• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. GAMBARAN PENDIDIKAN IMAN ANAK DI TENGAH-

A. Gambaran Umat Stasi Kedamin Darat Hulu

3. Pembahasan Hasil Penelitian Pendidikan Iman Anak di Tengah-

Bernoda Putussibau

Pada bagian ini penulis akan membahas hasil penelitian dari responden keluarga-keluarga Kristiani umat Stasi Kedamin Darat Hulu yang telah dilaporkan

pada bagian sebelumnya. Pembahasan ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut hasil penelitian yang menggambarkan pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga-keluarga Kristiani umat Stasi Kedamin Darat Hulu Paroki Hati Maria Tak Bernoda Putussibau Kalimantan Barat.

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga-keluarga Kristiani sebagian besar dijawab oleh perempuan sebanyak (55,7%). Berdasarkan 70 responden yang mengisi kuesioner orang tua tidak hanya mengalami kendala karena kesibukan setiap harinya mencari nafkah keluarga melainkan orang tua juga merasa kesulitan untuk membimbing anak-anaknya karena sudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan sekitar yang kurang mendukung. Misalnya pengaruh lingkungan anak-anak lebih suka mengikuti gaya hidup orang dewasa dengan minum-minuman yang beralkohol akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua anak mudah terjun ke hal-hal yang negatif seperti pergaulan bebas, anak tidak menuruti nasehat yang diberikan orang tua dan anak lebih memilih budaya instant yang siap saji dan cepat, dll (tabel 2 no 4 dan tabel 5 no 18,19 dan 20). Dalam pelaksanaannya para orang sudah merasa cukup melaksanakan pendidikan iman anak dalam keluarga (tabel 3 no 5). Hal ini terlihat dari usaha orang tua untuk meluangkan waktu membicarakan pendidikan iman anak dalam keluarga (tabel 5 no 6). Untuk mendukung pendidikan iman anak para orang tua membentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung seperti pada (tabel 5 no 15,16 dan 17). Para orang tua menyadari bahwa tugas sebagai orang tua menjadi kewajiban orang tua untuk menciptakan suasana keluarga yang dijiwai oleh cinta kasih dan sikap hormat

kepada Allah dan orang-orang lain sehingga perkembangan pribadi dan sosial dan utuh dapat dipupuk di antara anak-anak (FC 36).

Pendidikan iman anak merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik iman anak yang utama dan pertama. Oleh karena itu untuk mendukung pendidikan iman anak dalam keluarga tentunya orang tua harus memiliki sikap dan perhatian yang sungguh kepada anak-anaknya baik itu mengajar anak untuk selalu bersikap baik dalam keluarga dan bersikap sebagai orang tua yang baik pada anak (tabel 3 no 10) dan pendidikan iman anak harus dilaksanakan setiap saat agar anak menjadi pribadi yang dewasa dalam iman (tabel 3 no 9).

Dalam pendidikan iman anak juga kedua orang tua harus saling mendukung perkembangan iman anak. Orang tua tidak hanya sibuk dengan urusan pribadinya saja melainkan orang tua harus memperhatikan perkembangan iman anaknya dan berusaha untuk meluangkan waktu untuk berkumpul dan berdoa bersama dalam keluarga. Kedua orang tua juga harus mengajarkan kepada anaknya untuk selalu mensyukuri dan mengucap terima kasih kepada Tuhan dalam keadaan apapun. Pendidikan iman anak dalam keluarga jangan diabaikan begitu saja karena itu merupakan tugas orang tua sebagai pendidik iman anak yang utama dan pertama. Para orang tua diharapkan untuk selalu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan keluarga agar anak tidak merasa di asingkan.

Pemanfaatan sarana yang baik dalam pelaksanaan pendidikan iman anak membantu orang tua untuk memperkenalkan Allah kepada anak-anak sehingga iman anak dapat semakin bertumbuh dan berkembang (tabel 4 no 4). Penggunaan sarana

audio visual sangat membantu orang tua untuk mengenalkan tokoh-tokoh yang ada di Kitab Suci tidak hanya dilihat saja tetapi para orang tua mampu menjelaskan kepada anak-anaknya. Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga ada berbagai macam cara yang digunakan keluarga seperti memilih tempat yang enak untuk berkumpul melaksanakan kegiatan pendidikan iman anak (tabel 4 no 14). Penyediaan tempat dan pemilihan sarana akan sangat membantu orang tua untuk mendukung pendidikan iman anak supaya anak menjadi pribadi yang dewasa dalam iman (tabel 4 no 13 dan 14).

Penyediaan sarana dan tempat untuk pendidikan iman anak sangat membantu orang tua untuk memperkembangkan iman anak agar menjadi pribadi yang dewasa. Penyediaan sarana tidak hanya sebatas kaset suara, cerita bergambar, madah bakti,dll. Dengan adanya sarana yang mendukung tidak hanya berguna bagi anak saja melainkan berguna juga bagi orang tua, karena melalui sarana tersebut orang tua yang kurang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang ajaran Gereja memperoleh banyak pemahaman.

Keadaan keluarga yang kurang mendukung misalnya keadaan ekonomi, keharmonisan, ketentraman dan kedamaian dalam keluarga, kesibukan orang tua, dll berpengaruh pada pendidikan iman anak sehingga anak mudah terpengaruh ke hal-hal yang membawa pengaruh negatif bagi masa depan perkembangan iman anak. Akibat kurang mendapat perhatian dan dukungan dari orang tua anak bertindak semaunya saja dan perkataan orang tua tidak dihiraukan bahkan dibantah. Oleh karena itu

keluarga mengemban misi untuk menjaga, mengungkapkan serta menyalurkan cinta kasih (FC 17).

Dalam kehidupan keluarga perlu dibangun suasana cinta kasih antara suami dan istri. Suasana cinta kasih antara suami dan istri perlu dibangun dalam keluarga dengan menciptakan suasana keluarga yang harmonis, rukun, damai, sejahtera, keterbukaan antara suami dan istri serta memberikan perhatian kepada anak. Dengan dibangunnya suasana tersebut anak akan merasa bahagia bahwa kedua orang tuanya sangat memperhatikan perkembangan pendidikan iman anak untuk berkembang menjadi pribadi yang dewasa dalam iman. Cinta kasih yang diberikan oleh orang tua tidak cukup hanya diwujudkan dalam satu anggota keluarga saja melainkan dalam keluarga ada campur tangan dari Allah dan anggota keluarga yang lainnya. Di samping itu juga sesibuk apapun orang tua selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dan berdoa bersama-sama dalam satu keluarga sehingga terbangunlah sebuah keluarga yang harmonis, rukun dan saling mengasihi (tabel 5 no 15,16 dan 17).

Selain itu juga sikap dan keteladanan yang dimiliki orang tua sangat berpengaruh bagi kehidupan anak-anaknya. Jika sikap dan teladan yang diberikan orang tua tidak baik maka anak akan mudah membantah dan tidak menuruti perkataan orang tua begitu juga sebaliknya jika sikap dan teladan yang diberikan baik akan membantu anak untuk memperkembangkan iman.

Cinta kasih antara suami dan istri menentukan pendidikan iman anak. Dengan adanya cinta kasih diantara keduanya maka kehidupan berkeluarga akan harmonis,

rukun, damai dan penuh cinta kasih. Suasana cinta kasih dalam keluarga dirasakan bahagia oleh anak apabila kedua orang tua meluangkan waktu untuk berkumpul bersama baik itu berdoa, membaca firman Allah, melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga iman semakin berkembang dan diteguhkan. Dengan adanya waktu yang disediakan untuk berkumpul bersama anak merasa terbantu dalam pendidikan iman anak sehingga tidak mudah terpengaruh ke hal-hal yang negatif.

4. Kesimpulan Hasil Penelitian Pendidikan Iman Anak di Tengah-tengah

Dokumen terkait