• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Pembahasan

1. Pembahasan Hipotesis Pertama

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan dan penurunan prestasi belajar IPS siswa berhubungan dengan motivasi belajar pada diri siswa. Adanya hubungan tersebut dapat ditunjukkan dari sumbangan efektif variabel motivasi belajar siswa, yaitu sebesar 15,63%

119

dengan nilai thitung 2,627 > nilai ttabel 1,980 dengan nilai signifikansi 0,010 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa.

Temuan tersebut sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2004: 61) yang mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan. Tujuan yang hendak dicapai adalah siswa dapat meraih prestasi belajar IPS yang sebaik mungkin. Motivasi berprestasi siswa dalam pembelajaran akan memudahkan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Bagi siswa, motivasi berprestasi akan mendorong dirinya untuk semangat di dalam belajar. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Sardiman (2007: 85) yang mengemukakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Motivasi memiliki fungsi penting di dalam belajar. Siswa akan melakukan sesuatu karena adanya motivasi di dalam dirinya. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari oleh adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka siswa akan melahirkan prestasi belajar IPS yang baik.

Temuan tersebut juga sesuai dengan pendapat oleh Dalyono yang menyatakan bahwa kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar (Djamarah, 2011). Motivasi merupakan alat yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi diperlukan siswa untuk bersemangat dalam belajar. Prestasi belajar IPS pun akan optimal apabila motivasi

120

telah tertanam dalam diri siswa. Hasil penelitian juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ariyani (2015). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa salah satu upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa adalah dengan menumbuhkan dan menanamkan motivasi belajar pada diri siswa. Siswa yang telah memiliki motivasi belajar akan memudahkan guru dalam penyampaian pembelajaran kepada siswa, daya serap menjadi lebih tinggi sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Oleh karena itu motivasi berprestasi sangat berperan dalam pembelajaran, dikarenakan semakin tinggi motivasi berprestasi siswa, maka semangat siswa untuk belajar juga meningkat.

Berdasarkan pendapat dan hasil penelitian tersebut, secara teoritik terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS yang dicapai siswa, sehingga hasil penelitian menunjukkan kebenaran teori yang ada.

2. Pembahasan Hipotesis Kedua

Hasil penelitian yang kedua membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se-gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa penurunan dan peningkatan prestasi belajar IPS siswa berhubungan dengan rasa ingin tahu yang dimiliki siswa. Hal ini dapat ditunjukkan melalui hasil hitung sumbangan efektif variabel rasa ingin tahu siswa sebesar 6,87% dengan nilai thitung sebesar 4,446 > nilai ttabel 1,980 dengan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS siswa

121

Temuan penelitian di atas sesuai dengan pendapat Suryabrata (2006: 238) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS adalah adanya rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. Semakin tinggi rasa ingin tahu yang dimiliki siswa, akan semakin tinggi pula kebutuhan siswa untuk mengetahui apa yang ingin mereka ketahui. Apabila hasrat ingin tahu siswa semakin tinggi, akan semakin giat pula untuk belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar IPS yang memuaskan. Hasil penelitian juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2014). Berdasarkan penelitian Wahyuni, ditemukan bahwa rasa ingin tahu merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa akan memiliki keinginan untuk belajar apabila ada rasa ingin tahu yang timbul dari perasaan penasaran. Rasa ingin tahu merupakan sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati. Rasa ingin tahu siswa akan terpenuhi apabila mereka telah menemukan jawaban sesuai yang mereka inginkan, sehingga rasa ingin tahu akan menuntut siswa untuk selalu belajar.

Temuan tersebut juga sesuai dengan pendapat Santoso (2005: 233) yang memberikan pemahaman rasa ingin tahu sebagai sesuatu yang membuat manusia dapat memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran yang ada di dalam pikirannya. Melalui rasa ingin tahu inilah siswa berusaha mencari informasi yang lebih lengkap dan mendalam terkait sesuatu yang tengah dipikirkannya, sehingga memperoleh jawaban yang lebih memuaskan. Usaha untuk mencari tahu jawaban tersebut merupakan suatu bentuk pembelajaran, sehingga bisa memperoleh

122

pengetahuan yang luas. Dengan demikian, rasa ingin tahu merupakan faktor pendorong yang bisa menumbuhkan semangat dan usaha belajar yang lebih baik sehingga dapat melahirkan prestasi belajar IPS yang lebih baik.

Berdasarkan pendapat dan hasil penelitian tersebut, secara teoritik terdapat hubungan antara rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS yang dicapai siswa, sehingga hasil penelitian menunjukkan kebenaran teori yang ada.

3. Pembahasan Hipotesis Ketiga

Hasil penelitian yang ketiga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan rasa ingin tahu siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS siswa. Hal ini ditunjukkan dari motivasi belajar (X1) dan rasa ingin tahu (X2) secara bersama-sama mempunyai sumbangan sebesar 22,5% terhadap prestasi belajar IPS siswa (Y), dengan nilai F regresi sebesar 17,879 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan rasa ingin tahu siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS siswa.

Temuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Schmitt & Lahroodi (2008) yang mengatakan bahwa rasa ingin tahu adalah keinginan dari motivasi diri untuk mengetahui sesuatu yang timbul dan menarik perhatian seseorang pada objek dan pada gilirannya memusatkan perhatian seseorang untuk itu. Apabila perhatian siswa telah terpusat maka ia akan lebih mudah dalam menerima pembelajaran dari guru sehingga diharapkan dapat menyerap pengetahuan dan dapat melahirkan prestasi yang memuaskan. Pendapat lain disampaikan oleh Jirout & Klahr (2011) berpendapat bahwa rasa ingin tahu adalah sesuatu yang

123

dapat digunakan guru untuk menumbuhkan, meningkatkan, dan menggunakannya untuk memotivasi anak-anak untuk belajar. Apabila rasa ingin tahu dan motivasi belajar telah tumbuh dalam diri siswa maka kegiatan belajar pun dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memudahkan siswa dalam menyerap informasi dari guru.

Hal serupa juga disampaikan oleh Driscoll (2005: 295) menyatakan bahwa

curiosity, in children and adults alike, is a strong motivator of learning”.

Maksudnya bahwa rasa ingin tahu pada anak-anak dan orang dewasa adalah sama, yaitu motivator yang kuat dalam belajar. Rasa ingin tahu merupakan dasar utama motivasi yang diperlukan dalam setiap pembelajaran. Rasa ingin tahu pada anak-anak maupun orang dewasa adalah sama sebagai motivator untuk belajar atau mengetahui lebih jauh tentang hal apapun.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan rasa ingin tahu baik secara terpisah maupun secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS siswa. Dengan ungkapan lain: 1) semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa, maka prestasi belajar IPS siswa akan semakin baik; 2) semakin tinggi rasa ingin tahu siswa, maka prestasi belajar IPS siswa akan semakin baik; 3) dan semakin tinggi motivasi belajar dan rasa ingin tahu yang dimiliki siswa, maka prestasi belajar IPS siswa akan semakin baik.

Dokumen terkait