Buku ini tidak menjelaskan materi langsung dari yang tingkat atas.

Selanjutnya pada indikator 1.1.2. dan 5.2.1. dengan persentase sebesar 60.9%. yaitu pada indikator 1.1.2. “Mengaitkan dengan info aktual yang

terjadi pada kehidupan siswa.” Seperti pada kolom Informasi IPA.

“Sekitar 6.500 jenis Reptilia terdapat di seluruh dunia, di antaranya 3.700 jenis

merupakan kadal, 2.800 jenis merupakan ular, dan 25 jenis merupakan buaya. Sumber: Ensiklopedia Tanya dan Jawab Flora dan Fauna, 2004”

Kolom tersebut memberikan informasi aktual yang mungkin siswa belum mengetahuinya, sehingga saat peserta didik membaca, maka pengetahuan siswa akan bertambah.

Indikator 5.2.1.” Mengaitkan hubungan antara fakta dan konsep.”Seperti

pada materi berikut.

“Perhatikanlah makhluk hidup yang ada di sekitarmu, adakah yang benar-benar hidup sendiri terpisah dari makhluk hidup lainnya? Sebagaimana yang telah kamu pelajari, tidak ada makhluk hidup yang benar-benar terpisah dari makhluk hidup yang lainnya. Semua memiliki peran masing-masing dan saling berhubungan, secara langsung maupun tidak

langsung.”

Dari materi diatas, buku B1 menyajikan hubungan antara fakta dengan konsep. Sehingga peserta didik dapat langsung meyerap materi tanpa harus susah-susah membayangkannya.

Mengaitkan materi dengan fakta dan konsep juga bisa membuat peserta didik paham akan lingkungannya sehingga lebih menghargai dan menjaga lingkungan sekitar mereka. Manusia juga bertindak sebagai agen penentu. Jika manusia menjaga kelestarian lingkungan, maka lingkungan juga akan bersih dan membuat efek positif bagi kehidupan semuanya.

Berikutnya akan disajikan data mengenai analisis dan karakteristik kontekstual yang terlampir pada lampiran empat. Dari data tersebut terlihat bahwa karakteristik kontekstual tertinggi ada pada 5.2 dengan persentase sebesar 60.9% dengan karakteristik “mengarahkan siswa pada kejelasan konsep.” Dari beberapa data yang dianalisis menguatkan bahwa buku ini memang mengarahkan siswa pada kejelasan konsep dengan cara menunjukkan gambar asli atau animasi yang berkaitan dengan konsep, lalu

mengajak peserta didik untuk mengadakan kegiatan yang mengarahkan peserta didik pada kejelasan konsep.

Peringkat kedua pada karakteristik1.2 dengan persentase sebesar 52.35% yaitu “mengkonstruksi konsep”. Di buku ini, peserta didikdiarahkan dan ditegaskan dengan beberapa konsep yang didukung oleh praktikum-praktikum. Sehingga dengan sendirinya peserta didik bisa membangun pengetahuan konsep.

Peringkat ketiga pada karakteristik 2.3 yaitu “mengeksplorasi pemahaman siswa” dengan persentase sebesar 44.7%. Seperti pada pertanyaan pada awal materi.

“Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian materi bab ini.

Kemudian, periksakembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki denganjawaban tersebut?Bagaimana cara tumbuhan mendapatkan makanan?Apa yang dilakukan hewan untuk mendapatkan energi?Hal apa saja yang harus dilakukan manusia untuk melestarikan keanekaragaman makhluk hidup?”

Dari pertanyaan awal tersebut terlihat bahwa peserta didik diajak untuk lebih mengeksplorasi pemahaman dari materi yang sudah mereka pelajari sebelumnya.

Selanjutnya hasil analisis kesesuaian buku dengan indikator kontekstual pada kode buku B2 dengan judul manusia dan lingkungan tersaji pada Gambar 4.5. Tersaji hasil analisis dengan peringkat persentase terbesar pada indikator 1.1.2 dengan nilai 45% yaitu “Mengaitkan dengan info aktual yang

terjadi pada kehidupan siswa.” Seperti pada materi di halaman 263 paragraf

kedua.

“manusia telah mengubah lingkungan tempat tinggalnya dengan membangun kota -kota dan jalan raya. Lapisan humus tanah yang memerlukan waktu ratusan tahun hingga dapat terbentuk, telah hilang di beberapa tempat karena praktik pertanian yang buruk. Beberapa sungai, mata air, dan danau tidak dapat lagi menjadi sumber air minum dan tempat hidup ikan-ikan.”

Materi tersebut benar adanya sesuai dengan yang kita alami saat ini, sudah jarang ditemukan mata air, danau atau sawah akibat banyaknya pembangunan gedung oleh manusia tanpa diperhatikan dampak yang terjadi.

Peringkat kedua tertinggi berada pada indikator 5.2.1 dengan persentase 41.1% yaitu “Mengaitkan hubungan antara fakta dan konsep.” Seperti pada halaman 265 paragraf 5.

“adanya bayi yang lahir berarti adanya penambahan jumlah penduduk. oleh karena itu,

jumlah kelahiran merupakan petunjuk pertambahan jumlah penduduk. Semakin banyak bayi

yang lahir berarti semakin cepat pertambahan jumlah jumlah penduduk.”

Materi tersebut sesuai dengan fakta yang ada di sekitar peserta didik. Bahwa semakin banyak bayi yang lahir, maka pertambahan jumlah penduduk juga meningkat.

Peringkat ketiga tertinggi pada indikator 1.2.1 yaitu “Mengaitkan dengan

info aktual yang terjadi pada kehidupan siswa.

“Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi suatukeuntungan sebab terdapat banyak tenaga kerja. Akan tetapi,jumlah penduduk yang besar juga dapat menimbulkan masalah,

sebab penduduk memerlukan tempat tinggal, makanan, pakaian,dan pendidikan.”

Materi tersebut benar terjadi pada Indonesia. Pemerintah menghadapi masalah dalam penyebaran penduduk serta banyaknya warga Indonesia yang masih dibawah garis kemiskinan. Lalu analisis unsur kontekstual terdapat pada lampiran lima.

Terlihat peringkat tertinggi pertama yaitu unsur 5.2 dengan persentase sebesar 41.1% dengan unsur “menyampaikan kompetensi & tujuan”. Buku B2 lebih menitik beratkan pada menyampaikan kompetensi dan tujuan, berarti materi yang dibuat di sesuaikan dengan tujan peserta didik untuk mempelajari materi ini. Misal, dengan semakin banyaknya kelahiran, maka bumi akan semakin banyak penduduknya. Jika semakin padat, maka kehidupan di bumi tidak efisien, lalu bagaimana cara menanggulanginya? Dengan cara KB,atau mengatur jarak kelahiran dan membatasi keturunan.

Peringkat kedua dengan unsur 3.1 sebesar 29.35% yaitu “mengamati

fenomena alam” seperti pada Informasi IPA berikut.

“Angka harapan hidup sekitar 273,65 juta jiwa penduduk Indonesia pada

2025diperkirakan dapat meningkat 4,7 tahun dari angka harapan hidup saat ini hanya 69,0 tahun.Pada periode 20 tahun yang akan datang Indonesia diperkirakan dapat menekanangka kelahiran total atau total fertility rate dan angka kematian bayi atauinfant mortality rate serta

meningkatkan jumlahpenduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).Sumber: Media Indonesia

Online”.

Dari informasi IPA tersebut, peserta didik mulai membayangkan bagaimana kehidupan di Indonesia pada 25 tahun yang akan datang. Menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat ini akan berdampak hingga 25 tahun yang akan datang.

Peringkat ketiga dengan unsur 1.2 sebesar 26.9% yaitu, “mengkonstruksi konsep” seperti pada materi berikut pada halaman 268.

“Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, per tambahanjumlah penduduk yang terlalu

cepat dapat menimbulkanbanyak permasalahan. Pertambahan penduduk tentunyamenuntut

juga penambahan berbagai fasilitas, misalnyaperumahan, sekolah, angkutan, dan pekerjaan.” Peserta didik diajak untuk mengkonstruksi konsep, bahwa pertambahan jumlah penduduk yang semakin padat dan tidak terpandu, maka akan menimbulkan banyak masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Dan masalah tersebut tidak hanya di tanggung oleh pemerintah, tetapi juga oleh semua warga negara Indonesia.

Berikutnya analisis dari kode buku C1 yang akan terlihat pada Gambar 4.9 dibawah ini. Berikut adalah analisis data dari buku C1 dengan persentase terbesar yaitu pada indikator 2.3.1 dengan persentase sebesar 57.7% “Konsep disajikan dengan kegiatan yang dikaitkan dengan dengan kehidupan nyata

siswa.”Seperti pada tugas 19.2 pada halaman 329.

“Diskusikan! Apakah peran matahari bagi kehidupan? Bagaimana seandainya tidak ada matahari dalam kehidupan ini?”

Pada materi tersebut, peserta didik diarahkan untuk berdiskusi bersama temannya. Mendiskusikan hal yang terlihat gampang, tetapi pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi ini. Serta indikator 2.2.1. dengan persentase sebesar 55.5 % yaitu “Menjelaskan materi yang unik tetapi berhubungan dengan kehidupan siswa.” Seperti pada penjelasan jaring-jaring kehidupan dan rantai makanan berikut.

Konsep yang disajikan dengan gambar yang unik dan lucu tetapi memiliki arti yang banyak. Misalnya dalam satu rantai makanan akan memindahkan energi yang besar dari satu makhluk hidup, ke makhluk hidup yang satunya.

Peringkat ketiga pada indikator 5.2.1 yaitu “mengaitkan hubungan

antara fakta dan konsep”Seperti pada materi awal buku C1 yang membahas

“Jika kalian berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal kalian atau sewaktu kalian berangkat ke sekolah menyusuri sungai di tengah sawah yang menghijau dengan tanaman padinya,atau di tempat serupa yang lain, pasti kalian jumpai makhluk hidup danbenda tidak hidup.Coba sebutkan apa saja yang kalian jumpai sejakkalian berangkat dari rumah kalian sampai di sekolah!Bandingkan pengalamankalian tersebut dengan pengalaman kawan-kawan kalian!Apakah kalian jumpai pula hubungan antar makhluk hidup ataumakhluk hidupdengan sesuatu yang tidak hidup? Dengan mempelajari bab ini nantinya kalianakan semakin jelas tentangkegiatan di atas, yaitu tentang ekosistem, kalian akan diajak untuk dapatmenentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.“

Materi ini berkaitan erat dengan lingkungan sekitar peserta didik. Sehingga peserta didik bisa merasakan dan melihat langsung hubungan materi dan konsep yang mereka pelajari.

Dan indikator 1.3.1 yaitu “menyajikan soal latihan yang bisa dianalisis

siswa” seperti pada soal diskusi tugas 19.3 dihalaman 332 “Apakah yang akan

terjadi jika di hutan dilakukan tebang habis? Diskusikanlah dengan kelompok kalian! Bandingkan hasil diskusi satu kelompok!

Dari tugas tersebut, peserta didik diharuskan menganalisis dampak yang terjadi apabila tidak ada hutan di bumi ini. Apakah makhluk hidup dapat tetap hidup? Atau banyaknya bencana alam yang akan terjadi? Selain itu, hasil analisis mereka pun akan di bandingkan dengan kelompok lainnya. Dengan membandingkan, maka semakin banyak jawaban yang akan muncul diantara para peserta didik. Selanjutnya akan terlihat analisis unsur kontekstual buku kode C1 pada lampiran enam.

Unsur kontekstual terbesar dengan nilai 43.25% berada pada unsur 2.3 yaitu ” mengeksplorasi pemahaman siswa”. Peserta didik diajak langsung untuk mengeksplorasi materi yang diajarkan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Seperti pada contoh berikut.

Jika kalian berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal kalian atau sewaktu kalian berangkat ke sekolah menyusun sungai di tengah sawah yang menghijau dengan tanaman padinya, atau di tempat serupa yang lain, pasti kalian jumpai makhluk hidup dan Benda tidak hidup. Coba sebutkan apa saja yang kalian jumpai sejakbkalian berangkat dari rumah kalian sampai di sekolah!. Bandingkan pengalamankalian tersebut dengan pengalaman kawan-kawan kalian!. Apakah kalian jumpai pula hubungan antarmakhluk hidup atau makhluk hidup dengan sesuatu yang tidak hidup? Dengan mempelajari bab ini nantinya kalian akan semakin jelas tentang kegiatan di atas, yaitu tentang ekosistem, kalian akan diajak untuk dapat menentukan ekosistem dan sating hubungan antara komponen ekosistem.”

Peserta didik diajak langsung untuk mengekplorasi alam yang ada disekitar mereka. Hal ini membuat peserta didik mengingat dan bisa mengeksplorasi pemahaman mereka.

Urutan kedua terbesar dengan persentase sebesar 36.65% berada pada karakteristik 1.4 yaitu “mengasimilasi dan mengakomodasi” serta pada karakteristik 2.1 yaitu “mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi.” Seperti pada tugas berikut.

Tugas 19.1

Lakukan penyelidikan berikut secara berkelompok dan catat dalam buku catatan kalian.

1. Pilihlah tempat dilingkungan sekitar sekolah kalian atau kebun sekolah kalian dan batasilah dengan batu atau kayu pada keempat sisinya. Amatilah apa saja yang ada

ditempat yang telah kalian batasi tersebut. Jaga agar tempat tidak diganggu, dan biarkan apa adanya.

2. Amatilah dengan hati-hati dan teliti apa saja yang ada dalam tempat yang Dibatasi dan catat. Jangan lupa amati pula aktivitas makhluk hidup yang terjadi. 3. kelompokkanlah apa yang kalian amati kedalam dua kelompok , yaitu kelompok

yang hidup (biotik) dan yang tidak hidup (abiotik).

4. Adakah kalian temukan hubungan antarkomponen tersebut? ]ika ada, hubungan tersebut bersifat menguntungkan atau merugikan?

Urutan ketiga pada karakteristik 1.3 yaitu“menganalisis dan mensintesis

konsep” Semuanya terangkum dalam refleksi pada halaman 333 “sebagai

bahan refleksi coba kalian buat uraian tentang ekosistem, komponennya, dan segala hal tentang pelestariannya. Apakah kalian merasa kesulitan atau sudah paham?

Dari refleksi tersebut tergambar bahwa peserta didik memang diarahkan untuk mencari informasi serta mengasimilasi dan mengakomodasi materi dari yang pernah peserta didik pelajari sebelumnya.

Selanjutnya akan terlihat analisis kesesuaian buku kode C2 dengan sifat kontekstual yang terlampir pada lampiran sembilan. Dari analisis C2 terlihat bahwa persentase terbesar ada pada indikator 1.1.2 dengan persentase sebesar 57.5% “Mengaitkan dengan info aktual yang terjadi pada kehidupan siswa.”

Lalu urutan kedua tertinggi pada indikator 5.2.1 yaitu “Mengaitkan hubungan antara fakta dan konsep” dengan persentase sebesar 55%. Seperti pada materi berikut.

“Berapakah jumlah keluarga kalian? Ada yang sedikit dan ada juga yang banyak,

bukan? Coba perhatikan kehidupan antara keluarga yang kecil dan besar tersebut, dilihat dari kebutuhan hidupnya. Tentunya semakin banyak anggota keluarga kebutuhan seperti pangan, papan, dan lain sebagainya juga semakin banyak. Begitu juga dengan semakin bertambahnya penduduk di Indonesia ini,maka kebutuhan hidupnya juga meningkat dan berpengaruh terhadap lingkungan. Setelah belajar bab ini kalian akan dapat memprediksi

pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan.”

Terlihat bahwa materi tersebut mengaitkan fakta dengan konsep yang mereka pelajari.

Urutan ketiga terbesar berada pada indikator 2.3.1 dengan persentase sebesar 52.5% yaitu ”konsep disajikan dengan kegiatan yang dikaitkan

dengan kehidupan nyata siswa.” Seperti pada tugas 2.1.1 pada halaman 350

yaitu “cobalah kalian bandingkan data hasil pengamatan RW kalian sekarang dengan jumlah penduduk 5 tahun yang lalu! Apakah berbeda? Coba cari penyebabnya. Apa pula

pengaruhnya terhadap kebutuhan pangan dan papannya?.” Tugas ini berkaitan dengan kehidupan peserta didik serta sesuai dengan konsep yang mereka pelajari. Selanjutnya akan terlihat analisis kesesuaian buku kode C2 dengan karakteristik kontekstual pada lampiran sepuluh.

Urutan tertinggi pertama pada karakteristik 5.2 yaitu “ mengarahkan peserta didik pada kejelasan konsep.” Dengan persentase sebesar 55%. Setiap materi disajikan dengan menggunakan contoh yang terjadi di sekitar

lingkungan peserta didik. Sehingga siswalebih mudah dan cepat memahami materi yang di pelajari.

Urutan tertinggi kedua pada karakteristik 2.3 dengan persentase sebesar 51.25% yaitu “mengekplorasi pemahaman siswa” terlihat pada tugas 21.2 dihalaman 352.

”Sebutkan dampak negatif akibat penduduk yang sangat padat. Coba kalian soroti dari

sudut kebutuhan air bersih, udara bersih, kebutuhan pangan, dan ketersediaan lahan! Sebutkan akibat penyebaran penduduk yang tidak merata di wilayah antar pulau di Indonesia! Sorotilah dari sudut kebutuhan pangan dan ketersediaan lahan pertanian bagi masyarakat. Diskusikan dengan kelompok kalian, kemudian hasiInya diskusikan di depan

kelas!.”

Pada tugas kali ini, jelas sekali peserta didik diharuskan untuk mengeksplorasi pemahaman mereka setelah mereka mempelajari materi ini, dengan cara menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar mereka.

Urutan ketiga pada karakteristik 3.1 yaitu“ mengamati fenomena alam” yaitu seperti pada halaman 351 paragraf ketiga.

“Kesejahteraan menyangkut kemakmuran penduduk. Hal ini dapat diartikan

keperluan penduduk telah tercukupi, minimal dalam pangan,sandang, dan perumahan, juga tidak dilupakan pendidikannya. Keterbatasan lahanpertanian dapat ditingkatkan produksinya dengan pengolahan secara intensif dan ekstensif.Pengolahan tanah

secaraintensif dengan melaksanakan panca usaha tani.”

Pada materi tersebut, tersirat fenomena kesejahteraan penduduk suatu negara jika tidak diimbangi dengan berbagai usaha yang mendukung kesejahteraan manusia itu sendiri. Peserta didik mengetahui fenomena yang akan terjadi jika mereka tidak menjaga lingkungannya.

Dari semua buku yang sudah dipaparkan diatas, kita bisa melihat beberapa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing buku. Buku kode A,B dan C memiliki unsur yang sama-sama bisa meningkatkan kemampuan peserta didik dan juga sudah layak terbit dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dan sudah tercantum dalam pusat perbukuan.

Setiap buku memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tetapi kelemahan pada buku A,B, dan C tidak terdapat komponen penilaian

portofolio. Masing-masing buku hanya menyajikan kegiatan tanpa adanya lembar untuk penilaian.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian pendekatan kontekstual pada buku biologi SMP kelas VII. Hal ini ditunjukkan oleh hasil persentase kesesuaian unsur kontekstual pada buku kode A,B dan C. Buku kode A lebih banyak mengandung unsur kontekstual dibandingkan buku kode B dan C.

Keunggulan buku kode A ada pada lima unsur kontekstual yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), dan refleksi (reflection). Keunggulan pada buku A, karena buku A telah mengikuti standar kurikulum

Dokumen terkait