BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
1. Temuan
Temuan-temuan pada saat penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis & McTaggart yang terdiri dari
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi. Berdasarkan temuan-temuan tersebut lalu disusunlah rekomendasi sebagai salah satu langkah tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penelitian melakukan penyusunan RPP, penyusunan LKS dan evaluasi, penyusunan instrumen penelitian, mempersiapkan media pembelajaran, lalu mempersiapkan dokumen penelitian. 1) Penyusunan RPP
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Capaian Kompetensi (ICK), Tujuan Pembelajaran serta Analisis Materi Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat berdasarkan ketentuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disusun untuk satu kali pertemuan pembelajaran yakni 2 x 35 menit.
Kegiatan pembelajaran di dalam RPP disusun berdasarkan pembelajaran tematik KTSP, yakni dengan menggabungkan 2 Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran yang berbeda. KD yang dipilih dalam pembelajaran siklus I ini diantaranya: Bahasa Indonesia; 8.2. Menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik. Seni Budaya dan Keterampilan; 9.1. Mengekspresikan diri melalui gambar imajinatif mengenai alam sekitar. Pada siklus I ini pembelajaran difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan mata pelajaran Seni Budaya digunakan sebagai pengasah kreatifitas siswa yang akan dimasukan ke dalam nilai psikomotor siswa.
Pembelajaran pada siklus I ini terbagi menjadi dua tindakan atau 2 pertemuan pembelajaran. Tindakan I difokuskan pada materi mengenai puisi, yakni pengertian dan unsur-unsur puisi. Tindakan II difokuskan pada kemampuan siswa dalam membuat puisi.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan evaluasi disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk tanya jawab serta tes tertulis. LKS disusun dalam bentuk diskusi dan penugasan. LKS pada tindakan I akan difokuskan pada keterampilan siswa membuat judul puisi, sedangkan pada tindakan II akan difokuskan pada keterampilan siswa membuat puisi. Pada tindakan I siswa akan membentuk kelompok dan setiap anggota kelompok akan membuat 3 judul puisi mengenai tema yang telah ditentukan. Pada tindakan II siswa akan diminta membuat sebuah puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan pada tindakan pertama.
3) Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun dalam beberapa bentuk, yakni: instrumen penilaian RPP, instrumen penilaian mengajar guru, lembar observasi pengamatan siswa terkait pendekatan Cooperative Learning, serta catatan lapangan. Instrumen-instrumen tersebut akan diberikan kepada 3 orang observer dan akan digunakan sebagai alat pengungkap data penelitian selama pembelajaran berlangsung.
4) Mempersiapkan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan yakni berupa gambar bertema yang berfungsi sebagai pengembang ide siswa dalam membuat puisi.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Sumber : www.google.com)
Peneliti juga menggunakan power point sebagai sarana untuk menampilkan isi materi mengenai puisi.
Gambar 4.2. Salah satu slide dalam power point
(Sumber : Penulis 2016)
Peneliti membuat sebuah stempel yang berfungsi sebagai reward, stempel tersebut akan dicap-kan pada papan skor siswa yang mendapatkan skor tertinggi.
Gambar 4.3. Stempel bintang untuk reward siswa
(Sumber : Penulis 2016)
5) Mempersiapkan Dokumen Penelitian
Dokumen yang dipersiapkan dalam penelitian yakni berupa lembar kerja siswa, instrumen penelitian yang akan diisi oleh observer, serta handphone untuk mengambil gambar (dokumentasi). Dokumentasi diambil oleh observer teman sejawat.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pelaksanaan
1) Tindakan I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I tindakan I dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016 di kelas III Sekolah Dasar. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah orientasi, kerja kelompok, presentasi, tes atau kuis,dan pemberian reward.
Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan proyektor, laptop dan alat-alat lain yang akan digunakan selama pembelajaran. Guru juga membagikan instrumen penelitian kepada observer lalu mengkondisikan kelas agar siap belajar. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah berdoa siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah siswa selesai berdoa dan bernyanyi, guru mengecek kehadiran siswa dan didapati satu orang siswa tidak hadir pada pembelajaran kali ini. Setelah mengecek kehadiran siswa, guru memberikan motivasi kepada siswa dengan meminta siswa untuk berdiri dan
menyanyikan lagu “Pada Hari Minggu” disertai dengan gerakan badan. pada
awalnya beberapa orang siswa tidak ikut berdiri, namun setelah nyanyian dimulai, semua siswa berdiri dan ikut bernyanyi serta menggerakan badannya. Selanjutnya guru mengingatkan peraturan yang harus dipatuhi siswa, diantaranya: angkat tangan jika ingin bicara, hargai teman hargai diri sendiri dan hargai guru, tidak bertengkar dan membuat gaduh, serta menjadi anak yang cermat, aktif dan kreatif selama pembelajaran berlangsung.
a) Orientasi
Setelah menyampaikan peraturan yang harus dipatuhi, guru melakukan tanya jawab mengenai puisi. Sebagian besar siswa hanya menjawab beberapa kata awal dari pengertian puisi, namun kemudian beberapa orang siswa menjawab dengan tepat pengertian puisi yang sudah dipelajari.
Setelah melakukan tanya jawab mengenai pengertian puisi, guru menjelaskan unsur-unsur puisi dan siswa menyimak dengan baik. Setelah menyimak penjelasan guru mengenai unsur puisi, siswa menulis
unsur-Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unsur puisi yang ditampilkan di proyektor pada buku masing-masing. Setelah selesai menulis guru kembali melakukan tanya jawab mengenai unsur-unsur puisi. Saat guru bertanya, sebagian besar siswa mengangkat tangannya, lalu guru menunjuk satu orang untuk menjawab pertanyaan yang diberikannya. Siswa yang pertama hanya mampu menjawab dua unsur puisi, namun dapat dilengkapi oleh siswa kedua yang berhasil menyebutkan empat unsur puisi dan mengerti arti dari masing-masing unsur yang disebutkannya.
b) Kerja Kelompok
Hal selanjutnya yang dilakukan setelah kegiatan orientasi adalah kerja kelompok. Guru meminta siswa untuk duduk berkumpul bersama kelompoknya masing-masing. Siswa mulai bergerak dan berkumpul bersama kelompoknya masing-masing, namun membutuhkan waktu cukup lama karena siswa membawa kursi mereka masing-masing untuk duduk di posisi kelompok yang sudah ditentukan. Setelah siswa duduk bersama kelompok masing-masing, guru menjelaskan cara mengisi lembar kerja dan siswa menyimak, ada salah satu kelompok siswa yang tidak menyimak dan terus bermain-main bahkan setelah ditegur oleh guru.
Pada kegiatan kelompok, masing-masing siswa diminta untuk membuat 3 judul puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan. 1 kelompok diminta membuat sebuah peta pikiran yang berisi judul dari masing-masing anggota kelompok. Selama siswa membuat judul puisi, siswa diharuskan berdiskusi mengenai judul yang akan dibuatnya. Setelah membuat judul puisi, siswa diharuskan untuk menghias lembar kerja kelompok dengan alat mewarnai yang sudah disiapkan. Setiap kelompok juga diminta untuk menilai kelompok mana yang paling tertib dalam berdiskusi. Saat berdiskusi, salah satu kelompok yang tidak menyimak penjelasan guru terus-menerus bertanya bagaimana cara mengerjakan lembar kerja kelompoknya. Guru dengan perlahan kembali menjelaskan kepada kelompok tersebut. Setelah menjelaskan, guru kembali berkeliling untuk melihat sejauh mana siswa sudah membuat judul puisi. Saat siswa berdiskusi guru juga membuat catatan kecil mengenai kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Presentasi
Presentasi dilaksanakan secara bergantian, setiap kelompok membacakan 5 judul puisi yang terdapat dalam lembar kerja yang sudah diisi. Pada saat presentasi, ada siswa dari salah satu kelompok yang terus menerus menunjuk temannya untuk membacakan judul puisi, karena hal tersebut bisa saja memakan waktu pembelajaran, maka guru menunjuk salah seorang anggota dari kelompok tersebut untuk membacakan judul puisi yang ada di lembar kerja kelompoknya.
Pada saat presentasi, beberapa siswa gaduh dan tidak menyimak presentasi kelompok siswa lainnya sehingga guru beberapa kali harus memperingatkan siswa agar tidak ribut dengan cara memberi cap bintang lebih kepada kelompok yang tetap tertib dan tidak ribut.
d) Pemberian Reward
Saat berdiskusi masing-masing kelompok menilai ketertiban dan kerjasama kelompok lain dengan rentang nilai 1-5. Setelah kegiatan diskusi, presentasi dan kuis selesai, masing-masing kelompok diminta menyebutkan nilai kelompok lainnya. Skor yang didapat dari tiap kelompok dihitung jumlahnya dan kelompok yang paling besar jumlah skornya mendapatkan reward berupa dua kali cap bintang pada papan skor, sedangkan kelompok lain yang lebih kecil skornya mendapat satu kali cap bintang saja.
e) Tes atau Kuis
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai puisi dan dalam membuat judul puisi. Sebagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan guru dengan baik. Saat sesi tanya jawab salah seorang siswa bertanya mengapa guru hanya menugaskan siswa membuat judul puisi, guru pun menjawab bahwa untuk pembelajaran hari ini guru hanya ingin melihat sejauh mana kemampuan siswa untuk mengeksplorasi sebuah tema menjadi judul puisi. Setelah melakukan tanya jawab, guru kembali memastikan pemahaman siswa mengenai puisi dan meminta siswa untuk kembali bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. 2) Tindakan II
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan pembelajaran siklus I tindakan II dilaksanakan pada tanggal 30 April 2016 di kelas yang sama. Pembelajaran masih dilaksanakan dengan cara mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah orientasi, kerja kelompok, presentasi, tes atau kuis,dan pemberian reward.
Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan proyektor, laptop dan alat-alat lain yang akan digunakan selama pembelajaran. Guru membagikan instrumen penelitian kepada observer lalu mengkondisikan kelas agar siap belajar. Guru seperti biasa meminta ketua kelas untuk memimpin doa, setelah berdoa siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah siswa selesai berdoa dan bernyanyi, guru mulai mengecek kehadiran siswa dengan cara bertanya kepada siswa siapa saja temannya yang tidak masuk sekolah. Pada tindakan kedua dari siklus I ini didapati semua siswa hadir dan mengikuti pembelajaran.
Setelah mengecek kehadiran siswa, guru memotivasi siswa dengan cara
meminta siswa untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Coconut” sambil
menggerakan badan, pada awalnya beberapa orang siswa tidak ikut berdiri, namun setelah nyanyian dimulai, semua siswa berdiri dan ikut bernyanyi serta menggerakan badannya. Selanjutnya guru mengingatkan peraturan yang harus dipatuhi siswa, diantaranya: angkat tangan jika ingin bicara, hargai teman hargai diri sendiri dan hargai guru, tidak bertengkar dan membuat gaduh, serta menjadi anak yang cermat, aktif dan kreatif selama pembelajaran berlangsung.
a) Orientasi
Setelah menyampaikan peraturan yang harus dipatuhi, guru melakukan tanya jawab untuk kembali membuka ingatan siswa mengenai materi puisi. Guru memberikan pertanyaan mengenai materi puisi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya, namun guru ingin siswa yang paling rapi dan tertib yang menjawab pertanyaan, siswa pun serentak duduk dengan rapi. Setelah semua siswa duduk rapi, guru menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Siswa R dapat menjawab dengan baik dan guru memberi reward kepada siswa tersebut. Setelah siswa R menjawab, guru meminta semua siswa untuk mengulangi jawaban dari siswa R. Selanjutnya guru
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertanya mengenai unsur-unsur puisi. Sebagian siswa menjawab dengan baik 4 unsur puisi dan sudah paham arti dari masing-masing unsur. Setelah melakukan tanya jawab, guru kembali mengingatkan siswa bahwa pada saat membuat puisi, ada hal-hal yang harus diperhatikan, yakni pembuatan judul yang tepat, kesesuaian isi puisi dengan tema, dan pilihan kata yang digunakan.
b) Kerja Kelompok
Setelah kegiatan orientasi setelah, kegiatan selanjutnya adalah kerja kelompok. Guru meminta siswa untuk duduk berkumpul bersama kelompoknya masing-masing. Siswa mulai bergerak dan berkumpul bersama kelompoknya masing-masing. Pada pertemuan kali ini, guru memberi instruksi yang cukup jelas kepada siswa supaya pembentukan kelompok berjalan lebih efisien, yaitu dengan melarang siswa membawa kursinya masing-masing ke posisi kelompok dan cukup menduduki kursi yang paling dekat dengan posisinya di kelompok. Setelah siswa duduk bersama kelompok masing-masing, guru menjelaskan cara mengisi lembar kerja dan siswa menyimak dengan baik.
Pada kegiatan kelompok, masing-masing siswa diminta untuk membuat sebuah puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan. Siswa membuat puisi perorangan namun bisa tetap berdiskusi untuk saling membantu memberikan ide yang akan dituangkan ke dalam puisinya masing-masing. Setelah selesai membuat puisi siswa diminta untuk menghias lembar puisinya masing-masing dengan gambar imajinatif menggunakan pewarna yang telah disiapkan sebelumnya. Tidak lupa, setiap kelompok juga diminta untuk menilai kelompok mana yang paling tertib dalam berdiskusi. Pada saat berdiskusi ada seorang siswa yang berkata bahwa judul puisi buatannya sama dengan judul puisi teman kelompoknya, judul puisi tersebut didapat dengan cara berdiskusi. Guru akhirnya meminta siswa agar melanjutkan menulis puisi dengan judul yang sama namun berbeda isi puisinya. Siswa melanjutkan menulis puisi dengan tertib. c) Presentasi
Guru memilih beberapa orang untuk presentasi di depan kelas. Guru bersiap menunjuk siswa yang paling rapi dan tertib untuk membacakan puisi , semua siswa pun duduk dengan rapi dan tertib masih bersama kelompoknya
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing-masing. Guru memilih siswa S untuk menjadi orang pertama yang membacakan puisinya di depan kelas. Pada saat siswa S membacakan puisi, siswa-siswa lainnya protes karena karena suara siswa S yang tidak terdengar hingga belakang. Akhirnya siswa S membacakan puisi dengan suara yang sedikit lebih keras dari sebelumnya namun tetap tidak terdengar sampai belakang, sehingga siswa yang berada di belakang tidak menyimak presentasi dari siswa S.
Siswa selanjutnya yang membacakan puisi adalah siswa Z dan siswa SN, suara keduanya lebih keras dari siswa S namun tetap beberapa siswa dibelakang tidak menyimak presentasi. Pada saat presentasi, guru mengingatkan siswa agar tidak ribut dan gaduh agar suara temannya yang sedang presentasi lebih terdengar jelas.
d) Pemberian Reward
Saat berdiskusi masing-masing kelompok menilai ketertiban dan kerjasama kelompok lain dengan rentang nilai 1-5. Setelah kegiatan diskusi, presentasi dan kuis selesai, masing-masing kelompok diminta menyebutkan nilai kelompok lainnya. Skor yang didapat dari tiap kelompok dihitung jumlahnya dan kelompok yang paling besar jumlah skornya mendapatkan reward berupa dua kali cap bintang pada papan skor, sedangkan kelompok lain yang lebih kecil skornya mendapat satu kali cap bintang saja.
e) Tes atau Kuis
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai puisi dan dalam membuat judul puisi. Sebagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan guru dengan baik. Pertanyaan yang diajukan guru berkaitan dengan materi mengenai puisi yang sudah diajarkan pada pembelajaran pertama. Guru juga bertanya mengenai
kemungkinan judul yang muncul jika tema puisinya adalah “Cita-cita”. Pada saat
guru bertanya mengenai kemungkinan judul yang muncul jika tema yang diberikan adalah cita-cita, sebagian besar siswa yang menjawab, jawaban siswa pun beragam, ada yang membuat judul puisi dengan tepat namun ada pula siswa yang menyebutkan judul yang tidak tepat dan tidak menarik, siswa yang menyebutkan judul puisi dengan tepatlah yang mendapatkan skor tambahan.
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Observasi
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat 3 aspek membuat puisi yang difokuskan peneliti agar siswa dapat membuat puisi dengan baik. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah pembuatan judul, kesesuaian isi puisi dengan tema dan pemilihan kata. Bentuk indikator yang diteliti adalah sebagai berikut : 1) Siswa dikatakan dapat membuat judul yang baik jika judul yang dibuatnya
tepat, singkat, dan menarik
2) Siswa dikatakan dapat membuat puisi dengan baik jika puisi yang dibuatnya sesuai dengan tema
3) Siswa dikatakan dapat membuat puisi dengan baik jika puisi yang dibuatnya mengandung pemilihan kata yang tepat dan menarik
Ketiga indikator tersebut saling berkaitan, jika salah satunya belum terpenuhi maka siswa belum dikatakan dapat membuat puisi yang baik.
Setelah dilakukan penelitian pada siklus I maka didapat data ketercapaian indikator membuat puisi sebagai berikut :
Indikator Persentase Ketercapaian
Pembuatan judul yang baik 76.47%
Kesesuaian isi puisi dengan tema 97.05%
Pemilihan kata 38.23%
Tabel 4.1. Ketercapaian indikator membuat puisi pada siklus I
Seperti yang terlihat pada table di atas, sebanyak 76.47% siswa sudah dapat membuat judul yang tepat dengan nilai rata-rata 82.9. Contoh puisi buatan siswa yang sudah tepat diantaranya, “Singa Raja Hutan”, sedangkan contoh judul puisi buatan siswa yang kurang tepat diantaranya,”Jerapah yang Lucu dan Sapi”.
97.05% siswa sudah dapat membuat isi puisi yang sesuai tema dengan nilai rata-rata 79.4 . Pada aspek pemilihan kata hanya sebanyak 38.23% siswa yang dapat menggunakan pilihan kata yang tepat dengan nilai rata-rata 67.6 sedangkan sisanya masih menggunakan kata-kata yang standar atau bahkan rancu. Dari
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketiga aspek tersebut bila digabungkan maka persentase siswa lulus adalah 52.94% dengan nilai rata 76.6 yang berarti sudah melewati batas KKM yakni 75. Berikut peneliti tampilkan persentase kelulusan dalam bentuk grafik.
Grafik 4.1. Persentase Kelulusan Siswa Pada Siklus I
Berikut peneliti deskripsikan perolehan ketercapaian dari masing-masing indikator menulis puisi yang diteliti pada siklus I :
1) Pada indikator pembuatan judul, sebanyak 26 siswa sudah dapat membuat judul yang tepat, singkat dan menarik, sedangkan judul yang dibuat 8 siswa lainnya masih belum sesuai dengan kriteria judul yang baik. Beberapa orang dari 8 siswa tersebut sebenarnya sudah dapat membuat juduk yang menarik, namun masih belum tepat dan cenderung lebih cocok untuk dijadikan judul dari sebuah karangan.
2) Pada indikator kesesuaian tema, sebanyak 33 orang siswa sudah dapat membuat puisi yang pas dan sesuai dengan tema yang ditentukan, memang menyesuaikan isi puisi dengan tema masih terbilang mudah bagi siswa. Diantara 34 orang siswa, ada 1 orang siswa yang tidak dapat membuat puisi sesuai dengan tema, selain itu puisi yang dibuatnya lebih cocok untuk dikatakan sebagai karangan karena siswa ini membuat puisi dalam bentuk paragraf. 52,94% 47,05% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%
Lulus Tidak Lulus
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Pada indikator pemilihan kata, sebanyak 13 orang sudah dapat membuat puisi dengan pemilihan kata yang tepat dan menarik, sedangkan 21 orang lainnya masih menggunakan pemilihan kata yang rancu dan tidak sesuai untuk isi puisi, selain itu kata yang digunakan oleh 21 orang siswa ini tidak menarik untuk dibacakan.
d. Refleksi Tindakan
Hasil refleksi yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya berdasarkan temuan pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Temuan Positif a) Terkait Materi
i) Perumusan tujuan pembelajaran sudah jelas
ii) Perumusan materi ajar sudah sesuai dengan tahapan C1-C6
iii) Materi yang disampaikan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
iv) Siswa sudah dapat mengerjakan LKS sesuai dengan instruksi yang diterimanya
b) Terkait Pedagogi
i) Siswa sudah dapat berdiskusi dengan baik ii) Mayoritas siswa dapat bekerja sama dengan baik
iii) Siswa sudah bisa menilai kelompok temannya yang tertib iv) Sebagian besar siswa sudah aktif dalam pembelajaran c) Terkait Manajemen Kelas
i) Persiapan peralatan dan pengkondisian siswa sudah baik ii) Pembagian kelompok sudah kondusif