• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, HASIL

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian sesuai tahapan di atas, maka hasil yang diperoleh kemudian masuk ke tahap selanjutnya, diolah untuk mengetahui ketuntasan siswa, mengetahui penyebab rendahnya hasil, dan mengetahui letak kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal, sehingga dapat disusun pembelajaran remedial dan tes ulang. Upaya untuk meningkatan

hasil belajar dengan pembelajaran remedial dan tes ulang adalah sebagai berikut.

1. Penentuan Status (StatusAssessment)

Penentuan status digunakan untuk menentukan siswa-siswa mana yang diperkirakan melakukan kesalahan belajar dan cara digunakan untuk mengetahui bahwa siswa itu melakukan kesalahan belajar adalah dengan melakukan tes ulangan harian. Setelah dilakukan uji coba, dilakukanlah ulangan harian. Ulangan harian tidak dianalisis secara detail dikarenakan pada tahap ini hanya dilihat siswa mana yang termasuk atau dikategorikan remidi dan nantinya akan mengikuti pembelajaran remedial. Pelaksanaan ulangan harian ini sesuai dengan tahap pertama pembelajaran remedial yaitu penentuan status.

Siswa-siswa yang dikategorikan remedi adalah siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang berlaku adalah 77. Dari 36 siswa yang mengikuti ulangan harian, 21 diantaranya dinyatakan tuntas karena sudah mencapai nilai ≥ 77, sedangkan sisanya yaitu 15 siswa dikategorikan belum tuntas atau remedi. Hal ini dikarenakan belum mencapai nilai 77. Siswa yang berjumlah 15 orang tersebut harus mengikuti tes awal yang merupakan tes diagnostik. Berikut adalah hasil ulangan harian, yaitu:

Tabel 4.2 Tabel Hasil Ulangan Harian

No Nomor Siswa Skor Nilai Kriteria

1 S1 10 66 Belum Tuntas 2 S2 8 53 Belum Tuntas 3 S3 6 40 Belum Tuntas 4 S4 12 80 Tuntas 5 S5 13 86 Tuntas 6 S6 6 40 Belum Tuntas 7 S7 12 80 Tuntas 8 S8 12 80 Tuntas 9 S9 8 53 Belum Tuntas 10 S10 10 66 Belum Tuntas 11 S11 8 53 Belum Tuntas 12 S12 7 46 Belum Tuntas 13 S13 6 40 Belum Tuntas 14 S14 10 66 Belum Tuntas 15 S15 12 80 Tuntas 16 S16 14 93 Tuntas 17 S17 13 86 Tuntas 18 S18 10 66 Belum Tuntas 19 S19 13 86 Tuntas 20 S20 12 80 Tuntas

21 S21 14 93 Tuntas 22 S22 10 66 Belum Tuntas 23 S23 14 93 Tuntas 24 S24 13 86 Tuntas 25 S25 14 93 Tuntas 26 S26 12 80 Tuntas 27 S27 15 100 Tuntas 28 S28 14 93 Tuntas 29 S29 12 80 Tuntas 30 S30 14 93 Tuntas 31 S31 10 66 Belum Tuntas 32 S32 14 93 Tuntas 33 S33 11 73 Belum Tuntas 34 S34 12 80 Tuntas 35 S35 15 100 Tuntas 36 S36 10 66 Belum Tuntas

Dari 36 siswa kelas VIII E, 15 siswa belum mencapai batas tuntas. Secara teoritis 15 siswa ini merupakan siswa-siswa yang melakukan kesalahan belajar. Jadi 41,66 % siswa kelas VIII E belum mencapai batas tuntas dalam belajar dan termasuk siswa yang melakukan kesalahan belajar.

2. Perkiraan Sebab (Cause Estimination)

Tahap ini merupakan tahap perkiraan alasan atau sebab yang mendasari pola hasil belajar yang diperlihatkan oleh siswa yang bersangkutan seperti terungkap pada tahap 1. Penentuan letak atau jenis kesulitan belajar siswa secara lebih spesifik dan perkiraan tentang penyebab kesulitan belajar tersebut. Pada tahap ini digunakan tes diagnostik dan pemberian angket kesulitan. Tes diagnostik yang berguna untuk mengetahui kesalahan-kesalahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kesalaha. Selanjutnya pemberian angket berguna untuk memberikan perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kesalahan atau masalah yang dimiliki siswa yaitu dengan cara merancang pembelajaran yang cocok dengan kesulitan siswa.

a. Tes Diagnostik

Tes diagnostik ini memiliki 3 kriteria, yaitu:

1) Dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa,

2) Dikembangkan berdasarkan analisis terhadap analisis sumber- sumber kesalahan,

3) Menggunakan soal-soal bentuk uraian atau jawaban singkat. Tes diagnostik terdiri dari 4 p ak e t soal, setiap soalnya mewakili setiap sub materi bangun

ruang sisi datar. Soal pertama tentang kubus, soal kedua tentang balok, soal ketiga tentang prisma dan soal keempat tentang limas. Dari keempat soal tersebut mengenai konsep dasar atau pemahaman dasar tentang bangun ruang sisi datar. Validasi yang digunakan adalah uji pakar dengan pakar yaitu guru matematika di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan dosen. Berikut adalah data hasil siswa dalam mengikuti tes diagnostik, yaitu:

Tabel 4.3 Data hasil siswa dalam mengikuti tes diagnostik

No

Nomor Siswa

Kubus Balok Prisma Limas Skor Kriteria

1 S1 19 19 16 13 83,7 Tuntas 2 S2 16 15 14 17 77,5 Tuntas 3 S3 8 9 11 14 51,2 Belum Tuntas 4 S6 11 8 13 17 61,2 Belum Tuntas 5 S9 19 15 11 11 70,0 Belum Tuntas 6 S10 18 18 13 13 77,5 Tuntas 7 S11 10 6 6 6 35,0 Belum Tuntas 8 S12 4 5 6 6 26,2 Belum Tuntas 9 S13 9 9 5 5 35,0 Belum Tuntas 10 S14 18 16 12 13 73,7 Belum Tuntas

11 S15 14 15 12 13 67,5 Belum Tuntas

12 S22 16 19 13 17 81,2 Tuntas

13 S31 10 9 7 7 41,2 Belum Tuntas

14 S33 17 20 13 15 81,2 Tuntas

15 S36 15 20 13 20 85,0 Tuntas

Dari hasil penelitian, pada tabel 1.9 dapat dilihat bahwa ada 9 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Dengan kata lain masih ada 25,00% siswa yang melakukan kesalahan dalam materi bangun ruang sisi datar. Siswa-siswa yang melakukan kesalahan belajar yaitu siswa dengan no urut 3, 6, 9, 11, 12, 13, 15, 18 dan 31. Setelah dianalisis, dari 15 siswa yang mengikuti tes diagnostik. Peneliti mengelompokkan para siswa tersebut berdasarkan kesulitan per sub materi, yaitu sebagai berikut:

1) Remidi Kubus

Pada soal tentang kubus skor maksimal yang dapat diraih siswa adalah 20 dan siswa dengan skor di bawah 14 akan mengikuti tes ulang. Berikut adalah hasil sub materi Kubus yaitu:

Tabel 4.4 Hasil Sub Materi Kubus

No Nomor Siswa Kubus

1 S1 19

3 S3 8 4 S6 11 5 S9 19 6 S10 18 7 S11 10 8 S12 4 9 S13 9 10 S14 18 11 S15 14 12 S22 16 13 S31 10 14 S33 17 15 S36 15

Siswa yang belum mencapai skor 14 dikategorikan remidi, yaitu siswa dengan nomor urut 3, 6, 11, 12, 13, dan 31. Kemudian peneliti akan menganalisis hasil kerja dari siswa tersebut sehingga dapat dilihat kesalahan dari hasil pekerjaan. 2) Remidi Balok

Pada soal tentang kubus skor maksimal yang dapat diraih siswa adalah 20 dan siswa dengan skor di bawah 14 akan mengikuti tes ulang. Berikut adalah hasil sub materi Balok yaitu:

Tabel 4.5 Hasil Sub Materi Balok

No Nomor Siswa Balok

1 S1 19 2 S2 15 3 S3 9 4 S6 8 5 S9 15 6 S10 18 7 S11 6 8 S12 5 9 S13 9 10 S14 16 11 S15 15 12 S22 19 13 S31 9 14 S33 20 15 S36 20

Siswa yang belum mencapai skor 14 dikategorikan remidi, yaitu siswa dengan nomor urut 3, 6, 11, 12, 13 dan 31. Kemudian peneliti akan menganalisis hasil kerja dari siswa tersebut sehingga dapat dilihat kesalahan dari hasil pekerjaan.

3) Remidi Prisma

Pada soal tentang Prisma skor maksimal yang dapat diraih siswa adalah 20 dan siswa dengan skor di bawah 14 akan mengikuti tes ulang. Berikut adalah hasil sub materi Prisma yaitu:

Tabel 4.6 Hasil Sub Materi Prisma

No Nomor Siswa Prisma

1 S1 16 2 S2 14 3 S3 11 4 S6 13 5 S9 11 6 S10 13 7 S11 6 8 S12 6 9 S13 5 10 S14 12 11 S15 12 12 S22 13 13 S31 7 14 S33 13 15 S36 13

Siswa yang belum mencapai skor 13 dikategorikan remidi, yaitu siswa dengan nomor urut 3, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 22, 31, 33 dan 36. Kemudian peneliti akan menganalisis hasil kerja dari siswa tersebut sehingga dapat dilihat kesalahan dari hasil pekerjaan.

4) Remidi Limas

Pada soal tentang Prisma skor maksimal yang dapat diraih siswa adalah 20 dan siswa dengan skor di bawah 14 akan mengikuti tes ulang. Berikut adalah hasil sub materi Prisma yaitu:

Tabel 4.7 Hasil Dari Sub Materi Limas

No Nomor Siswa Limas

1 S1 13 2 S2 17 3 S3 14 4 S6 17 5 S9 11 6 S10 13 7 S11 6 8 S12 6 9 S13 5 10 S14 13

11 S15 13

12 S22 17

13 S31 7

14 S33 15

15 S36 20

Siswa yang belum mencapai skor 9 dikategorikan remidi, yaitu siswa dengan nomor urut 1, 3, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 31. Kemudian peneliti akan menganalisis hasil kerja dari siswa tersebut sehingga dapat dilihat kesalahan dari hasil pekerjaan.

b. Angket

Selain tes diagnostik, untuk mengetahui kesulitan para siswa juga dibagikan angket. Angket materi bangun ruang sisi datar ini dibagikan kepada seluruh para siswa kelas VIII E tetapi yang dilihat hanya ke-15 siswa yang mengikuti tes diagnostik. Berikut adalah data hasil angket ke-15 siswa di kelas VIII E, yaitu:

TABULASI DATA ANGKET KESULITAN

NAMA SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 6 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 18 Siswa 22 Siswa 31 Siswa 33 Siswa 36 BRSD materi

KUBUS

Materinya Sulit Sulit Sulit

unsur-unsur Sulit Sulit Sulit Sulit

jaring-jaring luas permukaan dan volume

Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit

BALOK

Materi Sulit Sulit

unsur-unsur Sulit Sulit Sulit

jaring-jaring luas permukaan dan volume

Sulit Sulit Sulit Sulit

PRISMA

Materi Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit

unsur-unsur Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit

jaring-jaring luas permukaan dan volume

Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit

LIMAS

Materi Sulit Sulit Sulit Sulit Sulitt Sulit Sulit

unsur-unsur Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit Sulit

jaring-jaring luas permukaan dan volume

Dari tabulasi data angket, didapatkan hasil yaitu sebagai berikut:

Beberapa siswa menyatakan bahwa materi bangun ruang sisi datar itu merupakan materi yang sulit, dan hasil angket ini sesuai dengan hasil pekerjaan yang diperoleh siswa. Hasil angket ini juga dapat dilihat per sub materi, dan hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Pada sub materi kubus, ada yang melakukan kesalahan tentang

materi kubus itu sendiri, jaring-jaring, unsur-unsur, volume dan luas permukaan.

2) Pada sub materi Balok, ada yang melakukan kesalahan tentang jaring-jaring, unsur-unsur, volume dan luas permukaan.

3) Pada sub materi Prisma, ada yang melakukan kesalahan tentang materi prisma itu sendiri, jaring-jaring, unsur-unsur, volume dan luas permukaan.

4) Pada sub materi Limas, ada yang melakukan kesalahan tentang materi limas itu sendiri, jaring-jaring, unsur-unsur, volume dan luas permukaan.

Dari angket tersebut didapatkan bahwa pada sub materi kubus ada siswa yang mengatakan bahwa materi, unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan dan volume adalah hal yang sulit, tetapi beberapa siswa mengatakan bahwa yang sulit itu jaring-jaring dan unsur-unsurnya. Dari hasil itu, pembelajaran remedial untuk sub materi kubus lebih ditekankan pada jaring-jaring dan unsur-unsur.

3. Pemecahan Kesalahan dan Penilaiannya (Treatment and Treatment Evaluation)

Pada tahap telah di ketahui jenis-jenis dan letak kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan soal materi bangun ruang sisi datar. Dari hasil tersebut maka alternatif pemecahan kesalahan dapat dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran remedial dan dilakukan tes ulang.

Untuk mendapatkan peningkatan hasil belajar yang maksimal, sebelum dilaksanakannya pembelajaran remedial dan tes ulang, harus dilakukan analisis kesalahan siswa. Analisis kesalahan siswa ini untuk lebih jauh mengetahui jenis dan proses siswa melakukan kesalahan.

Dokumen terkait