BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
2. Pembahasan Hasil
Pada pembelajaran menulis puisi ini, guru menerapkan teknik menulis bersama yang dinilai cukup baik untuk meningkatkan keterampilan awal siswa dalam menulis puisi. Menurut Resmini, (2007, hlm. 145) dalam teknik menulis bersama, siswa dituntut untuk bekerja sama untuk menghasilkan sebuah puisi yang indah dan sarat makna.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan kooperatif tipe learning together yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan teman sebayanya dengan memberikan tanggung jawab berupa amanat yang akan menentukan kualitas kerja dari setiap kelompok. Hal ini sejalan dengan tujuan umum dari pembelajaran kooperatif yakni menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin, 2008, hlm. 50). Pada siklus I tindakan 1, guru melaksanakan pretest untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan siswa mengenai puisi. Berdasarkan data-data temuan yang telah diobservasi pada siklus I, didapatkan adanya peningkatan terhadap nilai rata-rata siswa dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Peningkatan tersebut cukup tinggi dan melebihi nilai KKM, yakni 76,6, sedangkan nilai rata-rata siswa pada saat pretest adalah 69,30. Berikut peneliti tampilkan peningkatan nilai siswa pada saat pretest dan pada saat dilaksanakan siklus I.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 4.2. Peningkatan nilai rata-rata siswa
Peningkatan nilai rata-rata siswa tersebut berbanding lurus dengan peningkatan jumlah siswa lulus. Pada saat pretest, jumlah siswa lulus ada 11 orang, sedangkan pada siklus I jumlah siswa lulus ada 18 orang. Berikut peneliti tampilkan peningkatan jumlah siswa lulus dalam bentuk grafik.
Grafik 4.3. Peningkatan jumlah siswa lulus
Meskipun nilai rata-rata sudah melebihi KKM namun jika dilihat berdasarkan indikator maka ada satu indikator yang belum tercapai dengan baik
69,3 76,6 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pretest Siklus I
Nilai Rata-Rata Siswa
11 18 -1 4 9 14 19 24 29 34 Pretest Siklus 1
Jumlah Siswa Lulus
31.42%
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yakni pada indikator membuat puisi dengan pilihan kata yang menarik. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, presentase siswa lulus dalam indikator pemilihan kata hanya 38.23%.
Pada indikator pertama yakni pembuatan judul, terdapat peningkatan rata-rata nilai siswa dari 65,28 menjadi 82,94 dengan persentase peningkatan sebesar 17,66%. Pada siklus I jumlah siswa yang lulus pada indikator pertama sebanyak 26 orang dengan kemampuan membuat judul yang cukup mumpuni sebagai seorang pemula, sedangkan 8 orang lainnya masih belum mampu untuk membuat judul yang tepat dan menarik sesuai dengan instruksi guru.
Pada indikator kesuaian isi puisi dengan tema tidak terdapat peningkatan yang cukup signifikan, nilai rata-rata siswa pada indikator kedua saat pretest yakni 76,7 sedangkan pada siklus I yakni 79,4, persentase peningkatannya hanya sebesar 2,7%. Namun bila dilihat dari jumlah siswa yang lulus pada indikator kedua ini terlihat peningkatan yang cukup besar yakni 74,28% pada saat pretest menjadi 97,05% siswa lulus pada siklus I. Pada siklus I 33 orang sudah dapat membuat puisi yang sesuai dengan tema, sedangkan 1 orang lagi belum dapat membuat puisi yang sesuai dengan tema dikarenakan apa yang dibuatnya bukanlah sebuah puisi melainkan sebuah karangan. Selain belum dapat membuat puisi yang sesuai dengan tema, rupanya siswa satu ini juga belum mengerti bagaimana cara membuat puisi dan bagaimana susunan kata yang terdapat dalam sebuah puisi.
Indikator ketiga yakni pemilihan kata. Menurut Morris (1964, hlm. 617-622) dalam Tarigan (2015, hlm 28), kata yang dipilih harus seefektif mungkin, kata-kata dalam puisi tidak sepenuhnya bermakna denotatif, tetapi lebih cenderung pada makna konotatif. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa belum ada peningkatan yang cukup signifikan pada indikator pemilihan kata. Pada saat pretest, nilai rata-rata siswa pada indikator ini adalah 66 sedangkan pada siklus I yakni 67,64 yang berarti peningkatan yang terjadi hanya 1,64%. Selain belum ada peningkatan yang signifikan, rata-rata nilai siswa pada kategori ini juga belum mencapai KKM yakni 75. Berikut peneliti tampilkan peningkatan nilai rata-rata dari tiap indikator dalam bentuk grafik.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 4.4. Peningkatan nilai rata-rata siswa
Sebanyak 13 orang siswa sudah dapat membuat puisi dengan pemilihan kata yang baik, bahkan beberapa orang dari mereka sudah dapat menggunakan kata kiasan dengan baik. Dengan pemilihan kata yang baik, maka puisi yang dibuat oleh 13 orang siswa ini sangat menarik dan enak untuk didengar karena tidak mengandung kata-kata yang rancu. Berbeda dengan 13 orang siswa ini, 21 siswa lainnya masih belum mampu untuk membuat puisi yang indah dan sarat makna dengan pemilihan kata yang baik. Kata-kata yang digunakan masih rancu dan bila dibacakan cenderung seperti orang yang menuliskan sebuah cerita karangan. Berikut peneliti tampilkan peningkatan jumlah siswa lulus dari tiap indikator dalam bentuk grafik.
Grafik 4.5. Peningkatan jumlah siswa lulus
65,28 76,7 66 82,94 79,4 67,64 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Pembuatan Judul Kesesuaian dengan
Tema Pemilihan Kata Pretest Siklus I 11 26 13 26 33 13 0 5 10 15 20 25 30 35
Pembuatan Judul Kesesuaian Dengan
Tema
Pemilihan Kata
Pretest Siklus I
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa, proses pembelajaran siswa juga meningkat cukup baik, siswa dapat beradaptasi dengan pendekatan kooperatif yang guru terapkan. Dengan diberikan tanggung jawab untuk selalu tertib dalam berdiskusi, kualitas kerja sama siswa juga membaik, hal ini ditandai dengan skor afektif siswa yang cukup baik pada pembelajaran siklus I. Menurut
(Slavin, 2008) Penghargaan yang diberikan kepada kelompok didasarkan pada pembelajaran individual semua anggota kelompok, sehingga dapat meningkatkan pencapaian siswa dan memiliki pengaruh positif pada hasil yang dikeluarkan (Slavin, 2008). Dalam hal ini guru memberi penghargaan kepada siswa sesuai dengan kinerja masing-masing anggota kelompok dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa dari masa pretest hingga siklus I meningkat. Peningkatan dari segi nilai rata-rata siswa yakni sebanyak 7,3%, sedangkan bila dilihat dari jumlah siswa lulus maka peningkatan yang terjadi yaitu sebanyak 21,52% yang berarti peningkatan dari segi jumlah siswa lulus lebih besar dari peningkatan nilai rata-rata siswa.