• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penelitian yang menganalisis perilaku pembelian secara online di internet (studi kasus perilaku pembelian buku di Gramedia online), diperoleh hasil bahwa variabel orientasi harga berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat yang dirasakan, variabel orientasi kenyamanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel manfaat yang dirasakan, variabel orientasi waktu berpengaruh positif signifikan terhadap variabel manfaaat yang dirasakan, variabel orientasi harga berpengaruh positif signifikan terhadap resiko yang diterima, variabel orientasi kenyamanan berpengaruh posiif tidak signifikan terhadap variabel resiko yang diterima,

variabel orientasi waktu berpengaruh positif signifikan terhadap variabel resiko yang diterima, variabel biaya transaksi berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku pembelian, variabel orientasi harga berpengaruh positif signifikan terhadap variabel perilaku pembelian, variabel orientasi kenyamanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel perilaku pembelian, orientasi waktu berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perilaku pembelian, variabel manfaat yang dirasakan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel perilaku pembelian dan variabel resiko yang terima berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel perilaku pembelian.

4.4.1. Pengaruh Orientasi Harga Terhadap Manfaat Yang Dirasakan

Variabel orientasi harga berpengaruh signifikan positif terhadap Manfaat yang dirasakan. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,071≤ 0,10. Hal ini dikarenakan pada dasarnya harga adalah salah faktor yang sangat penting terhadap terhadap perilaku pembelian. Konsumen berani mengeluarkan biaya yang tinggi dalam membeli suatu produk apabila produk tersebut dapat memberikan manfaat yang tinggi terhadap konsumen yang membeli produk tersebut. Dalam hal ini ini apabila harga suatu produk yang ditawarkan tetapi memiliki dampak manfaat yang sangat banyak untuk para konsumen, maka banyak konsumen yang akan melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan tersebut. Sehigga pada akhirnya selain memberi manfaat kepada konsumen pada akhirnya akan memberi keuntungan pada perusahaan.

Menurut Tjiptono (1997:151) harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan

karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi, sehingga konsumen berani mengeluarkan harga yang tinggi untuk mendapatkan produk atau barang apabila barang atau produk tersebut dirasakan memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rao, Cho dan Kim (2000) yaitu orientasi harga berpengaruh positif terhadap manfaat yang diterima oleh konsumen

4.4.2. Pengaruh Orientasi Kenyamanan Terhadap Manfaat Yang Dirasakan

Variabel orientasi kenyamanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Manfaat yang dirasakan. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,771≤ 0,10. Hal ini dikarenakan adanya rasa nyaman yang dirasakan oleh pelanggan tidak diikuti dengan manfaat yang diperoleh konsumen, sehingga pelanggan yang berkunjung ke web tersebut hanya sekedar mencari informasi karena pada dasaranya konsumen merasakan manfaat ketika berbelanja di internet. Menurut Wilkie dan Pessemier (1973) dalam Rao, Cho dan Kim (2000) yang mengemukakan bahwa konsumen melakukan pembelian karena ingin memaksimalkan keuntungan yang didapat atau dengan kata lain ingin mendapatkan manfaat terhadap produk atau barang yang dibeli.

Dengan adanya pengalaman rasa nyaman yang dirasakan oleh konsumen dalam menggunakan internet. Rasa nyaman yang dirasakan konsumen pada saat menggunakan website tersebut yang ditunjang tidak dengan manfaat yang dirasakan. Manfaat yang dirasakan oleh konsumen akan dapat membuat konsumen tersebut mengunjungi kembali website yang sama untuk melakukan pembelian ulang. Pembelian kembali berujung pada loyalitas. Sebuah loyalitas atau kesetiaan sering diukur dengan seberapa sering konsumen mengunjungi

penjual dan melakukan pembelian kembali. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rao, Cho dan Kim (2000) yaitu orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan dalam belanja secara online

4.4.3. Pengaruh Orientasi Waktu Terhadap Manfaat Yang Dirasakan

Variabel orientasi waktu berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat yang dirasakan. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,006≤ 0,10. Hal ini berarti orientasi waktu yang dibutuhkan dalam berbelanja di internet sangat lama tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat banyak bagi konsumen. Meskipun orientasi waktu yang dibutuhkan lama konsumen mendapatkan tambahan banyak informasi sewaktu melaukan belanja di internet, karena dalam internet terdapat berbagai macam informasi yang tidak diketahui sebelumnya sehingga banyak konsumen yang rela duduk didepan komputer untuk membuka internet dan melakukan belanja lewat internet. Sebuah waktu berdampak ekonomi tinggi pada berbagai aspek perilaku konsumen, hal ini juga berdampak pada interaksi penjual dengan pembeli ketika kecenderungan untuk menghormati waktu adalah tinggi. Akhirnya konsumsi layanan mungkin didasarkan pada orientasi waktu, seperti orientasi masa depan ditampilkan saat konsumen melakukan belanja online di internet. Orientasi waktu merupakan isu kunci untuk manajemen pemasaran (Jacoby et al. 1976) dalam Ferrandi dkk (2000). Oleh karena itu dapat dikatakan orientasi waktu berpengaruh terhadap manfaat yang dirasakan oleh konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rao, Cho dan Kim (2000) yaitu orientasi waktu berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan oleh konsumen

4.4.4. Pengaruh Orientasi Harga Terhadap Resiko Yang Diterima

Variabel orientasi harga berpengaruh positif signifikan terhadap resiko yang diterima. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,000≤ 0,10, yang berarti bahwa apabila. Umumnya konsumen melakukan pembelian lewat internet, konsumen mencari produk atau barang untuk mengurangi resiko yang diterima (Atchariy dan Okada: 2007). Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utillits tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara menglokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki sehingga dalam hal ini orientasi harga dapat meminimalisir resiko yang diterima konsumen atas produk yang dibelinya. Hasil penelitian ini bertolah belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atchariy dan Okada (2007) yaitu orientasi harga berpengaruh negatif terhadap rsiko yang diterima dalam belanja online.

4.4.5. Pengaruh Orientasi Kenyamanan Terhadap Resiko Yang Diterima

Variabel orientasi kenyamanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap resiko yang diterima. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,427 ≤ 0,10. Hal ini dikarenakan apabila konsumen tidak merasakan kenyamanan dalam berbelanja di internet maka besar kemungkinan resiko yang diterima, karena apabila merasakan ketidakyamanan berarti menikmati setiap melakukan pembelanjaan dan mudah tertipu dengan

penawaran barang-barang atau produk-produk yang tidak jelas. Pengalaman menggunakan internet sangat penting bagi seorang konsumen. Apabila seorang konsumen puas dengan pengalamannya menggunakan internet dan menggunakan (mengkonsumsi) produk maka mereka akan mengunjungi kembali website yang sama untuk melakukan pembelian ulang. Beberapa studi menunjukkan bahwa kenyamanan adalah seorang motivator utama bagi pelanggan untuk berbelanja online dan berinteraksi secara online (Meuter, Ostrom, Roundtree dan Bitner, 2000; Szymanski dan Hise, 2000; Constantinides, 2004). Bhatnagar, Misra, dan Rao (2000) menunjukkan bahwa kemungkinan kenaikan pembelian online konsumen akan meningkatkan kenyamanan belanja online. Konsumen harus mempertimbangkan kenyamanan sewaktu melakukan pembelian online meskipun kenyamanan bukanlah faktor yang penting terhadap resiko yang diterima sewaktu melakukan pembelian online di internet. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rao, Cho dan Kim (2000) yaitu orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan dalam belanja secara online

4.4.6. Pengaruh Orientasi Waktu Terhadap Resiko Yang Diterima

Variabel orientasi waktu berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat yang dirasakan. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,006≤ 0,10. Hal ini dikarenakan dengan melakukan pembelian di internet dengan berlama-lama maka kecil kemungkinan resiko yang diterima. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan pembelian dengan berlama-lama maka konsumen akan mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan mupun

yang tidak dibutuhkan, sehingga dalam hal ini kecil kemungkinan resiko yang diterima oleh konsumen sewakti melakukan pembelian secara online di internet. Dalam hal ini resiko yang dimaksud adalah resiko penipuan yang dilakukan lewat internet. Orientasi waktu adalah penting bagi studi bisnis karena dampak waktu pada sejumlah isu-isu penting seperti perencanaan perilaku, menghormati komitmen waktu, atau menghargai keawetan produk. Masalah-masalah ini penting bagi konsumen, jasa pemasaran serta hubungan pembeli-penjual dan negosiasi bisnis, terutama dalam konteks internasional (Usunier, 1996). Sebuah waktu dampak ekonomi tinggi pada besar berbagai aspek perilaku konsumen, karena produk ini dapat menghemat waktu, seperti peralatan rumah tangga, atau karena menunggu waktu psikologis harus diminimalkan. Hal ini juga berdampak pada interaksi penjual dengan pembeli ketika kecenderungan untuk menghormati waktu adalah tinggi. Akhirnya konsumsi layanan mungkin didasarkan pada orientasi waktu (Jacoby et al. 1976) dalam Ferrandi dkk (2000). Sehingga dapat disimulkan bahwa semakin besar waktu yang digunakan maka semakin kecil resiko yang diterima sewaktu konsumen melakukan pembelian online di internet. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan olehRao, Cho dan Kim (2000) yang menghasilkan penelitian yaitu orientasi waktu berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

4.4.7. Pengaruh Biaya Transaksi Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel biaya transaksi berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,018 ≤ 0,10. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan pada saat proses transaksi berlangsung. Biaya transaksi yang

dianggap meningkatkan dengan peningkatan kekhususan asset (Yu dan Teo, 2004:453). Sehingga dalam hubungannya dengan perilaku pembelian, konsumen berani mengeluarkan biaya yang tinggi apabila produk atau barang yang di beli dapat menguntungkan konsumen.

Biaya transaksi yang terlibat dalam transaksi secara online adalah mencari biaya (waktu dan usaha yang digunakan untuk mencari produk yang relevan atau layana informasi dan membandingkan harga atau atribut diantara toko online yang berbeda), biaya monitoring (waktu dan usaha yang digunakan untuk memastikan bahwa syarat-syarat kontrak telah dipenuhi), dan biaya mengadaptasi (waktu dan usaha yang terkait untuk perubahan dan layanan pelanggan dan dukungan selama periode kontrak). Konsumen akan memilih bentuk-bentuk transaksi yang menghemat biaya transaksi dirasakn. Yu dan Teo (2004:455). Dengan demikian biaya transaksi yang dikeluarkan oleh konsumen pada waktu proses transaksi belangsung sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, apabila biaya yang dikeluarkan oleh konsumen relatif lebih rendah maka akan dapat menimbulkan pembelian ulang konsumen pada masa mendatang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yu dan Teo (2004:455) yang menyatakan bahwa biaya transaksi berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

4.4.8. Pengaruh Orientasi Harga Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel orientasi harga berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,000≤ 0,10. Hal ini berarti orientasi harga berpengaruh terhadap perilaku

pembelian hal ini berarti semakin kecil harga yang dikeluarkan dalam membeli suatu produk maka semakin besar perilaku pembelian konusmen terhadap suatu produk tersebut. Harga merupakan aspek penting dalam belanja online. Beberapa konsumen sangat sensitif dengan harga dan ingin mendapatkan barang dengan harga yang murah, konsumen akan secara aktif mencari dan membeli produk atau barang lewat internet dalam rangka untuk mendapatkan harga yang lebih rendah karena harga yang lebih rendah adalah alasan utama konsumen mengapa melakukan pembelian online lewat internet (Rao, Cho dan Kim : 2000) Keinginan konsumen dalam membeli suatu produk adalah dengan sedikit mengeluarkan biaya. Sehingga apabila ada produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang murah maka konsumen akan membeli produk tersebut, atau dengan kata lain apabila semakin kecil orientasi harga yang dikeluarkan oleh konsumen maka semakin besar perilaku pembelian terhadap suatu produk begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rao, Cho dan Kim (2000) yang menyatakan bahwa orientasi harga berpengaruh positif terhadap peerilaku pembelian dalam belanja online

4.4.9. Pengaruh Orientasi Kenyamanan Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel orientasi kenyamanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,181 ≤ 0,10. Hal ini berarti orientasi kenyamanan tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap perilaku pembelian karena banyak konsumen yang merasakan tidak nyaman hal tersebut dikarenakan sering

terjadi henk atau putusnya jalur internet sehingga banyak konsumen yang tidak nyaman dan mempengaruhi perilaku pembelian yang di lakukan lewat internet. Karena pada dasarnya konsumen ingin mendapatkan kenyamanan sewaktu melakukan pembelian lewat internet, sehingga dapat dikatakan orintasi kenyamanan berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap perilaku pembelian.

Pengalaman menggunakan internet sangat penting bagi seorang konsumen. Apabila seorang konsumen puas dengan pengalamannya menggunakan internet dan menggunakan (mengkonsumsi) produk maka mereka akan mengunjungi kembali website yang sama untuk melakukan pembelian ulang. Pembelian kembali berujung pada loyalitas. Beberapa studi menunjukkan bahwa kenyamanan adalah seorang motivator utama bagi pelanggan untuk berbelanja online dan berinteraksi dengan vendor online (Meuter, Ostrom, Roundtree dan Bitner, 2000; Szymanski dan Hise, 2000; Constantinides, 2004). Bhatnagar, Misra, dan Rao (2000) dalam Kwek (2010) menunjukkan bahwa orientasi kenyamanan konsumen dalam melakukan pembelian lewat internet akan meningkat perilaku pembelian. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bhatnagar, Misra, dan Rao (2000) dalam Kwek (2010) yang menyatakan bahwa orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

4.4.10.Pengaruh Orientasi Waktu Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel orientasi waktu berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,760≤ 0,10, hal ini berarti orientasi waktu tidak begitu

berpenaruh terhadap perilaku pembelian. Hal ini dikarenakan konsumen tidak perlu memperhatikan orientasi waktu dalam perilaku pembelian. Karena yang diperlukan konsumen dalam perilaku pembelian adalah faktor harga karena semakin kecil harga yang dikeluarkan dalam membeli suatu produk maka semakin besar perilaku pembelian konusmen terhadap suatu produk tersebut. Keinginan konsumen dalam membeli suatu produk adalah dengan sedikit mengeluarkan biaya. Sehingga apabila ada produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang murah maka konsumen akan membeli produk tersebut, atau dengan kata lain apabila semakin kecil orientasi harga yang dikeluarkan oleh konsumen maka semakin besar perilaku pembelian terhadap suatu produk. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Orientasi Waktu adalah penting bagi studi bisnis karena dampak waktu pada sejumlah isu-isu penting seperti perencanaan perilaku, menghormati komitmen waktu, menghargai keawetan produk atau loyalitas merek sehingga orientasi waktu berhubungan dengan perilaku pembelian, meskipun berpengaruh kecil terhadap perilaku pembelian tetapi apabila konsumen dalam melakukan pembelian online lewat internet terus memnerus bukan tidak mungkin akan berpengaruh besar terhadap perilaku pembelian. Hasil penelitian didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kim, Cho dan Rao (2000) yang menyatakan orientasi waktu berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

4.4.11.Pengaruh Resiko Yang Diterima Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel resiko yang diterima berpengaruh tidak signifikan positif terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai

probabilitas kausal yaitu sebesar 0,196≤ 0,10. hal ini dikarenakan apabila resiko yang diterima konsumen sewaktu melakukan belanja online besar maka akan menurunkan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk atau barang sewaktu melakukan pembelian online di internet.

Resiko yang diterima oleh konsumen sudah sepadan dengan apa yang mereka terima dan hal kebaikan, dalam Simamora (2002:11), seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi itu. Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses dim ana indi vidu m emilih, merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Contoh seseorang berbelanja pada sebuah pusat perbelanjaan tertentu karena produk-produk yang tersedia sesuai dengan persepsi orang tersebut. Dengan adanya hal tersebut seseorang akan selalu menerima apa adanya terhadap resiko yang nantinya menjadi pilihannya. Hasil penelitian ini tidak sesuai atau bertolak dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim, Cho dan Rao (2000) yang menyatakan bahwa bahwa resiko yang diterima berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

4.4.12.Pengaruh Manfaat Yang Dirasakan Terhadap Perilaku Pembelian

Variabel biaya transaksi berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,022 ≤ 0,10. hal ini berarti apabila konsumen mendapatkan atau

memperoleh manfaat yang dirasakan ketika melakukan pembelian di internet maka akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian di internet sehingga konsumen akan melakukan pembelian terus menerus di internet. Menurut Wilkie dan Pessemier (1973) dalam (Rao, Cho dan Kim : 2000) memberikan bukti kuat bahwa konsumen membuat keputusan pembelian karena ingin memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dengan kata lain, untuk manfaat yang dirasakan. Konsumen menganggap manfaat dianggap sebagai insentif bagi perilaku pembelian sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa manfaat yang dirasakan konsumen sewaktu melakukan pembelian online di internet berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yu dan Teo (2004) yang menyatakan bahwa biaya transaksi berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian dalam belanja secara online

104

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji perilaku pembelian secara online di internet (studi kasus perilaku pembelian buku di Gramedia online), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis pertama yang menyatakan bahwa orientasi harga berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan.

2. Hasil analisis kedua yang menyatakan bahwa orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan.

3. Hasil analisis ketiga yang menyatakan bahwa orientasi harga berpengaruh negatif terhadap manfaat yang dirasakan.

4. Hasil analisis keempat yang menyatakan bahwa orientasi harga berpengaruh negatif terhadap resiko yang diterima

5. Hasil analisis kelima yang menyatakan bahwa orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan.

6. Hasil analisis keenam yang menyatakan bahwa orientasi waktu berpengaruh negatif terhadap resiko yang diterima.

7. Hasil analisis ketujuh yang menyatakan bahwa biaya transaksi berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian.

8. Hasil analisis kedelapan yang menyatakan bahwa orientasi harga berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian.

9. Hasil analisis kesembilan yang menyatakan bahwa orientasi kenyamanan berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian.

10. Hasil analisis kesempuluh yang menyatakan bahwa orientasi waktu berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian,.

11. Hasil analisis kesebelas yang menyatakan bahwa resiko yang diterima berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian.

12. Hasil analisis keduabelas yang menyatakan bahwa manfaat yang dirasakan berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian.

5.2. Saran

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut :

1. Diharapkan pihak penyedia layanan internet agar bisa memberikan biaya menggunakan kepada para pengguna layanan internet agar lebih sering menggunakan layanan internet.

2. Diharapkan pada pengguna layanan internet agar dapat memperhatikan jumlah waktu sewaktu melakukan pembelian lewat internet, karena dengan memperhatikan waktu akan mempengaruhi kenyamanan sewaktu melakukan pembelian lewat internet.

3. Diharapkan pada penyedia layanan internet dalam melayani pembelian lewat internet dapat menghemat waktu konsumen, karena dengan penghematan waktu yang baik membuat konsumen lebih banyak melakukan pembelian lewat internet.

4. Diharapkan penyedia layanan internet untuk lebih memudahkan transaksi pemesanan barang, karena konsumen cenderung ingin mendapatkan kemudahan sewaktu melakukan pembelian secara online.

5. Diharapkan bagi penyedia layanan internet agar memperhatikan kemananan para konsumen sewaktu melakukan transaksi pembelian lewat internet, karena apabila keamanan dapat terjamin dengan baik maka semakin banyak konsumen yang akan melakukan pembelian online lewat internet.

6. Diharapkan kepada konsumen yang melakukan transaksi pembelian online lewat internet agar lebih memonitoring biaya yang dikeluarkan, karena dengan memonitoring biaya konsumen depat mengontrol biaya yang dikeluarkan sewaktu melakukan pembelian online lewat internet

7. Diharapkan kepada konsumen yang melakukan pembelian lewat internet dapat memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama melakukan pembelian secara online lewat inernet, karena dengan memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama melakukan pembelian secara online lewat internet dapat meningkatkan perilaku pembelian konsumen tersebut.

8. Penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini menganalisis perilaku pembelian secara online di internet (studi kasus perilaku pembelian buku di Gramedia online). Untuk itu penelitian yang akan datang, membahas variabel–variabel yang ada hubungannya dengan perilaku pembalian agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat, dan mungkin bisa menambah jumlah sampel yang diteliti.

Keempat, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Bungin, Burhan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Brynjolfsson E, Smith MD. Frictionless commerce? A comparison of Internet and conventional retailers. Management Science 2000;46(4):563–86

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Edisi Kedua, Penerbit BP UNDIP, Semarang.

Dokumen terkait