• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KEGIATAN DOA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS

C. PENELITIAN DOA DEVOSI KERAHIMAN ILLAHI DI

8. Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut ini pembahasan hasil penelitian untuk menjelaskan pelaksanaan doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta:

a. Identitas Responden

Responden dalam penelitian doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta berjumlah 30 orang. Ada 22 orang berusia di atas 26 tahun (73,3%), 4 orang (13,3%) berusia 22-25 tahun. 2 orang (6,7%) berusia 18-21 tahun dan 2 orang (6,7%) berusia 14-17 tahun. Jumlah terbesar responden berjenis kelamin perempuan, yakni ada 21 orang (70%) dan 9 orang (30%) berjenis kelamin laki-laki. Jumlah terbesar responden berstatus sebagai pegawai / karyawan yakni ada 10 orang (33,3%), sebagai mahasiswa/i ada 7 orang (23,3%), sebagai wirausaha dan pensiunan masing-masing ada 5 orang (16,7%), dan jumlah paling sedikit adalah sebagai pelajar SMP dan SMU yakni ada 3 orang (10%).

Sebagian besar jumlah umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran adalah para orang tua, maka dari itu peserta doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta juga sebagian besar adalah para orang tua. Kaum muda sebenarnya juga ada, akan tetapi sangat sulit untuk mau diajak dalam kegiatan-kegiatan doa.

Jumlah terbesar responden berasal dari lingkungan Danunegaran, yakni ada 14 orang (46,7%), 2 orang (6,7%) berasal dari lingkungan Dukuh. Dari lingkungan Bangunharjo, Kadipaten, Jogokaryan, Mangkuyudan, Ngadinegaran, Padokan, Suryowijayan masing-masing 1 orang (3,3%) dan 7 orang berasal dari luar paroki Pugeran yakni 2 orang (6,7 %) dari Kotabaru dan 5 orang ( 16,7%) dari Paroki Ganjuran. Jumlah terbesar responden tinggal bersama orang tua, suami, istri dan anak yakni

ada 10 orang ( 33,3%), 4 orang ( 13,3%) tinggal di kos/asrama dan 2 orang (6,6%) tinggal dengan saudara.

Umat di lingkungan Danunegaran senang dengan adanya doa-doa devosi. Hal ini terlihat dalam setiap pertemuan di lingkungan Danunegaran, selalu diawali dengan doa devosi bersama-sama. Karena umat di lingkungan Danunegaran senang berdoa Devosi, maka doa devosi Kerahiman Illahi, sebagian besar pesertanya berasal dari lingkungan Danunegaran. Hal inilah yang membuat doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta, sebagian besar dihadiri umat dari lingkungan Danunegaran.

b. Motivasi umat berdevosi kepada Kerahiman Illahi

Motivasi mengikuti doa devosi Kerahiman Illahi yang paling banyak muncul adalah ingin menjalin relasi secara pribadi dengan Allah yakni ada 12 orang (40%). Motivasi yang lain adalah punya ujub, yakni ada 11orang (36,7%). Mendoakan orang lain ada 9 orang ( 30%). Motivasi ingin tahu ada 8 orang (26,7%). 3 0rang (10%) diajak teman. Dan disuruh orang lain ada 1 orang (3,3%).

Sebagian besar umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, sudah merasa doa sebagai suatu kebutuhan. Hal ini terlihat dalam setiap kegiatan-kegiatan doa, baik yang bersifat liturgis maupun non liturgis, selalu dihadiri oleh banyak umat. Terutama tampak dalam jumlah umat yang menghadiri perayaan ekaristi harian. Karena umat sudah

menyadari doa sebagai suatu kebutuhan, maka sebagian besar umat berpendapat bahwa doa berperanan untuk menjalin relasi secara pribadi dengan Allah.

c. Hambatan dan peranan doa devosi Kerahiman Illahi bagi umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

Faktor penghambat yang paling dirasakan oleh umat untuk mengikuti doa devosi Kerahiman Illahi secara rutin adalah aktivitas kerja ada 18 orang ( 60%). Hujan ada 8 orang ( 26,7%). Malas ada 6 orang ( 20%) dan 3 orang (10%) bosan. Faktor penghambat yang lain adalah belum ada kemauan, kegiatan kampus, kesehatan, romo pindah tugas, sakit, tidak jelas untuk apa, masing-masing ada 1 orang (3,3%).

Zaman yang sudah modern yang ditandai dengan kemajuan tekhnologi diberbagai bidang kehidupan, mengkondisikan semua manusia semakin sibuk. Waktu yang tersedia selalu dirasakan tidak cukup. Menyadari keterbatasan waktu dan beragam tantangan yang harus dihadapi, maka setiap orang perlu untuk selalu berdoa, agar dapat memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup. Agar doa dapat dijalankan secara rutin dan menghasilkan buah yang berguna bagi kehidupan bersama, maka Gereja sebagai kumpulan orang-orang beriman, mencoba untuk mewadahi dan menyatukan doa-doa semua warganya.

Aktivitas kerja menjadi penghambat untuk menjalankan doa devosi Kerahiman Illahi secara rutin, dapat dimaklumi, karena tuntutan zaman

sekarang ini, membuat manusia harus lebih berjuang agar dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi jika manusia tidak berusaha mau mengatur waktu untuk berelasi secara pribadi dengan Allah, dapat menyebabkan manusia yang bersangkutan mengalami kelelahan dan kejenuhan dalam hidup. Kelelahan dan kejenuhan jika dibiarkan terus-menerus, dapat menjadi keputusasaan dan kehancuran dalam hidup manusia.

Ujub selama mengikuti doa devosi Kerahiman Illahi yang paling dirasakan oleh umat adalah mohon pengampunan atas dosa-dosa, ada 20 orang (66,7%) yang berpendapat demikian. Ujub lain yang dihayati adalah mengharapkan kekuatan untuk menghadapi persoalan hidup, ada 17 orang (56,7%). Ada 9 orang (30%) yang berpendapat bahwa peranan doa devosi Kerahiman illahi adalah mohon pengampunan dosa bagi orang yang sudah menghadap Tuhan dan mendoakan jiwa-jiwa yang sudah menghadap Tuhan

Karena doa sudah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, maka doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta, oleh umat yang berdevosi juga sudah dirasakan memiliki peranan, yakni mohon ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa, ada 20 orang (66,7%) responden yang berpendapat demikian.

d. Kebutuhan umat yang mengikuti doa devosi Kerahiman Illahi demi peningkatan mutu pelaksanaan doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta

Ada 26 (86,7%) responden di Paroki Pugeran Yogyakarta setuju, jika doa devosi Kerahiman Illahi dilaksanakan satu tahun sekali selama masa Paskah dan dilaksanakan pada pukul 21.00 WIB. Dalam pelaksanaannya dapat menggunakan sarana lagu yang menunjang tema 29 orang (96,7%). Homili dapat menggunakan sarana cerita bermakna 27 orang (90%), terkadang ada sharing pengalaman iman 26 orang (86,7%), kemudian merefleksikan pengalaman hidup 25 orang (83,3%). Umat sebaiknya dilibatkan sebagai petugas 22orang (73,3%), agar umat terlibat dalam doa devosi Kerahiman Illahi, sekaligus utk kaderisasi.

Doa devosi Kerahiman Illahi sebaiknya memang diadakan setahun sekali selama 9 hari berturut-turut, dimulai pada malam Jumat Agung. Doa devosi Kerahiman Illahi tujuan utamanya adalah mohon pengampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan kepada Tuhan. Permenungan menjadi lebih bermakna, jika dalam permenungan juga mencoba menggali tentang kebaikan Allah yang mau mengampuni dosa manusia.

D. KONKLUSI ATAS HASIL PENELITIAN DOA DEVOSI

Dokumen terkait