• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

2. Pembahasan Hasil Penelitian

2.Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 78, diperoleh nilai thitung sebesar 2,93. Sedangkan dari hasil perhitungan didapat nilai

ttabel = 1,67. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa rata-rata

kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Rata-rata kemampuan matematis siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan matematis siswa kelas kontrol

disebabkan oleh beberapa hal. Berikut akan dikemukakan hasil analisis penulis yang meliputi proses pembelajaran yang terjadi pada siswa di masing-masing kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kedua kelas tersebut.

a. Proses Pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Think pair Share. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk dapat mengemukakan gagasan dan ide-ide matematika mereka baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pengelompokkan yang dilakukan secara berpasangan memudahkan siswa untuk mendiskusikan hal-hal yang belum mereka mengerti dengan teman sekelompoknya pada tahap pair. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar kepada masing-masing siswa untuk saling memberikan bantuan dan perhatian kepada teman sekelompoknya yang membutuhkan tanpa mengganggu dan melibatkan seluruh kelas. Selain mengemukakan ide matematika kepada teman dalam kelompok, siswa juga didorong untuk mengemukakan ide yang mereka peroleh dari hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain pada tahap share.

Pada setiap pertemuan, siswa pada eksperimen diberikan LKS sebagai penuntun mereka dalam melakukan diskusi. LKS tersebut memuat persoalan-persoalan yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa khususnya kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk tertulis yang meliputi written text, drawing dan mathematical expression.

Berbeda dengan kelompok eksperimen, pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional dengan model klasikal. Model pembelajaran klasikal ini masih didominasi oleh guru. Selama proses pembelajaran berlangsung, peran guru adalah menyampaikan materi pelajaran dari awal sampai akhir

sedangkan siswa siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang disampaikan oleh guru. Pada saat guru memberikan soal-soal pada siswa, maka siswa yang mampu menjawab atau mengerjakan soal hanya siswa-siswa yang pandai saja, sedangkan siswa lain hanya mengikuti langkah-langkah yang ditulis guru di papan tulis kemudian menghapalkannya. Proses pembelajaran yang demikian menyebabkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas kontrol tidak dapat berkembang dengan baik.

b. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk tertulis yang meliputi written text, drawing, dan mathematical expression. Rata-rata kemampuan siswa pada masing-masing aspek komunikasi matematis disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.7

Rata-Rata Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Aspek Komunikasi

matematis

Rata-Rata Kemampuan Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Written Text 63,21 66,25

Drawing 67,72 62,28

Mathematical

Expression 63,29 44,28

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua aspek kemampuan komunikasi matematis telah tercapai dengan baik oleh siswa pada

kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol aspek yang yang telah tercapai dengan baik adalah aspek written text dan mathematical expression.

Berikut akan dikemukakan beberapa jawaban tes akhir yang dikerjakan siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

(i) Aspek Written Text

Aspek ini meliputi kemampuan siswa dalam memberikan jawaban dengan menggunakan bahasanya sendiri. Instrumen soal yang mengukur aspek ini salah satunya adalah soal no. 3. Berikut ini adalah contoh soal dan jawaban siswa pada kelas eksperimen.

Soal:

Buatlah masing-masing satu himpunan yang merupakan himpunan kosong, himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga, kemudian berilah alasan yang mendukung setiap jawabanmu!

Jawaban siswa:

Gambar 4.3

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen (Aspek Written Text)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa siswa telah dapat memberikan alasan mengenai contoh-contoh himpunan yang telah dibuatnya dengan menggunakan bahasanya sendiri yang disesuaikan dengan definisi himpunan kosong, berhingga dan himpunan tak berhingga.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen pada aspek written text telah berkembang dengan baik.

Sedangkan siswa pada kelas kontrol, sebagian besar siswa masih belum dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis pada aspek ini. Alasan yang dikemukakan siswa masih belum memberikan arti yang sesuai dengan himpunan-himpunan yang diminta pada soal.

Berikut adalah contoh jawaban siswa pada kelas kontrol.

Gambar 4.4

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol (Aspek Written Text)

(ii) Aspek Drawing

Aspek ini meliputi kemampuan siswa dalam merefleksikan benda-benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide matematika dan sebaliknya. Instrumen soal yang mengukur aspek ini salah satunya adalah soal no. 4. Berikut ini adalah contoh soal dan jawaban siswa pada kelas eksperimen.

Soal:

K = {bilangan genap antara 10 dan 30 yang habis dibagi 3} L= {bilangan faktor dari 24 yang habis dibagi 4}

Buatlah diagram Venn yang menyatakan hubungan kedua himpunan diatas, kemudian arsirlah daerah yang bukan merupakan himpunan K dan L.

Jawaban siswa:

Gambar 4.5

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen (Aspek Drawing)

Sebelum suatu himpunan dinyatakan dalam bentuk diagram Venn, siswa terlebih dahulu harus menyatakan himpunan-himpunan tersebut dengan bentuk mendaftar anggota. Kemudian siswa harus mengidentifikasi apakah kedua himpunan tersebut saling lepas atau tidak. Selain itu, siswa juga harus mengetahui kata penghubung yang digunakan dalam kalimat soal. Pada soal ini kata penghubung yang digunakan adalah kata “dan” yang berarti irisan dari kedua himpunan tersebut. Karena yang diminta dalam soal adalah daerah yang bukan merupakan himpunan K dan L, maka daerah yang diarsir adalah selain dari irisannya atau komplemen dari irisan himpunan K dan himpunan L.

Jawaban siswa pada gambar 4.5 telah menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen pada aspek drawing telah berkembang dengan baik. Siswa telah dapat menyatakan himpunan dengan mendaftar anggota, menggambarkan diagram Vennnya, kemudian mengarsir daerah sesuai dengan yang diminta pada soal.

Sedangkan salah satu contoh jawaban siswa pada kelas kontrol adalah sebagai berikut.

Gambar 4.6

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol (Aspek Drawing)

Gambar 4.6 menujukkan bahwa siswa pada kelas kontrol juga telah dapat menyatakan himpunan dengan mendaftar anggota kemudian dapat menyatakannya dalam bentuk diagram Venn. Namun, arsiran yang diberikan pada diagram Venn belum sesuai dengan yang diminta pada soal. Siswa masih keliru dengan istilah kata penghubung “dan” yang ada pada kalimat soal. Arsiran yang diberikan salah satu siswa pada diagram Venn tidak menunjukkan komplemen dari irisan kedua himpunan melainkan komplemen dari gabungannya.

(iii) Aspek Mathematical Expression

Aspek ini meliputi kemampuan siswa dalam mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. Instrumen soal yang mengukur aspek ini salah satunya adalah soal no. 6. Berikut ini adalah contoh soal dan jawaban siswa pada kelas eksperimen.

Soal:

Sebuah sekolah yang memiliki 200 murid mengumpulkan sumbangan untuk menolong korban bencana alam. Dari daftar sumbangan, tercatat 87 murid menyumbang pakaian bekas, 75 murid menyumbang makanan, dan 50 murid menyumbang selain makanan dan pakaian bekas.

a. Informasi apakah yang kamu ketahui dari soal cerita diatas? (tulis dalam bentuk simbol atau bahasa matematika).

b. Gambarlah diagram Venn untuk menunjukkan keadaan diatas. c. Berapakah banyak murid yang menyumbang pakaian bekas dan

makanan sekaligus Jawaban siswa:

Gambar 4.7

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen (Aspek Mathematical Expression)

Gamba informasi ya bahasa mate dalam ben permasalahan lengkap dan pada aspek m Sedang adalah sebag Pada g bahwa aspek

mbar 4.7 menunjukkan bahwa siswa telah dapat m yang diketahui dalam soal dengan bentuk sim atematika, menggambarkan keadaan yang terjadi

bentuk diagram Venn, kemudian men

hannya dengan menggunakan perhitungan aljab an benar. Hal ini menunjukkan bahwa kemamp

mathematical expression telah berkembang deng ngkan salah satu hasil pekerjaan siswa pada kel agai berikut.

Gambar 4.8

Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol (Aspek Mathematical Expression)

gambar 4.8 terlihat bahwa jawaban siswa me ek ini belum tercapai dengan baik. Meskipun s

t menuliskan simbol atau di pada soal menyelesaikan ljabar secara mpuan siswa ngan baik. kelas kontrol menunjukkan siswa telah

dapat menggambarkan keadaan yang terdapat pada soal dalam bentuk diagram Venn (poin b), namun siswa belum dapat menyatakan informasi yang terdapat dalam soal dengan simbol atau bahasa matematika secara sempurna (poin a) dan siswa juga belum dapat melakukan perhitungan secara aljabar secara lengkap dan benar (poin c).

Berdasarkan uraian yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Dokumen terkait