HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 1. Pembahasan Hipotesis Pertama
Nilai R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,205 yang menunjukkan
bahwa 20,5 % pengaruh terhadap nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel
kebijakan pendanaan, risk based capital, ukuran perusahaan dan laba perusahaan, sisanya 79,5 % dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian
ini.
Dari hasil Uji-F yang dilakukan, diketahui bahwa tingkat signifikansi adalah
sebesar 0,05 (sama dibandingkan dengan 0,05). Hasil ini menyimpulkan bahwa variabel
independen yaitu kebijakan pendanaan, risk based capital, ukuran perusahaan dan laba perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007- 2013.
Nilai perusahaan merupakan Nilai yang dibutuhkan investor dalam mengambil
keputusan investasi yang tercermin dari harga pasar perusahaan(Husnan,2006). Salah
satu indikator yang digunakan untuk mengukur Nilai perusahaan adalah melalui rasio
Price Earning Ratio(PER). PER merupakan perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham(Mohammad
Usman, 2001).Brigham Gapens (1996) menyatakan, PER merupakan rasio yang paling
penting, dengan alasan untuk semakin tinggi nilai perusahaan semakin tinggi
kemakmuran pemegang saham.Pemegang saham tentunya ingin mendapatkan tingkat
pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan.
Penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan kebijakan perusahaanyang
diwakili oleh kebijakan pendanaan (Debt to Equity ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang konsisten dengan penelitian Indri dkk
(2012), Dimas Prasetyo dkk (2012), Lihan Rini Puspo Wijaya dkk (2010) yang
menyatakan bahwa secara simultan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Selanjutnya hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa pengaruh dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya adalah sebagai
berikut :
a. Pengaruh Kebijakan pendanaan (Debt to Equity) terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan (DER) terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan Uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi -1,422 dengan
tingkat signifikansi 0,160 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa
kebijakan pendanaan (debt to equity) secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan kebijakan
pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Perusahaan asuransi
yang cenderung bergerak di bidang jas abelum tentu membutuhkan sumber pendanaan
dari sumber luar, yaitu utang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.
Hasil ini tidak sejalan dengan Trade off Theory yang menjelaskan tentang hubungan antara kebijakan pendanaan dengan nilai perusahaan. Teori ini
menunjukkan bahwa penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi
hanya pada batas tertentu. Jika dirasa sudah melampaui batas tersebut, maka
penggunaan utang justru akan menurunkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelummya Sri
Sofianingsih(2011) akan tetapi bertentangan dengan penelitian Indri dkk (2012),
Dimas,dkk.(2012), Lihan (2010), hal ini mungkin disebabkan oleh penggunaan modal utang akan lebih menguntungkan apabila iklam bisnis dengan biaya bunga, namun
demikian dalam iklim bisnis yang tidak menentu manfaat dari penggunaan utang bisa
lebih kecil dari biaya bunga yang ditimbulkan. Demikian juga dengan penggunaan
ekuitas, modal ekuitas akan menguntungkan apabila pemegang saham memiliki
tuntutan yang tidak terlalu tinggi akan tingkat pengembalian investasi.
b. Pengaruh Risk Based Capital (RBC) terhadap Nilai perusahaan
Hasil pengujian Risk Based Capital (RBC) terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi-2,226 dengan tingkat signifikansi
0,030 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RBC (risk based capital) secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perushaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio RBC ssecara spesifik negatif dan
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini tidak sejalan dengan tujuan
kebijakan pemerintah yang telah memberikan perlindungan kepada nasabah asuransi
dengan ditetapkannya RBC bagi perusahaan asuransi dengan harapan perusahaan
asuransi memiliki kekuatan modal yang cukup untuk menghindari resiko yang dapat
merugikan nasabahnya yang mana dengan RBC yang tinggi, perusahaan menjadi lebih
terjamin dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan penelitian Karmizi (2011) yang menemukan bahwa RBC berpengaruh secara
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ini peningkatan nilai perusahaan
asuransi lebih dominan oleh pengelolaan keuangan, pemasaran dan produk yang
ditawarkan.
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan ( TA) terhadap Nilai perusahaan
Hasil pengujian Ukuran perusahaan (TA) terhadap nilai perusahaan denga
menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi 2,904 dengan tingkat signifikansi
0,005 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
(TA)secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang diukur melalui logaritma dari total aset,
menggambarkan bahwa jumlah aset perusahan yang besar akan memiliki peluang yang
lebih besar didalam menghasilkan nilai perusahaan , ternyata tidak berlaku untuk
perusahaan asuransi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Ayusari dkk (2013),
Namun bertentangan dengan hasil penelitian Elva(2012). Dalam hal ini ukuran
perusahaan dapat mempengaruhi semua jenis perusahaan termasuk juga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan asuransi.
d. Pengaruh Laba perusahaan (PR)terhadap Nilai perusahaan
Hasil pengujian Laba perusahaan (PR) terhadap nilai perusahaan dengan
menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi-3,370 dengan diperolah tingkat
signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba
perusahaan (PR )secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa laba perusahaan yang besar akan memberikan suatu
prospek perusahaan yang baik sehingga akan dapat merespon investor untuk
meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham perusahaan yang meningkat akan
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan dengan penelitian Martikarini (2011)
bahwa laba secara signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun sejalan
dengan hasil penelitian Sri Hermingsih (2012) yang menemukan bahwa laba
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
5.4.2. Pembahasan Hipotesis Kedua
Hasil penelitian diperoleh bahwa interaksi kebijakan pendanaan dengan laba
perusahaan, interaksi RBC dengan laba perusahaan dan interaksi ukuran perusahaan
dengan laba perusahaan memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa laba perusahaan tidak dapat memoderasi kebijakan
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan laba
perusahaan memiliki pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, seperti peningkatan
laba secara otomatis akan meningkatkan minat investor untuk melakukan investasi,
peningkatan investasi akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil uji ini tidak
dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya karena tidak ada yang persis
sama, akan tetapi menurut Harahap (2007) laba merupakan angka yang penting dalam
laporan keuangan karena berbagai alas an antara lain laba merupakan dasar dalam
perhitungan pajak, pedaoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan
keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya
di masa yang akan dating, dasar dalam perhitungan dan penilaian effisiensi dalam
menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja
perusahaan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN